Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan Pneumonia Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Puskesmas Haji Pemanggilan Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2023 Rosmawati, Dwi; Windari, Fitri; Anggraini, Heni; Ningsih, Tri Riwayati
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.26190

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi yang banyak menyerang bayi dan anak balita. Berdasarkan data Profil Kesehatan Propinsi Lampung 2022, 3 kabupaten penyumbang terbanyak kejadian kasus pneumonia pada balita menunjukan Lampung Tengah sebanyak 2.872 kasus, Bandar Lampung 2.468 kasus dan Lampung Timur 2.388 kasus. Tujuan penelitian ini diketahui faktor risiko yang berhubungan dengan pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Puskesmas Haji Pemanggilan kabupaten Lampung Tengah tahun 2023. Jenis penelitian kuantitatif, desain penelitian analitik pendekatan case control. Penelitian ini telah dilakukan pada Oktober tahun 2023, sample seluruh balita yang mengalami pneumonia dan balita yang tidak mengalami pneumonia dihitung dengan rumus uji hipotesis beda Odds Ratio, dengan perbandingan 1:1. Jumlah kasus 61 dan kontrol 61 sehingga jumlah responden 122. Analisis data secara univariat, bivariat (chi square) dan multivariat (regresi logistik ganda). Hasil analisis bivariat yaitu ada hubungan pengetahuan ibu (p value < 0,001 OR: 4,128), perilaku merokok (p value 0,001 OR: 4,074), status gizi (p value 0,001 OR: 7,470), status ekonomi (p value 0,004 OR: 3,160), ventilasi (p value < 0,001 OR: 6,375), status imunisasi (p value < 0,001 OR: 4,834) dengan pneumonia pada balita. Faktor paling dominan yang berhubungan dengan pneumonia pada balita adalah status gizip-value = 0,001 OR 11.0. faktor risiko yang mempengaruhi pneumnia adalah pengetahuan ibu, perilaku merokok, status gizi, status ekonomi, ventilasi dan status imunisasi.Disarankan petugas kesehatan dapat memberikan informasi dan pemahaman bagi masyarakat khususnya ibu balita melalui penyuluhan tentang tanda gejala, penularan dan pencegahan agar balita tidak terkena pneumonia. Kata kunci : pneumonia, balita, status gizi, status imunisasi, ventilasi
Human capital peningkatan pengetahuan kesehatan sistem reproduksi sebagai upaya penguatan mental pada remaja di SMK Wiyata Karya Natar - Lampung Ningsih, Tri Riwayati; Noor, Marzuki
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 4 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i4.444

