Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

The Analysis of Slope Stability using The Simplified Bishop Method and Geometry of Retaining Walls in Palaran District, Samarinda City, East Kalimantan Province Ilham, Akbar; Trides, Tommy; Hasan, Harjuni; Oktaviani, Revia; Pontus, Albertus Juvensius
Nusantara Civil Engineering Journal Vol 2 No 1 (2023): Nusantara Civil Engineering Journal
Publisher : Civil Engineering Dept, Balikpapan State Polytechnics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/nuce.v2i1.450

Abstract

Landslide is one of the natural disasters that often occurs on natural and artificial slopes. This landslide occurs due to an imbalance of forces acting on the slope or the actuator in the slope area is greater than the resisting force on the slope. Handling needs to be done to avoid landslides, one of which is making a retaining wall. Based on the data obtained from the results of the tests and calculations that have been carried out, the value of the slope safety factor at the research location is 0.397. This value is the value of the unsafe factor of safety (Avalanche). So it is necessary to design a retaining wall with dimensions in between, namely for H = 7 m, H1 = 0.7 m, H2 = 6.3 m, H3 = 1.6 m, H4 = 0.7 m, H5 = 4.9 m, H6 = 2.6 m, H7 = 0.5 m, H8 = 2.5 m, H9 = 3.8 m, and D = 2.5 m. And the results of calculating the stability of the retaining wall that has been designed are obtained for Stability Against Overturning, namely 4.37 > 1.5 (Safe), Stability Against Shifting, namely 2.21 > 2 (Safe), and Stability Against Soil Bearing Capacity, namely 4.14 > 3 (Safe).
Studi Penirisan Tambang Pada Pit Alam 4, Pt. Muara Alam Sejahtera Sub. PT. Bina Sarana Sukses, Kec. Lahat, Kab. Bandar Agung, Sumatera Selatan Wiradhana, Ni Made Ayu Dwi Kartika; Hasan, Harjuni; Pontus, Albertus Juvensius; Devy, Shalaho Dina; Trides, Tommy
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 12, No 1 (2024): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2024
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v12i1.14250

Abstract

AbstrakAir adalah Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan penambangan. Air yang menggenangi lokasi penambangan merupakan masalah yang penting untuk ditangani bagi perusahaan penambangan. Hal ini dikarenakan air yang masuk ke lokasi penambangan dapat mengganggu aktivitas penambangan dan mengakibatkan terhambatnya produksi, Akibatnya terjadi penurunan produktivitas batubara yang dihasilkan. Permasalahan PT. Bina Sarana Sukses (PT.BSS) site PT. Muara Alam Sejahtera (PT.MAS) dalam kegiatan penirisan tambang yang mengakibatkan lamanya proses pemindahan air pada area sump yang meluap sehingga memperlambat kegiatan produksi, maka perlu adanya kajian ulang mengenai sistem penirisannya. Oleh karena itu, dilakukannya penelitian ini adalah mengkaji lebih lanjut dimensi sump, jumlah debit air, hingga jumlah pompa yang direkomendasikan. Pengumpulan data dilakukan untuk mengidentifikasi serta melakukan perbandingan antara data perencanaan dan data aktual di lapangan. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi permodelan dan Microsoft Excel.Luas daerah tangkapan hujan (catchment area) PT.BSS seluas 60,02 hektar, dengan sumber air yang masuk pada area penambangan berasal dari air hujan, dilakukan perhitungan curah hujan rencana dengan PUH 10 tahun maka didapatkan debit limpasan sebesar m3/jam dan volume limpasannya sebesar 26.710,26 m3/hari. Menggunakan pompa multiflo MF 583HP dengan head total sebesar 83,85 m, debit pemompaan aktual sebesar 450,38 m3/jam, bekerja pada efisiensi 71% dan putaran pompa 1550RPM.Kata Kunci: Penirisan Tambang, Catchment Area, Debit Limpasan, Head Total, RPM.
Studi Pengaruh Geometri Jalan Akses Terhadap Produktivitas Alat Angkut dalam Mencapai Target Produksi Overburden Pada Pit Jupiter Selatan PT. Energi Cahaya Industritama Warman, Neni; Hasan, Harjuni; Winarno, Agus; Dina Devy, Shalaho; Trides, Tommy
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2022
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v10i1.7901

