Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FIFO Method Improvement and Adjustment Design for PT. ABC Warehouse Plans Handayani, Melia; Maulani, Syifa Fajar; Nirmala, Ira; Ardani, Maskur Faris; Ageng, Brilliant Hanief; Firmansyah, Ridho; Rammadhani, Faishal Sauqi
Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Vol. 12 No. 3 (2024): JIMKES Edisi Mei 2024
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jimkes.v12i3.2553

Abstract

Face film company PT. ABC requires an efficient and organized storage system to secure raw materials and finished products. However, warehouses currently experience problems with random storage, which causes human error, overstocking, and potential product damage. This research aims to design layout improvements and adjustments to the FIFO (First in First Out) method in PT A B C's warehouse plan. The research method used is qualitative with observation, interviews and literature study. Observation results show discrepancies in warehouse layout that disrupt operational flow, as well as the need for restructuring and improving the management system. Through design improvements, such as rearranging the layout, more strategic placement of goods, and implementing the FIFO method, it is hoped that it can increase warehouse operational efficiency, reduce the risk of goods damage, and speed up the delivery flow to customers. More comprehensive improvements, including inventory management and staff training, are also needed to ensure the successful implementation of an effective FIFO system. Thus, this research contributes to improving warehouse management and operational efficiency of PT. ABC.
Inovasi Usaha Kecil Istri Nelayan sebagai Strategi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Pesisir [Innovation in Small Businesses Run by Fishermen’s Wives as a Strategy for Empowering the Economic Welfare of Coastal Families] Maulani, Syifa Fajar; Nirmala, Ira; Tsani, Rubby Rahman; Rizky, Muhammad; Handayani, Melia; Hakim, Wafa Nurul; Ainiah, Siti Kurotul
Indonesia Berdaya Vol 6, No 3 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251209

Abstract

Banten Province has a coastline of 896.063 km and a sea area of 11,500 km², making it a region with great fisheries potential. However, fishermen in this area, especially in Serang City, face economic challenges due to a lack of knowledge and access to technology for processing their catch. Most of the catch is sold directly at low prices without any processing. To improve the welfare of the fishing community, a community service team organized seminars and training sessions in Pekapuran Village. These activities taught fishermen’s wives how to process mackerel into high-value dim sum and introduced them to long-lasting packaging technology. The training involved 35 fishermen’s wives and used assessment methods including surveys, observation, interviews, and counseling. The results showed a significant increase in participants’ knowledge and interest in entrepreneurship. Understanding of women’s empowerment increased by 4.63%, interest in entrepreneurship rose by 8.42%, and knowledge of digital-based businesses increased by 13.52%. The training successfully boosted participants’ motivation and confidence to utilize local potential and digital technology to increase family income. This activity has the potential to drive economic growth for fishermen’s families in line with Sustainable Development Goals (SDGs) number 2 (no poverty) and number 8 (sustainable economic growth). Abstrak. Provinsi Banten memiliki garis pantai sepanjang 896,063 km dan perairan laut seluas 11.500 km², yang menjadikannya wilayah dengan potensi perikanan besar. Namun, nelayan di wilayah ini, khususnya di Kota Serang, menghadapi tantangan ekonomi karena kurangnya pengetahuan dan akses teknologi pengolahan hasil tangkapan. Kebanyakan hasil tangkapan dijual langsung dengan harga rendah tanpa pengolahan. Untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas nelayan, tim pengabdian masyarakat mengadakan seminar dan pelatihan di Kampung Pekapuran. Kegiatan ini mengajarkan istri-istri nelayan cara mengolah ikan kembung menjadi dimsum bernilai jual tinggi, serta memperkenalkan teknologi pengemasan tahan lama. Pelatihan ini melibatkan 35 istri nelayan dengan metode assessment yang mencakup survei, observasi, wawancara, dan penyuluhan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan minat berwirausaha peserta. Pemahaman tentang pemberdayaan perempuan meningkat sebesar 4,63%, minat berwirausaha naik 8,42%, dan pengetahuan tentang usaha berbasis digital meningkat 13,52%. Pelatihan ini berhasil meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri peserta dalam memanfaatkan potensi lokal dan teknologi digital untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Kegiatan ini berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga nelayan sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 2 tanpa kemiskinan dan nomor 8 mengenai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pengaruh Penerapan Tarif Progresif Terhadap Dwelling Time Dalam Pemaksimalan Fungsi Sarana Prasarana Di PT. XYZ Ma’ruf, Ma’ruf; Nirmala, Ira; Prasetiowati, Alifia Sri; Ahdia, Rean Zikry
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10998

Abstract

Tingginya dwelling time di pelabuhan mengakibatkan penumpukan kontainer yang berlebihan, yang dapat efektivitas operasional lapangan penumpukan kontainer. Penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi dampak tarif progresif terhadap dwelling time di lapangan penumpukan. Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis hubungan antara tarif dan dwelling time, sementara pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami bagaimana penurunan dwelling time dapat memaksimalkan efisiensi lapangan penumpukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari tarif progresif terhadap dwelling time, dengan hubungan yang negatif; artinya, ketika tarif naik, waktu tinggal penurunannya. Penurunan dwelling time yang setelah penerapan tarif progresif ini mencapai 1,78 hari, menandakan efektivitas dalam meningkatkan efisiensi operasional lapangan penumpukan. Kata Kunci: Dwelling Time, Lapangan Penumpukan, Pelabuhan, Tarif Progresif.