Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

INTERVENSI PROMOSI KESEHATAN UNTUK PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO LEPTOSPIROSIS DI PEDUKUHAN DAWUNG, SLEMAN YOGYAKARTA Andriyani Pratamawati, Diana; Trisnowati, Heni; Jumaedi Nasir, Ardiansyah; Nur Fadhilah, Aulia; Syawitri, Nadya; Nur Djanah, Sitti; Emilia, Emilia
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 11 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i11.4553-4564

Abstract

Latar belakang: Pada tahun 2023, D.I. Yogyakarta termasuk 15 provinsi yang melaporkan adanya kasus leptospirosis. Data Dinas Kabupaten Sleman tahun 2023 ada 60 warga Sleman yang dinyatakan positif terjangkit leptospirosis. Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman menghadapi masalah kesehatan serius karena terdapat kasus leptospirosis yang meninggal dunia pada bulan Februari 2024 di Pedukuhan Dawung. Kondisi ini memerlukan perhatian yang serius terkait pencegahan dan pengendalian kasus leptospirosis di wilayah ini.  Tujuan: melakukan intervensi kegiatan edukasi dan FGD (Focus Group Discussion) untuk mencegah penularan leptospirosis dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang faktor risiko. Metode: Pengabdian masyarakat dalam bentuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan metode edukasi dan FGD dilanjutkan penandatanganan komitmen bersama dan evaluasi program promosi kesehatan. Hasil: Program promosi kesehatan  edukasi tentang pencegahan dan pengendalian faktor risiko Leptospirosis yang disampaikan melalui pertemuan yang dilaksanakan di Rumah Bapak Dukuh Dawung. Penyampaian Informasi dilakukan secara interaktif yaitu melalui media PPT dan diskusi tanya jawab. FGD yang dilaksanakan dalam program ini melibatkan masyarakat, Dukuh, perangkat RT dan Kader Kesehatan yang ada di Pedukuhan Dawung. Akhir FGD, masyarakat melakukan ikrar pencegahan leptospirosis yang dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama. Hasil evaluasi program promosi kesehatan menunjukkan adanya perbedaan sebelum dan sesudah intervensi. Meski ada peningkatan nilai namun secara statistik perbedaannya belum signifikan. Kesimpulan: Kegiatan penyuluhan edukasi pengendalian faktor risiko leptospirosis di Pedukuhan Dawung telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan mempengaruhi sikap dan perilakunya meski tidak signifikan secara statistik. Rekomendasi, sebaiknya edukasi tidak dilakukan hanya sekali, namun berkali-kali hingga dapat membentuk perilaku, meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam upaya mencegah penyakit leptospirosis secara signifikan.
Analisis Strategi Promosi Kesehatan Terhadap Implementasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Dullah Laut Kota Tual Provinsi Maluku Nur Jamko, Mohammad; Nur Djanah, Sitti; Handayani, Lina
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 6 No. 6 (2024): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (Septemb
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v6i6.1117

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan upaya memelihara, melindungi kesehatan. Strategi promosi kesehatan untuk meningkatkan pembelajaran, kemampuan yang ditekankan untuk menolong dirinya sendiri, keluarga mengembangkan kegiatan masyarakat sesuai sosial budaya didukung kebijakan. Tujuan penelitian ini mengetahui praktek dan tingkat perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga dan strategi promosi kesehatan di Desa Dullah Laut Kota Tual Provinsi Maluku. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kombinasi (mixed methods) desain concurrent triangulation (campuran kuantitatif dan kualitatif secara seimbang). subyek penelitian kepala puskesmas, pemegang program promkes dan tokoh masyarakat, terkait strategi promosi kesehatan. Sampel penelitian ini berjumlah 55 orang ibu rumah tangga, mengenai praktek, tingkat PHBS tatanan rumah tangga. Instrumen di gunakan penelitian ini berupa observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Hasil: Pengetahuan kategori Baik 60,0%, sikap positif 43,6 %, perilaku Kategori baik 23,6%. penerapan PHBS 10 indikator persalinan oleh tenaga kesehatan (78,2%), pemberian asi eksklusif (67,3%), menimbang bayi balita (98,2%), cuci tangan (30,9%), menggunakan air bersih (61,8%), jamban sehat (69,1%), memberantas jentik nyamuk (45,5%), konsumsi buah sayur (49,1%), melakukan aktivitas fisik (38,2%), merokok dalam rumah (83,6%). Advokasi ditujukan kepada tokoh masyarakat, pemerintah desa belum optimal. Pemberdayaan masih terbatas hanya kegiatan yang telah ada, yaitu posyandu, posbindu, konseling, dan penyuluhan sedangkan upaya menggerakkan kegiatan PHBS yang lebih menitikberatkan ibu rumah tangga dalam pembentukan kelompok belum berjalan. Bina suasana kurang adanya dukungan dari tokoh masyarakat dalam kegiatan yang dilakukan. Kesimpulan: Strategi promosi kesehatan yang di lakukan belum optimal sehingga berdampak pada penerapan PHBS dalam rumah tangga.
INTERVENSI PROMOSI KESEHATAN UNTUK PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO LEPTOSPIROSIS DI PEDUKUHAN DAWUNG, SLEMAN YOGYAKARTA Andriyani Pratamawati, Diana; Trisnowati, Heni; Jumaedi Nasir, Ardiansyah; Nur Fadhilah, Aulia; Syawitri, Nadya; Nur Djanah, Sitti; Emilia, Emilia
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 11 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i11.4553-4564

