Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penciptaan Tas Wanita dengan Elemen Hias Sumber Ide Legenda Bledug Kuwu Maharani, Dwi Shinta Fitri; Sutriyanto
Ornamen Vol. 21 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/ornamen.v21i1.4983

Abstract

Penciptaan karya tas wanita ini mengangkat cerita dari legenda Bledug Kuwu. Legenda Bledug Kuwu ini kemudian divisualisasikan menjadi elemen hias pada tas kulit wanita menggunakan figur wayang beber. Figur wayang beber yang digunakan sebagai elemen hiasnya diubah sedemikian rupa agar sesuai dengan tokoh-tokoh yang diceritakan di dalam legenda Bledug Kuwu. Dalam pembuatan karya tas wanita ini penulis menggunakan bahan berupa kulit lembu yang telah disamak nabati. Teknik pembuatan karya tas kulit wanita ini, menggunakan teknik pyrography untuk membuat outline elemen hias dan isen-isen, teknik pewarnaan sungging, serta jahit mesin untuk menyambungkan tiap bagiannya menjadi sebuah tas. Metode pendekatan karya ini mengacu pada teori practice based research Husen Hendriyana dari bukunya yang berjudul, “Metodelogi Penciptaan Karya”. Practice based research merupakan riset yang berpautan dengan hal-hal yang berkaitan dengan teori pengembangan kreativitas visualisasi, nilai, fungsi, dan makna perwujudan karya. Selain itu menggunakan metode tiga tahap enam langkah yang dirumuskan oleh S.P Gustami dalam bukunya yang berjudul, “Butir-Butir Mutiara Estetika Timur” yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Hasil dari pendekatan tersebut menghasilkan 5 karya tas wanita dengan judul 1. Perlawanan Aji Saka (hand bag), 2. Raja Baru (shoulder bag), 3. Pertemuan (sling bag/cross body bag), 4. Pertarungan (hobo bag), 5. Terbentuknya Bledug Kuwu (bucket bag). Karya tas kulit wanita ini diharapkan dapat memperkenalkan wayang beber dan legenda Bledug Kuwu kepada masyarakat.  
Pelatihan Penerapan Motif Tradisi Jawa pada Pengrajin Asesoris di Prapen Jewelry Denpasar Yuniana Cahyaningrum; Rahayu Adi Prabowo; Arfiati Nurul Komariah; Cerly Sudarta Martsidaun; Sutriyanto; Satria Bagus Wibowo
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Multi Disiplin Vol. 1 No. 2 (2024): JUPENGEN - November
Publisher : CV. SINAR HOWUHOWU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70134/jupengen.v1i2.177

Abstract

This training aims to improve the understanding and skills of accessory craftsmen at Prapen Jewelry, Denpasar, in applying traditional Javanese motifs to their products. Traditional Javanese motifs have high aesthetic value and are full of cultural philosophy that can enrich the appeal of contemporary accessories. The training method includes a theory session to introduce the history and meaning of Javanese motifs, as well as hands-on practice to integrate these motifs into product design. The results of the training showed an increase in creativity and innovation of craftsmen in developing products that combine traditional and modern elements. This training also opens up wider market opportunities for accessory products with a touch of local culture. Thus, the application of traditional Javanese motifs not only preserves cultural heritage but also provides added economic value for craftsmen
Jamu Gendong Di Sukoharjo Menjadi Ide Penciptaan Karya Seni Wayang Beber Heni, Tati Anugrah; Sutriyanto
Ornamen Vol. 21 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penciptaan karya tugas dengan judul “Jamu Gendong Di Sukoharjo Menjadi Ide Penciptaan Karya Seni Wayang Beber” berlatar belakang dari cerita jamu gendong di Sukoharjo. Karya ini bertujuan untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang jamu gendong yang berkembang di Sukoharjo. Penyelesaian karya ini menggunakan metode penciptaan menurut SP. Gustami. Pertama, tahap eksplorasi yaitu mencari data tentang jamu gendong dan wayang beber. Kedua, perencanaan dengan membuat sketsa dan desain. Ketiga, perwujudan karya. Penciptaan karya ini dimulai dari desain, sungging hingga finishing. Karya dengan visualisasi wayang beber ini dibuat menjadi 4 gulungan dan 12 adegan berukuran masing-masing gulungan 50 x 200 cm. Gulungan pertama menceritakan tentang pembuatan jamu gendong, kedua tentang menjajakan jamu gendong, ketiga persiapan festival jamu gendong, dan keempat festival jamu gendong. Setiap adegan dalam karya ini memiliki cerita yang berurutan dimulai dari pejagong 1 dan diakhiri di pejagong 12 sehingga mampu menjelaskan kepada penikmat tentang pesan yang terkandung.
Jamu Gendong Di Sukoharjo Menjadi Ide Penciptaan Karya Seni Wayang Beber Heni, Tati Anugrah; Sutriyanto
Ornamen Vol. 21 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/ornamen.v21i2.6123

