Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

WORKSHOP PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BERBASIS PENGGUNAAN MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) BAGI GURU MADRASAH ALIYAH DARUL MUQOMAH PEKANBARU Herlinawati Herlinawati; Marwa Marwa; Syahdan Syahdan
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 12: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya pemahaman guru untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas menjadi topik utama dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan Pelaksanaan PTK di kelas pembelajaran sangat penting dimana guru seharusnya meneliti dengan cara mencarikan solusi terbaik terhadap masalah pembelajaran yang dihadapi oleh siswa. Untuk mengatasi masalah pembelajaran di sekolah dan juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah tersebut. Metode wawancara dan observasi yang dilakukan oleh tim pengabdian di MA Darul Muqomah. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya wawasan dan pengetahuan guru-guru untuk melaksanakan perannya sebagai guru seklaigus peneliti (teachers as reserachers), dibuktikan dengan adanya respon positif dan antusiasme peserta dalam kegiatan pengambdian.
21st Century Skills/4C Skills’ Integration in English Teaching Documents Used in EFL Classroom Marwa; Herlinawati Herlinawati; Herdi Herdi
ELT-Lectura Vol. 10 No. 1 (2023): ELT-Lectura Studies and Perspective in English Language Teaching
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/elt-lectura.v10i1.12026

Abstract

This content analysis research highlights 21st-Century/4Cs skills that characterize the quality of teaching materials integrated to culture in higher education institutions. This research was grounded from teaching documents obtained from the English lecturers, Faculty of Education and Vocational Studies (FADIKSI), Universitas Lancang Kuning, Indonesia from February until July, 2022. The research context was based on teaching documents (teaching syllabus and semester tests) with 4C skills’ integration. There were 16 collected teaching documents consisting of 8 teaching syllabus and 8 semester tests. The checklist of 21st-Century Skills/4Cs rubric covers “Communication”, “Creativity”, “Critical Thinking”, and “Collaboration” was adapted from the CTE Career Ready Practices. This research reveals the integration of 4Cs skills analyzed from teachers’ teaching syllabus and semester tests documents reached the levels of “Meet Competency” and “Approaching competency” levels. This portrait represents teachers’ adequate understanding of 21st-Century skills/4Cs skills. The further research recommends teachers provide and develop classroom environments of 21st-Century skills integrated to culture in the area of teacher professional development.
Investigasi Persepsi Mahasiswa terhadap Literasi Digital dalam Memenuhi Tuntutan Keterampilan Abad 21 M. Fadhly Farhy Abbas; Marwa Marwa
Jurnal Pendidikan Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36232/pendidikan.v11i2.3987

Abstract

Penelitian ini didasari dengan adanya kebutuhan untuk menggali persepsi mahasiswa terhadap literasi digital. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi persepsi mahasiswa terhadap literasi digital dalam memenuhi tuntutan keterampilan abad 21. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan questionnaire (angket). Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan dan Vokasi (FADIKSI) Universitas Lancang Kuning (UNILAK) pada semester 4 tahun akademik 2022/2023. Jumlah mahasiswa tersebut adalah sebanyak 57 orang. Selanjutnya, peneliti menganalisis data yang diperoleh dari hasil angket secara deskriptif. Setelah data dikumpulkan, ditemukan adanya respon yang berbeda-beda dari mahasiswa. Respon mahasiswa tersebut yaitu; sangat setuju, setuju, ragu-ragu, dan tidak setuju dengan didominasi oleh respon yang positif yaitu setuju dan sangat setuju. Akhirnya, kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan persepsi mahasiswa terhadap literasi digital dalam memenuhi tuntutan keterampilan abad 21 adalah setuju. Hal ini menandakan bahwa, literasi digital sangat diperlukan oleh mahasiswa demi memenuhi tuntutan keterampilan abad 21 yang dikenal dengan istilah 4c (critical thinking, creativity, communication, collaboration).
EFL STUDENTS’ VIEWS AND EXPERIENCES OF CULTURE LEARNING: ARE THEY WORTHY TO FOSTER INTERCULTURAL COMPETENCE? Marwa Marwa
International Journal of Educational Best Practices Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Education Administration Study Program, School of Postgraduate Studies, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ijebp.v2n2.p1-17

