Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Journal of Comprehensive Science

Analisis Kestabilan Lereng Timbunan Berdasarkan Hasil Uji Kuat Geser Langsung Dengan Metode Diagram Keruntuhan Melingkar Nurhidayat, Royan; Oktaviani, Revia; Dina Devy, Shalaho
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 9 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i9.505

Abstract

Keruntuhan pada lereng alami atau lereng buatan disebabkan oleh adanya perubahan perubahan diantaranya topografi, seismic, aliran air tanah, kehilangan kekuatan, perubahan tegangan, dan musim. Akibat adanya berbagai gaya luar yang bekerja pada material pembentuk lereng menyebabkan material pembentuk lereng mempunyai kecenderungan untuk tergelincir. maka dirasa perlu untuk menganalisis aman atau tidaknya lereng tersebut. salah satunya dengan menggunakan metode circular failure chart. Berdasarkan Hasil Perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai FK pada saat lereng dalam kondisi kering yaitu 1,9 > 1,5 (aman), dan didapatkan juga nilai FK pada saat lereng dalam kondisi jenuh yaitu 1,3 < 1,5 yang berarti lereng dalam kondisi tidak stabil.
Evaluasi Pengukuran Tanda Batas Menggunakan Gps Geodetik Pada Iup Pt. Pancaran Surya Abadi Upiani, Ihsan; Magdalena, Henny; Dina Devy, Shalaho
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 9 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i9.506

Abstract

Pemegang Ijin Usaha Pertambangan (IUP) wajib untuk melaksanakan pengukuran dan pemasangan tanda batas wilayah yang diamanatkan dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor : 1825 K/30/MEM/2018 Tentang Pedoman Pemasangan Tanda Batas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) atau Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (WIUPK). Maksud dari penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu kewajiban IUP PT. Pancaran Surya Abadi sebagaimana tertuang dalam peraturan perundangan yang berlaku. Dengan diberlakukannya ketentuan penggunaan Sistem Referensi Geospasial Indonesia (SRGI), Pelaksanaan pengukuran tersebut juga mengacu pada data Badan Informasi Geospasial (BIG), sehingga seluruh hasil pengukurannya telah dapat terikat secara langsung dengan Jaringan Kontrol Horizontal Nasional (JKHN) yang sudah menggunakan GPS Geodetik. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode statik. Metode Statik ini merupakan metode penentuan posisi dari titik-titik yang statik (diam). Metode ini dapat dilakukan secara absolut maupun differensial dengan menggunakan data pseudorange dan/atau fase. Hasil penelitian menunjukan pengaruh metode statik dengan pengukuran stakeout hasil pengukuran yang di dapatkan yaitu ada 17 BM yang dijadikan sebagai referensi di karenakan tidak sesuai dengan koordinat yang sudah di tetapkan oleh SRGI, adapun BM yang tidak sesuai dengan koordinat yaitu (PSA-01, PSA-02, PSA-03, PSA-04, 04-A, 04-B, 04-H, 01-A, 01-B, 01-C, 02-A, 02-B, 02-C, 02-D, 02-E, 02-F, 02-G), kemudian untuk 7 BM lainnya itu di pasang sesuai dengan koordinat yang sudah di tetapkan oleh SRGI, adapun BM yang sesuai dengan koordinat yaitu (PSA-05, PSA-06, 04-C, 04-D, 04-E, 04-F, 04-G).
Studi Pengupasan Material Lumpur Pada Pit 40sst Pt Multi Harapan Utama Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur Saeppudin, Ahmad; Dina Devy, Shalaho; Magdalena, Henny; Hasan, Harjuni; Nugroho, Windhu
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 9 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i9.507