Abstract

Penambangan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengambil endapan bahan galian dibawah permukaan bumi, salah satunya adalah batubara. Dalam pelaksanaan penambangan batubara, dibutuhkan adanya kegiatan pengupasan tanah penutup (overburden). Dari permasalahan dan studi kasus yang ditemukan pada jalan akses tersebut, penulis melakukan penelitian, dengan tujuan agar dapat mengevaluasi proses pengangkutan overburden khusus nya pada geometri jalan akses, dapat merekomendasikan geometri jalan akses yang sesuai dengan standar, dapat mengubah cycle time pada alat angkut agar lebih efisien. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan beberapa data dari geometri jalan akses yaitu, Kondisi aktual geometri pada jalan akses yang di teliti di bagi menjadi beberapa segmen, yang pertama pada segmen jalan lurus ada 6 (enam) yaitu: segmen1 memiliki lebar jalan 10,2 meter, segmen 2 memiliki lebar sebesar 9,8 meter, segmen 3 memiliki lebar 9,2 meter, segmen 4 memiliki lebar sebesar 9,7 meter, pada segmen 5 memiliki lebar sebesar 10 meter, pada segmen 6 memiliki lebar sebesar 11 meter. Pada lebar jalan tikungan juga dibagi menjadi tiga segmen yaitu, segmen 1 pada jalan tikungan memiliki lebar sebesar 13 meter, pada segmen 2 pada jalan tikungan memiliki lebar sebesar 10 meter, dan pada segmen 3 memiliki lebar 11,3 meter. Hasil pengukuran pada kemiringan jalan dibagi menjadi 2 segmen yaitu, kemiringan jalan pada segmen 1 dan 2 memiliki nilai kemiringan yang sama, yaitu 3% atau setara dengan 16,69˚. Pada kondisi aktual jalan akses tidak memiliki nilai superelevasi, dikarenakan tanjakan tidak curam, dan juga tidak memiliki nilai cross slope.
Studi Klasifikasi Sifat Tahan Lekang Batuserpih Formasi Balikpapan dan Formasi Pulaubalang di Samarinda Sitepu, Joe Vandame; Oktaviani, Revia; Hasan, Harjuni; Trides, Tommy; Pontus, Albertus Juvensius
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 11, No 1 (2023): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2023
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v11i1.11427

Abstract

AbstrakBatuserpih merupakan batuan sedimen yang sangat banyak di lapisan kulit bumi. Penelitian tentang batuserpih akhir – akhir ini semakin banyak dilakukan, karena banyaknya infrastruktur yang berada di atas batuserpih dengan komposisi yang rumit, bertekstur sangat halus dan sulit diamati. Batuserpih umumnya memliki daya tahan rendah, namun beberapa batuserpih memiliki daya tahan yang tinggi. Oleh sebab itu sangat diperlukan pengujian terhadap daya tahan batuserpih, salah satu metode untuk menguji ketahanan batuan adalah uji sifat tahan lekang (Id2). Pada pengujian sifat tahan lekang (Id2) batuserpih Formasi Balikpapan didapatkan 19,36% sampai 53,48%. Berdasarkan nilai tersebut maka batuserpih formasi Balikpapan memiliki ketahan sangat rendah hingga rendah. Sedangkan nilai Id² pada formasi Pulaubalang 29,15% sampai 62,48%, sehingga klasifikasi ketahanannya rendah hingga menengah.Kata Kunci : batuserpih, sifat tahan lekang
STUDI KEKUATAN BATULEMPUNG DENGAN UJI SCHMIDT HAMMER DAN UNIAXIAL COMPRESSIVE STRENGTH FORMASI BALIKPAPAN DAN PULAUBALANG SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR: STUDY OF CLAYSTONE STRENGTH USING THE SCHMIDT HAMMER TEST AND UNIAXIAL COMPRESSIVE STRENGTH BALIKPAPAN AND PULAUBALANG FORMATIONS IN SAMARINDA, EAST KALIMANTAN Silalahi, Abdi Brema; Trides, Tommy; Nugroho, Windhu; Oktaviani, Revia; Juvensius Pontusi, Albertus
JURNAL TEKNIK PERTAMBANGAN Vol. 23 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtp.v23i2.10536

