Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Formation of Early Childhood Religious Character Through Religious Activities in School Toifur; Setiawati , Rahmah; Ali , Musyafa
Jurnal Smart Paud Vol. 5 No. 2 (2022): Edisi Juli 2022
Publisher : Jurusan PG-PAUD Universitas Halu Oleo,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jspaud.v5i2.23

Abstract

religiosity becomes an inseparable part in the relationship between humans and the creator. The purpose of this study is to find out how to form the religious character of early childhood through religious activities in school. This research was conducted at Bina Insan Mandiri School Purwokerto Kindergarten. This research is field research or field research. The methods used by researchers in collecting data are interviews directly with teachers, observation of religious activities carried out by children during school and documentation in the form of pictures, and RPPH documents, and RPPM. In analyzing the data, researchers used miles and huberman techniques, starting with reducing data, presenting data and finally drawing conclusions and verification. The results of this study show that religious activities carried out by early childhood in order to form their character are amaliyah activities, such as praying, dhikr, dhuha prayer and others.
Level of Religious Moderation of Students: Survey Analysis of Attitudes and Behavior / Tingkat Moderasi Beragama Mahasiswa: Analisis Survei Terhadap Sikap dan Perilaku Sa'idah, Ishlakhatus; Amaliah Aryani; Akmalul Umam; Toifur
Al-Hiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 12 No. 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/alhiwar.v12i2.14298

Abstract

This study aims to examine the level of religious moderation among students of the Islamic Education Guidance and Counselling Study Program at IAIN Madura. Using a survey method, this study involved 151 students from the 2021–2024 intake who were selected through purposive random sampling. Data were collected using a religious moderation scale that measures dimensions such as national commitment, tolerance, anti-violence attitudes, and accommodation of local culture. The results of the analysis show that 60% of students have a moderate attitude in religion with high tolerance for differences of opinion. However, there are factors such as family background and previous educational experiences that influence this attitude. The conclusion of the study highlights that although the level of religious moderation is in a good position, challenges in accommodating local culture and commitment to nationality still need to be overcome. Therefore, strategic steps are needed, including the development of an integrative curriculum and the involvement of local communities, to improve religious moderation among students. These findings are expected to be a reference for further research in the field of religious moderation and education.
METODE PEMBELAJARAN FIQIH IBADAH PADA ANAK TUNANETRA DI SLB N PURBALINGGA Priyatin, Sindi; Toifur
Merdeka Indonesia Jurnal International Vol 5 No 1 (2025): Vol 5 No 1 (2025): MIJI : Merdeka Indonesia Journal International
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69796/miji.v5i1.334

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode pembelajaran fikih ibadah yang diterapkan pada anak tunanetra di SLB N Purbalingga. Anak tunanetra memiliki hambatan khusus dalam menerima informasi, sehingga metode pembelajarannya juga harus disesuaikan agar materi fikih ibadah dapat dipahami dan diamalkan secara mandiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode field research. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dengan guru serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam pembelajaran fikih ibadah meliputi metode ceramah, metode tanya jawab, metode hafalan, metode praktik, metode demonstrasi, metode penugasan dan metode pembiasaan. Penggunaan metode ini dilakukan secara adaptif (menyesuaikan kondisi peserta didik) dan multisensorial (menggunakan lebih dari satu indra seperti pendengaran dan perabaan) sangat penting dalam mengajarkan fikih ibadah kepada anak tunanetra.
Implementasi Model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) dalam Pembelajaran PAI dan BP pada Anak Tunagrahita di SLB C-C1 Yakut Purwokerto Nurfadilah, Syafa; Toifur
Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 1 (2025): Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AL-IKHLAS DAIRI SIDIKALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teaching Islamic Religious Education and Ethics to children with intellectual disabilities requires innovation in the use of learning models that can be adapted to the limitations of children with intellectual disabilities in understanding material and their abstract thinking abilities. The SAVI (Somatic, Auditory, Visual, and Intellectual) model is one solution because it combines the use of all five senses, body movements, and thinking activities to improve student understanding. This study aims to describe the implementation of the SAVI model in PAI and BP learning for children with intellectual disabilities in grade VII at SLB C-C1 Yakut Purwokerto, with the research subjects being PAI teachers, students, and the school principal. This study is a field study with a descriptive qualitative approach. Data were collected through observation, interviews, and documentation, then analyzed through the stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of the study indicate that the implementation of the SAVI model has been carried out in accordance with the concept of the SAVI learning model and adapted to the characteristics of children with intellectual disabilities. Learning takes place through four stages: preparation, presentation, training, and presentation of results. Teachers also use a combination of several teaching methods and media that support somatic, auditory, visual, and intellectual elements, making the learning process more active, enjoyable, and easy to understand, and helping students achieve learning objectives optimally
INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEBELAJARAN SENI KARAWITAN DI SMK N 3 BANYUMAS ul janah, Lulu; Toifur
Merdeka Indonesia Jurnal International Vol 5 No 2 (2025): MIJI : Merdeka Indonesia Journal International
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69796/miji.v5i2.380

