Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Deteksi Dini Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Kadar Asam Urat di Masyarakat Maguwo, Banguntapan, Bantul Putri, Mega Karina; Fajri, M. Alif; Tetuko, Aji
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 6, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v6i4.294

Abstract

Angka kejadian penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus dan hiperurisemia di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penigkatan menekan angka kejadian penyakit tersebut dengan melakukan deteksi dini atau skrining awal. Deteksi dini atau skrining awal tersebut dilakukan dengan pengecekan dan pengkontrolan kadar gula darah sewaktudan kadar asam urat. Partisipasi berbagai pihak dibutuhkan guna mendukung program pemerintah dalam skrining diabetes mellitus dan hiperurisemia. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada masyarakat khususnya di Maguwo tentang pentingnya melakukan deteksi dini atau skrining awal diabetes mellitus dan hiperurisemia.Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan metode pendekatan partisipatif, dimana mitra binaan terlibat secara aktif pada setiap tahapan. Tahapan-tahapan yang dilakukan antara lain senam sehat, edukasi kesehatan, dan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu dan kadar asam urat.Tahapan senam sehat diikuti oleh 37 orang, pemeriksaan kadar gula darah sewaktu diikuti 26 orang dan kadar asam urat diikuti 21 orang. Hasil pemerikasaan deteksi dini diabetes mellitus menunjukkan bahwa 21 dari 26 orang atau sebanyak 80,77% berada dikategori kadar gula darah normal. Meski begitu, terdapat 3 orang (11,54%) termasuk ke dalam kategori prediabetes dan 2 orang (7,69%) termasuk ke dalam kategori diabetes. Hasil pemerikasaan deteksi dini artritis gout menunjukkan bahwa 20 dari 24 orang atau sebanyak 83,33% berada dikategori kadar asam urat normal.  Sedangkan, yang termasuk kategori kadar asam urat tinggi terdapat 4 orang (16,67%). Pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu dan kadar asam urat sebagai skrining awal penyakit diabetes mellitus dan arthritis gout dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan sebagai bentuk upaya untuk pencegahan terhadap terjadinya kejadian penyakit diabetes mellitus dan arthritis gout. 
UJI STABILITAS SIFAT FISIK GEL EKSTRAK KULIT BUAH KOPI DAN PENENTUAN KADAR VITAMIN C SERTA ANTOSIANIN: STABILITY TEST OF THE PHYSICAL PROPERTIES OF COFFEE FRUIT PEEL EXTRACT GEL AND DETERMINATION OF THE LEVELS OF ACTIVE COMPOUNDS Putri, Mega Karina; Dellima, Beta Ria Erika Marita; Sari, Eni Kartika
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol. 25 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 25 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v25i1.1444

Abstract

Kulit buah kopi merupakan salah satu bagian dari buah kopi yang dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik herbal. Kulit buah kopi termasuk limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan kopi dan belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal kulit buah kopi mengandung senyawa vitamin C dan antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan dan bermanfaat bagi kulit. Untuk mempermudah penggunaannya, kulit buah kopi dapat di ekstraksi dan diformulasikan menjadi suatu sediaan farmasi, salah satunya adalah gel. Penelitian ini bertujuan untuk formulasi sediaan gel ekstrak kulit buah kopi dan melakukan uji stabilitas sediaan tersebut. Selain itu, juga menentukan kadar vitamin C dan antosianin dari sediaan gel yang paling stabil. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan tahapan : persiapan bahan, pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan gel, uji stabilitas sifat fisik, analisis statistik, penentuan kadar vitamin C dan antosianin. Berdasarkan hasil uji stabilitas selama 3 bulan pada suhu ruang diketahui bahwa sediaan gel yang paling stabil adalah formula 4 dan formula 5. Formula 5 mempunyai kadar vitamin C dan antosianin tertinggi. Hal tersebut dikarenakan pada ekstrak 5 mengandung ekstrak kulit buah kopi tertinggi. Kadar vitamin C sediaan gel ekstrak kulit buah kopi sebanding dengan kadar vitamin C gel pembanding yang ada dipasaran. Sedangkan, kadar vitamin C sediaan gel ekstrak kulit buah kopi berbeda signifikan dengan kadar yang lebih tinggi dibandingkan vitamin C gel pembanding yang ada dipasaran.
Vitamins Sales Before and During the COVID-19 Pandemic at Network Online Pharmacies in Indonesia Murdiana, Happy Elda; Putri, Mega Karina; Widayati, Aris; Rahmawati, Dewi; Rosita, Melia Eka
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 23 No 2 (2025): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol23.Iss2.1518