Abstract

The Schmidt hammer has been used worldwide as a rapid index test to determine rock strength and deformability characterization, this is because it is easy to use, low cost and can be performed in a short time and is non-destructive to samples. There are 6 sampling locations, where the first location was carried out on the outcrop of Jln. Kadrie Oening, the second location was carried out on the outcrop of Jln. Ringroad I, the third location is carried out on the outcrop of Jln. Ringroad II, the fourth location is done on the outcrop of Jln. Hj. Mastuang, the fifth location is done on the outcrop of Jln. Padat Karya, the sixth location is carried out on the outcrop of Jln. Mount Lingai City of Samarinda, East Kalimantan. Research uses quantitative methods, activity plans by making a framework or flowchart. There are many published papers that focus on getting a correlation between Schmidt hammer and unconfined compressive strength. The compressive strength value produced in the Pulaubalang Formation is greater than the compressive strength value in the Balikpapan Formation, where the compressive strength value in the Pulaubalang Formation is 1.187 MPa-1.445 MPa, while the compressive strength value in the Balikpapan Formation is 0.774 MPa-1.032 MPa. The reflected value in the Pulaubalang Formation is greater than the reflected value in the Balikpapan Formation, where the reflected value in the Pulaubalang Formation is 11.167-11.875, while the reflected value in the Balikpapan Formation is 10.417-10.708. There is a positive linear correlation between the compressive strength and the reflected value, where the higher the compressive strength, the higher the rebound value. Keywords: Compressive Strength Value, Rebound Number
Optimalisasi Pola Peledakan Dan Delay Peledakan Terhadap Ground Vibration Akibat Aktivitas Peledakan Di Pit Blok Osor Timur Pt. Kartika Selabumi Mining Kabupaten Kutai Kartanegara L. Tobing, Ciko Gratio Parkletos; Trides, Tommy; Nugroho, Windhu; Oktaviani, Revia; Pontus, Albertus Juvensius
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 12, No 2 (2024): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2024
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v12i2.17843

Abstract

Blasting adalah salah satu dari kegiatan penambangan yang bertujuan untuk melepaskan batuan dari batuan induknya. Peledakan akan menimbulkan sejumlah bahaya yang salah satunya adalah ground vibration. Selama ini ground vibration dianggap sebagai waste energy yang dapat merusak dan menjadi atensi terhadap lingkungan dan area sekitar.Sehingga pada lokasi penelitian di Pit Blok Osor Timur yang dekat dengan perkampungan dengan jarak kurang lebih 300-700 m sangat pentung dilakukan pengukuran tingkat getaran yang mengarah ke perkampungan sehingga didapatkan hasil getaran yang ditimbulkan dari hasil proses peledakan yang dilakukan. Data diperoleh dengan pengambilan data lapangan dan sekunder. Hasil analisis dan simulasi pola echelon dengan waktu tunda yang digunakan adalah 67 ms surface delay dan control delay surface 176 ms dengan isian 36 kg menghasilkan nilai PPV 0,279 mm/s dengan jarak 500 m. Hubungan nilai scaled distance dan PPV aktual di lapangan dengan regresi power didapatkan nilai K = 47148 dan e = -2,399 dan pola row by row dengan waktu tunda 394 ms control surface delay, 176 ms surface delay, dan 67 ms surface delay dengan isian 36 kg menghasilkan nilai PPV 0,542 mm/s dengan jarak 500 m. Hubungan nilai scaled distance nya mendapatkan nilai K = 2047,2 dan e = -1,787. Rekomendasi untuk perusahaan adalah menggunakan pola echelon denggan adalah 67 ms surface delay dan control delay surface 176 ms
Analisis Pengaruh Kenaikan Temperatur Batubara Sebagai Indikator Awal Terjadinya Swabakar (Spontaneous Combustion) Di Product Coal Stockpile Pada Pt. Mahakam Sumber Jaya Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur Yolanda, Agnes; Nugroho, Windhu; Pontus, Albertus Juvensius; Winarno, Agus; Trides, Tommy
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 12, No 2 (2024): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2024
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v12i2.17815

