Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MANAJEMEN PEMELIHARAAN JALAN PEDESAAN Rintawati, Dewi; Sari, Christina; Zayadi, Ruwaida; Widiarso, Tulus; Wildan, Dwiki
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v5i1.17717

Abstract

Pembangunan infrastruktur di pedesaan berkembang baik dengan adanya program pemerintah tentang pembangunan desa yaitu program pembangunan yang disusun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun Lembaga-lembaga pemerintahan desa. Dengan keterbatasan kemampuan pemerintah dalam menyelenggaraan jalan, dibuat suatu pola peran yang saling menguntungkan antara pemerintah dan masyarakat. Dengan pola tersebut masyarakat akan dilibatkan secara lebih luas, sehingga masyarakat dapat membantu dalam penyelenggaraan jalan. Kelurahan Bendung yang berada di Kecamatan Kasemen dalam 2 tahun terakhir dibangun beberapa ruas jalan dari aspal hotmix lebar 4,5m dan jalan beton lebar 6m. Terbangunnya akses jalan tersebut memudahkan masyarakat dan lembaga pemerintah desa dalam bekerja, menempuh Pendidikan, menjalani usaha pertanian, perkebunan, perikanan serta pengobatan akan semakin mudah dan berdampak pada meningkatnya perekonomian desa/kelurahan Bendung. Dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Kelurahan Bendung maka struktur jalan akan mengalami penurunan tingkat layanan yang ditandai dengan adanya kerusakan jalan. Jika kerusakan jalan dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan semakin memperparah kerusakan ruas jalan dan menghambat aktivitas masyarakat setempat dalam berkehidupan social, ekonomi, budaya dan lingkungannya. Dari hasil survei lokasi ditemukan beberapa lokasi jalan aspal permukaannya bergelombang, material lepas dan berlubang. Jalan tidak dilengkapi dengan drainase yang benar sehingga berpotensi air menggenang di permukaan dan merusak jalan. Di beberapa lokasi jalan drainase tidak terawat dengan baik yang menyebabkan fungsi drainase tidak optimal sesuai peruntukannya. Sehingga perlu dilakukan manajemen pemeliharaan jalan pedesaan dengan cara sosialisasi tentang peran dan fungsi jalan bagi masyarakat dan pelatihan tentang pemeliharaan jalan pedesaan yang melibatkan peran serta masyakat didalamnya
Bridging the gap: Fostering high school students’ interest in civil engineering through an innovative introduction program Yuwono, Bambang Endro; Misshuari, Imas Wihdah; Zayadi, Ruwaida; Inavonna, Inavonna; Adiyanto, Moch Rifky; Wibawa, Ilham Akbar Mulya
Community Empowerment Vol 10 No 6 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.13141

Abstract

The low interest of high school students in civil engineering is a concern, as this field is crucial for infrastructure development. This community engagement program aimed to enhance the interest and understanding of civil engineering among students at SMAN 78 Jakarta through an innovative introductory program. The methods employed included interactive presentations on civil engineering, discussions, Q&A sessions, and evaluations. The results showed that 100% of students expressed a desire to learn more about civil engineering through follow-up activities, and 76.9% of students reported a better understanding of the field compared to before. Furthermore, 65.4% of students demonstrated increased interest in civil engineering, although the majority still placed it as a second or lower-choice major. The implications of this community service activity are increased awareness and interest among students in the field of civil engineering. However, to achieve a more significant shift in major selection, a more comprehensive approach is needed, such as more intensive career guidance, direct involvement with professionals, and more realistic work simulations.
Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Pengelolaan Pusaka Melalui Percontohan Gerobak Dagang Dan Penataan Koridor Jalan Di Pecinan Pasar Lama Tangerang Hartanti, Nurhikmah Budi; Purwaningsih, Lucia Helly; Zayadi, Ruwaida; Delfiyanti, Farah Febrian; Maharani, Dwiyana Hemas; Wahyudi, Jundi A.H.
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 4, Nomor 2, Juli 2023
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/juara.v4i2.15632

