Muhammad Zaky Dhiyaul Haq
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Mutazilah : Diantara Kebebasan Berfikir Dan Kehendak Tuhan Muhammad Zaky Dhiyaul Haq; Billy Ramadhan; Dini Amalia Salsabila; Salsa Sabila Firmansyah; Najwa Azahra; Muhamad Parhan
Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat Vol. 3 No. 1 (2024): April : Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrafi.v3i1.2779

Abstract

This article discusses the development and views of the Mutazilah, a school of Islam that emphasizes human freedom of thought while limiting God's absolute will. History and divisions within the Islamic community provide an important context for understanding the teachings of the Mutazilah, especially regarding the concepts of tawhid, divine justice, God's promises and threats, man's position between two extremes, as well as the encouragement to do good and the prohibition against wrongdoing. Using a qualitative approach and literature review, this study analyzes primary and secondary sources related to the Mutazilah. The findings highlight the view that they emphasize human freedom of thought as the key to interpreting religious texts, with the belief that humans have the freedom to determine their actions.This article explores the main tenets of the Mutazilahs. A thorough understanding of the Mutazilah's contribution to Islamic theological history provides valuable insights into the complexity of ideas and views within the religion. In conclusion, this article makes an important contribution to exploring the diversity of Islamic theological thought through the lens of the Mutazilah.
Konseptualisasi Peserta Didik dalam Kerangka Falsafah Tarbiyah Islamiyah Muhammad Zaky Dhiyaul Haq; Syahidin
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 9 No. 1 (2025): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article discusses the concept of learners in the perspective of Islamic education philosophy, which emphasizes the importance of the role of learners as subjects of learning with physical and spiritual potential that must be developed holistically. In Islamic education, learners are seen as beings who are in a process towards perfection through learning spiritual, moral, and intellectual values. Education does not only aim to hone academic skills, but also to shape noble character based on Islamic values.Learners are identified through terms such as mutarabbi, muta'allim and muta'addib, which describe the dimensions of nurturing, learning and moral formation. In addition, the article highlights the importance of learner ethics involving respect for educators, sincere intentions, and earnestness in the pursuit of knowledge.With a holistic approach to education, learners are not just passive recipients of knowledge, but active individuals who are responsible for actualizing knowledge in their daily lives. Islamic education emphasizes the formation of a complete human being who is intellectually intelligent, spiritually rich, and has a noble character, with the ultimate goal of getting closer to Allah. This article also concludes that education in Islam is a continuous spiritual and intellectual transformation, placing learners as an integral part in the effort to continue the mission. Artikel ini membahas konsep peserta didik dalam perspektif filsafat pendidikan Islam, yang menekankan pentingnya peran peserta didik sebagai subjek pembelajaran dengan potensi jasmani dan ruhani yang harus dikembangkan secara holistik. Dalam pendidikan Islam, peserta didik dipandang sebagai makhluk yang berada dalam proses menuju kesempurnaan melalui pembelajaran nilai-nilai spiritual, moral, dan intelektual. Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mengasah kemampuan akademis, tetapi juga membentuk karakter yang mulia berdasarkan nilai-nilai Islam.Peserta didik diidentifikasi melalui istilah seperti mutarabbi, muta’allim, dan muta’addib, yang menggambarkan dimensi asuh, belajar, dan pembentukan akhlak. Selain itu, artikel ini menyoroti pentingnya etika peserta didik yang melibatkan penghormatan kepada pendidik, niat yang tulus, dan kesungguhan dalam menuntut ilmu.Dengan pendekatan pendidikan yang menyeluruh, peserta didik tidak hanya menjadi penerima pengetahuan pasif, melainkan individu aktif yang bertanggung jawab untuk mengaktualisasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Islam memberikan penekanan pada pembentukan manusia paripurna yang cerdas secara intelektual, kaya secara spiritual, dan berakhlak mulia, dengan tujuan akhir mendekatkan diri kepada Allah. Artikel ini juga menyimpulkan bahwa pendidikan dalam Islam adalah transformasi spiritual dan intelektual yang berkelanjutan, menempatkan peserta didik sebagai bagian integral dalam upaya melanjutkan misi kekhalifahan di muka bumi.