Abstract

Background: Adolescence is a transitional period between childhood and adulthood that experiences development to achieve physical, mental, social, and emotional maturity. Adolescents are very vulnerable to various reproductive health problems such as infections and sexually transmitted diseases. Reproductive health is complete physical, mental and social well-being, not just free from disease or disability, in all aspects related to the reproductive system, its functions and processes. Mental health is a very important aspect for adolescents. Purpose: To provide knowledge about reproductive health to adolescents as an effort to strengthen mental and self-confidence. Method: This health education promotion activity was carried out on November 9, 2024 at SMK Wiyata Karya Natar Lampung. This community service activity was carried out together with students, lecturers and the school. Participation in this activity was attended by 95 students of SMK Wiyata Karya Natar Lampung aged 16-18 years. Providing material using the lecture method with the aid of a laptop, LCD and projector regarding mental health insights and the negative impacts on adolescents who have health problems, especially the negative impacts that can arise due to a lack of knowledge about the reproductive system. Results: Subjective data from 95 respondents showed that 94.7% of female students did not know the signs of healthy reproductive health, 15.8% of adolescents who had pain during menstruation, 29.5% of adolescents who took medication during menstruation, 74.7% of adolescents who did not know about diseases that are included in reproductive health disorders, and 31.6% of adolescents who did not know about the impact of mental health on adolescents. Most participants were aware and expected to be able to prevent reproductive disorders that might occur in individuals or families. Conclusion: Community service activities by providing education about reproductive health knowledge for adolescents can increase knowledge and provide mental strength in preventing negative psychological, social and spiritual impacts caused by health disorders. Increasing knowledge about reproductive health can also reduce reproductive system diseases that are caused and their transmission. Suggestion: The school forms and establishes cooperative partnerships with health facilities with schools to conduct collaborative screening of reproductive health disorders in their students periodically and continuously. Keywords: Adolescents; Education; Health education; Reproductive system Pendahuluan: Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak menuju masa dewasa yang mengalami perkembangan mencapai kematangan fisik, mental, sosial, dan emosional. Remaja sangat rentan dengan berbagai masalah kesehatan sistem reproduksi seperti infeksi dan penyakit menular seksual. Kesehatan sistem reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecatatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem  reproduksi, fungsi serta prosesnya. Kesehatan mental merupakan aspek yang sangat penting bagi remaja. Tujuan: Untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan sistem  reproduksi pada remaja sebagai upaya penguatan mental dan kepercayaan diri. Metode: Kegiatan edukasi promosi pendidikan kesehatan ini di laksanakan pada tanggal 09 November 2024 di SMK Wiyata Karya Natar Lampung. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan bersama mahasiswa , dosen dan pihak sekolah.  Kepesertaan dalam kegiatan ini di ikuti oleh 95 siswa/siswi SMK Wiyata Karya Natar Lampung yang berusia 16 -18 tahun siswa/siswi. Memberikan materi dengan metode ceramah dengan alat bantu Laptop, LCD dan proyektor mengenai wawasan kesehatan mental dan dampak buruk bagi para remaja yang memiliki gangguan kesehatan terutama dampak buruk yang dapat timbul akibat dari kurangnya pengetahuan tentang sistem  reproduksi. Hasil: Data subyektif peserta dari sejumlah 95 responden bahwa siswi yang tidak mengetahui tanda gejala kesehatan sistem reproduksi yang sehat  adalah sebanyak 94.7%, remaja yang nyeri saat haid sebanyak 15.8%, remaja yang mengkonsumsi obat saat haid sebanyak 29.5%, remaja yang tidak mengetahui tentang penyakit yang termasuk gangguan kesehatan sistem reproduksi sebanyak 74.7%, dan remaja yang tidak tahu dampak kesehatan mental pada remaja sebanyak 31.6%. Sebagian besar peserta menyadari dan diharapkan dapat melakukan pencegahan terhadap gangguan sistem  reproduksi yang mungkin akan terjadi pada individu ataupun keluarga. Simpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan edukasi tentang pengetahuan kesehatan sistem  reproduksi pada remaja dapat meningkatkan pengetahuan dan memberi kekuatan mental dalam mencegah terjadinya dampak buruk secara psikologis, sosial dan spiritual yang ditimbulkan akibat gangguan kesehatan. Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan sistem  reproduksi juga dapat menekan penyakit pada sistem  reproduksi yang ditimbulkan dan penularannya. Saran: Pihak sekolah membentuk  dan menjalin mitra kerjasama bersama fasilitas kesehatan dengan sekolah untuk melakukan kolaborasi scrining pemeriksaan kesehatan gangguan sistem reproduksi pada siswa/siswinya secara berkala dan berkelanjutan.
Edukasi pencegahan stunting di Desa Sukamaju Kecamatan Sidomulyo Lampung Selatan Ningsih, Tri Riwayati
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 3 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i3.448

