Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

SANKSI PELAKU PENGGELAPAN PAJAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM (ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR: 1030K/PID.SUS/2016 Ma'ruf, Fauzan; Marsaid, Marsaid
Tazir Vol 4 No 2 (2020): Ta'zir: Jurnal Hukum Pidana
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.615 KB) | DOI: 10.19109/tazir.v4i2.8544

Abstract

In the Decision of the Supreme Court Number: 1030K / PID.SUS / 2016, it is known that the decision of the District Court Judge is not in accordance with the Law because it sub-subsidizes the fine, while in the High Court Judge Decision has also wrongly applied the sentence because it only gave a fine sentence in the year 2008 whereas 2009 was not awarded. Therefore, it is interesting to see the verdict that will be given by the Supreme Court Judge. There are two things that are raised to be the focus of the research, namely the basis for the consideration of Supreme Court judges and the analysis of Islamic criminal law on the sanctions for tax evasion perpetrators in Decision Number: 1030K / PID.SUS / 2016. The method used in this research is Normative Law Research, which aims to obtain theoretical matters through library research (Library Research). The type of data used is qualitative, while the source of the data taken in this study is secondary data which is obtained from data that has been processed and obtained from library materials. Then this discussion is described in a deductive way of thinking, namely from general to specific questions so that the presentation of the research results can be understood easily. The basis for consideration of Supreme Court judges in Decision Number: 1030 K / PID.SUS / 2016 is in accordance with juridical, philosophical, and sociological aspects. As for Islamic law, the sanctions for tax evasion perpetrators in the decision Number: 1030 K / PID.SUS / 2016 are categorized into Jarimah ta'zir. Keywords: Criminal Sanctions, Tax Embezzlement, Ta'zir
The Role of School Leadership in Advancing Environmental Sustainability Through Curriculum, Community Engagement, and Strategic Initiatives Zakariah, Zakariah; Ma'ruf, Fauzan; Wahyu, Asri Rezki
Educia Journal Vol. 2 No. 3 (2024): Educia Journal
Publisher : Educia Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71435/610418

Abstract

The objective of this qualitative study aims to identify and describe determinants of environmental sustainability in schools. By examining approaches adopted by the school leaders, teachers, and students in their experience and observations, the study discusses approaches to both formal and informal education for sustainable development with reference to the schools-in-the-round project. It also outlines the push factors we discussed earlier such as inadequate resources, management resistance, and the others as the challenges that few leaders experience in implementing sustainability in their institutions. Studies show that leadership plays an essential role in driving the culture of sustainability change by the champions, visionaries and facilitators. Main approaches to promote sustainability include including environmental topics into many areas of knowledge, making students participate in eco-clubs and sustainability fairs, and collaborating with NGOs and other organizations. However, they noted that emerging challenges that can prevent the proper implementation of the sustainability initiatives include inadequate funding and more so lack of enough time. Lack of staff and students support also slows down the process, the solution being communication and professional development training. The implications of this study for the field are that, unlike many previous research studies on the topic of education for sustainable development, this study seeks to illustrate the actual work of school leaders in the process and offer suggestions for addressing the issues discussed. Policymakers are only able to provide one-off support that helps fund short-term specific sustainability-based projects while the results demonstrate that schools require ongoing resources to achieve long-term goals.
Pendampingan Pengelolaan Sampah Serbaguna Akan Kehidupan (LAMPAH SAE) Marsum, Marsum; Ma'ruf, Fauzan; Abdullah, Sugeng; Hilal, Nur
Jurnal LINK Vol 21, No 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/link.v21i1.12686

Abstract

Pengelolaan sampah yang selama ini dilakukan belum sampai pada tahap pengurangan dan pengolahan sampah sehingga timbulan sampah yang dihasilkan belum dapat dikurangi. Dengan program 3R pengelolaan sampah melalui program LAMPAH SAE yang dilakukan lebih difokuskan pada tahap pengurangan dan pengolahan sampah, sehingga pengelolaan sampah secara terpadu dapat diwujudkan dengan menitik beratkan penanganan sampah dari rumah tangga. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Pandak, Kecamatan Baturraden, Banyumas. Metode: pengabmas ini dilakukan melalui sosialisasi dan pendampingan kepada perwakilan masyarakat. Kegiatan dengan melakukan praktik-stimulan komposting. Kegiatan pengabmas telah memberikan perubahan terhadap pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah melalui pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti membuat kompos dengan menggunakan metode komposting, masyarakat dibekali bahan stimulus dengan plenter bag. Stimulan ini diharapkan menjadi tindaklanjut kegiatan pengabmas. Akhir proses pendampingan pengabmas dilakukan dengan monitoring pemanfaatan dan pemanenan kompos pada planter bag. Adanya pendampingan tentang sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos ini, telah menunjukkan bahwa kegiatan komposting ini telah mengurangi volume sampah rumah tangga yang sekarang ini. Dan sebagai saran bahwa kegiatan pemanfaatan ini dapat diterapkan secara maksimal seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Pengaruh Insidens DBD dan Status Endemisitas Terhadap Frekuensi Fogging Firdaust, Mela; Widyanto, Arif; Ma'ruf, Fauzan
Buletin Keslingmas Vol 44, No 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i3.13721