Abstract

The use of vitamins and micronutrients as an immunity enhancer during the COVID-19 pandemic is needed. The use of vitamins and micronutrients as immunity boosters during the COVID-19 pandemic is very much needed. The description of vitamin needs can be predicted from vitamin sales carried out by network online pharmacies in Indonesia. Vitamins C and E are antioxidants that indirectly have a role as an antiviral. Vitamin D can increase immunity, so its availability is important during the COVID-19 pandemic. This study compares vitamin sales before and during the COVID-19 pandemic at online pharmacies in Indonesia as a description of vitamin use in the community, and their availability by the pharmaceutical industry so that the government can take policies to accelerate this period. The study began by taking master data of all vitamin sales from January 2019 to December 2020 at one of the online pharmacies in Indonesia. Data on all sales each year were grouped based on vitamin content, namely single vitamins, containing two vitamins, and multivitamins (more than two vitamins) and then compared them. Data analysis used the independent t-test, and if the data was not normal and homogeneous, it was processed using the Mann-Whitney test by SPSS version 26 software. The results showed that there was a significant difference between sales of vitamin C (p<0.05), vitamin E (p<0.01), a combination of vitamins B and C (p<0.05), vitamins B and E (p<0.05), and multivitamins (p<0.001) in online pharmacy networks in Indonesia before and during the COVID-19 pandemic. Interestingly, sales of vitamin D did not increase significantly during the COVID-19 pandemic due to limited supplies from pharmaceutical companies even though vitamin D is very important for increasing immunity, thus giving rise to the policy of the Indonesian Ministry of Health to utilize sunlight as the main source of vitamin D.
UJI STABILITAS SIFAT FISIK GEL EKSTRAK KULIT BUAH KOPI DAN PENENTUAN KADAR VITAMIN C SERTA ANTOSIANIN: STABILITY TEST OF THE PHYSICAL PROPERTIES OF COFFEE FRUIT PEEL EXTRACT GEL AND DETERMINATION OF THE LEVELS OF ACTIVE COMPOUNDS Putri, Mega Karina; Dellima, Beta Ria Erika Marita; Sari, Eni Kartika
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 25 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 25 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v25i1.1444

Abstract

Kulit buah kopi merupakan salah satu bagian dari buah kopi yang dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik herbal. Kulit buah kopi termasuk limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan kopi dan belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal kulit buah kopi mengandung senyawa vitamin C dan antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan dan bermanfaat bagi kulit. Untuk mempermudah penggunaannya, kulit buah kopi dapat di ekstraksi dan diformulasikan menjadi suatu sediaan farmasi, salah satunya adalah gel. Penelitian ini bertujuan untuk formulasi sediaan gel ekstrak kulit buah kopi dan melakukan uji stabilitas sediaan tersebut. Selain itu, juga menentukan kadar vitamin C dan antosianin dari sediaan gel yang paling stabil. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan tahapan : persiapan bahan, pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan gel, uji stabilitas sifat fisik, analisis statistik, penentuan kadar vitamin C dan antosianin. Berdasarkan hasil uji stabilitas selama 3 bulan pada suhu ruang diketahui bahwa sediaan gel yang paling stabil adalah formula 4 dan formula 5. Formula 5 mempunyai kadar vitamin C dan antosianin tertinggi. Hal tersebut dikarenakan pada ekstrak 5 mengandung ekstrak kulit buah kopi tertinggi. Kadar vitamin C sediaan gel ekstrak kulit buah kopi sebanding dengan kadar vitamin C gel pembanding yang ada dipasaran. Sedangkan, kadar vitamin C sediaan gel ekstrak kulit buah kopi berbeda signifikan dengan kadar yang lebih tinggi dibandingkan vitamin C gel pembanding yang ada dipasaran.
Perbandingan Aktivitas Antioksidan, Inhibitor Enzim Tirosinase, dan Antibakteri Serum Ekstrak Air, Ekstrak Etanol Kulit Buah Kopi dan Kombinasinya: Comparison of Antioxidant Activity, Tyrosinase Enzyme Inhibitors, and Antibacterial Activity of Water Extract, Ethanol Extract of Coffee Fruit Peel and their Combination Putri, Mega Karina; Dellima, Beta Ria Erika Marita
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 7 No. 5 (2025): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v7i5.2533