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses internalisasi pendidikan Islam dalam pembelajaran seni karawitan. Dalam pendidikan Islam, nilai-nilai merupakan upaya sangat penting dalam menumbuhkan nilai-nilai budaya dan juga ciri khas bangsa pada siswa. Semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi ini sangat berpengaruh terhadap pergeseran norma agama dan adat istiadat yang ada di masyarakat. Hal tersebut menyebabkan lunturnya rasa cinta tanah air pada generasi bangsa karena kelestarian budaya Indonesia khususnya seni karawitan dizaman modern ini sudah jarang dijumpai. Padahal kebudayaan Indonesia yang telah ada penuh dengan estetika, keharmonisan, ajaran-ajaran, filsafat-filsafat, tatakrama, kemasyarakatan, toleransi serta pembentukan manusia yang berakhlakul karimah. Metodologi penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan penekanan pada pembelajaran pendidikan islam dan seni karawitan di SMK N 3 Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai-nilai seperti nilai akidah, akhlak dan ibadah. Serta rasa syukur, kerja sama, kesabaran, rasa hormat, cinta tanah air, dan kemandirian yang tercermin dalam interaksi sehari-hari, proses latihan dan penampilan. Selain itu, hal itu mendorong partisipasi aktif dari siswa, guru dan kepala sekolah. penelitian ini memberikan contoh bagaimana Pendidikan Islam berpegang teguh pada prinsip-prinsipnya dan mempengaruhi perkembangan moral religius siswa melalui seni karawitan. Dengan demikian, seni karawitan bukan hanya bentuk seni tetapi juga cara untuk mengembangkan karakter dan beretika, mempengaruhi perkembangan moral siswa melalui seni karawitan.
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS DEEP LEARNING DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNANETRA Aji Syahputra, Faizal; Toifur
Merdeka Indonesia Jurnal International Vol 5 No 2 (2025): MIJI : Merdeka Indonesia Journal International
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69796/miji.v5i2.423

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi strategi pembelajaran berbasis pembelajaran mendalam (Deep Learning) dalam Pendidikan Agama Islam bagi siswa tunanetra. Fokusnya adalah bagaimana guru membangun keterlibatan emosional, kognitif, dan spiritual melalui pembelajaran mendalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa tunanetra kelas IV. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan dengan uji validitas menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran mencerminkan pembelajaran yang atensi, pembelajaran yang bermakna, dan pembelajaran yang menyenangkan. Strategi pembelajaran mendalam dikembangkan melalui model CERDAS (Contextual, Experiential, Reflective, Deep, Active, Spiritual) yang diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam setiap hari Kamis. Guru secara aktif menyesuaikan materi, metode, dan media dengan karakteristik siswa tunanetra sehingga pembelajaran tidak hanya menekankan pemahaman kognitif, tetapi juga pemahaman afektif dan spiritual. Temuan ini memberikan manfaat bagi guru dan lembaga pendidikan khusus dalam merancang pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang adaptif, bermakna, dan berorientasi pada pembentukan karakter dan nilai-nilai spiritual.
PEMBELAJARAN PAI BERBASIS (VISUAL, AUDITORI, KINESTETIK) VAK DI KELAS INKLUSI Tara Prian Saputra, Andika; Toifur
Merdeka Indonesia Jurnal International Vol 5 No 2 (2025): MIJI : Merdeka Indonesia Journal International
Publisher : Merdeka Indonesia Jurnal International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69796/miji.v5i2.440

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi model Visual, Auditori, dan Kinestetik (VAK) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas inklusi SMP Permata Hati Purwokerto. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus yang melibatkan guru PAI, kepala sekolah, dan peserta didik reguler maupun berkebutuhan khusus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan teknik Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa VAK diterapkan melalui penggunaan media visual seperti gambar dan video, penjelasan auditori melalui ceramah dan diskusi, serta aktivitas kinestetik seperti praktik ibadah. Penerapan VAK membantu meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa, meskipun guru masih menghadapi beberapa kendala seperti keterbatasan fasilitas dan kebutuhan adaptasi untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Secara keseluruhan, model VAK terbukti relevan dan efektif digunakan dalam pembelajaran PAI pada kelas inklusi.