Abstract

Kawasan Pecinan Pasar Lama Tangerang mengalami penurunan kualitas lingkungan karena kurangnya wawasan dan kesadaran para pedagang terhadap nilai pusaka kawasan yang perlu dilestarikan dan dikelola agar potensinya sebagai objek wisata budaya sekaligus pusat perdagangan yang nyaman bisa lebih optimal. Kegiatan PKM ini diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat khususnya para pedagang untuk lebih menghargai pentingnya menjaga warisan sejarah melalui penataan koridor jalan kawasan Pasar Lama Tangerang dan desain prototipe gerobak dagang yang inovatif. Kedepannya diharapkan para pedagang memiliki kemampuan untuk menata dagangannya dengan gerobak dagang yang lebih teratur sehingga semakin menarik minat pengunjung. Metode yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan perwakilan pedagang dan tokoh masyarakat setempat untuk menjaring aspirasi dalam menata kawasan tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan penyuluhan mengenai nilai signifikan sejarah kawasan, serta edukasi akan pentingnya kebersihan dan kesehatan di koridor pasar. Tim PkM membuat desain penataan koridor pasar dan desain prototipe gerobak dagang sebagai percontohan. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pemahaman para pedagang akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan pada kawasan yang bernilai pusaka. Simpulan dari kegiatan pendampingan pengelolaan pusaka melalui percontohan penggunaan gerobak dagang dan penataan koridor jalan pada mitra kelompok pedagang di kawasan, memerlukan proses pendekatan yang lebih intensif dan berkelanjutan dengan memaksimalkan peran tokoh masyarakat dan pengurus RT/RW setempat
Pendekatan Placemaking Pada Penataan Ruang Terbuka Publik Di Permukiman Padat Perkotaan Kelurahan Petamburan Jakarta Nur Gandarum, Dedes; Hartanti, Nurhikmah Budi; Prabowo, A. Hadi; Zayadi, Ruwaida; Moertiningsih, Sarwosri; Syahrani, Indira; Sathyavira, Syifa Anindya
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 4, Nomor 2, Juli 2023
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/juara.v4i2.18030

Abstract

Kelurahan Petamburan merupakan permukiman kota tak terencana, yang sejak awal pertumbuhannya sebagai kampung tradisional Betawi pedalaman, telah mengalami perubahan dan proses pemadatan yang terus menerus akibat perkembangan sektor komersil. Pemadatan tersebut menyebabkan keterbatasan ruang terbuka yang menimbulkan permasalahan spasial permukiman dan interaksi sosial masyarakat. Ruang terbuka publik di perkampungan memiliki fungsi dalam dimensi perilaku, ekonomi, dan budaya yang sangat penting bagi keberlanjutan komunitas dan permukiman berbasis sistem swadaya. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini difokuskan pada satuan unit socio-spatial-control Rukun Warga 03, sebagai kawasan terpadat di Kelurahan Petamburan. Kepadatan permukiman yang tinggi berkorelasi dengan permasalahan pemanfaatan ruang yang belum optimal, kenyamanan ruang, estetika ruang, dan jati diri ruang, untuk mendukung kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi warga setempat secara maksimal. Oleh karenanya program ini bertujuan untuk memberdayakan warga setempat agar dapat berpartisipasi aktif atau berperan aktif dalam kegiatan program “placemaking”, untuk memberikan persepsi positif tentang identitas dan kebanggaan lokal, pemberdayaan lokal, place attachment, hubungan sosial dan kualitas hidup. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan dengan metoda Standard Placemaking dan Community Action Plan yang meliputi tahapan perencanaan untuk proyek percontohan secara partisipatif. Pada tahap perencanaan ini dilakukan pendampingan dalam bentuk Focus Group Discussion bersama masyarakat dan tokoh masyarakat setempat, untuk mengidentifikasi permasalahan, merumuskan prioritas program penataan ruang publik, mengembangkan alternatif rancangan, dan merencanakan realisasi proyek percontohan. Tahap realisasi proyek percontohan akan diselenggarakan pada program tahap selanjutnya. Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat ini telah berhasil memberdayakan masyarakat setempat untuk berperan aktif dalam proses penataan ruang terbuka publik permukimannya. Petamburan Village is an unplanned urban settlement, which since its development as an inland traditional Betawi village, has experienced changes and a continuous process of densification due to developments in the commercial sector. This densification causes limited open space which creates spatial problems of settlements and social interaction of the community. Public open spaces have a very important function for the sustainability of communities and settlements based on self-help systems. This Community Service Program was focused on the socio-spatial-control unit Rukun Warga 03, as the most densely populated area in Petamburan Village. High residential density correlates with problems of spatial use, comfort, aesthetics, and identity, to optimally support the social, cultural, and economic life of local residents. This program aimed to empower local residents to actively participate in the "placemaking" program, to provide a positive perception of local identity and pride, local empowerment, place attachment, social relations and quality of life. This Community Service Program has been carried out using the Standard Placemaking and Community Action Plan method which included participatory planning stages for a pilot project. At this planning stage, counseling, mentoring, and Focus Group Discussions have been carried out together with the local community, to identify problems, formulate priorities for public spatial planning programs, develop design alternatives, and plan the realization of pilot projects. This Community Service Program has succeeded in empowering local communities to play an active role in the process of planning and designing their settlement public spaces.