Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Terapi Pepaya Mengkal Dan Terapi Otot Progresif Pada Pasien Hipertensi Kelurahan Pondok Rangon Riani, Novariani; Alita, Riadinni; Setiarini, Tatik
JINTAN: Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2025): Edisi Januari 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jintan.v5i1.1250

Abstract

Hypertension, often referred to as the “silent killer”, is a serious health problem that requires effective treatment. This study aims to analyze the effect of giving papaya juice therapy and progressive muscle relaxation in reducing blood pressure in hypertensive patients in PondokRanggon Village. The method used is quantitative with a Pre-Experimental design and a one group pre-test dan post-test approach. A total of 30 respondents were divided into two groups: 15 people were given papaya mengkal juice therapy and 15 others received progressive muscle relaxation therapy. The results showed a significant reduction in systolic and diastolic blood pressure in both intervention group, with p < 0.05. Thus, papaya juice therapy and effective in lowering blood pressure in hypertensive patients, as well as offering a non-pharmacological alternative that is safe and can be applied in everyday life.
Pencegahan komplikasi pada Penderita Hipertensi melalui Pemeriksaan Kesehatan dan Demonstrasi Relaksasi Otot Progresif Setiarini, Tatik; Sutiawati, Dewi Nur; Astuti, Yuli; Safari, Uum; Yustina, Anita; Anita, Riadinni; Sumiati, Yati
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 03 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i03.434

Abstract

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah hipertensi. Menurut perkiraan WHO, 1,15 miliar orang di seluruh dunia, sekitar 29% dari total populasi akan menderita hipertensi pada tahun 2025, dengan 333 juta kasus terjadi di negara-negara industri dan 639 kasus sisanya terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukan terjadinya peningkatan kasus hipertensi sebesar 34,1% di Indonesia. Karena hipertensi tidak menunjukkan gejala, penyakit ini dikenal sebagai Silent Killer. Oleh karena itu, pengobatan sangat penting untuk menghindari pencegahan komplikasi sejak dini. Teknik relaksasi otot progresif dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk membantu menurunkan jumlah kasus hipertensi. Teknik relaksasi otot progresif berusaha untuk mendorong relaksasi dan meredakan stres. Dengan menggunakan teknik ini, otot-otot secara bertahap dikencangkan dan kemudian dilepaskan satu demi satu, mulai dari ujung kaki hingga kepala. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dan mendemonstrasikan terapi alternatif atau komplementer khususnya teknik relaksasi otot progresif bagi penderita hipertensi, pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mencegah komplikasi akibat hipertensi. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pemeriksaan kesehatan dilanjutkan dengan demonstrasi teknik relaksasi otot progresif, diikuti dengan demonstrasi ulang oleh warga.
PENERAPAN DIFFUSER INHALER EUCALYPTUS AROMATHERAPY UNTUK MENGATASI MASALAH BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA ANAK YANG MENGALAMI ISPA Sutiawati, Dewi Nur; Setiarini, Tatik
Medical Nurse Journal Vol. 2 No. 1: MENU : Medical Nurse Journal (2025 June)
Publisher : Universitas Bhakti Asih Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi bersifat akut yang menyebabkan kesakitan dan kematian anak paling banyak terutama dinegara berkembang, termasuk Indonesia. Virus atau bakteri melakukan invasi pada saluran pernapasan atas menjadi kuman berlebih, kemudian terjadi proses peradangan dan akhirnya terdapat penumpukan sekret di bronkus yang mengakibatkan terjadinya masalah keperawatan yaitu bersihan jalan napas yang tidak efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan intervensi terapi inhalasi difusser aromatherapy eucalyptus terhadap masalah bersihan jalan napas yang tidak efektif pada pasien ISPA. Metode penelitian menggunakan studi kasus. Dalam penelitian ini, terdapat 2 pasien anak yang menderita ISPA sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil penelitian studi kasus setelah dilakukan intervensi selama 6 hari di dapatkan bersihan jalan nafas pasien kembali efektif dibuktikan dengan tidak adanya penumpukan sekret, batuk, dan suara nafas tambahan ronkhi berkurang. Dapat disimpulkan bahwa penerapan terapi inhalasi difusser aromatherapy eucalyptus bermanfaat untuk mengatasi masalah bersihan jalan napas yang tidak efektif pada anak penderita ISPA.
Pemberdayaan Ibu melalui Edukasi Manajemen Nyeri pada Anak dengan Kanker di Rumah Singgah Safari, Uum; Sutiawati, Dewi Nur; Astuti, Yuli; Setiarini, Tatik; Riani, Nova; Alita, Riadinni; Sumiati, Yati
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4650

