Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Teknologi Masa Kini Menjadi Generasi Pintar Di Era Digital Achmad Sehan; Mustofa; Bayu Supriyadi; Gilang Pratama; M. Satrio Setia Budi; Rahmat Dani; Rian Byhaqi; Riyansyah; Vero Ferdinand Putra Suseno; Zikri Marifatullah
APPA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 4 (2024): APPA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Shofanah Media Berkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literasi teknologi merupakan keterampilan esensial di era digital yang terus berkembang. Namun, anak-anak yatim dan dhuafa sering kali menghadapi keterbatasan akses terhadap teknologi, baik dari segi perangkat maupun pendidikan. Artikel ini membahas program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan literasi teknologi di Asrama Yatim Dhuafa Ishlahul Hayat 1 melalui pelatihan yang sistematis dan berkelanjutan. Program ini dirancang untuk memberikan edukasi teknologi dasar, penanaman etika digital, dan pengembangan keterampilan praktis bagi anak-anak SD, SMP, dan SMA. Dengan dukungan berbagai pihak, kegiatan ini diharapkan mampu memberdayakan anak-anak untuk memanfaatkan teknologi secara produktif.
Tantangan dan Peluang Kecerdasan Buatan (AI) dalam Manajemen Digital: Kajian Etis dan Strategis di Indonesia Salman Surya Pratama; Halimah Zahrah; Rafid Najwan Daulah; Gilang Pratama
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 4 (2025): JULI (Edisi Spesial)
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/e16x8z70

Abstract

Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) membawa perubahan besar dalam berbagai sektor, mulai dari kesehatan hingga pendidikan dan industri. Namun, seiring dengan peluang yang ditawarkan, AI juga memunculkan tantangan etika, keamanan data, dan diskriminasi algoritmik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan utama dan peluang strategis dalam penerapan AI, khususnya di konteks negara berkembang seperti Indonesia. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode Delphi terhadap 10 partisipan kunci dari berbagai sektor industri, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar fungsi rutin manajerial dapat dialihkan kepada AI. Namun, penerapan AI tetap menghadapi risiko signifikan seperti privasi data dan ketergantungan sistem. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan etika digital dan literasi AI untuk mewujudkan penerapan yang bertanggung jawab dan bermanfaat.
Pendampingan dalam Menjaga Kelestarian Geosite Pantai Grajagan Melalui Edukasi dan Aksi Bersih Pantai di Kawasan Geopark Ijen Gilang Pratama
Integrative Perspectives of Social and Science Journal Vol. 2 No. 03 Agustus (2025): Integrative Perspectives of Social and Science Journal
Publisher : PT Wahana Global Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendorong kepedulian aktif masyarakat pesisir, pelajar, dan mahasiswa dalam menjaga kelestarian geosite Pantai Grajagan yang merupakan bagian penting dari kawasan Geopark Ijen. Permasalahan utama yang dihadapi masyarakat adalah meningkatnya timbunan sampah anorganik dan rendahnya pemahaman pengunjung terhadap pentingnya konservasi lingkungan pesisir. Untuk menjawab tantangan ini, kegiatan dirancang dengan pendekatan partisipatif yang menggabungkan edukasi lapangan dengan aksi bersih pantai. Edukasi dilaksanakan secara langsung di area geosite, di mana peserta diperkenalkan dengan karakteristik lava vesikuler dan dampak kerusakan ekosistem akibat perilaku manusia. Aksi bersih pantai dilakukan oleh 22 peserta dari berbagai latar belakang, menghasilkan 35 kilogram sampah anorganik yang kemudian dikelola secara berkelanjutan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kesadaran ekologis peserta, tercermin dari keterlibatan aktif dan refleksi kritis mereka selama diskusi. Model pengabdian ini dianggap sukses karena mampu menjembatani pemahaman ilmiah dengan aksi konkret secara harmonis. Lebih jauh, program ini menunjukkan potensi replikasi pada geosite lain, dengan menempatkan masyarakat sebagai mitra setara dalam upaya konservasi. Singkatnya, tidak hanya menjawab kebutuhan mendesak, tetapi juga membangun fondasi sosial yang kokoh untuk pelestarian lingkungan berkelanjutan. Kunci utama keberhasilan konservasi berbasis komunitas di masa depan terletak pada penguatan kolaborasi antarpihak dan kesinambungan program.
NAVIGATING THE DIGITAL LANDSCAPE: A SYSTEMATIC REVIEW OF DIGITAL MARKETING CAPABILITIES INTERRELATIONSHIPS Gilang Pratama; Endang Ruswanti; Adilla Anggraeni
Jurnal Ilmu Manajemen (JIMMU) Vol. 10 No. 2 (2025): Jurnal Ilmu Manajemen (JIMMU)
Publisher : Magister Manajemen Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jimmu.v10i2.24157

