Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis guru agama di Madrasah Aliyah Samarinda melalui metode cerita dalam Al-Qur’an. Berpikir kritis adalah keterampilan penting yang memungkinkan siswa menganalisis, mengevaluasi, dan menginterpretasi informasi secara logis dan objektif, yang sangat relevan dalam pendidikan agama Islam. Saat ini, pembelajaran agama di banyak sekolah masih bersifat dogmatis, mengakibatkan siswa hanya memahami ajaran secara tekstual tanpa kemampuan kritis. Untuk mengatasi masalah ini, pelatihan berpikir kritis berbasis cerita Al-Qur’an diberikan kepada guru-guru dari beberapa Madrasah Aliyah di Samarinda. Metode Participatory Action Research (PAR) digunakan dalam program pelatihan ini, yang melibatkan partisipasi aktif guru dari sembilan Madrasah Aliyah. Materi pelatihan mencakup pentingnya berpikir kritis, metode mengajarkannya, dan cara memancing rasa penasaran siswa melalui cerita. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan antusiasme dan partisipasi guru dalam proses pembelajaran. Guru melaporkan bahwa materi yang disampaikan membantu mereka memahami cara menyelipkan pertanyaan kritis dalam pengajaran agama. Evaluasi kuesioner menunjukkan bahwa 83% guru menemukan materi baru, dan 75% merasa bahwa metode cerita dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Pelatihan ini memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama, membekali guru dengan keterampilan mengajar yang lebih interaktif, dan mendukung pembangunan sumber daya manusia di Samarinda sebagai daerah penopang Ibu Kota Negara (IKN). Kegiatan ini diharapkan dapat membangun generasi yang kritis, berintegritas, dan berdaya saing tinggi.