Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi Keanekaragaman Jenis Hiu Dan Pari Hasil Tangkapan Nelayan Di Wpp 572, Pelabuhan Pendaratan Ikan Rigaih, Kabupaten Aceh Jaya Kamil, Fadillah; Zurba, Nabil; Sihombing, Agnita Cerentika
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 7, No 2 (2023): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v7i2.7831

Abstract

Hiu merupakan top predator disuatu kawasan perairan, apabila hilangnya top  predator di perairan maka keseimbangan ekologi akan terancam. Hiu dan pari merupakan anggota kelompok ikan bertulang rawan yang termasuk dalam kelas Chondrichthyes. Hiu dan pari yang didaratkan di provinsi Aceh tepatnya di bagian WPP 572 dari tahun 2017 hingga 2019 ditemukan 45 jenis hiu dan 32 jenis pari. Berdasarkan kategori IUCN 7% terancam (Endangered) dan 30% rentan. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan WPP 572, studi kasus di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Rigaih, Gampong Baro, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya. Kegiatan penelitian ini dimulai pada tanggal 03 Januari sampai 04 Februari 2022. Data hasil pengamatan hiu dan pari yang didaratkan di PPI Rigaih Kabupaten Aceh Jaya kemudian ditabulasi dan dilakukan analisis data untuk mengetahui indeks keseragaman, keanekaragaman dan indeks dominansi. Menggunakan persamaan Shannon Wiener. Berdasarkan hasil pendataan hiu dijumpai sebanyak 96 ekor dengan 13 spesies yang didaratkan di PPI Rigaih. hubungan panjang berat Neotrygon orientalis didapatkan nilai b yaitu 0,20 yang berarti allometrik negatif.
Penguatan Kapasitas Masyarakat Pesisir Karangpakis Dalam Menghadapi Risiko Megathrust Melalui Pendekatan Konservasi Ekosistem Hayati, Rahma; Husna, Vina Nurul; Findayani, Aprillia; Nurpratiwi, Hani; Ananta, Radite Rangga; Azzahra, Muzakia; Kamil, Fadillah; Rahardiyan, Moh Rayya Ilham
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 11 (2025): September
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/z08c9x52

Abstract

Kawasan pesisir Jawa merupakan wilayah yang rentan terhadap ancaman megathrust yang berpotensi menyebabkan gempa bumi dan tsunami. Desa Karangpakis di Kabupaten Cilacap termasuk dalam kategori daerah dengan tingkat kerawanan tinggi sehingga diperlukan upaya untuk penguatan kapasitas masyarakat setempat dalam menghadapi risiki tersebut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat melalui pendekatan konservasi ekosistem pesisir. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan teknik penanaman mangrove dan ketapang laut, pengelolaan sampah pesisir, serta simulasi evakuasi berbasis perlindungan alami. Penekatan partisipatif digunakan agar masyarakat terlibat aktif dalam setiap tahapan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat hingga 90% dengan keterlibatan lebih dari 60 orang dalam sosialisasi, serta terealisasinya penanaman 200 bibit ketapang laut yang melebihi target. Selain itu, dibentuknya KMPL menandai adanya kemandirian komunitas dalam menjaga ekosistem sekaligus mitigasi bencana. Kegiatan pengabdian ini membuktikan bahwa penguatan kapasitas berbasis konservasi ekosistem dapat meningkatkan resiliensi masyarakat pesisir tehadap ancaman megathrust secara berkelanjutan.
Edukasi Pencegahan Pernikahan Usia Dini sebagai Upaya Penurunan Angka Putus Sekolah di SMP Negeri 4 Reban SATAP Kabupaten Batang Findayani, Aprillia; Akhiroh, Ninuk Sholikhah; Putri, Dwi Tiga; Saptarini, Desi Yanuar; Kamil, Fadillah; Azzahra, Muzakia; Rehardiyan, Moh Rayya Ilham; Ananta, Radite Ranggi
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 4 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i4.16345

Abstract

Pernikahan usia dini menjadi permasalahan yang banyak terjadi di daerah terutama yang memiliki akses dan fasilitas pendidikan yang kurang memadai. Jika tidak dicegah, permasalahan ini akan dapat meningkatkan angka putus sekolah serta menimbulkan permasalahan lain yang jauh lebih kompleks seperti kekerasan dalam rumah tangga, kematian ibu dan anak, stunting, hingga kemiskinan. Permasalahan yang dialami oleh mitra dalam tiga tahun terakhir, ada enam siswa di SMP Negeri 4 Reban Satap yang mengundurkan diri karena menikah. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan remaja dalam hal ini siswa di SMP Negeri 4 Reban Satap tentang Kesehatan reproduksi remaja dan pencegahan pernikahan usia dini. Kegiatan ini terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu edukasi tentang pernikahan usia dini, sosialisasi tentang risiko yang bisa ditimbulkan dari pernikahan usia dini dari segi sosiologi serta kesehatan, serta pemberdayaan siswa untuk bisa berupaya mengatasi masalah tersebut. Dari rangkaian kegiatan pengabdian yang dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang pentingnya kesehatan reproduksi remaja dan pencegahan pernikahan dini.
Peningkatan Literasi Konservasi Air Tanah Wilayah Pesisir Bagi Siswa SMK Negeri 1 Pandak Kabupaten Bantul Hayati, Rahma; Jamhur, Jamhur; Utomo, Dian Purbo; Kamil, Fadillah; Azzahra, Muzakia; Rehardiyan, Moh Rayya Ilham; Ananta, Radite Ranggi 
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 1 (2025): Bulan September
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i1.483

Abstract

Wilayah pesisir memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, namun rentan terhadap permasalahan lingkungan, salah satunya krisis air tanah akibat pencemaran, eksploitasi berlebihan, dan intrusi air laut. Kondisi ini diperburuk oleh perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, serta perubahan penggunaan lahan. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pandak, Kabupaten Bantul, dengan tujuan meningkatkan literasi konservasi air tanah pada siswa sebagai bagian dari komunitas pesisir. Metode kegiatan meliputi edukasi, diskusi, kunjungan lapangan, serta praktik pembuatan sumur resapan dengan pendekatan partisipatif. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pemahaman siswa terkait konservasi air tanah, dengan peningkatan literasi sebesar 87% berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Selain itu, siswa mampu mengidentifikasi permasalahan, menerapkan teknik konservasi sederhana, serta menunjukkan kesadaran dan tanggung jawab dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air tanah. Program ini membuktikan bahwa pendidikan konservasi di sekolah pesisir efektif membangun agen perubahan di kalangan generasi muda. Dengan penguatan kolaborasi, pemanfaatan media digital, dan keberlanjutan program, kegiatan ini berpotensi menjadi model edukasi konservasi air tanah bagi sekolah-sekolah lain di wilayah pesisir.