Abstract

Latar belakang: Pada tahun 2023, D.I. Yogyakarta termasuk 15 provinsi yang melaporkan adanya kasus leptospirosis. Data Dinas Kabupaten Sleman tahun 2023 ada 60 warga Sleman yang dinyatakan positif terjangkit leptospirosis. Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman menghadapi masalah kesehatan serius karena terdapat kasus leptospirosis yang meninggal dunia pada bulan Februari 2024 di Pedukuhan Dawung. Kondisi ini memerlukan perhatian yang serius terkait pencegahan dan pengendalian kasus leptospirosis di wilayah ini.  Tujuan: melakukan intervensi kegiatan edukasi dan FGD (Focus Group Discussion) untuk mencegah penularan leptospirosis dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang faktor risiko. Metode: Pengabdian masyarakat dalam bentuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan metode edukasi dan FGD dilanjutkan penandatanganan komitmen bersama dan evaluasi program promosi kesehatan. Hasil: Program promosi kesehatan  edukasi tentang pencegahan dan pengendalian faktor risiko Leptospirosis yang disampaikan melalui pertemuan yang dilaksanakan di Rumah Bapak Dukuh Dawung. Penyampaian Informasi dilakukan secara interaktif yaitu melalui media PPT dan diskusi tanya jawab. FGD yang dilaksanakan dalam program ini melibatkan masyarakat, Dukuh, perangkat RT dan Kader Kesehatan yang ada di Pedukuhan Dawung. Akhir FGD, masyarakat melakukan ikrar pencegahan leptospirosis yang dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama. Hasil evaluasi program promosi kesehatan menunjukkan adanya perbedaan sebelum dan sesudah intervensi. Meski ada peningkatan nilai namun secara statistik perbedaannya belum signifikan. Kesimpulan: Kegiatan penyuluhan edukasi pengendalian faktor risiko leptospirosis di Pedukuhan Dawung telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan mempengaruhi sikap dan perilakunya meski tidak signifikan secara statistik. Rekomendasi, sebaiknya edukasi tidak dilakukan hanya sekali, namun berkali-kali hingga dapat membentuk perilaku, meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam upaya mencegah penyakit leptospirosis secara signifikan.
Prioritizing Health Problems In Dukuh Demangan, Bantul, Yogyakarta Using Community Diagnosis And Hanlon Method Ruliyandari, Rochana; Indah Purwanti, Dwi; Nur Djanah, Sitti; Solikhah, Solikhah; Nuraisyah, Fatma
International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP) Vol. 3 No. 3 (2023): August 2023
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijhp.v3i3.189

Abstract

Community diagnosis is an activity to determine the existence of a problem by collecting data on the community. Community diagnosis is an activity to explore the main issues faced by the community based on existing facts and take strategies and follow-up plans to resolve these problems. The study aimed to determine the description of health problems through community diagnosis in Dukuh Demangan, Sewon District, Bantul Regency. The method used in this research is quantitative andqualitative. The study design used in implementing the Field Learning Experience is adescriptive study. After determining the priority of the problem using the Hanlon method. The result shows that hypertension is the priority of health problems in Dukuh Demangan.