Abstract

Abstract: In the light of globalization, intercultural competence is crucially demanded by the language learners to be successful speakers and mediators in international interaction and communication. This study aims at investigating how the Indonesian EFL students view and undertake the culture learning in their classrooms. This study was a survey research carried out in October and December 2016 in two state universities: 1) University of Riau (UR) located in Riau Province and 2) Brawijaya University (UB) in Malang-East Java. There were a total of 80 participants involved by using random sampling. The student questionnaire (adopted and adapted from HST. Kiet, 2011) consisting of six statements was used. To answer the research question, descriptive statistics analysis (Sum of score, Mean and Standard Deviation) was used to analyse the completed student questionnaire. The findings reveal that the students showed positive attitudes in culture learning purposes; they mainly learned cultural facts oriented to target culture exploration as the dominant cultural learning in the classroom; they used media such as internet, TV and literature as the most dominant cultural learning sources outside the classroom; they found that culture learning benefited them to their EFL learning; and finally they agreed that the target culture should be taught together with the target language in EFL classes. Therefore, it is suggested that future researchers do such an in-depth study pertaining to students’ ICC learning and development in the environment of classroom interactions.
Workshop on Using Technology Applications as a Learning Media for MTs Al-Ittihad Pekanbaru Teachers: Workshop Penggunaan Aplikasi Teknologi Sebagai Media Pembelajaran Bagi Guru MTs Al-Ittihad Pekanbaru Marwa Marwa*; Herlinawati Herlinawati; Raudhah Awal; Yona Dwi Tirta Safitri; Jul Prima Mutia; Novriandi Eka Saputra
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i2.16319

Abstract

The workshop on using technology applications as a learning medium for MTs Al-Ittihad teachers was based on the problem identified by the Postgraduate School Faculty service team, Universitas Lancang Kuning, namely the lack of knowledge about digital literacy in contemporary learning. For this reason, training in using technology applications in learning should be provided. This workshop was held in May 2023 at MTs Al-Ittihad School with 20 participants for 4 hours. To measure the level of teacher understanding, the service team provided questionnaires in the sessions before and after activities. The results of the pre-test regarding the use of technology applications namely ChatGPT, Vocaroo, and Tricider, showed that 93% -100% of the participants did not know about these technology applications. However, after the training was given, the results of the post test showed that 100% of the participants understood and could use the learning technology applications provided. Finally, the service team concluded that teachers really need knowledge about ICT empowerment in order to improve the achievement of learning outcomes. Workshop penggunaan aplikasi teknologi sebagai media pembelajaran bagi guru MTs Al-Ittihad ini dilaksanakan berdasarkan masalah yang diidentifikasi oleh tim pengabdian Fakultas Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning yaitu kurangnya pengetahuan tentang literasi digital dalam pembelajaran kekinian. Untuk itu, pelatihan menggunakan aplikasi teknologi dalam pembelajaran diberikan. Kegiatan workshop ini dilaksanakan pada bulan Mei 2023 di Sekolah MTs Al- Ittihad dengan 20 peserta selama 4 jam. Untuk mengukur tingkat pemahaman guru pada kegiatan pelatihan ini, tim pelaksana pengabdian memberikan angket pada sesi sebelum dan sesudah kegiatan workshop. Hasil angket pre-test dari penggunaan aplikasi teknologi sebagai media pembelajaran yaitu ChatGPT, Vocaroo, dan Tricider yang diberikan menunjukkan 93%-100% dari peserta belum mengetahui aplikasi teknologi tersebut. Namun, setelah pelatihan diberikan, hasil angket post test menunjukkan 100% peserta memahami dan dapat menggunakan aplikasi teknologi pembelajaran yang diberikan. Akhirnya, tim pengabdian menyimpulkan bahwa guru-guru memang memerlukan pengetahuan tentang pemberdayaan TIK dalam rangka meningkatkan pencapaian hasil belajar.
Enhancing 21st Century Skills in the EFL Classroom: Exploring Teachers' Implementation of Group Activities and Assignments Marwa Marwa; Nurfaisal Nurfaisal; Mualiardi Mualiardi; Raudhah Awal; Hengki Irawan
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 16, No 2 (2024): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v16i2.5355

Abstract

This qualitative study was carried out to investigate how English teachers integrated 4C skills (communication, creativity, critical thinking, and collaboration) into EFL classroom. This study involved two English teachers from an English study program in one university in Pekanbaru, Riau as the research participants. The qualitative data was collected by using interview, observation, and documentation. The researchers analyzed the interview transcripts, observational fieldnotes, and screenshoot documents following the steps of qualitative data analysis by coding, grouping, synthesizing, and making themes and descriptions to answer the research questions. The study reveals that the English teachers integrated the 4C skills into students' learning group activities/assignments via making videos for English learning, making power point for class presentation, making class projects to produce learning products, and having asynchronous online classroom discussions via Google classroom platform. These four major class activities/assignments given by the English teachers were intentionally aimed at developing students’ communication skill, creativity, critical thinking, and collaboration. This study concludes that the four students’ typical learning group activities/assignments instructed by teachers can be used as templates to integrate and develop students’ 4C skills in ELT classes. Future research directions in developing 21st-century skills can be multifaceted, addressing various gaps and limitations in assessment methods, technology integration, cultural contexts, equity and access, and teacher training and professional development.
International Society for Technology in Education (ISTE) Standards For EFL Students as 21st Century Skills Marwa Marwa; Wahyudi Saputra; Herlinawati Herlinawati
ELT-Lectura Vol. 11 No. 1 (2024): ELT-Lectura Studies and Perspective in English Language Teaching-in progress
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/elt-lectura.v11i1.17244