Abstract

Coffee fruit peel is known to contain of polyphenols, caffeine, chlorogenic acid and flavonoids which are beneficial as antioxidants, antiaging, antibacterial and face brightener. This research aims to formulate a serum preparation with the active ingredient coffee fruit peel extract. This research was carried out by carrying out various stages, such as making extract, making serum preparations and evaluating the physical properties, antioxidant, antibacterial and inhibitory activity enzim tyrosinase. Based on the research results, coffee fruit peel extract can be formulated into a serum preparation. The combination of ethanol and water extract of coffee fruit peel provides the best bacterial growth inhibitory effect on P. acnes. Serum preparations of ethanol and water extract of coffee fruit peel and their combination have weak antioxidant activity. Serum preparations of water extract of coffee fruit peel have the best % inhibition of the tyrosinase enzyme. Keywords:          coffee fruit peel, serum, DPPH, antibacterial, tyrosinase enzyme   Abstrak Kulit buah kopi mengandung senyawa metabolit sekunder seperti polifenol, kafein, asam klorogenat, dan flavonoid yang bermanfaat bagi kulit sebagai antioksidan, antiaging, antibakteri, dan face brightener. Banyaknya manfaat yang diberikan oleh kulit buah kopi untuk kulit wajah, membuatnya berpotensi sebagai bahan baku kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk formulasi sediaan serum dengan zat aktif ekstrak kulit buah kopi. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan berbagai tahapan, seperti pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan serum dan evaluasi sifat fisiknya, uji aktivitas antioksidan, antibakteri, dan penghambatan enzim tirosinase. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak kulit buah kopi dapat diformulasikan menjadi sediaan serum Kombinasi ekstrak etanol dan ekstrak air kulit buah kopi memberikan daya hambat pertumbuhan bakeri terbaik pada bakteri  P. acnes. Sediaan serum ekstrak etanol dan ekstrak air kulit buah kopi  beserta kombinasinya  mempunyai aktivitas antioksidan yang lemah.Sediaan serum ekstrak air kulit buah kopi  mempunyai   %penghambatan enzim tirosinase  terbaik dibandingkan serum ekstrak etanol dan kombinasi ekstrak kulit buah kopi. Kata Kunci:         kulit buah kopi, serum, DPPH, antibakteri, enzim tirosinase  
Efektivitas Formulasi Gel Ekstrak Etanol Umbi Rumput Teki (Cyperus Rotundus L.) sebagai Antibakteri Staphylococcus aureus Penyebab Jerawat: Effectiveness of Ethanol Extract Gel Formulation of Teki Grass (Cyperus rotundus L.) Bulbs as Staphylococcus aureus Antibacterial Causes Acne Andini, Ayu; Sari, Eni Kartika; Putri, Mega Karina
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i2.1744

Abstract

Content Acne is a facial disease that often occurs. Acne treatment can be done using antibiotics, but if used excessively it can cause resistance so alternative treatment is needed using natural ingredients. One natural ingredient that has high potential as an antibacterial is sedge grass tubers (Cyperus rotundus L.). Nut grass tubers are applied in a gel preparation to make it easier to use. This research aims to determine the formulation and test the antibacterial activity of the ethanol extract gel of sedge grass tubers against Staphylococcus aureus bacteria. This research uses the well diffusion method and the diameter of the inhibition zone. The physical properties of the gel preparation (organoleptic, homogeneity, pH, spreadability and stickiness) as well as antibacterial activity tests were also carried out. Data were analyzed using One Way ANOVA. The research results showed that the ethanol extract gel of sedge grass tubers at extract concentrations of 5%, 10% and 15% had good organoleptic, homogeneity, pH, adhesion and spreadability of the gel preparation. The ethanol extract gel of sedge grass tubers has antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria.   Keywords:          gel, nut grass tuber, antibacterial, Staphylococcus aureus   Abstrak Jerawat merupakan penyakit wajah yang sering terjadi. Pengobatan jerawat dapat dilakukan menggunakan antibiotik, namun jika penggunaannya berlebihan dapat menimbukan resistensi sehingga perlu pengobatan alternatif dengan memanfaatkan bahan alam. Salah satu bahan alam yang berpotensi tinggi sebagai antibakteri adalah umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.). Umbi rumput teki diaplikasikan dalam sediaan gel untuk mempermudah penggunaannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui formulasi dan uji aktivitas antibakteri gel ekstrak etanol umbi rumput teki terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode difusi sumuran dan diameter zona hambat. Sifat fisik sediaan gel (organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan daya lekat) serta uji aktivitas antibakteri juga dilakukan. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel ekstrak etanol umbi rumput teki pada konsentrasi ekstrak 5%, 10% dan 15% memiliki organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat dan daya sebar sediaan gel yang baik. Gel ekstrak etanol umbi rumput teki memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.   Kata Kunci:         gel, umbi rumput teki, antibakteri, Staphylococcus aureus
Formulasi Sleeping Mask Gel Ekstrak Kulit Buah Kopi Beserta Penentuan Kadar Fenol Total, Kafein dan Aktivitas Antioksidannya: Formulation of Sleeping Mask Gel Coffee Peel Extract and Determination of Total Phenol Content, Caffeine Content and Antioxidant Activity Putri, Mega Karina; Dellima, Beta Ria Erika Marita
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 5 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i5.2399

