Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Model Jendela pada Bangunan Training and Sport Center di Dunia A, Lasuna; M.B , Susetyarto; Inavonna, Inavonna
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 4 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51616/teksi.v4i2.469

Abstract

Pemilihan material pada jendela sangatlah penting, karena elemen jendela termasuk salah satu yang paling sering menjadi incaran dan mengalami rusak yang cukup parah jika terjadinya aksi vandalisme. Jendela merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah bangunan. Karena jendela adalah tempat yang memiliki peran penting dalam pertukaran sirkulasi udara maupun pencahayaan alami dari sinar matahari. Dengan adanya jendela membuat pertukaran sirkulasi di dalam bangunan menjadi lebih baik, begitu juga dengan pencahayaan dari luar yang masuk ke dalam bangunan. Elemen jendela pada bangunan juga bisa menjadi salah satu faktor keindahan pada bangunan, dengan cara memainkan bentuk jendela, besar atau kecilnya jendela atau dengan penggunaan material yang digunakan pada jendela. Material pada kaca jendela juga sangat beragam. Kusen jendela biasanya menggunakan kayu atau aluminium. Ada juga jendela yang tidak dapat dibuka atau yang biasa disebut jendela mati. Jendela mati biasanya hanya dipergunakan untuk mendapatkan penerangan dari sinar matahari ke dalam bangunan. Banyak juga yang menggunakan jendela sebagai pengganti dinding pada bangunan. Bangunan training center banyak yang menggunakan jendela kaca menjadi dinding terutama pada fasad bangunan. Bangunan LCFC Training Ground memiliki kesamaan Dalian Football Youth Training Center, yang membedakan hanya jenisnya saja. Sedangkan bangunan Feyenoord Training Complex memiliki bentuk jendela yaitu persegi panjang dan trapesium. Material kusen yang digunakan dari ketiga bangunan ini adalah alumunium. Ketiga jendela pada bangunan ini memiliki perbedaan, pada bangunan LCFC memiliki jenis jendela geser, Feyenoord memiliki jenis jendela mati dan Dalian memiliki jenis jendela ayun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif-komparatif, menganalisis dan membandingkan jendela pada bangunan lainnya. Studi preseden dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kriteria dari mempelajari objek jendela pada bangunan training center.
PENDAMPINGAN PERANCANGAN FISIK RUANG LUAR KOMUNAL DI RW 03 KELURAHAN PETAMBURAN JAKARTA PUSAT Inavonna, Inavonna; Kusumawati, Lili; Liliana, Liliana
Kocenin Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang publik merupakan elemen penting dalam suatu perumahan, berfungsi sebagai sarana interaksi sosial guna meningkatkan kualitas hubungan antar warga. Perumahan diperkotaan, khususnya di kampung kota seringkali tumbuh tak terencana dan berkembang menjadi permukiman padat. Fenomena tersebut terjadi pada perumahan di RW 03 Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam menangani permasalahan kepadatan hunian dan pengelolaan spasial komunal. Salah satunya dengan memberikan pemahaman, pengetahuan, memberikan contoh ruang publik yang memenuhi standar kesehatan dan kenyamanan, serta perilaku komunal yang bertanggung jawab dalam menjaga dan mengelola sarana - prasarana secara partisipatif melalui mekanisme self-organization. Kegiatan PKM ini dilakukan dengan metode pendekatan PAR atau participatory action research, dalam bentuk konsultasi dan pendampingan pada desain fisik ruang yang berfokus di balai RW 03. Ruang luar komunal tersebut ada yang terbentuk secara spontan, sehingga kualitas fisik ruangnya sangat minim. Kegiatan PKM ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat setempat dalam mengorganisasikan diri untuk berpartisipasi pada penyelenggaraan lingkungan yang layak huni, terutama di ruang luar komunalnya. Hasil yang diharapkan dari program PKM: (1) identifikasi harapan dan masalah dalam rencana perancangan penyempurnaan fisik ruang luar komunal; (2) usulan program dari komunitas; (3) poster perancangan penyempurnaan fisik ruang luar komunal, publikasi jurnal, dan Hak Cipta.
KONSULTASI DESAIN PENTINGNYA SIRKULASI UDARA YANG BAIK DI RUANG LUAR KOMUNAL Inavonna, Inavonna; Rosnarti, Dwi; Herlina, Liana; Kusumawati, Lili
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v5i2.18496