Abstract

This survey research aimed at investigating International Society for Technology in Education (ISTE) Standards of EFL Students in an English Education Department at a university in Pekanbaru, Riau. The method used was descriptive quantitative which involved 121 samples. The samples were selected by using random sampling technique from third, fifth, and seventh semesters. The questionnaire adopted from Hazamayeh (2021) used as the main instrument to collect the data. The data was analyzed by using descriptive statistics (the sum of score, mean and standard deviation) which then interpreted descriptively. The study revealed that the students’ mean of ISTE Standards reached 3.92 which was categorized into a Moderate level. It was measured by calculating the avarage score of the ISTE six indicators namely Creativity and Innovation; Communication and Collaboration; Research and Information Fluency; Critical Thinking, Problem Solving and Decision Making; Digital Citizenship; and Technology Operations and Concepts. This “Moderate” level indicates that the EFL students are still in on going process to maximize their ability to use technology as a means of learning.
Analisa Metode STIFIn dalam Pembelajaran Kelas Tahfidz Qur'an Jul Prima Mutia; Marwa Marwa; Nurfaisal Nurfaisal
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembelajaran Tahfidz Qur'an di RTQ Al Yusra Pekanbaru menghadapi tantangan yang kompleks. Setiap siswa memiliki keunikan dalam cara mereka menerima dan mengolah informasi, yang berdampak langsung pada efektivitas hafalan Al-Qur'an. Guru-guru sering kali menemui kesulitan dalam menemukan metode pengajaran yang mampu mengakomodasi berbagai tipe kepribadian dan gaya belajar siswa.Penelitian kualitatif ini ditujukan untuk menggali informasi yaitu Implementasi STIFIn bagi Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Kelas Tahfidz Qur'an di RTQ Al Yusra Pekanbaru. Karena permasalahan yang akan diteliti bersifat kompleks dan dinamis sehingga tuntutan pemahaman yang utuh dan mendalam. Implementasi Metode STIFIn di RTQ Al Yusra Pekanbaru menunjukkan hasil yang positif dalam pembelajaran tahfidz Al-Qur'an. Salah satu tantangan utama adalah resistensi terhadap perubahan dan kurangnya pelatihan yang mampu untuk guru. Banyak guru melaporkan bahwa menggunakan metode STIFIn membuat mereka lebih terarah dalam mengembangkan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Metode ini berhasil memanfaatkan kecerdasan dominan siswa, yang meningkatkan efektivitas pembelajaran dan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dan pelatihan yang memadai sangat diperlukan untuk memastikan implementasi yang efektif dan berkelanjutan. Dukungan dari manajemen sekolah dan pelatihan yang berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan guru dalam penerapan metode ini.
Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek (PJBL) dalam Meningkatkan Kolaborasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Teknik Mesin Bubut Roby Hendra; Yelmindra Yelmindra; Turahyati Turahyati; Marwa Marwa
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha memenuhi tuntutan era industri yang semakin meningkat, kolaborasi antar peserta didik menjadi faktor kunci dalam peningkatan mutu pendidikan. Dibutuhkan pendekatan inovatif yang tidak hanya memperkaya proses pembelajaran, namun hal ini juga memungkinkan siswa untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan kerjasama siswa dalam pembelajaran teknologi pemesinan bubut melalui Pembelajaran Project Based Learniang (PJBL). Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Strategi pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek meningkatkan kerjasama tim siswa kelas XI TP1 SMKN 1 Bangkinang pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut. Hal ini ditunjukkan dengan hasil rata-rata persentase kerjasama siswa pada setiap siklusnya meningkat dari siklus I ke siklus II yaitu dari 71,58% menjadi 78,93%. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, siswa merasa lebih senang dengan pembelajaran berbasis proyek dan kemampuan bekerja dalam kelompok tampak lebih baik dengan indikasi: siswa lebih aktif, pekerjaan jadi lebih efektif, siswa patuh pada perintah, dan komunikasi lebih jelas.
The Improve Recount Text Writing Skills By Using Picture Series At The First Year Students Of Akuntansi Keuangan Lembaga Kadir Kadir; Sri Karyana; Sabarudin Sabarudin; Yustiti Yustiti; Marwa Marwa
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research is to improve writing skills in recount text material using picture series as media with a problem based learning model at the first year students of Akuntansi Keuangan Lembaga SMK Negeri 1 Pendalian IV Koto, totaling 24 students. The method used in this research is Classroom action research consists of two cycles and each cycle consists of: planning, implementation, observation and reflection. The research shows that student learning outcomes have experienced a significant increase in the percentage of learning completeness, where in cycle I it was 83% and in cycle II it was 100%. % and the level of student activity in the learning process increased from 85.41% in cycle I to 94.44% in cycle II. Based on the results of this classroom action research, it can be concluded that the application of serial image media can improve the recount text writing skills at the first year students of  Akuntansi Keuangan Lembaga  SMK Negeri 1 Pendalian IV Koto.