Abstract

Swabakar atau self-combustion pada batubara terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah pada saat penyimpanan batubara di area stockpile, batubara akan kontak dengan udara maka akan terjadi oksidasi antara kandungan ini dengan oksigen, semakin lama batubara tertimbun akan semakin banyak panas yang tersimpan di dalam timbunan, karena volume udara yang terkandung di dalam timbunan semakin besar sehingga kecepatan oksidasi semakin tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kenaikan temperatur batubara terhadap potensi terjadinya swabakar karena apabila suhu batubara terus meningkat yang disebabkan oleh self-heating akan mengakibatkan pembakaran spontan batubara yang sangat tidak diinginkan karena pastinya akan merugikan. Pengamatan dilakukan sebanyak 11 hari untuk mengetahui pengaruh dimensi timbunan terhadap kenaikan suhu batubara di product coal stockpile dan untuk mengetahui pengaruh lama penimbunan batubara terhadap kenaikan temperatur suhu batubara dengan menggunakan gabungan antara teori dengan data-data yang akan diambil di lapangan.. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa titik yang mengalami swabakar yaitu di ketinggian 4,5 meter di arah selatan dengan kelipatan kenaikan temperatur yang cukup signifikan, serta disebabkan oleh arah angin dominan dari sebelah selatan-utara, umur timbunan sebelum dilakukan pengukuran suhu lebih dari 1 bulan. Sehingga pada saat dilakukan pengukuran, suhu batubara cepat meningkat dikarenakan batubara sudah lama terkontaminasi dengan udara dan panas sehingga mencapai titik terbakar batubara mencapai 542°C.
Analisis Kestabilan Lereng dengan Metode Finite Element Dan Monitoring Real Time Lereng Low Wall pada Pit X Pt. Indomico Mandiri, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur Nur, Al Maida; Pontus, Albertus Juvensius; Respati, Lucia Litha; Oktaviani, Revia; Trides, Tommy
Action Research Literate Vol. 9 No. 6 (2025): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v9i6.2977

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kestabilan lereng low wall di Pit X yang dioperasikan oleh PT Indomico Mandiri di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Metode yang digunakan meliputi pemodelan numerik dengan Metode Elemen Hingga (FEM) dan pemantauan lereng secara real-time menggunakan Slope Stability Radar (SSR). Data sifat mekanik batuan diperoleh dari pengujian laboratorium dan observasi lapangan, sementara nilai Geological Strength Index (GSI) ditentukan menggunakan grafik Hoek-Marinos. Pemodelan dilakukan pada enam penampang lereng dengan kondisi kering dan jenuh. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh nilai faktor keamanan (FK) melebihi ambang batas stabilitas (FK > 1,2), dengan nilai tertinggi 1,35. Displacement hasil pemodelan numerik terkonsentrasi di dasar lereng, dengan nilai maksimum 515 mm pada kondisi kering. Pemantauan real-time menggunakan SSR dari 23 November hingga 23 Desember mencatat pergerakan terbesar sebesar 2000 mm di Area A.1S, yang disebabkan oleh limpasan air permukaan dan aliran dari luar lereng. Perbandingan antara hasil FEM dan data SSR menunjukkan perbedaan signifikan dalam nilai displacement, yang kemungkinan disebabkan oleh asumsi ideal dalam pemodelan. Meskipun demikian, pola pergerakan yang dihasilkan kedua metode menunjukkan kesesuaian, sehingga FEM tetap dapat digunakan untuk prediksi awal ketidakstabilan lereng dan mendukung pengambilan keputusan teknis dalam pertambangan terbuka.
Evaluasi Trigger Action Response Plan (TARP) Pergerakan Lereng Disposal Menggunakan Alat Slope Stability Radar (SSR) Pada Disposal PT. Bara Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur Sembiring, Irianta Ibo; Trides, Tommy; Nugroho, Windhu; Oktaviani, Revia; Pontus, Albertus Juvensius
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 13, No 1 (2025): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2025
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v13i1.19258

