Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Bentuk dan Rupa Gapura Keraton Kasepuhan Cirebon paradita, dea syahnas
JURNAL KEMADHA Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Kemadha Vol. 13 No. 2 Oktober 2023
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/ke.v13i2.1687

Abstract

Beragamnya unsur kebudayaan di Cirebon merupakan salah satu ciri khas budaya Cirebon, sehingga pembangunan Keraton Kasepuhan Cirebon juga mendapat pengaruh dari berbagai ragam budaya yang masuk ke dalamnya. Keraton Kasepuhan Cirebon mempunyai beberapa area pada kompleks bangunannya seperti pada umumnya Keraton yang ada di Jawa. Setiap areanya dipisahkan dengan sebuah gapura. Ada delapan gapura yang dimiliki oleh Keraton Kasepuhan Cirebon, masing-masing gapura memiliki bentuk fisik serta fungsi yang berbeda. Perbedaan bentuk fisik dapat terlihat jelas dalam struktur bangunannya, seperti ragam hias, warna, dan unsur estetis lainnya. Bentuk dan rupa dari gapura Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan hal yang patut untuk diketahui melalui metode penelitian kualitatif. Gapura di Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki tiga bentuk dasar, yaitu gapura candi bentar, gapura paduraksa, dan gapura semar tinandu. Ketiga bentuk tersebut tersebar dalam beberapa area yang ada di dalam baluarti Keraton Kasepuhan Cirebon.
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN P5 MELALUI MELUKIS DIATAS KAOS UNTUK SISWA KELAS 2 SDICT AL ABIDIN SURAKARTA Lukitasari, Evelyne Henny; Rafia, Indy; Paradita, Dea Syahnas; Fitriyadi, Farid
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 3 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v6i3.15819

Abstract

Penerapan nilai-nilai Pancasila kepada siswa kelas 2 di SDICT Al Abidin Surakarta melalui program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) diterapkan dalam kurikulum merdeka. Guna mendukung kegiatan tersebut maka prodi Desain Komunikasi visual dan Desain Interior Universitas Sahid Surakarta berbagi pengetahuan yang berkaitan dengan P5 dengan sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka sebagai program pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan keberhasilan program P5 untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan melalui kegiatan melukis diatas kaos untuk siswa kelas2 SDICT Al Abidin Surakarta. Salah satu kegiatan P5 tersebut adalah 1) Pengenalan teknik menggambar di kaos; 2) Pengenalan Teknik Mewarnai di kaos; 3) Melakukan melukis diatas kaos; 4) Gelar karya atau penghargaan untuk karya (pameran). Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran P5. Acara puncak kegiatan P5 adalah gelar karya, yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada peserta didik. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau rujukan untuk metode pembelajaran proyek saat ini di kurikulum merdeka.
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KEGIATAN P5 MELALUI MELUKIS DIATAS KAOS UNTUK SISWA KELAS 2 SDICT AL ABIDIN SURAKARTA Lukitasari, Evelyne Henny; Rafia, Indy; Paradita, Dea Syahnas; Fitriyadi, Farid
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 3 (2024): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan nilai-nilai Pancasila kepada siswa kelas 2 di SDICT Al Abidin Surakarta melalui program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) diterapkan dalam kurikulum merdeka. Guna mendukung kegiatan tersebut maka prodi Desain Komunikasi visual dan Desain Interior Universitas Sahid Surakarta berbagi pengetahuan yang berkaitan dengan P5 dengan sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka sebagai program pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan keberhasilan program P5 untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan melalui kegiatan melukis diatas kaos untuk siswa kelas2 SDICT Al Abidin Surakarta. Salah satu kegiatan P5 tersebut adalah 1) Pengenalan teknik menggambar di kaos; 2) Pengenalan Teknik Mewarnai di kaos; 3) Melakukan melukis diatas kaos; 4) Gelar karya atau penghargaan untuk karya (pameran). Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran P5. Acara puncak kegiatan P5 adalah gelar karya, yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada peserta didik. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau rujukan untuk metode pembelajaran proyek saat ini di kurikulum merdeka.
Semiotics Study of Wayang Character Symbols on the Ceiling of Graha Sahid Surakarta Rifai, Dian Muhammad; Seftianingsih, Dina Kristiana; Paradita, Dea Syahnas; Rafia, Indy; Pramesti, Vika Dyah
Journal of Contemporary Indonesian Art Vol 11, No 1 (2025)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jocia.v11i1.14996

Abstract

             The interior concept of the Graha Sahid Surakarta room is formed from the ceiling. You can see that the character is very strong with wayang characters. The symbolism of wayang figures in interior design can convey a traditional and artistic atmosphere to the room. This research aims to analyze the description of semiotic studies at the level of signifier and signified originating from the wayang characters symbols on the ceiling at Graha Sahid Surakarta.              The data collection method in this article is the documentation method. Researchers also use a data analysis method called the semiotic analysis method. In carrying out semiotic analysis, researchers used the basic theory of Roland Barthes, namely the meaning of signifiers, signifieds, denotations and connotations of the wayang character symbols on the ceiling at Graha Sahid Surakarta.             The results of the research show that using Roland Barthes' semiotic theory on the wayang characters symbol on the ceiling at Graha Sahid Surakarta provides a deep understanding of how these symbols influence the perception and experience of space. Semiotic analysis will of course pay attention to how the placement of the selected wayang characters can influence the visual narrative of the room by placing the wayang characters in an order and creating a clear storyline. In interior design, wayang character symbols can provide a special emotional feel for the room's users.
Bentuk dan Rupa Gapura Keraton Kasepuhan Cirebon paradita, dea syahnas
JURNAL KEMADHA Vol. 13 No. 2 (2023): Jurnal Kemadha Vol. 13 No. 2 Oktober 2023
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/ke.v13i2.1687

