This study aims to explain in depth the strategy for implementing innovative training based on managerial agility at the Religious Education and Training Center (BDA) Makassar, an approach that is considered crucial to improve the adaptability and performance of civil servants in today's dynamic era. This study adopts a qualitative method, in which researchers describe the collected data in the form of a series of narrative sentences to capture the nuances and processes of implementing the training strategy more comprehensively. The results of the study indicate that BDA Makassar has demonstrated extraordinary commitment and planned strategic steps in ensuring that training participants can effectively adopt and internalize the concept of managerial agility. Through a careful and in-depth needs analysis prior to the implementation of the training, the institution was able to identify the background and specific needs of the participants, so that the material presented was highly relevant and on target. Furthermore, the use of interactive learning methods, such as contextual case studies and challenging role simulations, provided valuable opportunities for participants to apply theory directly to various situations that reflected real conditions in the field, which significantly improved conceptual understanding and honed their practical skills. This holistic approach successfully creates a dynamic learning experience, where participants do not just passively receive the material but are also encouraged to interact, discuss, and practice actively, thus strengthening the overall internalization process of learning and building their self-confidence. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara mendalam strategi pelaksanaan pelatihan inovatif berbasis ketangkasan manajerial di Balai Diklat Agama (BDA) Makassar, sebuah pendekatan yang dinilai krusial untuk meningkatkan adaptabilitas dan kinerja aparatur di era dinamis saat ini. Penelitian ini mengadopsi metode kualitatif, di mana peneliti menguraikan data yang terkumpul dalam bentuk rangkaian kalimat naratif guna menangkap nuansa dan proses implementasi strategi pelatihan secara lebih komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BDA Makassar telah menunjukkan komitmen yang luar biasa serta langkah-langkah strategis yang terencana dalam memastikan peserta pelatihan dapat secara efektif mengadopsi dan menginternalisasi konsep ketangkasan manajerial. Melalui analisis kebutuhan yang cermat dan mendalam sebelum pelaksanaan pelatihan, lembaga mampu mengidentifikasi latar belakang serta kebutuhan spesifik peserta, sehingga materi yang disampaikan menjadi sangat relevan dan tepat sasaran. Selanjutnya, penggunaan metode pembelajaran interaktif, seperti studi kasus yang kontekstual dan simulasi peran yang menantang, memberikan kesempatan berharga kepada peserta untuk menerapkan teori langsung ke dalam beragam situasi yang mencerminkan kondisi nyata di lapangan, yang secara signifikan meningkatkan pemahaman konseptual dan mengasah keterampilan praktis mereka. Pendekatan holistik ini berhasil menciptakan pengalaman belajar yang dinamis, di mana peserta tidak hanya pasif menerima materi tetapi juga didorong untuk berinteraksi, berdiskusi, dan berlatih secara aktif, sehingga memperkuat proses internalisasi pembelajaran secara keseluruhan dan membangun kepercayaan diri mereka.