Abstract

Jumlah penduduk di Kelurahan Petamburan adalah 21,3% dari jumlah keseluruhan penduduk di Kecamatan Tanah Abang. Kelurahan Petamburan merupakan kelurahan yang memiliki tingkat kepadatan paling tinggi di kecamatan Tanah Abang. Namun juga terdapat RW yang sangat aktif didalam organisasi masyrakatnya. RW tersebut adalah RW. 03 dimana RW ini juga yang merupakan RW terpadat dalam satu kelurahan Petamburan. RW ini terdiri dari 16 RT, dari jumlah RT dalam satu RW sangatlah beralasan jika dikatakan wilayah RW ini sangat padat. Satu RT terbentuk karena ada minimal 37 kepala keluarga. Dengan kondisi perumahan yang cukup padat, maka ruang luar yang ada selain berfungsi sebagai jalur pedestrian tetapi juga difungsikan sebagi ruang komunal. Dari pengamatan sementara, ruang bersama atau komunal dan jalur pedestrian yang sehari-hari digunakan, beberapa tempat terasa sirkulasi udaranya kurang. Permasalahan yang timbul di masyarakat RW 03 kelurahan Petamburan Jakarta Pusat, yang diangkat sebagai fokus dari program pengabdian masyarakat kali ini adalah rendahnya kualitas sirkulasi udara di ruang luar komunal, karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran kolektif serta terbatasnya kemampuan ekonomi masyarakat untuk memperbaikinya. Tujuan yang hendak dicapai pada tahap ini adalah membuka wawasan masyarakat akan pentingnya ruang luar komunal yang sehat dan dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana berbiaya murah. Agar supaya terbangunnya kesadaran warga untuk berinisiatif mewujudkan fisik ruang luar komunal dengan menerapkan desain tepat guna memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
PENERAPAN ARSITEKTUR ISLAM PADA PERANCANGAN KAWASAN PENUNJANG WISATA RELIGI AMPEL Octoissa Poetri, Shavia; Inavonna, Inavonna; Bambang Susetyarto, Martinus
Metrik Serial Humaniora dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wisata religi adalah kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama. Sunan Ampel merupakan salah satu kawasan wisata religi dengan pengunjung tertinggi di Kota Surabaya yang menawarkan berbagai destinasi yang menarik, seperti keunikan suasana disekitarnya. Namun fasilitas pada Kawasan Religi Ampel kurang memadai sehingga dilakukan upaya dengan membangun Kawasan Penunjang Wisata Religi Ampel. Penambahan fasilitas pada kawasan ini mencakup Museum, Guest House, dan Area Komersil yang akan dibangun disebuah lahan cagar budaya. Kawasan penunjang ini menerapkan konsep Arsitektur Islam yang mengangkat prinsip-prinsip utamanya yaitu Hablumminallah (Allah), Hablumminannas (Manusia), Habluminal’alam (Alam) yang diungkapkan secara filosofi oleh Mohammad Tajuddin. Metode penelitian menggunakan studi literatur dengan mengumpulkan data dan informasi yang bersumber dari buku dan beberapa jurnal ilmiah. Hasil dari analisis ini adalah menjelaskan bahwa penerapan konsep Habluminallah pada arsitektur islam tidak hanya pada fungsi masjid yang menggambarkan nilai keesaan Allah, tetapi Mohammad Tajuddin juga menjelaskan bahwa terdapat nilai kejadian ciptaan Allah yang dapat diimplementasikan antara lain pada fungsi museum, dimana pada fungsi museum kita dapat menjelaskan dan menggambarkan kebesaran ciptaan Allah yang dapat meningkatkan keimanan.
DESAIN TRANSIT HUB BERBASIS BIOFILIK: KOLABORASI ESTETIKA DAN FUNGSI MELALUI KOLAM AIR VISUAL Fachdi Nugroho, Muhammad; Inavonna, Inavonna; Bambang Susetyarto , Martinus
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 6 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan arsitektur biofilik telah menjadi perhatian utama dalam desain lingkungan binaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia melalui hubungan yang lebih erat dengan alam. Penelitian ini mengeksplorasi konsep arsitektur biofilik sebagai dasar dalam perencanaan dan pengembangan fasilitas transit hub. Pendekatan ini menggabungkan elemen-elemen alami seperti vegetasi, air, dan pencahayaan alami untuk menciptakan ruang yang tidak hanya berfungsi dengan baik tetapi juga mendukung keseimbangan ekosistem. Melalui tinjauan literatur dan analisis studi kasus, penelitian ini mengidentifikasi prinsip-prinsip utama arsitektur biofilik yang relevan, seperti akses visual ke alam, ventilasi alami, dan penggunaan material organik, yang dapat diterapkan dalam desain fasilitas transit hub. Konsep yang diterapkan dalam perancangan kolam air adalah desain biofilik yang mengintegrasikan elemen alami dan kehidupan dengan lingkungan buatan.
Analysis of Risk Factors of HPS in Goods and Services Procurement for Jakarta Property Projects: Mitigasi Risiko HPS Berbasis Digital pada Pengadaan Proyek Properti Gandhi, Iswara; Pontan, Darmawan; Inavonna, Inavonna; Kusumawati, Lili
Technomedia Journal Vol 10 No 1 (2025): June
Publisher : Pandawan Incorporation, Alphabet Incubator Universitas Raharja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33050/tmj.v10i1.2459

