Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tadris Ramadhan membangun Karakter Anak Bersama Al-Quran (Kolaborasi Pengabdian Masyarakat STAI Nusantara dan Badan Kemakmuran Mesjid Tibang Kota Banda Aceh) Zulkifli, Muhammad Yusuf; Muttaqin, Reza; Jamaluddin; Rahman, Mulia; Muslem; Suzanni; Sapparipin; Jamal, Zaini Indra; Barat, Nadi; Nurhasanah
ZONA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): ZONA: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/zona.v1i2.68

Abstract

Karakter merupakan, sifat, sikap atau kebiasaan yang mendarah daging. tidak dapat dibentuk dari kebiasaan. Pada saat yang sama, kebiasaan itu sendiri hanyalah buah dari pemikiran manusia. Dari semula, manusia mengembangkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, namun dalam perkembangan selanjutnya, manusia dibentuk menurut kebiasaannya sendiri. Artikel ini berfokus pada pembentukan karakter pada anak melalui metode pembacaan  Al-Qur'an melalui tadris ramadhan. Metode ini dipilih karena cerita-cerita Al-Quran mengandung hikmah yang mudah diserap oleh anak-anak sehingga dapat mempengaruhi pola pikir yang berujung pada perubahan kebiasaan kemudian mengubah pola pikir dan kebiasaan sehingga anak menjadi generasi Al-Qur'an. Proses pengembangan karakter menurut Al-Qur'an meliputi identifikasi karakter, pemahaman, penerapan, pembiasaan, penanaman, penyerapan. Melalui pendidikan karakter ini diharapkan akan lahir manusia yang mempunyai kebebasan menentukan pilihannya sendiri tanpa paksaan dan penuh rasa tanggung jawab. Yakni manusia yang mandiri, dinamis, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri, umat, masyarakat, bangsa dan negara.
Policy Specialisation: A Meta-Analysis of Abil Hasan's Thoughts Al-Mawardi in the Book of "Ahkam us-Shulthaniyah" Jasmadi; Bariah, Chairul; Fitriani Hamda, Erna; Lasri, Lasri; Juaris, Juaris; Zulkifli, Muhammad Yusuf; Ilham, Ilham
Jurnal Ikhtibar Nusantara Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Ikhtibar Nusantara
Publisher : STAI Nusantara Kota Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62901/j-ikhsan.v3i2.118

Abstract

Policy specialisation is a concept developed in the application of knowledge and technical skills in a particular field to design and implement effective policies. This research has an urgency on the need to understand and apply the principles of policy specialisation in modern times, as well as to explore the relevance of classical thought in contemporary policy theory. The purpose of the research is to analyse the concept of policy specialisation and map the relevance of these principles with the thoughts of Abil Hasan Al-Mawardi in his book "Ahkam us-Shulthaniyah". This research uses a meta-analysis method with a literature study approach (Library Research) by reviewing various literature including classic works and contemporary research, in data collection is done by synthesising data from various secondary sources, such as books, journal articles, and policy reports, as well as primary data from historical documents. The results showed that 1) indicators of the principles of policy specialisation including technical expertise, specific issues, and division of tasks, in line with Abil Hasan Al-Mawardi's thoughts in "Ahkam us-Shulthaniyah" are still in line with many of the principles covered in the concept of Policy Specialisation. Al-Mawardi strongly emphasises the technical expertise of stakeholders in state administration, both a clear division of roles in government and consistency in the application of laws and policies; 2) Meta-analysis of Al-Mawardi's thought shows that although his work was written in the 11th century many of the principles of state administration put forward in the book "Ahkam us-Shulthaniyah" can be applied in contemporary policy design. Al-Mawardi's contribution provides the foundation (Policy Specialisation) of policy specialisation in public administration, especially in governance that requires high coordination and consistency. This research confirms that the integration between classical theory and modern policy can enrich the understanding and implementation of public policy and provide a solid basis for the development of contemporary policy theory and practice.
PENDEKATAN INTERDISIPLINER DALAM STUDI ISLAM KONTEMPORER: PENGEMBANGAN KOLABORASI ANTARA ULAMA DAN INTELEKTUAL MUSLIM Jasmadi; AS, Adnin; zulkifli, Muhammad Yusuf
Jurnal Ikhtibar Nusantara Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Iktibar Nusantara
Publisher : STAI Nusantara Kota Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62901/j-ikhsan.v3i1.119

Abstract

Pendekatan interdisipliner telah menjadi semakin penting dalam menjawab permasalahan kompleks yang dihadapi oleh komunitas Islam kontemporer. Penelitian ini didasari dari kesenjangan paradigma secara epistimologis, Ulama (tradisional) yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang teks-teks agama dan hukum Islam, namun kurang familiar dengan metodologi ilmiah dan perkembangan ilmu pengetahuan modern. Sebaliknya, intelektual muslim di universitas cenderung menguasai metodologi ilmiah tetapi kurang mendalami studi keislaman tradisional yang mengakibatkan terbatasnya dialog dan integrasi antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan kontemporer. Fokus penelitian ini yaitu 1) Bagaimana pengembangan kolaboratif ulama dan intelektual muslim melalui pendekatan interdisipliner dalam studi Islam kontemporer; 2) bagaimana dampak pengembangan kolaboratif ulama dan intelektual muslim dalam studi islam kontemporer. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kolaboratif ulama dan intelektual muslim melalui pendekatan interdisipliner dalam studi islam kontemporer; dampak pengembangan kolaboratif ulama dan intelektual muslim dalam studi Islam kontemporer. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Adapun Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pengembangan kolaborasi antara ulama (tradisional) dan intelektual muslim melalui pendekatan interdisipliner dalam studi islam kontemporer tidak hanya memperkuat integrasi ilmu pengetahuan, akan tetapi juga mendorong inovasi dalam pendidikan dan penelitian; 2) Pendekatan interdisipliner memiliki dampak yang berpotensi besar untuk memperkuat fondasi intelektual komunitas Islam dan mempromosikan perkembangan keilmuan yang lebih inklusif dan berkelanjutan dalam membangun serta memecahkan masalah umat islam kontemporer.