Sri Syatriani
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Relationship Between Self-Empowerment and Quality of Life in Type 2 Diabetes Mellitus Patients in Enrekang Regency Sri Syatriani; Nurleli, Nurleli; Al Maidha, Al Maidha
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (Juli 2023)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.774 KB)

Abstract

Efforts to increase the self-empowerment of type 2 diabetes mellitus patients must be supported by solid motivation so they can develop their abilities so that they are able to care for themselves and empower themselves, the data found at the Masalle Health Center found that as many as 74 people with type 2 diabetes mellitus in 2020. Research aims to determine the relationship between self-empowerment and quality of life in patients with type 2 Diabetes Mellitus. The type of research used in this study was an analytic study with a cross-sectional design. The population of this study was type 2 diabetes mellitus sufferers in the working area of ​​the Masalle Public Health Center, Enrekang Regency, as many as 74 74 people and samples in this study were type 2 diabetes mellitus in the working area of ​​the Masalle Public Health Center, Enrekang Regency, who were drawn by total sampling technique. Quality of life was collected using the Diabetes Quality Of Life (DQOL) questionnaire and self-employment. Powerment was collected using the Diabetes Empowerment Scale Long Form (DES-LF) questionnaire. Data were processed using SPSS and analyzed using a chi-square test. The results showed a relationship between self-empowerment and the quality of life of type 2 diabetes mellitus patients with p=0.036 <0.05. The study concludes that there is a relationship between self-empowerment and the quality of life of people with type 2 diabetes mellitus, meaning that the better the self-empowerment, the better the quality of life of people with diabetes mellitus. Type 2 Diabetes Mellitus sufferers are advised to always achieve self-empowerment by increasing self-confidence to increase their quality of life.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR PERIODE OKTOBER-DESEMBER TAHUN 2013 Sri Syatriani; Ika Masitawati
Jurnal Mitrasehat Vol. 6 No. 1 (2016): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v6i1.165

Abstract

Introduction Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 15-50% kematian ibu disebabkan oleh abortus. Komplikasi abortus berupa perdarahan atau infeksi dapat menyebabkan kematian. Sedangkan jumlah kejadian abortus berdasarkan data yang diperoleh dari buku catatan Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2013 sebanyak 377 kasus. Objectives Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status anemia, paritas dan usia dengan kejadian abortus di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Methods Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar periode Oktober-Desember sebanyak 212 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive Sampling. Data yang dianalisis dengan uji alternatif Chi Square melalui program SPSS. Results Hasil penelitian menunjukkan status anemia ρ (0,000) < α (0,05) berhubungan dengan kejadian abortus, paritas ρ (0,674) > α (0,05) dan usia ρ (0,619) > α (0,05) tidak berhubungan dengan kejadian abortus. Conclusions Dalam penelitian ini disimpulkan ada hubungan antara status anemia dengan kejadian abortus, tidak ada hubungan antara paritas dan usia dengan kejadian abortus. Di sarankan agar tetap ada tindak lanjut pada ibu hamil dengan anemia agar kehamilan dengan risiko terjadinya abortus dapat terdeteksi secara dini.
Hubungan Tata Kelola (Good Governance) Dengan Kinerja Tenaga Kesehatan Pada Era Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Binamu Kabupaten Jeneponto Sri Syatriani; Amaliah, Andi Rizky; Nur Alfiana
Jurnal Mitrasehat Vol. 12 No. 2 (2022): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v12i2.345

Abstract

Kinerja dikenal sebagai kinerja pekerjaan, dan secara umum, adalah kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu pekerjaan yang dicapai seorang karyawan dengan melakukan tugasnya seperti yang ditugaskan. Salah satu faktor yang mempengaruhi risiko penurunan kinerja adalah beban kerja yang dapat meningkat jika jumlah tenaga kesehatan tidak sesuai dengan tingkat pelayanan yang dibutuhkan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara good governance dengan kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Kota Binamu di era pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah tenaga kesehatan sebanyak 67 responden yang diambil dengan Teknik Total Sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner serta analisis data yaitu analisis chi square. Hasil analisis bivariat dari 67 responden yang diteliti, diketahui hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-Square (p < 0,05) maka diperoleh ada hubungan pada transparansi (p=0,000), akuntabilitas (p=0,003), responsibilitas (p=0,000), dan fairness (p=0,003) dengan kinerja tenaga kesehatan. Simpulan dari penelitian ini, empat variabel yang telah diuji memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja tenaga kesehatan yaitu variabel transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan fairness. Saran dari penelitian ini, Diharapkan kepada pihak Puskesmas Binamu Kota untuk lebih melakukan keterbukaan untuk pengambilan keputusan serta melibatkan seluruh staf dalam pembuatan kebijakan.
GAMBARAN PENGOLAHAN PENYAKIT DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KECAMATAN BAMBANG KABUPATEN MAMASA PROVINSI SULAWESI BARAT Sri Syatriani; Halmina Ilyas; Indri
Jurnal Mitrasehat Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v13i2.411