Abstract

The procurement of goods and services for property projects in Jakarta faces various challenges, primarily due to inaccuracies in the Self-Estimated Price (HPS), which lead to significant risks in cost, time, and quality. This study seeks to identify the dominant risk factors caused by HPS inaccuracies and propose effective strategies to mitigate their impact on property project procurement. The research uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) method, with 54 respondents involved, to evaluate three key risk categories: cost, time, and quality, based on the effects of HPS inaccuracies. The study finds that these inaccuracies undermine budget efficiency, cause delays in procurement processes, and negatively impact the quality of goods or services received. Cost-related risks include document instability and unforeseen expenses, while time-related risks involve delays and frequent revisions of the HPS. Quality-related risks stem from the use of substandard materials and the failure to meet project specifications. To mitigate these risks, the study proposes updating the HPS with up-to-date market data, conducting regular price surveys, enhancing the skills of procurement teams, adopting digital technologies such as e-procurement systems, and improving supplier selection processes. These strategies aim to improve procurement efficiency, enhance project quality, and ensure cost-effectiveness, ultimately leading to better project outcomes.
The Effectiveness of Iot Use on Supply Chain Management Under Extreme Conditions in The Copper Cleaner Project Wahyudhi, Nyoman Oka; Yuwono, Bambang Endro; Pontan, Darmawan; Inavonna, Inavonna
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 5 No. 7 (2025): Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v5i7.50796