Abstract

Penciptaan karya tugas dengan judul “Jamu Gendong Di Sukoharjo Menjadi Ide Penciptaan Karya Seni Wayang Beber” berlatar belakang dari cerita jamu gendong di Sukoharjo. Karya ini bertujuan untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang jamu gendong yang berkembang di Sukoharjo. Penyelesaian karya ini menggunakan metode penciptaan menurut SP. Gustami. Pertama, tahap eksplorasi yaitu mencari data tentang jamu gendong dan wayang beber. Kedua, perencanaan dengan membuat sketsa dan desain. Ketiga, perwujudan karya. Penciptaan karya ini dimulai dari desain, sungging hingga finishing. Karya dengan visualisasi wayang beber ini dibuat menjadi 4 gulungan dan 12 adegan berukuran masing-masing gulungan 50 x 200 cm. Gulungan pertama menceritakan tentang pembuatan jamu gendong, kedua tentang menjajakan jamu gendong, ketiga persiapan festival jamu gendong, dan keempat festival jamu gendong. Setiap adegan dalam karya ini memiliki cerita yang berurutan dimulai dari pejagong 1 dan diakhiri di pejagong 12 sehingga mampu menjelaskan kepada penikmat tentang pesan yang terkandung.
Penciptaan Tas Wanita dengan Elemen Hias Sumber Ide Legenda Bledug Kuwu Maharani, Dwi Shinta Fitri; Sutriyanto
Ornamen Vol. 21 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/ornamen.v21i1.4983

Abstract

Penciptaan karya tas wanita ini mengangkat cerita dari legenda Bledug Kuwu. Legenda Bledug Kuwu ini kemudian divisualisasikan menjadi elemen hias pada tas kulit wanita menggunakan figur wayang beber. Figur wayang beber yang digunakan sebagai elemen hiasnya diubah sedemikian rupa agar sesuai dengan tokoh-tokoh yang diceritakan di dalam legenda Bledug Kuwu. Dalam pembuatan karya tas wanita ini penulis menggunakan bahan berupa kulit lembu yang telah disamak nabati. Teknik pembuatan karya tas kulit wanita ini, menggunakan teknik pyrography untuk membuat outline elemen hias dan isen-isen, teknik pewarnaan sungging, serta jahit mesin untuk menyambungkan tiap bagiannya menjadi sebuah tas. Metode pendekatan karya ini mengacu pada teori practice based research Husen Hendriyana dari bukunya yang berjudul, “Metodelogi Penciptaan Karya”. Practice based research merupakan riset yang berpautan dengan hal-hal yang berkaitan dengan teori pengembangan kreativitas visualisasi, nilai, fungsi, dan makna perwujudan karya. Selain itu menggunakan metode tiga tahap enam langkah yang dirumuskan oleh S.P Gustami dalam bukunya yang berjudul, “Butir-Butir Mutiara Estetika Timur” yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Hasil dari pendekatan tersebut menghasilkan 5 karya tas wanita dengan judul 1. Perlawanan Aji Saka (hand bag), 2. Raja Baru (shoulder bag), 3. Pertemuan (sling bag/cross body bag), 4. Pertarungan (hobo bag), 5. Terbentuknya Bledug Kuwu (bucket bag). Karya tas kulit wanita ini diharapkan dapat memperkenalkan wayang beber dan legenda Bledug Kuwu kepada masyarakat.  
PEMBELAJARAN SQ3R BERBANTUAN BUKU CERITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR DAN MEMBACA KRITIS PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MADANG SUKU II OKU TIMUR Sutriyanto; Erwin; Isti rokhiyah
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 01 (2025): Volume 10 Nomor 1, Maret 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i01.23011

Abstract

This study is motivated by the lack of teachers' understanding in implementing appropriate learning models to enhance thinking and critical reading skills in Indonesian language learning. The study aims to examine the effect of the SQ3R learning model on the thinking and critical reading skills of fifth-grade students in Madang Suku II District, OKU Timur. This research employs a quantitative method with a true experimental design (Pretest-Post-test Control Group Design). The population consists of fifth-grade students from 25 elementary schools in Madang Suku II District, with a sample of 39 students from SD Negeri 1 Riang Bandung selected using probability sampling. Data were collected through tests, observations, and documentation and analysed using a t-test with SPSS. The results indicate that the implementation of the SQ3R model has a significant effect on thinking skills (t-value = 4.195 > t-table = 2.021) and critical reading skills (t-value = 3.533 > t-table = 2.021). Additionally, the SQ3R model assisted by storybooks has a strong impact on thinking skills (Cohen’s d = 1.12) and critical reading skills (Cohen’s d = 0.99). Therefore, the SQ3R model is effective in enhancing the thinking and critical reading skills of fifth-grade students.