Abstract

Latar belakang: Diabetes merupakan kondisi kronis yang terjadi pada saat pancreas tidak menghasilkan insulin yang cukup. Prevelensi diabetes di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 2,1% pada tahun 2013, dan kembali meningkat 8,5% pada tahun 2018. Untuk mencegah komplikasi, perlu dilakukan pengobatan pentakit ini. Tujuan: untuk mengetahui gambaran pengelolaan penyakit diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Bambang Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana populasi penelitian sebanyak 67 orang penderita diabetes melitus tipe 2 yang diambil dengan teknik total sampling. Dalam penelitian ini menggunakan kuisioner kebiasaan pola makan, kebiasaan olahraga, keteraturan kontrol gula darah dan kuisioner kebiasaan minum obat sebagai instrument pengumpulan data penelitian. Hasil: Pada hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat 65 responden (92.9%) yang pola makannya teratur, responden tidak rutin berolahraga sebanyak 60 orang (85.7%), responden tidak rutin memeriksakan gula darahnya sebanyak 39 orang (55.7%), dan responden yang patuh dalam minum obat sebanyak 58 orang (82.9%). Kesimpulan: lebih banyak responden yang pola makannya teratur, lebih banyak yang tidak rutin berolahraga, lebih banyak yang tidak rutin memeriksakan gula darahnya, dan kebanyakan responden patuh dalam meminum obat. Disarankan responden agar tetap menerapkan pengelolaan diabetes melitus yang tepat untuk menghindari terjadinya hiperglikemik dan bagi puskesmas Kecamatan Bambang agar terus memberikan edukasi kepada pasien diabetes melitus mengenai pengelolaan diabetes melitus yang baik dan benar.
PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA KARYAWAN BERDASARKAN SHIFT KERJA PADA MINIMARKET MODERN DI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR Sri Syatriani; Nurleli; Andi Arianggi; Titin Hardiyanti Sahril
Jurnal Mitrasehat Vol. 15 No. 1 (2025): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v15i1.520

Abstract

Latar belakang: Kelelahan kerja merupakan faktor pekerja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan di kalangan pekerja. Kelelahan kerja dapat diakibatkan oleh shift kerja. Data Badan Jaminan Sosial Tenaga Kerja tercatat kecelakaan kerja tahun 2019 berjumlah 77.295 kasus se- Indonesia dan 36% dari kasus kecelakaan kerja terjadi karena kelelahan kerja. Tujuan: untuk mengetahui tingkat kelelahan kerja karyawan shift pagi dan shift siang serta perbedaan tingkat kelelahan kerja antara karyawan shift pagi dengan karyawan shift siang di minimarket modern. Metode: Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi dan sampel yaitu semua karyawan pada sembilan minimarket modern di Kabupaten Kepulauan Selayar berjumlah 73 orang. Sampel dipilih menggunakan teknik total sampling. Kuesioner merupakan instrumen penelitian. Data dianalisis dengan uji t independen. Hasil: Hasil penelitian menemukan bahwa rata-rata score kelelahan kerja shift siang lebih tinggi yaitu 17,80 daripada shift pagi yaitu 15,76. Meskipun begitu hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0.315 > (0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan tingkat kelelahan kerja karyawan berdasarkan shift kerja. Kesimpulan: Tingkat kelelahan kerja lebih tinggi pada karyawan yang bekerja pada shift siang dibanding shift pagi. Diharapkan perusahaan mempertahankan pola kerja dan shift kerja untuk menjaga tingkat kelelahan karyawan guna menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja.
PENGARUH SENAM TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA SEWAKTU PENDERITA DIABETES MELLITUS DI RSUD DR. PALALOI MAROS Sri Syatriani; Halmina Ilyas; Esse Puji Pawenrusi; Fatmawati
Jurnal Mitrasehat Vol. 15 No. 3 (2025): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v15i3.573

Abstract

Latar belakang: Diabetes mellitus adalah penyakit akibat pola hidup yang tidak sehat seperti makan tinggi gula, dan berkurangnya aktifitas fisik. Prevalensi diabetes mellitus di Indonesia sebanyak 19,5 juta, di Sulawesi Selatan sebanyak 41.497 orang, dan di Kabupaten Maros sebanyak 1.858 orang. Diabetes mellitus dapat menimbulkan komplikasi serta dampak negatif terhadap kesehatan. Komplikasi dapat dicegah dengan mengontrol kadar gula darah melalui senam. Tujuan: Diketahuinya pengaruh senam terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus. Metode: Penelitian menggunakan desain one group pre and post test. Populasi dan sampel yaitu semua penderita diabetes mellitus di RSUD dr. Palaloi sebanyak 22 orang. Sampel dipilih menggunakan metode total sampling. Data dikumpulkan menggunakan tes glukosa dan formulir observasi. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Penelitian menemukan terdapat penurunan kadar gula darah sebelum dan sesudah senam dengan rata-rata kadar gula darah sebelum senam 285 mg/dl dan setelah senam 180,38 mg/dl. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,001 < α 0,05 dengan demikian senam berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu penderita diabetes mellitus. Kesimpulan: Terdapat pengaruh senam terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus. Penyandang diabetes mellitus dianjurkan secara rutin melakukan senam sekitar 45 menit dengan frekuensi 3-5 kali setiap minggu.