Abstract

Background: Stunting is a form of failure in child growth and development due to chronic malnutrition. One third of toddlers in Indonesia have below average height. The number of stunted children in Indonesia is ranked fifth in the world. To achieve the target of reducing stunting rates, changes in community behavior are needed. Purpose: The community service carried out by KKN 160 in an effort to prevent stunting is in collaboration with PKK mothers, village midwives and Sukamaju village officials. Method: The stunting prevention activities carried out in Sukamaju Village are a form of Community Service in an effort to prevent stunting. The programs implemented are in the form of education, providing PMT in the form of sweet corn, tempeh and spinach, and providing prenagen milk for pregnant women. Using interactive lecture methods, collaboration and demonstrations. Education in the form of stunting counseling with the theme "Together Prevent Stunting Healthy and Strong Children Great Generation", TPK assistance by measuring Body Length (PB) or Height (TB) and Body Weight (BB), and serving a healthy menu. Results: Through this activity, the community or participants who attended have begun to understand and understand stunting. In this activity, all participants were also given the opportunity to discuss and ask questions about the material. The activity was also attended by all participants with enthusiasm because they felt that the presentation of the material was very useful for all participants in order to recognize whether or not family members were experiencing stunting so that they could take preventive measures and take action to check themselves with health workers or report to related parties, especially to the village office or related parties. Participants can re-explain the material presented. Conclusion: Education about stunting has a positive impact on local residents. Efforts to prevent stunting through education or socialization, providing additional food (PTM) and providing prenagen milk for pregnant women as well as weighing and measuring the weight of toddlers in order to provide direct knowledge and understanding of stunting. Community service activities carried out were able to increase the knowledge of the target of the activity about the problem of short toddlers (stunting) so that it was followed by an increase in awareness that was owned according to the target of the activity regarding the problem of short toddlers (stunting). Suggestion A series of activities carried out in community service in the "Together Preventing Stunting Healthy and Strong Children Great Generation" Program were continued by the village such as posyandu cadres and could be a proposal for activities for the village. The reason this activity needs to be maintained and continued is because it is known that this activity is successful at least in increasing the knowledge and awareness of the target of the activity, but it must be carried out continuously in order to create behavioral changes and prevent stunting. Keywords: Great generation; Healthy children; Prevention; Stunting Pendahuluan: Stunting merupakan salah satu bentuk kegagalan dalam tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis. Sepertiga anak balita di Indonesia memiliki tinggi badan di bawah rata-rata. Jumlah anak stunting di Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia. Untuk mencapai target penurunan angka stunting diperlukan perubahan perilaku masyarakat. Tujuan: Pengabdian yang dilakukan KKN 160 dalam upaya pencegahan stunting ini bekerja sama dengan ibu-ibu PKK, bidan desa dan perangkat desa Sukamaju. Metode: Kegiatan pencegahan stunting yang dilakukan di Desa Sukamaju merupakan salah satu bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Program yang dilaksanakannya berupa edukasi, pemberian makanan sehat berupa sayur jagung manis, tempe dan bayam, serta pemberian susu prenagen untuk ibu hamil. Menggunakan metode ceramah interaktif, kolaborasi dan demonstrasi. Edukasi berupa penyuluhan stunting dengan tema " Bersama Cegah Stunting Anak Sehat Dan Kuat Generasi Hebat “, pendampingan TPK dengan mengukur Panjang Badan (PB) atau Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB), serta penyajian menu sehat. Hasil: Melalui kegiatan ini masyarakat atau peserta yang hadir sudah mulai mengerti dan paham tentang stunting, Pada kegiatan ini juga di berikan kesempatan untuk seluruh para peserta berdiskusi serta tanya jawab tentang materi tersebut. Kegiatan pun di ikuti oleh seluruh peserta dengan antusias karena merasa pemaparan materi sangat bermanfaat bagi seluruh peserta untuk mengenali bahwa anggota keluarga ada yang mengalami stunting atau tidak agar bisa melakukan pencegahan serta melakukan tindakan untuk memeriksakan diri pada tenaga kesehatan atau melaporkan pada pihak terkait khususnya pada pihak apart desa atau pihak terkait. Peserta dapat menjelaskan ulang dari materi yang disampaikan. Simpulan: Edukasi tentang stunting memberikan dampak positif bagi warga setempat. Upaya pencegahan stunting dengan edukasi atau sosialisasi, pemberian makanan tambahan dan pemberian susu prenagen ibu hamil serta penimbangan dan pengukuran berat badan pada anak balita agar dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman secara langsung terhadap stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mampu meningkatkan pengetahuan sasaran kegiatan tentang masalah balita pendek (stunting) sehingga diikuti oleh peningkatan awareness yang dimiliki sesuai sasaran kegiatan terhadap masalah balita pendek (stunting). SARAN Serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat dalam Program “ Bersama Cegah Stunting Anak Sehat Dan Kuat Generasi Hebat “ dilanjutkan oleh pihak desa seperti kader posyandu dan dapat menjadi usulan kegiatan bagi desa. Alasan kegiatan ini perlu dipertahankan dan dilanjutkan karena sudah diketahui bahwa kegiatan ini berhasil setidaknya untuk meningkatkan pengetahuan dan awareness sasaran kegiatan, namun harus dilakukan secara berkelanjutan agar dapat menciptakan perubahan perilaku dan mencegah terjadinya stunting.
Health Education for Parents with Toddlers with Pneumonia in The Working Area of Puskesmas Haji Pemanggilan, Central Lampung Regency, Year 2023 Rosmawati, Dwi; Windari, Fitri; Anggraini, Heni; Ningsih, Tri Riwayati
Journal of Community Service for Health Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jcsh.v4i2.ART.p044-047

