Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analysis and Reconstruction of Student Worksheets on the Practicum of Catalase Enzyme, with The Tools and Materials Alternative Siregar, Shopiah Dhuha; Zhafira, Zhafira; Nurahman, Alfyn Abdan; Supriatno, Bambang; Amprasto, Amprasto
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 10, No 2: Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus July 2024
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v10i2.5766

Abstract

Practicum is a process to gain meaningful learning experience through hands-on and hands-on activities. Factors that cause constraints in biology practicum include incomplete tools, unavailable materials, and unavailability of practicum guides. The practicum guides circulating in schools also have various problems. Therefore, it is necessary to reconstruct the practicum guide and the existence of tools and materials that can be an alternative or solution that can overcome problems in the practicum of catalase enzyme. This research uses a qualitative descriptive method with the ANCORB flow (Analysis-Test-Reconstruction-Test). The samples used were five pieces of catalase enzyme practicum guides (LKS) from various sources with sampling techniques in purposive sampling. The analysis showed that the average LKS of catalase enzyme had a fairly good score but still needed LKS reconstruction that could measure the work of catalase enzyme quantitatively accompanied by alternative tools and materials in catalase enzyme practicum. The alternative tools that can be used are tools assembled using a syringe and a three-way stopcock. At the same time, alternative materials that can be used are water with acidic and alkaline pH, lime, lime water and clothes bleach as a substitute for hydrogen peroxide
Analisis, Uji Coba dan Rekontruksi Desain Kegiatan Laboraturium (DKL) Enzim Katalase Menggunakan Rubrik Penilaian Novak & Gowin: (Analysis, Testing and Reconstruction of Catalase Enzyme Laboratory Activity Design Using Novak & Gowin's Assessment Rubric) Zhafira, Zhafira; Siregar , Shopiah Dhuha; Supriatno , Bambang; Amprasto, Amprasto
BIODIK Vol. 10 No. 3 (2024): September 2024 (on progress)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biodik.v10i3.33929

Abstract

Practical activities are an important part of biology learning activities. The reason is because doing practicum can expand students' curiosity, activeness, creativity and innovation. Laboratory Activity Design (DKL) is one of the many examples of learning tools that are designed with the aim of providing practical activity guidelines for students, providing opportunities for students to expand their metacognitive abilities. This research aims to practically analyze the practical design of how the catalase enzyme works which is commonly used in schools. Apart from that, alternative tools were also developed to analyze the volume of O2 produced from enzyme reactions along with quantitative-based DKL. Not only qualitative as has been in several practical guides, for example, only verifying and observing whether there are bubbles from enzymatic reactions. Analysis of component completeness using the Vee Diagram on the Catalase Enzyme Test LKS or DKL contained in the school Biology textbook and the results of the design of the teacher concerned. This research is a qualitative descriptive research through the ANCOR (Analysis, Trial and Reconstruction) stages. The object of the research is the LKS or DKL for practicum on the catalase enzyme used in high schools in Padang City, West Sumatra Province, totaling 3 DKL. Based on the results of the overall analysis, the quality of each DKL of the catalase enzyme used in three Padang City State High Schools based on the average score of the Vee diagram components of all DKL is in the medium category. So it is necessary to reconstruct and test the DKL because there are still many errors found which result in the practicum being less structured and not leading to the construction of students' knowledge. Abstrak. Kegiatan praktikum adalah potongan yang penting dalam kegiatan pembelajaran biologi. Alasannya karena dengan melakukan praktikum dapat memperluas rasa ingintahu, keaktifan, kreativitas, dan inovatif pada diri siswa. Desain Kegiatan Laboratorium (DKL) adalah salah satu dari sekian contoh perangkat pada pembelajaran yang disusun dengan tujuan untuk menyuguhkan pedoman kegiatan praktikum bagi siswa, dapat memberi kesempatan kepada siwa memperluas kemampuan metakognitif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara praktik desain praktikum cara kerja enzim katalase yang biasa digunakan di sekolah. Selain itu juga dikembangkan alat alternatif dalam menganalisis volume O2 yang dihasilkan dari hasil reaksi enzim beserta DKL berbasis kuantitatif. Bukan hanya kualitatif seperti yang selama ini ada di beberapa panduan praktikum misalnya hanya memverifikasi dan mengamati ada tidaknya gelembung dari reaksi enzimatis. Analisis kelengkapan komponen  menggunakan Diagram Vee pada LKS atau DKL Uji Enzim Katalase yang terdapat pada buku pelajaran Biologi sekolah dan hasil rancangan guru yang bersangkutan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif melalui tahapan ANCOR (Analisis, Uji Coba, dan Rekontruksi). Objek penelitian adalah LKS atau DKL untuk praktikum enzim katalase yang digunakan di SMA se-Kota Padang, Provinis Sumatera Barat sebanyak 3 DKL. Berdasarkan hasil keseluruhan analisis, kualitas masing-masing DKL enzim katalase yang digunakan di tiga SMA Negeri Kota Padang berdasarkan rata-rata skor komponen diagram Vee dari semua DKL yaitu berada pada kategori sedang. Sehingga perlu dilakukannya rekonstruksi dan uji coba terhadap DKL tersebut karena masih banyak ditemukan kesalahan yang mengakibatkan praktikum menjadi kurang terstruktur dan tidak mengarahkan pada konstruksi pengetahuan peserta didik.
Inovasi Metode Proyek Berbasis Teknologi Pada Materi Bioteknologi: Yuk Buat Yoghurt Zhafira, Zhafira; Siregar, Shopiah Dhuha; Riandi, Riandi
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10265

