Pemerintah Indonesia terus mengembangkan jaringan transmisi listrik dalam program kelistrikan jangka panjang. Proyek Pembangunan Transmisi 500 kV Sumatera Paket 3 Zona 4 5 Muara Enim – New Aur Duri merupakan proyek strategis untuk meningkatkan kapasitas daya dan keandalan listrik di Sumatera, dengan nilai kontrak Rp 2.979.717.105.158 dan durasi 1095 hari kalender. Namun, pada minggu ke-76 di bulan Juli 2023, prestasi proyek baru mencapai 21,679% dari target 40,375%, menyebabkan deviasi -18,696% dan potensi keterlambatan penyelesaian proyek. Penelitian ini mengevaluasi pengendalian biaya, waktu, dan pekerjaan proyek menggunakan metode Earned Value (EVA). Metode kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Indikator kinerja yang dihitung meliputi Earned Value, Actual Cost, Budgeted Cost, Schedule Variance, Cost Variance, Budget at Completion, Cost Performance Index (CPI), Schedule Performance Index (SPI), Remaining Work at Completion, dan To Complete Performance Index. Hasil penelitian menunjukkan proyek mengalami keterlambatan signifikan dengan penyimpangan jadwal sebesar -Rp 705.795.603.206, namun efisiensi biaya tinggi dengan penyimpangan biaya Rp 1.924.910.568.803. Indeks Kinerja Jadwal (SPI) sebesar 0,737 mengindikasikan proyek lebih lambat dari jadwal, sementara Indeks Kinerja Biaya (CPI) sebesar 36,830 menunjukkan efisiensi biaya yang tinggi. Perkiraan Biaya untuk Pekerjaan Tersisa (ETC) adalah Rp 957.558.879.185 dan Perkiraan Biaya pada Saat Penyelesaian (EAC) adalah Rp 1.011.282.531.640, lebih rendah dari anggaran yang direncanakan. Disimpulkan bahwa proyek mengalami keterlambatan signifikan dan perlu upaya percepatan penyelesaian. Rekomendasi meliputi optimasi sumber daya, peningkatan koordinasi tim, penjadwalan ulang dengan penambahan shift atau lembur, pemantauan progres real-time, evaluasi rutin, dan pengendalian biaya ketat.