Abstract

Beragamnya unsur kebudayaan di Cirebon merupakan salah satu ciri khas budaya Cirebon, sehingga pembangunan Keraton Kasepuhan Cirebon juga mendapat pengaruh dari berbagai ragam budaya yang masuk ke dalamnya. Keraton Kasepuhan Cirebon mempunyai beberapa area pada kompleks bangunannya seperti pada umumnya Keraton yang ada di Jawa. Setiap areanya dipisahkan dengan sebuah gapura. Ada delapan gapura yang dimiliki oleh Keraton Kasepuhan Cirebon, masing-masing gapura memiliki bentuk fisik serta fungsi yang berbeda. Perbedaan bentuk fisik dapat terlihat jelas dalam struktur bangunannya, seperti ragam hias, warna, dan unsur estetis lainnya. Bentuk dan rupa dari gapura Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan hal yang patut untuk diketahui melalui metode penelitian kualitatif. Gapura di Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki tiga bentuk dasar, yaitu gapura candi bentar, gapura paduraksa, dan gapura semar tinandu. Ketiga bentuk tersebut tersebar dalam beberapa area yang ada di dalam baluarti Keraton Kasepuhan Cirebon.
Pengaruh Konsep Stimulating Space Guna Keselamatan dan Keamanan Bagi Anak Usia Dini Hastuti Hasana, Henny; Paradita, Dea Syahnas; Ernawati, Sri; Fitriasari, Dessy
Public Health and Safety International Journal Vol. 5 No. 01 (2025): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa usia dini merupakan fase krusial dalam perkembangan anak, di mana stimulasi lingkungan memegang peranan penting dalam membentuk aspek kognitif, emosional, sosial, dan motorik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan konsep Stimulating Space terhadap peningkatan kualitas keamanan, kenyamanan, dan stimulasi perkembangan anak usia dini dalam ruang belajar. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada Playgroup IT Permata Insani Jamil. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dokumentasi visual, serta kajian pustaka. Hasil temuan menunjukkan bahwa sebelum penerapan konsep Stimulating Space, ruang belajar memiliki beberapa permasalahan mendasar seperti lantai licin, pencahayaan minim, furnitur yang tidak ergonomis, serta zonasi ruang yang tidak tertata. Setelah dilakukan redesain, perubahan signifikan terjadi pada aspek ruang yaitu tekstur material, tata letak furnitur, serta pembagian zona aktivitas anak. Implementasi elemen-elemen seperti karpet lembut, furnitur ergonomis, dan elemen edukatif visual terbukti menciptakan ruang yang lebih aman, menyenangkan, dan mendukung pertumbuhan anak secara holistik. Konsep Stimulating Space memberikan solusi desain interior yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional, ergonomis, dan psikologis, menjadikannya pendekatan efektif dalam menciptakan ruang belajar ramah anak. Kata kunci: Anak Usia Dini, Stimulating Space, Desain Interior, Keamanan Ruang, Ergonomi Anak
Peran Rumah Tradisional Jawa terhadap Kesehatan Mental: Kajian Budaya-Spasial sebagai Ruang Sehat Paradita, Dea Syahnas; Hasana, Henny Tri Hastuti; Putri, Dhian Riskiana; Pramesti, Vika Dyah
Public Health and Safety International Journal Vol. 5 No. 01 (2025): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana rumah tradisional Jawa dapat berperan dalam mendukung kesehatan mental penghuninya, baik secara langsung melalui pengalaman ruang maupun secara simbolik melalui nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Menggunakan pendekatan budaya-spasial dan metode kualitatif-fenomenologis, studi ini menelusuri keterkaitan antara struktur rumah, atmosfer ruang, serta aktivitas harian yang berlangsung di dalamnya. Fokus utama diarahkan pada bagaimana elemen-elemen khas seperti pendopo dan senthong tidak hanya menghadirkan kenyamanan fisik, tetapi juga mendukung keseimbangan emosional dan spiritual. Pendopo yang terbuka menciptakan koneksi dengan alam dan komunitas, sementara senthong yang gelap dan tenang berfungsi sebagai ruang reflektif dan kontemplatif. Selain itu, penggunaan material alami dan tata ruang berbasis kosmologi Jawa memperkuat makna ruang sebagai tempat pemulihan mental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tradisional Jawa menawarkan pendekatan arsitektural yang tidak hanya fungsional, tetapi juga menyentuh aspek psikologis dan eksistensial manusia. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan konsep rumah sehat berbasis kearifan lokal yang relevan untuk konteks perancangan hunian masa kini.