Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Mediatization of Clothing Consumption Among Muslim Teenagers Hakim, Putri Rahmah Nur; Asyifa, Nahdia; Saputra, Hanif; Adli, Muhammad; Al Fajri, Mirza; Maulina, Winda
IAS Journal of Localities Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Irwan Abdullah Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62033/iasjol.v2i1.41

Abstract

This study aims to explore the impact of media, especially online shop platforms, on Muslim teenagers’ clothing choices by considering religious values and media exposure. This research has a high urgency since it illustrates the impact of mediatization of clothing consumption on Muslim teenagers, who face a dilemma between maintaining religious identity and following fashion trends promoted by the media. in the context of globalization and cultural change, this phenomenon creates serious challenges that need to be understood and addressed by focusing on religious identity and values embraced by individuals, this research fills the gap from previous studies that tend to be underrepresented and geographically limited. Through a qualitative approach, this study examines the clothing consumption characteristics of Muslim teenagers by comparing previous research and journals and analyzing data from interviews and observations. The results highlight online media as a major factor in influencing the selection and consumption of clothing that may not be in line with religious principles. Recommendations for future studies include a broader analysis involving all religions in the digital age, and investigating the factors that influence the selection and consumption of clothing that may not be in line with religious principles.
Religious Manipulation in Child Sexual Harassment: Islamic Boarding Schools in Indonesia Bin Mohamad, Abdul Basir; Nur Hakim, Putri Rahmah; Saputra, Hanif; Jannah, MIftahul; Adli, Muhammad
Nurani Vol 24 No 2 (2024): Nurani: jurnal kajian syari'ah dan masyarakat
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/nurani.v24i2.24445

Abstract

Child sexual abuse in Islamic boarding schools in Indonesia remains a pressing issue that is often overlooked within educational institutions. This study investigates the manipulation of religious doctrine in cases of child sexual harassment within these environments, aiming to understand how perpetrators exploit religious principles. The research uses a descriptive qualitative approach and analyzes online media coverage to explore those involved' characteristics, methods, and motives. The findings reveal that perpetrators employ three primary strategies to manipulate religion: redefining religious doctrines, reconstructing religious practices, and repositioning religious authority. These tactics are employed to legitimize and normalize sexual harassment of children in Islamic boarding schools. This study recommends conducting in-depth interviews with perpetrators and victims to gain a deeper and more empirical understanding. Additionally, the study provides recommendations for developing policies and practices to prevent religious manipulation and safeguard children's rights within Islamic boarding schools. This study emphasizes the urgent need for effective measures to protect vulnerable children in these educational settings.
Analisis Pengaruh Parameter Pemotongan terhadap Kekasaran Permukaan pada Proses Bubut Baja Karbon Menggunakan Pendingin Minimum Quantity Lubrication (MQL) Pratama, Agung; Saputra, Hanif; Fahmi, Saidul; Akbar, Muhammad Firdaus; Irwati, Dwi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20980

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh berbagai parameter pemotongan terhadap tingkat kekasaran permukaan dalam proses pembubutan baja karbon dengan metode pendinginan Minimum Quantity Lubrication (MQL). Variasi parameter yang diteliti mencakup kecepatan potong, laju pemakanan, dan kedalaman potong. Eksperimen dilakukan menggunakan mesin bubut konvensional dengan pahat berbahan HSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi kecepatan potong tinggi dan laju pemakanan rendah menghasilkan permukaan yang paling halus. Selain itu, penerapan MQL secara signifikan menurunkan suhu pemotongan dan memberikan hasil akhir permukaan yang lebih baik dibandingkan metode pembubutan kering.
Analisis Periodisasi Hukum Cambuk Provinsi Aceh Saputra, Hanif; Sa’dah, Nurus; Casmini
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Vol. 4 No. 02 (2023): Jurnal Indonesia Sosial Teknologi
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jist.v4i02.583