Abstract

Coffee production in Indonesia continues to increase from year to year, followed by an increase in the amount of waste produced. One of these wastes is fruit peel. Coffee peel is known to contain various secondary metabolite compounds such as polyphenols, anthocyanins and caffeine which have antioxidant activity. Antioxidants are needed by the skin to overcome skin problems. In this way, coffee peel has the potential to be formulated as a sleeping mask gel. This research aims to formulate a sleeping mask gel and determination of total phenol content, caffeine content and, and activity antioxidant. This research was by carrying out various stages, such as making coffee peel extract, formulation sleeping mask gel preparations with 5 different formulas, evaluation of the physical properties, determination of total phenol content, caffeine content and, and activity antioxidant (% reduction of free radicals). The best formula that meets the requirements for a good gel preparation with the highest caffeine and phenol levels as well as the best antioxidant activity is F3. The resulting sleeping mask gel is brown in color, smells of coffee, and has a thick form. F3 has a caffeine content of 3.03 ppm, a total phenol content of 2.56 ppm and a free radical inhibition percentage of 5.13%. Keywords:          caffeine, coffee peel,  free radical scavenging ,total phenol, waste coffee   Abstrak Produksi jumlah kopi di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun, diikuti dengan peningkatan jumlah limbah yang dihasilkan. Salah satunya adalah kulit buah. Kulit buah kopi diketahui mengandung berbagai macam senyawa metabolit sekunder seperti polifenol, antosianin, dan kafein yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Antioksidan dibutuhkan oleh kulit untuk mengatasi permasalahan kulit. Dengan begitu, kulit buah kopi memiliki potensi difomulasikan sebagai sleeping mask gel. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sleeping mask gel beserta penentuan kadar fenol total, kafein dan aktiivtas antioksidannya. Penelitan dilaksanakan dengan tahapan, seperti pembuatan ekstrak kulit buah kopi, pembuatan sediaan sleeping mask gel dengan 5 formula yang berbeda pada konsentrasi ekstrak kulit buah kopi: F1 (1%),F2 (1,5%), F3(2%), F4 (2,5%), dan F5(3%), evaluasi sifat fisik sediaan, penentuan kadar fenol total, kadar kafein serta aktivitas antioksidan (% peredaman radikal bebas) dengan metode DPPH. Berdasarkan hasil penelitian, formula terbaik yang memenuhi syarat sediaan gel yang baik dengan kadar kafein dan kadar fenol tertinggi serta aktivtas antioksidan terbaik adalah F3. Sleeping mask gel yang dihasilkan berwarna coklat, berbau kopi, dan mempunyai bentuk kental. F3 mempunyai kadar kafein sebesar 3,03 ppm, kadar fenol total sebesar 2,56 ppm dan % penghambatan radikal bebas sebesar 5,13%. Kata Kunci:         fenol total, kafein, kulit buah, limbah kopi, peredaman radikal bebas
Formulation Lotion of Arabica Coffee (Coffea arabica L.) Fruit Peel Extract and Stability Test: Formulasi Lotion Ekstrak Kulit Buah Kopi Arabika (Coffea arabica L.) dan Uji Stabilitasnya Putri, Mega Karina; Miranti , Gabriela Alitania; Dellima, Beta Ria Erika Marita
Jurnal Riseta Naturafarm Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Riseta Naturafarm
Publisher : B-Creta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70392/jrn.v2i2.8595

Abstract

Coffee fruit peel contains several secondary metabolite compounds whith have antioxidant activity as antiaging skin, so it can be formulated into a cosmetic preparation. Arabica coffee fruit peel is formulated into a lotion preparation with an extract concentration of 1% and various TEA concentrations (2%, 3%, and 4%). This research to determine the effecf of variations in TEA concentration on the physical properties and physical stability of lation preparations. Type of experimental research,namely measuring the effect of variations in TEA concentration in lotion preparations in the physical properties and physical stability of the roomtemperature methods measured during 28 days of storage which was tested on days 0, 7, 14, 21 and 28 including organoleptic, homogeneity, pH, spreadability,adhesion and emulsion type. The results showed that the Arabica coffee fruit peel extractlotion with varying concentrations of TEA as an emulsifier met the physical properties requirements. The stability of the room temperature methods affects the lotion preparations during the 28 days storage period, there by influencing changes in the characteristics of the preparation. Based on the results of statistical tests with a dependent T test, it was stated that lotion F2 with TEA 3% was the most stable formulation.