Abstract

Pengupasan material lumpur yang digunakan pada PT Multi Harapan Utama pada pit 40SST mengikuti regulasi yang tercantum pada Keputusan Menteri ESDM nomor 1827/K/30/MEM/2018 tentang pengupasan material lumpur. Sebelum dilakukan pengupasan terdapat beberapa syarat agar kegiatan pengupasan material lumpur ini dapat dilakukan. Metode yang digunakan adalah perhitungan volume dan ketebalan material lumpur dan pengujian sifat fisik material lumpur. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pengupasan material lumpur pada pit 40SST dengan luas boundary sebesar 28,40 Ha dan didapatkan volume material lumpur sebesar 1.392.237 bcm serta tebal lumpur 10,6 m dapat dilakukan dengan material lumpur yang memiliki kandungan air sebesar 80,7 %. Untuk penirisan material dilakukan dengan membuat paritan agar tidak ada air yang tergenang. Untuk penanganan material lumpur menggunakan alat gali muat PC 1250 dan PC 2000 dengan landasan yang di ambil dari material keras hasil peledakan yang dibawa oleh alat angkut dan nantinya akan di ratakan oleh dozer. Dan terakhir penetapan jarak aman yang ditetapkan adalah 3,5 kali dari tebal material lunak yang di tetapkan oleh Perusahaan. Dengan terpenuhinya syarat tersebut sudah memenuhi keselamatan kerja dan kegiatab penambanagn batubara dapat bekerja secara optimal.
Studi Pendahuluan Analisis Potensi Baji Pada Rencana Bukaan Terowongan Jalan Sipil Di Daerah Gunung Manggah Satria Bekti, Nanda; Trides, Tommy; Dina Devy, Shalaho; Oktaviani, Revia; Juvensius Pontus, Albertus
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 10 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i10.521

Abstract

Ambrukan atau subsidence merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi pada saat konstruksi pembangunan terowongan bisa disebabkan oleh kondisi geologi maupun kualitas batuan penyusunnya. Dengan metode analisis streografis ambrukan dapat ditentukan baik tipe, bentuk, bahkan volumenya. Selain itu nilai kualitas batuan juga menjadi salah satu parameter penting untuk mengetahui tingkat kekuatan batuan pada sekitar rencana bukaan terowongan tersebut. Hasil analisis streografis pada bukaan terowongan pada bukaan inlet dengan 5 joint set dan bukaan outlet dengan 3 joint set keduanya memiliki potensi terbentuknya baji. Untuk nilai kualitas batuan pada bukaan inlet memiliki nilai RQD 97,63% dan pada bukaan outlet memiliki nilai 99,82% dimana dari kedua nilai tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan bantuan perangkat lunak titik baji pada sisi geometri terowongan dapat dilihat dimana pada bukaan inlet terowongan baji yang terbentuk ada pada sisi kiri terowongan dengan FK stabil ; sisi kanan bawah terowongan dengan FK 1,73 ; sisi kanan atas terowongan dengan FK 0,00 ; sisi atas terowongan dengan FK 0,00 ; dan sisi bawah terowongan dengan FK 0,06. Pada bukaan outlet terowongan baji yang terbentuk ada pada sisi kiri atas terowongan dengan FK 1,43 ; pada sisi kanan bawah terowongan dengan FK stabil ; sisi kanan atas dengan FK 0,17. Setelah dikentahui titik mana baji terbentuk maka dilakukan perkuatan pada bukaan inlet bagian sisi atas terowongan dengan menggunakan rockbolt berjenis mechanical anchor. Pada inlet terowongan spesifikasi rockbolt yang digunakan pada sisi bawah (panjang 1,5 m, jarak vertikal 1,5 m, jarak horizontal 1,5 m, kapasitas rockbolt 15 ton, FK 2,25), sisi kanan bawah (panjang 1,5 m, jarak vertikal 1,5 m, jarak horizontal 1,5 m, kapasitas rockbolt 15 ton, FK 2,09), kanan atas (panjang 1 m, jarak vertikal 2 m, jarak horizontal 2 m, kapasitas rockbolt 5 ton, FK 2,00), sisi atas (panjang 1 m, jarak vertikal 1,5 m, jarak horizontal 2 m, kapasitas rockbolt 10 ton, FK 2,20), dan sisi kiri (panjang 0,5 m, jarak vertikal 2 m, jarak horizontal 2 m, kapasitas rockbolt 5 ton, FK stabil). Untuk outlet terowongan spesifikasi rockbolt yang digunakan pada sisi kiri (panjang 2 m, jarak vertikal 1 m, jarak horizontal 1 m, kapasitas rockbolt 20 ton dengan penambahan shotcrete 10 cm, FK 2,05), sisi kanan atas (shotcrete 10 m, FK 23), sisi kanan dan bawah (panjang 0,5 m, jarak vertikal 2 m, jarak horizontal 2 m, kapasitas rockbolt 5 ton, FK stabil).