Abstract

Hukum cambuk di Provinsi Aceh sebenarnya bukan hal baru, dari masa kerajaan Aceh Darussalam sebenarnya sudah diterapkan walaupun tidak seketat pada era sekarang. Tidak seperti pada provinsi lain, provinsi Aceh yang memiliki otonomi khusus tentu mudah untuk menerapkan peraturan hukum cambuk ini namun seiring perkembangan zaman tentu ada beberapa perubahan didalamnya. Hukuman cambuk dianggap sebagai hukuman yang sebanding kepada pelaku kriminal yang melanggar Syari’at Islam di Aceh ditambah lagi hukuman ini sudah sah menurut hukum dan tidak melanggar hak asasi manusia (HAM), namun walaupun begitu munculnya pro-kontra tetap ada dalam elemen masyarakat. Fokus pada penulisan ini adalah melihat bagaimana perkembangan hukum cambuk tersebut secara umum selama beberapa dekade. Adapun dalam penulisan ini menggunkan metode library research dan netnografi, yaitu data yang dikumpulkan bersumber dari jurnal, buku, laporan penelitian, serta berita dari media sosial yang bersangkutan dengan tema penulisan. Hasil dari penulisan ini didapatkan bahwa hukuman cambuk di Provinsi Aceh mengalami beberapa perubahan mengikuti perkembangan zaman dengan beberapa alasan khususnya dalam hal kemanusiaan dan psikologi kepada semua orang
Mitos Tentang Dua Makam Syekh Abdurrauf As-Singkili & Spirit Ekonomi Penziarah saputra, hanif; Soehadha, Moh
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A cemetery is a piece of land reserved for graves. Funerals can be public which is everyone can be buried there and some are specialized, for example, funerals according to religion, private funerals belonging to the family, Heroes' Tomb Garden, and so on. Graves can also be defined as a place to live, residence, residing which is the last stopover for humans who have died.The meaning of afad al qubur is the jama of al qabr, which means a place to bury the dead or a human burial place. As for the meaning of a public burial place is an area of land provided for the purposes of funeral of the body for each person regardless of religion and class. Normally a grave only has one for each human being to be buried, but not infrequently we see there are some humans who have several graves, and usually the person is not an ordinary person. Like Sheikh Abdurrauf As-Singkili or usually known as Syiah Kuala which has two tombs in Aceh Province. Here, researchers are interested in seeing further the initial story of how this phenomenon could occur by using a library research approach and qualitative research methods. Researchers feel the need to also find information about how the difference between the two tombs and how it affects the surrounding environment. The findings in this article explain that although the ulema had two tombs, the meaning of the grave itself was different from the tomb which is the linguistic meaning of maqam is rank or degree. Then for the issue of the location of these two graves it is difficult to claim the original but what is certain is that economic turnover in both regions continues to occur. Abstrak Pemakaman atau pekuburan adalah sebidang tanah yang disediakan untuk kuburan. Pemakaman bisa bersifat umum artinya semua orang boleh dimakamkan di sana dan ada juga yang bersifat khusus, misalnya pemakaman menurut agama, pemakaman pribadi milik keluarga, Taman Makam Pahlawan, dan sebagainya. Makam juga bisa didefinisikan sebagai tempat tinggal, kediaman, bersemayam yang merupakan tempat persinggahan terakhir manusia yang sudah meninggal dunia. Afad al qubur merupakan jama dari al qabr, yang bermakna tempat memakamkan orang mati atau tempat pemakaman manusia. Adapun pengertian tempat pemakaman umum (TPU) adalah areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman jenazah bagi setiap orang tanpa membedakan agama dan golongan. Normalnya sebuah kuburan hanya dimiliki satu oleh setiap manusia yang akan dimakamkan, tapi tak jarang kita melihat ada beberapa manusia yang memiliki beberapa kuburannya, dan biasanya orang tersebut bukannlah orang biasa. Seperti halnya Syekh Abdurrauf As-Singkili atau biasanya yang dikenal dengan sebutan Syiah Kuala yang memiliki dua makam di Provinsi Aceh. Disini peneliti tertarik melihat lebih jauh cerita awal bagaimana bisa fenomena ini bisa terjadi dengan menggunkan pendekatan library research dan metode penelitian kualitatif, peneliti merasa perlu juga mencari informasi bagaimana perbedaan diantara kedua makam tersebut dan bagaimana pengaruh terhadap lingkungan disekitarnya. Temuan pada artikel ini menjelaskan bahwa walaupun ulama tersebut memiliki dua makam tetapi makna makam itu sendiri berbeda dengan kuburan dimana arti maqam secara bahasa adalah pangkat atau derajat. Kemudian untuk persoalan lokasi kedua kuburan ini sulit untuk mengklaim orisinalnya namun yang pasti perputaran ekonomi di kedua wilayah itu terus terjadi.