Abstract: The study aims to compare the curriculum of history education at the high school level in India and Indonesia. Especially on the basis of the problem of a decline in the Human Development Index in 2021 due to the COVID-19 pandemic which has an impact on the education sector. With that, we want to see how India and Indonesia can improve the human development index in the field of education through curriculum development. Method: The research method uses qualitative with a descriptive comparative approach with sources obtained through report ministry education. Findings: The results of the study show that India and Indonesia have a way of developing the curriculum. Especially in history education, the high school level has characteristics in approaches, foundations, allocations, and learning materials. Conclusion: India emphasizes humanism and essentialism as the foundation for history learning through interdisciplinary and local history learning, while Indonesia emphasizes the foundation of the philosophy of independent learning derived from humanism. Where the approach to learning history comes from chronological and thematic, especially the study material is in accordance with periodidation and historical themes. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kurikulum pendidikan sejarah di tingkat sekolah menengah di India dan Indonesia. Terutama atas dasar permasalahan penurunan Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2021 akibat pandemi COVID-19 yang berdampak pada sektor pendidikan. Dengan itu, kami ingin melihat bagaimana India dan Indonesia dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia di bidang pendidikan melalui pengembangan kurikulum. Metode: Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan komparatif deskriptif dengan sumber yang diperoleh melalui pendidikan kementerian laporan. Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa India dan Indonesia memiliki cara untuk mengembangkan kurikulum. Khusus dalam pendidikan sejarah, jenjang SMA memiliki karakteristik dalam pendekatan, yayasan, alokasi, dan materi pembelajaran. Kesimpulan: India menekankan humanisme dan esensialisme sebagai landasan pembelajaran sejarah melalui pembelajaran sejarah interdisipliner dan lokal, sedangkan Indonesia menekankan landasan filosofi pembelajaran mandiri yang berasal dari humanisme. Dimana pendekatan pembelajaran sejarah berasal dari kronologis dan tematik, terutama materi kajiannya sesuai dengan periodidasi dan tema sejarah.