Abstract

Penyakit DBD merupakan penyakit arbovirosis yang masih menjadi masalah di tingkat global. Faktor risiko penyebab penyakit DBD antara lain; curah hujan tinggi, kelembaban tinggi, terdapat vektor penular penyakit, ketersediaan potensial breeding, serta kepadatan penduduk. Kabupaten Banyumas merupakan wilayah endemis DBD, ini berarti bahwa terdapat kasus DBD setiap tahun dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut. Penelitian ini ingin menjelaskan kausalitas antara insidens DBD dan stratifikasi endemisitas terhadap frekuensi fogging. Jenis penelitian ini adalah penelitian observational dengan rancang bangun crossectional. Data yang digunakan adalah kasus DBD (2019-2021), status endemisitas wilayah dan frekuensi fogging di Kabupaten Banyumas. Data dianalisis dengan path analysis AMOS. Hasil menunjukkan bahwa Pengujian variabel Insiden DBD (X) terhadap stratifikasi endemisitas (Y1) memperoleh nilai estimasi yang signifikan (b = - 0,079; p 0.05). Path analysis ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung insiden DBD terhadap stratifikasi endemisitas wilayah. Pengujian variabel stratifikasi endemisitas (Y1) terhadap frekuensi fogging (Y2) memperoleh nilai estimasi yang signifikan (b = -2,184; p 0,05). Path analysis ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung stratifikasi endemisitas wilayah terhadap frekuensi fogging. Peneliti menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh langsung incidens DBD terhadap stratifikasi endemisitas DBD serta terdapat pengaruh langsung stratifikasi endemisitas terhadap frekuensi fogging. Peningkatan Insidens DBD di suatu wilayah dapat berkontribusi pada penentuan status endemisitas wilayah tersebut. Jika sebuah wilayah dengan status endemis dimana terdapat kasus DBD terus menerus dalam kurun waktu 3 tahun maka intensitas pengendalian vektor di wilayah tersebut juga akan tinggi dengan demikian memungkinkan wilayah yang endemis akan dilakukan fogging lebih banyak dibanding dengan wilayah non endemis. 
Kombinasi Koagulan Tawas dan Poly Aluminium Chloride (PAC) untuk Penurunan Warna pada Air Limbah Batik Zaimaturahmi, Nasyi’a; Abdullah, Sugeng; Marsum, Marsum; Ma'ruf, Fauzan
Buletin Keslingmas Vol. 42 No. 4 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.4 TAHUN 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v42i4.10847

Abstract

Industri batik menghasilkan limbah cair salah satunya berasal dari bahan pewarna yang dapat menyebabkan pencemaran apabila dibuang langsung ke badan air. Dampak buangan limbah batik berupa zat warna perlu dilakukan proses pengolahan sebelum limbah dibunag ke perairan salah satunya dengan metode kimia yaitu koagulasi flokulasi. Jenis penelitian Quacy eksperiment dengan metode pretest-posttest control dengan 1 kelompok kontrol dan 5 variasi dosis kombinasi koagulan tawas dan PAC dilakukan 5 kali replikasi. Analisis data menggunakan One Way ANOVA dan analisis tabel. Uji One Way ANOVA sig 0,000 < 0,05 terdapat perbedaan pada kelompok kontrol dan setiap variasi dosis untuk menurunkan warna air limbah batik. Hasil analisis tabel dosis optimum kombinasi koagulan tawas dan Poly Aluminium Chloride (PAC) untuk menurunkan warna air limbah batik yaitu dosis 3 dengan dosis kombinasi koagulan PAC 50 mg/L dan tawas 150 mg/L. Terdapat perbedaan yang signifikan kelompok kontrol dan semua variasi dosis untuk menurunkan warna air limbah batik dan dosis optimum pada penelitian yaitu dosis 3 dengan kosentrasi PAC 50 mg/L dan tawas 150 mg/L. Saran dilakukan pengolahan sebelum air limbah batik dibuang ke badan air dengan kombinasi koagulan tawas dan Poly Aluminium Chloride (PAC).
Modifikasi Tongkat Kruk Kursi Ergonomis Terhadap Kenyamanan Beraktivitas Penderita Patah Tulang Kaki Ramlan, Djamaluddin; Yulianto, Yulianto; Cahyono, Tri; Ma'ruf, Fauzan
Buletin Keslingmas Vol. 43 No. 2 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 2 TAHUN 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v43i2.11295