Abstract

Pneumonia is one of the infectious diseases that affects babies and young children. According to the Health Profile of Lampung Province 2022, the three districts that contributed the most cases of pneumonia in the news showed Lampung Tengah as much as 2,872 cases, Bandar Lampung 2.468 cases and Lampung East 2.388 cases. The highest number of pneumonia sufferers from 37 health centers in Central Lampung was in the Haji Pemanggilan Health Center area with a total of 444 sufferers. The purpose of this study was to provide health education to parents about pneumonia in toddlers in the working area of Puskesmas Haji Pemanggilan in Central Lampung Regency in 2023. The data analysis method chosen was a simple quantitative descriptive model (descriptive survey). The research subjects were 61 parents of toddlers with pneumonia. From the research results, it was found that there was an increase in parental knowledge by 93%. The conclusion from this research is that there is a significant increase in the knowledge of parents of toddlers to prevent recurrent pneumonia in toddlers.
DAMPAK KEBIJAKAN BPJS TERHADAP DISTRIBUSI PERSALINAN DI BIDAN MANDIRI DAN RUMAH SAKIT KOTA BANDAR LAMPUNG Rosmawati, Dwi; Windari, Fitri; Anggraini, Heni; Anggraini, Silvia; Ningsih, Tri Riwayati
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jarsi.v4i2.945

Abstract

Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan telah meningkatkan akses layanan kesehatan, termasuk persalinan. Namun, kebijakan ini juga memicu pergeseran pola pelayanan, di mana jumlah persalinan di Bidan Praktik Mandiri (BPM) menurun, sementara di Rumah Sakit (RS) meningkat secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan BPJS terhadap distribusi layanan persalinan di Kota Bandar Lampung. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif-komparatif, dengan sampel 30 BPM dan 10 RS mitra BPJS periode 2019–2024. Hasil menunjukkan penurunan jumlah persalinan di BPM sebesar 45% dan peningkatan di RS sebesar 61%. Sebanyak 58% persalinan di RS dilakukan melalui operasi caesar, sedangkan BPM hanya melayani persalinan normal. Perbedaan keberhasilan klaim dan persepsi terhadap sistem BPJS menjadi faktor utama. BPM menghadapi hambatan administratif, klaim yang sering tertunda, serta tarif klaim yang tidak memadai. Sementara itu, RS lebih mampu mengakses dan mengelola sistem klaim secara efisien. Uji beda menunjukkan pergeseran ini signifikan secara statistik. Temuan ini menegaskan perlunya reformasi sistem insentif dan penyederhanaan prosedur klaim agar BPM tetap berfungsi sebagai ujung tombak layanan maternal dalam sistem rujukan berjenjang JKN.
Penerapan metode bernyanyi terhadap kemampuan mencuci tangan pada anak usia pra sekolah Fitri, Feni Elda; Nurhayati, Nurhayati; Ningsih, Tri Riwayati
THE JOURNAL OF Nursing Management Issues Vol. 1 No. 2 (2024): Edition April 2024
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/nmi.v1i2.1256