Abstract

The success of a project cannot be separated from a series of activities that include planning, implementation and supervision stages. In Time control on a project, it is very necessary for a project to be able to complete the project on time or earlier than planned. The time control method used in this study is the Supply Chain Collaboration, Integration and Relations method. This research was conducted on the PT XYZ Mining Facility Development Project, Mimika Regency, Papua which aims to find out the project performance and get solutions to the problems that occur in the mining facility construction project. The data used in this study are Time Schedule, Construction Plan, Worker Supply Plan and weekly progress report. The implementation of IoT technology in logistics processes significantly improves the efficiency and effectiveness of the supply chain. In the copper cleaner project, the application of IoT was able to reduce delivery delays by an average of 13% and increase the reliability rate of delivery (on-time delivery) to 85%.
PENERAPAN PRINSIP PERMEABILITAS DALAM ARSITEKTUR KONTEKSTUAL PADA PERANCANGAN MIXED-USE DI KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) JUANDA Monifa Sjofian, Daniella; Budi Purnomo, Agus; Inavonna, Inavonna; Bambang Susetyarto, Martinus
Metrik Serial Humaniora dan Sains Vol. 6 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan Stasiun Juanda merupakan kawasan strategis yang mempunyai peran penting sebagai titik konektivitas antar moda transportasi umum di Jakarta. Hal ini menjadikan kawasan Stasiun Juanda berpotensi dikembangkan menjadi kawasan Transit Oriented Development (TOD). Intensitas aktivitas yang sering mengalami peningkatan di sekitar stasiun ini menimbulkan berbagai permasalahan terkait dengan sirkulasi pejalan kaki serta kendaraan, terutama pada jam-jam sibuk atau ketika ada acara besar di sekitarnya. Prinsip permeabilitas sebagai salah satu prinsip dari pendekatan arsitektur kontekstual menjadi prinsip utama yang diterapkan dalam perancangan mixed-use yang terdiri dari transit hub, apartemen, dan kantor di kawasan Transit Oriented Development (TOD) Juanda. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan prinsip permeabilitas dalam menciptakan konektivitas dan sirkulasi yang baik antara bangunan, ruang publik, dan moda transportasi.
STRATEGI PENCAHAYAAN DINAMIS DAN MENYEBAR PADA BANGUNAN MIXED-USE Rahma Ningsih , Nisrina; Inavonna, Inavonna; Bambang Susetyarto, Martinus; Widiarso, Tulus
Metrik Serial Humaniora dan Sains Vol. 6 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencahayaan alami merupakan salah satu elemen penting dalam desain arsitektur yang berpengaruh langsung terhadap kenyamanan visual, efisiensi energi, serta kualitas ruang dalam bangunan. Dalam konteks bangunan mixed-use yang padat fungsi dan aktivitas, strategi pencahayaan yang tepat menjadi semakin krusial. Penelitian ini mengkaji penerapan pencahayaan dinamis dan menyebar sebagai bagian dari pendekatan biofilik dalam desain bangunan mixed-use. Pendekatan ini berfokus pada optimalisasi cahaya alami yang bervariasi secara intensitas, arah, dan persebaran, untuk menciptakan suasana ruang yang adaptif terhadap perubahan waktu dan kondisi lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggabungan elemen seperti bukaan terarah, material reflektif-difus, serta tata letak ruang yang responsif terhadap orientasi matahari dapat meningkatkan kualitas pencahayaan alami sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pencahayaan buatan. Strategi ini tidak hanya mendukung kenyamanan dan kesehatan pengguna ruang, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan energi dalam sistem bangunan perkotaan yang kompleks.
IDENTIFIKASI KESELARASAN PRINSIP POLA DAN BENTUK BIOMORFIK PADA ARSITEKTUR BIOFILIK DENGAN PENGEMBANGAN BANGUNAN MIXED-USE Nur Syah, Azzahra; Inavonna, Inavonna; Wijayanto , Punto; Widiarso, Tulus
Metrik Serial Humaniora dan Sains Vol. 6 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan Bangunan Mixed-Use pada Kawasan sebagai penunjang terkait fasilitas umum serta fasilitas sosial dalam menghidupkan suatu Kawasan. Dalam konteks pengembangan bangunan mixed-use pada Kawasan dengan menggunakan pendekatan arsitektur biofilik yang memfokuskan pada prinsip pola dan bentuk biomorfik. Sebagaimana prinsip ini menentukan terkait pembentukan pola serta tekstur pada lingkungan serta menjadi komponen dekoratif dalam pengembangan desain masif. Artikel ini membahas terkait keselarasan pengembangan rancangan bangunan mixed-use dengan prinsip pola dan bentuk biomorfik. Melalui analisis studi kasus serta tinjauan literatur pada artikel ini, memberikan tujuan dalam penambahan wawasan terkait penerapan prinsip pola dan bentuk biomorfik pada bangunan mixed-use.