Abstract

Kesulitan berjalan yang dialami pasien patah tulang kaki akibat aktivitas fisik, olahraga dan kecelakaan lainnya yang mengakibatkan: memar, nyeri dan bengkak pada bagian kaki membutuhkan alat bantu agar dapat kembali berjalan. Kebutuhan alat bantu seperti kruk sangat dibutuhkan oleh orang atau penderita cacat kaki untuk membantu aktifitas maupun mobilisasi. Penggunaan kruk yang berulang akan menimbulkan penyempitan pada arteriaksilaris, sebab adanya pembebanan oleh berat badan untuk mengatasinya pengguna harus beristirahat. Pencarian tempat istirahat akan membutuhkan waktu dan jarak yang tidak mudah. Penelitian ini dikembangkan jenis Kruk sebagai alat bantu jalan saat ini berbentuk tongkat dengan kemampuan disesuaikan kebutuhan penggunanya, diantaranya adalah pegangan ditengah yang digunakan dengan cara dijepit di ketiak, tiang penyesuai jangkauan, jarak pegangan tangan dan pada bagian bawah diberi lapisan karet agar tidak licin, tahan tekanan serta sebagai inovasinya alat ini dapat dijadikan tempat duduk. Sebagai tahap evaluasi pengembangan tongkat kruk kursi ergonomi dapat lebih di uji pada berbagai aktifitas dan lokasi pasien dalam kegiatan rutinitas pada umumnya. Melalui pemodelan kruk kursi lipat ergonomi ini diharapkan menjadi Solusi bagi pata pasien cidera kaki untuk dapat merasakan kenyamanan beraktifitas dan meminimalisir kecelakaan yang terjadi pada penggunaan kruk yang lama.
Implementasi Target Capaian sebagai Upaya Peningkatan Jumlah Layanan Klinik Sanitasi Nuryanto, Nuryanto; Ma'ruf, Fauzan; Purnomo, Bayu Chondro
Buletin Keslingmas Vol. 43 No. 1 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO. 1 TAHUN 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v43i1.11300

Abstract

Analisis kualitas proses layanan kesehatan lingkungan yang dilakukan di salah satu puskesmas Kab. Banyumas menggunakan pendekatan QIP (Quality Improvement Process) menunjukkan bahwa layanan klinik sanitasi belum menjangkau seluruh pasien yang didiagnosis penyakit berbasis lingkungan. Implementasi target capaian merupakan salah satu rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan jumlah layanan klinik sanitasi yang diberikan kepada pasien/masyarakat. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh implementasi target capaian terhadap jumlah layanan klinik sanitasi meliputi konseling, inspeksi dan intervensi yang diberikan kepada masyarakat. Jenis penelitian pre-experiment dengan pendekatan one-shot case study. Penelitian dilakukan di salah satu Puskesmas di wilayah Kab. Banyumas. Teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi. Data yang terkumpul, kemudian diolah dan dianalisis secara statistik menggunakan uji Paired T-test serta disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Jumlah layanan klinik sanitasi sebelum adanya upaya perbaikan melalui implementasi target capaian (bulan Januari s.d Juni 2023) sebanyak 25 layanan (mean=4), sedangkan sesudah implementasi (Juli s.d Desember 2023) menunjukkan rata-rata sebesar 56 layanan (mean=9). Jumlah pasien yang berkunjung ke klinik sanitasi untuk mendapatkan konseling, inspeksi dan intervensi mengalami peningkatan sebelum dan sesudah upaya perbaikan yaitu sebesar 1,24%. Sebagian besar pasien tersebut didiagnosis penyakit ISPA (Inspeksi Saluran Pernafasan Atas) yaitu 71,6 %. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh implementasi target capaian terhadap jumlah layanan klinik sanitasi meliputi konseling, inspeksi dan intervensi yang diberikan kepada pasien (p-value > 0,05). 
Efektivitas Serbuk Biji Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Biokoagulan dalam Penurunan Kadar Fosfat pada Air Limbah Laundry Khusnani, Ersa Sukma; Marsum, Marsum; Ma'ruf, Fauzan
Buletin Keslingmas Vol. 43 No. 4 (2024): BULETIN KESLINGMAS VOL. 43 NO.4 TAHUN 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v43i4.12431