Abstract

Prevalensi kanker pada anak setiap tahun semakin meningkat. Salah satu gejala kanker pada anak adalah nyeri. Nyeri dirasakan hampir semua pasien kanker sebagai akibat berkembangnya penyakit dan efek terapi yang dapat mengganggu fungsi fisik, psikis, mental dan sosial. Orang tua merupakan orang terdekat anak yang akan mendampingi anak dalam menghadapi penyakit dan pengobatan. Dalam proses sakitnya, Rumah singgah diperuntukkan bagi pasien dan pendamping selama pengobatan maupun perawatan kanker. Manajemen nyeri menjadi penting bagi orang tua agar dapat membantu anak mengatasi nyeri dan meningkatkan kualitas hidupnya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan orang tua terutama ibu dalam melakukan manajemen nyeri pada anak dengan kanker. Prosedur pengabdian masyarakat yaitu menggunakan kuesioner yang di berikan sebelum dan sesudah edukasi yang berisi pertanyaan kepada ibu tentang manajemen nyeri pada anak dengan kanker. Jumlah ibu yang mengikuti pengabdian Masyarakat ini adalah 15 orang ibu dengan anak di rumah singgah. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan pada rata- rata tingkat pengetahuan ibu dari 4.67 menjadi 9.13. Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang manajemen nyeri pada anak dengan kanker setelah di berikan edukasi.
BREASTFEEDING SELF EFFICACY DAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF UNTUK MENCEGAH STUNTING DESA NANJUNG KECAMATAN MARGAASIH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2024 Novariani, Novariani; Astuti, Yuli; Safari, Uum; Setiarini, Tatik
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 10 (2024): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Oktober 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/dv5phh48

Abstract

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama  kehidupan bayi sangat dianjurkan karena manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan dan perkembangan bayi serta ibu. Persiapan Laktasi dimasa kehamilan merupakan kegiatan yang efektif untuk meni Pemberian ASI eklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan, pemberian MP- ASI mulai usia 6 bulan dan lanjutan pemberian ASI sampai bayi berusia 2 tahun merupakan pencegahan stunting yang terdapat di standar ideal (golden standart) yang direkomendasikan oleh WHO. Breastfeeding Self-Efficacy mempengaruhi inisiasi menyusui, tercapainya ASI eksklusif dan durasi menyusui, dimana semakin tinggi pula tingkat keberhasilan ASI eksklusif pada Ibu postpartum. Breastfeeding self efficacy merupakan faktor yang paling kuat yang dapat mempengaruhi proses menyusui dan tercapainya keberhasilan ASI eksklusif dikemudian hari. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang tidak sesuai dengan umur pemberian Asi secara eklusif pada bayi dapat beresiko terkena stunting. Di Kecamatan Margaasih Desa Nanjung terdapat kejadian stunting sebanyak 12 kasus, data ini diambil dari Kecamatan Margaasih Desa Nanjung Juni 2024. Tujuan diharapkan dilakukan pengabdian masyarakat ini adalah peserta mampu mengetahui tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif untuk mencegah stunting pada anak, metode yang dilakukan adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi, sasaran dari pelaksanaan pengabdian ini adalah ibu hamil dan ibu yang mempunyai bayi dan juga kader sejumlah 20 orang. setelah dilakukan edukasi di lakukan edukasi breastfeeding self efficacy, mean pengetahuan meningkat dari 7.15 menjadi 9.55, setelah dilakukan breastfeeding self efficacy variabel pengetahun meningkat dari 30% menjadi 45% dengan katagori pengetahuan tinggi.
Pemberdayaan Dasawisma Melalui Pelatihan Terapi Komplementer Baby Massage di Wilayah Kelurahan Pondok Ranggon Jakarta Timur Alita Suroso, Riadinni; Astuti, Yuli; Safari, Uum; Riani, Nova; Novita Sani, Dhien; Setiarini, Tatik
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i1.14100

Abstract

Pendahuluan: Pertumbuhan fisik bayi yang optimal sangat penting. Jakarta Timur mencatat 132.350 kelahiran pada 2023, tertinggi di wilayah lain. Banyak kader dasawisma di sini belum pernah mendapat pelatihan pijat bayi dan sangat tertarik. Oleh karena itu, Prodi DIII Keperawatan Universitas Bhakti Kencana PSDKU Jakarta mengadakan penyuluhan dan pelatihan baby massage. Metode: Kegiatan dilakukan melalui survei wilayah, dialog dengan pejabat, promosi kesehatan, pelatihan baby massage, dan evaluasi. Pelatihan diikuti oleh 20 kader dasawisma. Hasil: Pelatihan meningkatkan pengetahuan dari 7,15 menjadi 9,55 dan sikap dari 32,10 menjadi 35,15. Analisis menunjukkan peningkatan signifikan (p=0.000). Kesimpulan : Pelatihan baby massage meningkatkan pengetahuan dan sikap kader dasawisma di Jakarta Timur. Upaya berkelanjutan diperlukan untuk memastikan dampak jangka panjang, termasuk pengukuran pertumbuhan fisik bayi.