Abstract

PT Bara Tabang merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang menggunakan alat Slope stability radar (SSR) sebagai alat monitoring lereng. SSR merupakan salah satu alat pemantauan lereng yang memiliki kelebihan dalam memantau keadaan lereng secara real time. SSR dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam pengembangan dan penerapan Trigger Action Response Plan (TARP) untuk manajemen risiko. TARP merupakan sistem respon terstruktur yang mengatur langkah-langkah yang perlu diambil berdasarkan pemicu tertentu (trigger) yang terdeteksi di lapangan, guna mencegah kecelakaan dan kerugian. Penerapan SSR dalam menentukan TARP fokus pada identifikasi pemicu yang terkait dengan pergerakan lereng yang berbahaya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ambang batas pada alarm dengan menggunakan metode Upper Control Limit (UCL) dan merekomendasikan nilai Trigger Action Response Plan (TARP). Hasil penelitian didapatkan nilai ambang batas pada VCP 1440, nilai rekomendasi alarm ialah 5.71 mm/jam dengan critical value sebesar 15.871 mm/jam dan berdasarkan nilai VCP 1440, tindakan yang diperlukan dapat disesuaikan terhadap status kestabilan lereng Disposal Pit Bara Tabang yang dikategorikan menjadi empat yaitu kondisi hijau – aman (< -1.48 mm/jam), kondisi kuning – awas (-1.48 – 4.28 mm/jam), kondisi oranye – kritis (4.28 -5.71) mm/jam, dan kondisi merah – longsor (>15.871 mm/jam).`
KAJIAN BIAYA OPERASI PENGEBORAN DAN PELEDAKAN OVERBURDEN PADA OPERASI PENAMBANGAN BATUBARA PT. MITRA ABADI MAHAKAM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR: STUDY OF OVERBURDEN DRILLING AND BLASTING OPERATION COSTS COAL MINING OPERATIONSPT. MITRA ABADI MAHAKAM EAST KALIMANTAN PROVINCE S. Depari, Raja Kami; Trides, Tommy; Magdalena, Henny; Oktaviani, Revia; Litha Respati, Lucia
JURNAL TEKNIK PERTAMBANGAN Vol. 25 No. 2 (2025): Agustus, 2025
Publisher : JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jtp.v25i2.19778

Abstract

Kegiatan  pembongkaran lapisan penutup PT. Mitra Abadi Mahakam memiliki target 55% untuk dilakukan peledakan. Penghematan biaya melalui optimalisasi parameter pengeboran dan peledakan sangat penting untuk dipertimbangkan sebagaimana agar biaya yang digunakan menjadi ekonomis dan efesien. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya optimum pada operasi pengeboran dan peledakan. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis biaya ekonomi dan statistik dasar dalam pengolahannya. Perhitungan yang dilakukan meliputi biaya kepemilikan, biaya operasional, biaya bahan peledak, dan biaya perlengkapan inisiasi. Berdasarkan perhitungan aktual parameter rata-rata drilling cost/BCM sebesar US$ 0,088, explosives cost/BCM sebesar US$ 0,171, initiations cost/BCM sebesar US$ 0,071, selanjutnya total cost/BCM pada operasi pengeboran dan peledakan adalah US$ 0,330. Dibandingkan dengan rekomendasi geometri peledakan dengan ukuran burden 5 m, spacing 5 m, kedalaman lubang 5 m, coloumn charge 1,9 m, subdrilling 0,3 m, dan stemming  3,1 m, dengan penggunaan powder factor 0.16 Kg/BCM mendapatkan total biaya yang optimum dengan target volume terbongkar telah tercapai dan biaya menjadi minimum. Total cost/hole yang diusulkan adalah US$ 37,15/hole dan total cost/BCM adalah US$ 0,281/BCM. Rancangan geometri yang diusulkan akan menghemat total 38% pada parameter biaya operasi pengeboran dan peledakan. Kata Kunci: Geometri Peledakan, Powder Factor, Biaya Optimum, Hemat Biaya