Gangguan fleksibilitas sendi anggota gerak bawah merupakan masalah yang sering terjadi padapasien fraktur femur pasca operasi pemasangan fiksasi interna. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegahgangguan ini dintaranya adalah melakukan latihan rentang gerak sendi sedini mungkin. Tujuan penelitian adalahmengetahui pengaruh pemberian latihan rentang gerak terhadap kelenturan sendi anggota gerak bawah pada pasienfraktur femur terpasang fiksasi interna. Rancangan penelitian menggunakan Quasy Eksperiment dengan pendekatanPosttest Only Control Group. Sampel adalah pasien fraktur femur post fiksasi interna hari ke dua sebanyak 20responden, dibagi dalam dua kelompok yaitu 10 responden mendapat latihan rentang gerak (eksperimen) dan 10responden melakukan latihan rentang gerak tidak sesuai aturan penelitian (kontrol). Instrument menggunakangoniometer. Perlakuan Latihan gerak dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore hari selama 5 hari dengan durasi 15menit. Data dianalisa dengan uji statistik Mann Whitney. Hasil penelitian pada kelompok eksperimen didapatkanrata-rata kelenturan sendi setelah diberikan latihan rentang gerak yaitu fleksi sendi panggul 68,5 derajat, fleksi sendilutut 61 derajat, dorsofleksi pergelangan kaki 12,5 derajat dan plantarfleksi pergelangan kaki 47 derajat, sedangkanpada kelompok kontrol didapatkan rata-rata fleksi sendi panggul 45,5 derajat, fleksi sendi lutut 15,5 derajat,dorsofleksi 1,5 derajat dan plantarfleksi 33,5 derajat. Berdasarkan uji statistik Mann Whitney didapatkan p=0,000<0,05 yang menunjukkan ada perbedaan derajat kelenturan sendi pada kelompok eksperimen dibanding dengankelompok kontrol. Kesimpulan lebih besar peningkatan derajat kelenturan sendi pada kelompok eksperimendibanding dengan kelompok kontrol. Disarankan lakukan latihan gerak sendi post operasi fiksasi hari kedua (sedinimungakin) sehingga dapat mencegah terjadinya kekakuan pada sendi pada pasien fraktur femur terpasang fiksasi interna.