Abstract

Nilai ambang batas kadar fosfat air limbah industri sabun dan detergen sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 sebesar 2 mg/L. Kadar fosfat pada air limbah laundry yang berlebih dapat menyebabkan eutrofikasi. Pengukuran pendahuluan oleh peneliti menggunakan Hydrotest – 1000 terhadap salah satu limbah laundry, diperoleh hasil bahwa air limbah tersebut mengandung fosfat yang yang tinggi yaitu sebesar 22 mg/L. Koagulasi – flokulasi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar fosfat. Serbuk biji kelor sebagai biokoagulan merupakan pilihan alternatif dalam rangka mengurangi penggunaan bahan sintetis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas serbuk biji kelor sebagai biokoagulan dalam penurunan kadar fosfat air limbah laundry dengan dosis yang bervariasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah quacy experiment dengan metode non equivalent group control pre-post test design. Analisis hasil penelitian dengan uji One Way ANOVA menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelima variasi dosis serbuk biji kelor dalam menurunkan kadar fosfat air limbah laundry. Terdapat salah satu dosis yang memiliki kemampuan lebih baik dalam penurunan kadar fosfat air limbah laundry yaitu dosis 50 mg/L. Efektivititas penurunan kadar fosfat tertinggi terjadi pada dosis 50 mg/L sebesar 52,45%. Disarankan agar melakukan penelitian lain dengan variasi dosis serbuk biji kelor yang berbeda dan menambah waktu pengendapan flok setelah proses koagulasi – flokulasi.
Faktor Penentu Tingkat Risiko Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Nuryanto, Nuryanto; Widiyanto, Teguh; Suparmin, Suparmin; Ma'ruf, Fauzan
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 1 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 1 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i1.12823

Abstract

Air Minum Isi ulang (AMIU) menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhanair air minum yang murah dan praktis. Keberadaannya dapat menjadi potensi risiko penularan penyakit bagi masyarakat jika tidak dilakukan pengawasan risiko sanitasi DAMIU. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor penentu tingkat risiko sanitasi DAMIU. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan crossectional study. Populasi sebesar 30 unit DAMIU dengan teknik pengambilan sampel secara total sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasional. Wawancara dengan responden untuk mengetahui karakteristik pengelola dan DAMIU serta peran petugas kesehatan. Observasi dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko sanitasi DAMIU menggunakan formulir terstandar dari Kementerian Kesehatan RI. Analisis data menggunakan uji chi square dan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pengelola, rutin perawatan dan penyuluhan petugas kesehatan berhubungan dengan tingkat risiko sanitasi DAMIU (p-value ≤ 0,05). Pengetahuan pengelola dan penyuluhan petugas kesehatan menjadi faktor penentu tingkat sanitasi DAMIU. Petugas kesehatan di Puskesmas secara rutin dan berkelanjutan melakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan pengelola tentang risiko sanitasi DAMIU.
Pengaruh Insidens DBD dan Status Endemisitas Terhadap Frekuensi Fogging Firdaust, Mela; Widyanto, Arif; Ma'ruf, Fauzan
Buletin Keslingmas Vol. 44 No. 3 (2025): BULETIN KESLINGMAS: VOL. 44 NO. 3 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i3.13721

Abstract

Penyakit DBD merupakan penyakit arbovirosis yang masih menjadi masalah di tingkat global. Faktor risiko penyebab penyakit DBD antara lain; curah hujan tinggi, kelembaban tinggi, terdapat vektor penular penyakit, ketersediaan potensial breeding, serta kepadatan penduduk. Kabupaten Banyumas merupakan wilayah endemis DBD, ini berarti bahwa terdapat kasus DBD setiap tahun dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut. Penelitian ini ingin menjelaskan kausalitas antara insidens DBD dan stratifikasi endemisitas terhadap frekuensi fogging. Jenis penelitian ini adalah penelitian observational dengan rancang bangun crossectional. Data yang digunakan adalah kasus DBD (2019-2021), status endemisitas wilayah dan frekuensi fogging di Kabupaten Banyumas. Data dianalisis dengan path analysis AMOS. Hasil menunjukkan bahwa Pengujian variabel Insiden DBD (X) terhadap stratifikasi endemisitas (Y1) memperoleh nilai estimasi yang signifikan (b = - 0,079; p < 0.05). Path analysis ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung insiden DBD terhadap stratifikasi endemisitas wilayah. Pengujian variabel stratifikasi endemisitas (Y1) terhadap frekuensi fogging (Y2) memperoleh nilai estimasi yang signifikan (b = -2,184; p <0,05). Path analysis ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh langsung stratifikasi endemisitas wilayah terhadap frekuensi fogging. Peneliti menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh langsung incidens DBD terhadap stratifikasi endemisitas DBD serta terdapat pengaruh langsung stratifikasi endemisitas terhadap frekuensi fogging. Peningkatan Insidens DBD di suatu wilayah dapat berkontribusi pada penentuan status endemisitas wilayah tersebut. Jika sebuah wilayah dengan status endemis dimana terdapat kasus DBD terus menerus dalam kurun waktu 3 tahun maka intensitas pengendalian vektor di wilayah tersebut juga akan tinggi dengan demikian memungkinkan wilayah yang endemis akan dilakukan fogging lebih banyak dibanding dengan wilayah non endemis.Â