Yaumi, Muhammad Taufik Al Hakim
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Literasi Digital Bagi Masyarakat Kabupaten Maros Sitti Fatimah Sangkala Sirate; Tasni , Nurfaida Tasni; Patiung, Naomi; Sapaan, Amika Sapaan; Yaumi, Muhammad Taufik Al Hakim
JOURNAL OF TRAINING AND COMMUNITY SERVICE ADPERTISI (JTCSA) Vol. 4 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : ADPERTISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Maros yang terletak sekitar 30 km sebelah utara Kota Makassar memiliki luas wilayah 1.619,12 km² dengan 14 kecamatan dan 103 desa/kelurahan. Wilayah ini meliputi daratan dan pegunungan dengan komoditas pertanian unggulan seperti padi, jagung, kedelai, kacang tanah, singkong dan ubi jalar. Maros juga dikenal dengan sektor pertambangan dan pariwisatanya, termasuk Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung dan Rammang-Rammang, objek wisata karst terbesar kedua di dunia. Sebagai pintu gerbang ke wilayah Mamminasata bagian utara, Maros memiliki peran penting dalam pembangunan Makassar. Pemerintah Kabupaten Maros fokus pemberdayaan masyarakat desa melalui literasi digital, berkolaborasi dengan ADPERTISI dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Pada tanggal 13 Juli 2024, dilakukan sosialisasi pemanfaatan teknologi dengan perkuliahan, tutorial dan diskusi. Kegiatan ini diikuti oleh orang-orang yang antusias meskipun mengalami masalah jaringan internet.
Eco_Language: Edukasi Bank Sampah Berbasis Literasi Bahasa dan Teknologi pada Masyarakat Desa Genisa, Risma Asriani Azis; Nihaya, Musdalifah; Sapan, Amika; Taufik, Muhammad Taufik; Yaumi, Muhammad Taufik Al Hakim; Absri, Absri
JOURNAL OF TRAINING AND COMMUNITY SERVICE ADPERTISI (JTCSA) Vol. 5 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : ADPERTISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62728/jtcsa.v5i2.652

Abstract

The coastal village of Boddia in Takalar Regency faces increasing waste pollution due to the community’s limited awareness of sustainable waste management. To address this issue, a community service initiative was implemented using the Eco-Language approach, which integrates language and technology literacy in educating residents through the establishment of a local waste bank. The program involved several stages: awareness-building sessions, training in waste-based product creation, digital marketing workshops, and the development of a community waste bank structure. Actively involving local residents, the program succeeded in enhancing environmental awareness, fostering practical skills, and generating marketable products. Collaboration between academics and local authorities played a crucial role in shaping a mindset shift toward circular economy practices. The outcomes suggest that this model holds strong potential for adaptation in other coastal areas facing similar environmental challenges.