Abstract

Artikel ini berkaitan dengan perancangan inovasi metode proyek berbasis teknologi pada materi bioteknologi berupa produk yoghurt. Metode proyek adalah metode pembelajaran  yang  menggunakan  proyek/ kegiatan.  Peserta  didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi,  sintesis,  dan  informasi  untuk  menghasilkan berbagai  bentuk  hasil  belajar.  Pendidikan biologi, terutama dalam materi bioteknologi, memerlukan metode yang inovatif untuk memfasilitasi pemahaman yang mendalam dan aplikatif bagi siswa. Proyek pembuatan yoghurt merupakan salah satu contoh aplikasi nyata dari bioteknologi yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran. Artikel ini menggunakan metode tinjauan pustaka. Implementasi teknologi ini memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif dan berbasis data. Inovasi metode proyek berbasis teknologi pada materi bioteknologi ini dirancang untuk mengatasi beberapa tantangan dalam pembelajaran bioteknologi konvensional. Penggunaan metode proyek yang terintegrasi dengan teknologi diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
INOVASI TEKNOLOGI DALAM E-BISNIS: SOLUSI UNTUK EFISIENSI ENERGI DAN PENGURANGAN EMISI KARBON Nabila, Nabila; Zhafira, Zhafira; Sumarni, Endang
Jurnal Inspirasi Ilmu Manajemen Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Inspirasi Ilmu Manajemen
Publisher : Program Studi Magister Manajemen, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/jiim.2025.3.2.4084

Abstract

This article discusses the role of technological innovation in e-business as a solution for energy efficiency and carbon emission reduction, focusing on the implementation of various environmentally friendly technologies that can enhance the operational sustainability of companies. This research aims to analyze the impact of technologies such as Internet of Things (IoT)-based energy management systems, big data analytics, and cloud computing on reducing energy consumption and carbon footprints of companies. The methodology used is a qualitative approach with in-depth analysis of various case studies in the e-business sector that have successfully implemented green technologies. The findings indicate that the adoption of environmentally friendly technologies not only benefits the environment but also enhances operational efficiency and significantly reduces energy costs. With collaboration between government, private sector, and communities, the e-business sector can play a crucial role in global efforts against climate change.
SOIL TRANSMITTED HELMINTH PADA ANAK USIA 6 BULAN Zhafira, Zhafira; Sulawati, Ity; Herwanto, Herwanto
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48363

Abstract

Sekitar 1,5 miliar (setara dengan 24%) orang diseluruh dunia mengalami helminthiasis. Sebesar 16.263 per 100.000 anak berusia 5-9 tahun mengalami STH yang merupakan beban usia terbesar dalam penyakit ini. WHO mengakui bahwa helminthiasis adalah penyakit infeksi tropis yang terabaikan di seluruh dunia. Infeksi ini sangat umum di daerah subtropis dan tropis dengan sanitasi yang buruk, praktik kebersihan yang tidak memadai, dan faktor sosial ekonomi berkontribusi terhadap tingkat penularan yang tinggi. Pentingnya pemahanan, penatalaksanaan secara komprehensif serta pencegahan terkait infeksi cacing terutama pada anak. Telah dilaporkan bayi laki-laki berusia 6 bulan 3 hari yang dibawa oleh kedua orangtuanya dengan keluhan BAB keluar cacing 1 minggu sebelumnya disertai dengan penurunan berat badan. Anak memiliki kebiasaan memasukkan tangan ke dalam mulut. Status gizi kurang dengan perawakan normal. Tanda vital dalam batas normal dan tidak ditemukan konjungtiva anemis. Diagnosa helminthiasis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik, hasil allo-anamnesa dari orangtua pasien, dan dokumentasi visual cacing yang terdapat dalam popok pasien 1 minggu sebelumnya. Dilakukan pemeriksaan feses lengkap namun hanya ditemukan serat tumbuhan. Pasien diberikan pengobatan dengan pirantel pamoat serta dilakukan evaluasi. Satu minggu setelah pengobatan, ibu pasien mendokumentasikan masih terdapat cacing pada popok pasien namun dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan sebelumnya. Pasien diberikan albendazole dan setelah dievaluasi 1 minggu berikutnya, terjadi perbaikan dan tidak ditemukan efek samping dari pengobatan.