Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Mengukir Menggunakan Konsep Matematika Untuk Anak-Anak Di Kelurahan Sandabilik, Kecamatan Makale Selatan Delastri, Lusiana; Angela, Angela
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL ABDI : Media Pengabdian Kepada masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/abdi.v9i2.26349

Abstract

A typical Toraja carving called Pa'sura' is one of the manifestations of Toraja culture. Toraja residents need to recognize the carving motif and understand the meaning behind it. Over time, Toraja carvings are not only used as decorations for tongkonan, alang, and ritual tools, but can be used as decorations such as key chains, cloth motifs, and so on. However, there are still many children in the Sandabilik Village who are less interested in carving because the Toraja carving motifs are very complicated. The motifs in Toraja carvings have geometric patterns. There are several geometric concepts that exist in carving motifs, including points, circles, triangles, squares, rectangles, diamonds, trapezoids, parallelograms, and kites, symmetry, translation, rotation, dilation, and reflection. The objectives of this PKM activity are (1) to introduce Toraja culture, especially carvings and their meanings to children in Sandabilik Village; (2) introduce the geometric concepts contained in the Toraja carving motifs; and (3) providing assistance on how to carve by utilizing mathematical concepts. The stages carried out in the service are socializing about Toraja culture including the introduction of carvings and their meanings, identifying mathematical concepts on motifs, reviewing the identified mathematical concepts, and carving using mathematical concepts. This activity can make children able to carve by utilizing the dominant geometric concept in carving motifs. Carving using mathematical concepts can make: (1) children are able to apply their mathematical knowledge to culture; (2) children will better understand and experience cultural activities from a mathematical point of view, thus enabling them to make connections between school mathematics and the real world. Carving activities for children can also develop children's visuospatial reasoning. Visuospatial reasoning can make children more creative in solving everyday problems.
Penalaran Visual Siswa dalam Menyelesaikan Soal Geometri Berbasis Etnomatematika Ukiran Pa’dadu Delastri, Lusiana; Lebang, Agnesia; Langi’, Evy Lalan; Duma, Sonny Yalti
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 3 (2024): September-December 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i3.2254

Abstract

Penalaran visual merupakan salah satu kompetensi penting dalam pembelajaran matematika sekolah termasuk geometri. Membelajarkan siswa menggunakan media ukiran Toraja diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan penalaran visual. Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan proses penalaran visual siswa dalam menyelesaikan soal geometri berbasis etnomatematika pada motif ukiran Toraja. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pengumpulan data diawali dengan memberikan soal geometri yang menampilkan ukiran Pa’dadu kepada siswa kelas IX di salah satu SMPN di Toraja Utara. Berdasarkan jawaban siswa, dipilih dua subjek dalam penelitian ini. Selanjutnya, kedua subjek tersebut diwawancarai untuk mengetahui proses penalaran visualnya. Tahapan análisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Terdapat tiga tahapan penalaran visual siswa dalam menyelesaikan soal geometri yang ditampilkan dalam ukiran Pa’dadu, yaitu investigasi, interpretasi, dan aplikasi. Bernalar secara visual dimulai ketika siswa secara komunikatif mendeskripsikan hasil identifikasi dan hubungan motif yang ada dalam ukiran Pa’dadu dengan konsep matematika, menghubungkan antar konsep matematika yang terdapat dalam ukiran, dan selanjutnya digunakan untuk menyelesaikan soal. Dengan demikian, pengintegrasian.
PENALARAN VISIOSPASIAL SISWA TERHADAP UKIRAN TORAJA: UKIRAN PA’POLLO SINGKANG DAN PA’KAPU BAKA Delastri, Lusiana; Pali, Ester Sampe; Paluta’, Elieser Titin; Sangapa, Clara Citra; Sudi, Sulis; Baturante, Grace Sapan
Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 7 No. 1 (2022): Pedagogy : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan proses penalaran visuospasial siswa terhadap ukiran Toraja (ukiran pa’pollo songkang dan pa’kapu baka). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yaitu kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari hasil tes yang terkait ukiran kemudian dilanjutkan dengan wawancara. Proses pengumpulan data melibatkan 21 siswa kelas XII Pada salah satu SMA di Tana Toraja. Selanjutnya dipilih dua jawaban yang berbeda untuk dideskripsikan jawabannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang disajikan gambar berupa ukiran pa’pollo’ songkang dan pak’kapu baka akan dipicu untuk melakukan penalaran secara visuospasial. penalaran visuospasial melibatkan penalaran visual dan pemikiran spasial. Penalaran visual pada ukiran pa’pollo’ songkang dan pak’kapu baka dimulai dengan memahami informasi yang disajikan dalam ukiran, memperhatikan bentuk berdasarkan ciri khusus, posisi, warna dalam motif ukiran. Subjek dapat menjelaskan pola dan hubungan antara bentuk dalam ukiran. Pemikiran spasial terjadi ketika siswa melakukan dissembedding (pembongkaran), rotasi, refleksi, dan traslasi bentuk-bentuk dalam motif ukiran.