Strategi Pengelolaan Mutu Terpadu (Total Quality Management) dalam Sistem Pendidikan Islam Modern Muhammad Zaky Dhiyaul Haq; Rahma Dhita Syakirah; Dara Salsabila Rahman; Sabina; Nurdin Affandi
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 9 No. 1 (2025): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article examines the application of Total Quality Management (TQM) in the context of a modern Islamic education system with a focus on integrated quality management strategies. This research is motivated by the challenges faced by Islamic educational institutions in integrating modern quality management systems with Islamic values. Using a qualitative method with a library research approach, this research analyzes various literature and documents related to the implementation of TQM in Islamic education. The results show that the implementation of TQM in Islamic education requires a comprehensive and integrated approach that includes three main dimensions: spiritual, academic and managerial. The spiritual dimension emphasizes on strengthening Islamic values in every educational activity, the academic dimension focuses on improving the quality of learning and developing learners' competencies, while the managerial dimension is concerned with effective and efficient institutional management systems and procedures. The study identified several key factors that influence the success of TQM implementation, including strong leadership commitment, the quality of human resources and support from various stakeholders. The main challenges faced include resistance to change, limited resources, and the need to adapt modern management systems to Islamic values. The study also revealed that TQM implementation should take into account the special characteristics of Islamic educational institutions while maintaining Islamic values as the main foundation. The study recommends several important strategies, including the development of a TQM model integrated with Islamic values, the strengthening of the internal quality assurance system, and a continuous competency development program for all institution personnel. In addition, the study emphasizes the importance of building a sustainable quality culture, a good documentation system, and an effective monitoring and evaluation mechanism. Collaboration with various stakeholders and adaptation to technological developments are also emphasized as important factors in ensuring the sustainability of TQM programs in Islamic educational institutions. Artikel ini mengkaji penerapan Total Quality Management (TQM) dalam konteks sistem pendidikan Islam modern dengan fokus pada strategi pengelolaan mutu terpadu.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan yang dihadapi lembaga pendidikan Islam dalam mengintegrasikan sistem manajemen mutu modern dengan nilai-nilai keislaman.Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research), penelitian ini menganalisis berbagai literatur dan dokumen terkait implementasi TQM dalam pendidikan Islam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan TQM dalam pendidikan Islam memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi yang mencakup tiga dimensi utama: spiritual, akademik, dan manajerial. Dimensi spiritual menekankan pada penguatan nilai-nilai keislaman dalam setiap aktivitas pendidikan, dimensi akademik berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran dan pengembangan kompetensi peserta didik, sementara dimensi manajerial berkaitan dengan sistem dan prosedur pengelolaan lembaga yang efektif dan efisien.Penelitian ini mengidentifikasi beberapa faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilan implementasi TQM, termasuk komitmen kepemimpinan yang kuat, kualitas sumber daya manusia, dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.Tantangan utama yang dihadapi meliputi resistensi terhadap perubahan, keterbatasan sumber daya, dan kebutuhan untuk mengadaptasi sistem manajemen modern dengan nilai-nilai Islam.Studi ini juga mengungkapkan bahwa implementasi TQM harus memperhatikan karakteristik khusus lembaga pendidikan Islam dengan tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman sebagai fondasi utama.Penelitian ini merekomendasikan beberapa strategi penting, termasuk pengembangan model TQM yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam, penguatan sistem penjaminan mutu internal, dan program pengembangan kompetensi berkelanjutan bagi seluruh personel lembaga.Selain itu, penelitian ini menekankan pentingnya membangun budaya mutu yang berkelanjutan, sistem dokumentasi yang baik, dan mekanisme monitoring serta evaluasi yang efektif. Kolaborasi dengan berbagai stakeholders dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi juga ditekankan sebagai faktor penting dalam menjamin keberlanjutan program TQM di lembaga pendidikan Islam
Konseptualisasi Peserta Didik dalam Kerangka Falsafah Tarbiyah Islamiyah Muhammad Zaky Dhiyaul Haq; Syahidin
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 9 No. 1 (2025): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article discusses the concept of learners in the perspective of Islamic education philosophy, which emphasizes the importance of the role of learners as subjects of learning with physical and spiritual potential that must be developed holistically. In Islamic education, learners are seen as beings who are in a process towards perfection through learning spiritual, moral, and intellectual values. Education does not only aim to hone academic skills, but also to shape noble character based on Islamic values.Learners are identified through terms such as mutarabbi, muta'allim and muta'addib, which describe the dimensions of nurturing, learning and moral formation. In addition, the article highlights the importance of learner ethics involving respect for educators, sincere intentions, and earnestness in the pursuit of knowledge.With a holistic approach to education, learners are not just passive recipients of knowledge, but active individuals who are responsible for actualizing knowledge in their daily lives. Islamic education emphasizes the formation of a complete human being who is intellectually intelligent, spiritually rich, and has a noble character, with the ultimate goal of getting closer to Allah. This article also concludes that education in Islam is a continuous spiritual and intellectual transformation, placing learners as an integral part in the effort to continue the mission. Artikel ini membahas konsep peserta didik dalam perspektif filsafat pendidikan Islam, yang menekankan pentingnya peran peserta didik sebagai subjek pembelajaran dengan potensi jasmani dan ruhani yang harus dikembangkan secara holistik. Dalam pendidikan Islam, peserta didik dipandang sebagai makhluk yang berada dalam proses menuju kesempurnaan melalui pembelajaran nilai-nilai spiritual, moral, dan intelektual. Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mengasah kemampuan akademis, tetapi juga membentuk karakter yang mulia berdasarkan nilai-nilai Islam.Peserta didik diidentifikasi melalui istilah seperti mutarabbi, muta’allim, dan muta’addib, yang menggambarkan dimensi asuh, belajar, dan pembentukan akhlak. Selain itu, artikel ini menyoroti pentingnya etika peserta didik yang melibatkan penghormatan kepada pendidik, niat yang tulus, dan kesungguhan dalam menuntut ilmu.Dengan pendekatan pendidikan yang menyeluruh, peserta didik tidak hanya menjadi penerima pengetahuan pasif, melainkan individu aktif yang bertanggung jawab untuk mengaktualisasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Islam memberikan penekanan pada pembentukan manusia paripurna yang cerdas secara intelektual, kaya secara spiritual, dan berakhlak mulia, dengan tujuan akhir mendekatkan diri kepada Allah. Artikel ini juga menyimpulkan bahwa pendidikan dalam Islam adalah transformasi spiritual dan intelektual yang berkelanjutan, menempatkan peserta didik sebagai bagian integral dalam upaya melanjutkan misi kekhalifahan di muka bumi.