Abstract

Background: Preschoolers aged 3-6 years are experiencing a crucial period that lays the foundation for their future development. Handwashing is the process of vigorously rubbing both surfaces of the hands together using an appropriate substance and rinsing with water. Purpose: To eliminate as many microorganisms as possible, it also reveals that handwashing (also considered hand hygiene) is essential. Method: Descriptive research using a case study method. Results: The effect of the singing method on handwashing skills in preschool-aged children was found to have an impact on children's abilities before and after being exposed to the singing method. Results: The effect of the singing method on handwashing skills in preschool-aged children was found to have an impact on children's abilities before and after being exposed to the singing method. Conclusion: Before the implementation, Subjects 1 and 2 were unable to perform the six steps of handwashing correctly. After five days of implementation, changes were observed in Subjects 1 and 2's ability to perform the six steps of handwashing correctly without assistance. Recommendation: Health workers should provide counseling on the implementation of the singing method to improve handwashing skills in preschool-aged children. It is hoped that respondents will understand the benefits of implementing the health education activities provided.   Keywords: Handwashing skills; Literature; Preschool-aged children; Singing method.   Pendahuluan: Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun dimana anak mengalami masa yang sangat penting sebagai pondasi atau dasar untuk perkembangan masa depannya. Mencuci tangan adalah proses menggosok kedua permukaan tangan dengan kuat secara bersamaan menggunakan zat yang sesuai dan dibilas dengan air. Tujuan: Untuk menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin juga mengungkapkan bahwa cuci tangan (juga dianggap hygiene tangan) Metode: Penelitian deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil: Metode bernyanyi terhadap kemampuan mencuci tangan pada anak usia pra sekolah ditemukan adanya kemampuan anak sebelum dan sesudah diberikan penerapan metode bernyanyi terhadap kemampuan mencuci tangan. Simpulan: Sebelum diberikan penerapan pada subjek 1 dan subjek 2 belum mampu melakukan 6 langkah cara mencuci tangan dengan baik dan benar. Setelah diberikan penerapan selama 5 hari di dapatkan perubahan kemapuan subjek 1 dan 2 mampu melakukan 6 langkah cara mencuci tangan dengan baik dan benar tanpa bantuan orang lain. Saran: Tenaga kesehatan mampu memberikan penyuluhan tentang penerapan metode bernyanyi untuk meningkatkan kemampuan mencuci tangan pada anak usia pra sekolah, diharapkan responden memahami manfaat penerapan kegiatan pendidikan kesehatan yang diberikan.   Kata Kunci: Anak Usia Pra Sekolah Kepustakaan; Kemampuan Mencuci Tangan; Metode Bernyanyi.  
Description Of Pregnant Women's Knowledge About Anemia Windari, Fitri; Rosmawati, Dwi; Anggaraini, Heni; Ningsih, Tri Riwayati
Journal of Applied Health Management and Technology Vol. 5 No. 3 (2023): July 2023
Publisher : Postgraduate Program , Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jahmt.v5i3.10125

Abstract

Background :: Anemia is a health problem that affects people worldwide and affects both developed and developing countries. Anemia occurs during every human life cycle, with one in four suffering from anemia. Most people with anemia are pregnant women. Anemia is an indirect cause of death for pregnant women. According to the World Health Organization (WHO), defines anemia during pregnancy as a hemoglobin level of less than 11 g or less than 33% at any time during pregnancy. The hemoglobin level during pregnancy is less than 11 g and is in early pregnancyObjective: Explain the characteristics of pregnant women's knowledge about anemia based on age, education level, and mother's occupationMethods: Quantitative descriptive research with a study with a total of 56 respondents in the Working Area of the Karang Anyar Health Center, South Lampung. Data collection used a questionnaire sheet, data testing was carried out using Chi Square.Research result: the characteristics of the respondents which include age, education level, and mother's occupation, most of the respondents are aged 20-35 years, with a high school education level, the second article has elementary school education, and the respondent's occupation is that most of the respondents do not work. An overview of pregnant women's knowledge about anemia was obtained from the majority in the sufficient category. Knowledge can be influenced by the support factor from the family. Other factors that can help pregnant women's knowledge about anemia with education and information from health workers must be further improved so that the quality of knowledge of pregnant women will be even betterConclusion: Knowledge of pregnant women about anemia can be influenced by factors from family support and health workers, education of pregnant women and motivation for health education so that the quality of knowledge of pregnant women is getting better.