Abstract

AbstractThis study examines the role of Digital Marketing Capabilities (DMC) in enhancing business performance amid technological advancements and shifting consumer behaviors. Grounded in the Resource-Based View, it synthesizes existing literature to identify key themes and research gaps. The study informs both academic discourse and practical applications, emphasizing the strategic adaptation of marketing and highlighting the positive correlation between DMC and firm performance. A qualitative approach is employed through a Systematic Literature Review to synthesize research on DMC. The review systematically identifies, screens, and analyzes empirical studies based on predefined criteria. This process ensures a rigorous examination of existing knowledge, enhancing understanding and guiding future research directions. The study confirms a strong positive relationship between DMC and firm performance, demonstrating improved customer engagement, data-driven decision-making, innovation, and cross-channel integration as critical factors. Firms with superior DMC achieve enhanced marketing outcomes, such as increased customer loyalty and revenue growth. The Resource-Based View supports DMC as a source of competitive advantage, with factors like marketing capabilities, entrepreneurial orientation, and firm size moderating this relationship. This study uniquely synthesizes DMC research using an SLR, offering a novel perspective on its role in sustaining competitive advantage. It provides valuable insights for academia and practice, particularly in marketing strategy adaptation.
Analisis Yuridis Perbandingan Izin Mendirikan Bangunan dan Persetujuan Bangunan Gedung dari Perspektif Undang-Undang Cipta Kerja Gilang Pratama; Lewiandy, Lewiandy
Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik Vol. 4 No. 3 (2024): (JIHHP) Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (Maret - April 2024)
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jihhp.v4i3.1900

Abstract

Undang-Undang Dasar (UUD 1945) menetapkan dengan tegas, Indonesia yakni negara yang menjunjung tinggi prinsip supremasi hukum. Pasal 1 ayat (3) peraturan tersebut secara tegas mengungkapkan yakni Indonesia yaitu negara hukum. Mempuyai arti hukum memegang kekuasaan tertinggi serta tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi dari hukum. Hukum berperan sebagai pengarah, perekayasa, dan perancang dalam membentuk masyarakat hukum yang mempunyai tujuan guna meraihh kepastian serta keadilan hukum. Dalam kondisi seperti ini, sangat penting untuk menetapkan peraturan yang responsif terhadap kemajuan masyarakat dan mematuhi peraturan perundang-undangan terkait.Perizinan yakni proses dimana negara secara sepihak memberikan izin kepada masyarakat untuk melakukan suatu tindakan atau kegiatan secara sah. Secara terminologi pengertian perizinan pada hakekatnya adalah bagian dari cara negara memberikan pengaruh terhadap perilaku masyarakatnya dalam kegiatan yang dilakukan dalam batas-batas hukum dan tanpa menimbulkan kerugian bagi orang lain. Bangunan merupakan infrastruktur penting yang secara konsisten diperlukan untuk semua kegiatan pemanfaatan lingkungan. Gedung tersebut berfungsi sebagai tempat tinggal pribadi dan juga berfungsi sebagai ruang kegiatan perusahaan, termasuk perkantoran yang membantu pengelolaan sumber daya alam sebagai komponen utama infrastruktur pendukungnya. Persyaratan peraturan bangunan gedung yang terkesan tumpang tindih perlu dievaluasi mengingat fungsi bangunan dan bentuknya terus berkembang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan kebijakan undang-undang konstruksi bangunan di masa depan adalah untuk memfasilitasi operasional perusahaan, sekaligus memastikan bahwa pertimbangan teknis diprioritaskan dan kepatuhan hukum tetap terjaga.