Strategi Pengelolaan Mutu Terpadu (Total Quality Management) dalam Sistem Pendidikan Islam Modern Muhammad Zaky Dhiyaul Haq; Rahma Dhita Syakirah; Dara Salsabila Rahman; Sabina; Nurdin Affandi
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 9 No. 1 (2025): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article examines the application of Total Quality Management (TQM) in the context of a modern Islamic education system with a focus on integrated quality management strategies. This research is motivated by the challenges faced by Islamic educational institutions in integrating modern quality management systems with Islamic values. Using a qualitative method with a library research approach, this research analyzes various literature and documents related to the implementation of TQM in Islamic education. The results show that the implementation of TQM in Islamic education requires a comprehensive and integrated approach that includes three main dimensions: spiritual, academic and managerial. The spiritual dimension emphasizes on strengthening Islamic values in every educational activity, the academic dimension focuses on improving the quality of learning and developing learners' competencies, while the managerial dimension is concerned with effective and efficient institutional management systems and procedures. The study identified several key factors that influence the success of TQM implementation, including strong leadership commitment, the quality of human resources and support from various stakeholders. The main challenges faced include resistance to change, limited resources, and the need to adapt modern management systems to Islamic values. The study also revealed that TQM implementation should take into account the special characteristics of Islamic educational institutions while maintaining Islamic values as the main foundation. The study recommends several important strategies, including the development of a TQM model integrated with Islamic values, the strengthening of the internal quality assurance system, and a continuous competency development program for all institution personnel. In addition, the study emphasizes the importance of building a sustainable quality culture, a good documentation system, and an effective monitoring and evaluation mechanism. Collaboration with various stakeholders and adaptation to technological developments are also emphasized as important factors in ensuring the sustainability of TQM programs in Islamic educational institutions. Artikel ini mengkaji penerapan Total Quality Management (TQM) dalam konteks sistem pendidikan Islam modern dengan fokus pada strategi pengelolaan mutu terpadu.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan yang dihadapi lembaga pendidikan Islam dalam mengintegrasikan sistem manajemen mutu modern dengan nilai-nilai keislaman.Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research), penelitian ini menganalisis berbagai literatur dan dokumen terkait implementasi TQM dalam pendidikan Islam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan TQM dalam pendidikan Islam memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi yang mencakup tiga dimensi utama: spiritual, akademik, dan manajerial. Dimensi spiritual menekankan pada penguatan nilai-nilai keislaman dalam setiap aktivitas pendidikan, dimensi akademik berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran dan pengembangan kompetensi peserta didik, sementara dimensi manajerial berkaitan dengan sistem dan prosedur pengelolaan lembaga yang efektif dan efisien.Penelitian ini mengidentifikasi beberapa faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilan implementasi TQM, termasuk komitmen kepemimpinan yang kuat, kualitas sumber daya manusia, dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.Tantangan utama yang dihadapi meliputi resistensi terhadap perubahan, keterbatasan sumber daya, dan kebutuhan untuk mengadaptasi sistem manajemen modern dengan nilai-nilai Islam.Studi ini juga mengungkapkan bahwa implementasi TQM harus memperhatikan karakteristik khusus lembaga pendidikan Islam dengan tetap mempertahankan nilai-nilai keislaman sebagai fondasi utama.Penelitian ini merekomendasikan beberapa strategi penting, termasuk pengembangan model TQM yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam, penguatan sistem penjaminan mutu internal, dan program pengembangan kompetensi berkelanjutan bagi seluruh personel lembaga.Selain itu, penelitian ini menekankan pentingnya membangun budaya mutu yang berkelanjutan, sistem dokumentasi yang baik, dan mekanisme monitoring serta evaluasi yang efektif. Kolaborasi dengan berbagai stakeholders dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi juga ditekankan sebagai faktor penting dalam menjamin keberlanjutan program TQM di lembaga pendidikan Islam