Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENAMPUNGAN AIR HUJAN UNTUK KONSERVASI AIR DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN Setyowati, Dewi Liesnoor; Pudji A, Tri Marhaeni; Hardati, Pudji; Wilonoyudho, Saratri; Banowati, Eva; Jamhur, Jamhur
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 7, No 1 (2024): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v7i1.21247

Abstract

Abstrak: Kabupaten Grobogan menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang rawan bencana kekeringan pada musim kemarau. Permasalahan tersebut perlu diatasi dengan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui konservasi air. Tujuan umum kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang konservasi air. Solusi permasalahan diatasi dengan cara: (1) memberikan ceramah tentang teknik konservasi air dalam bentuk Rain Harvesting, biopori, dan penanaman; (2) Pemberian pelatihan dan percontohan pembuatan penampungan air hujan, pembuatan biopori sebagai langkah untuk menampung dan menyimpan air hujan; (3) Melakukan penanaman bibit pohon buah secara kolektif. Ketiga kegiatan pengabdian yang akan dilakukan tersebut adalah upaya yang dapat diberikan kepada Masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesulitan air. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini berupa ceramah/penyuluhan, demonstrasi dan praktik langsung, percontohan rain harvesting, pendampingan, dan praktek penanaman pohon yang produktif. Luaran yang dihasilkan berupa percontohan Rain harvesting, pembuatan biopori, penanaman pohon, publikasi pada jurnal terindeks Sinta 3, buku panduan konservasi air. Kegiatan dilakukan dengan cara ceramah & sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman konservasi air, pelatihan dan praktek pembuatan biopori di SD Sindureja 1, percontohan penampungan air hujan di Desa Ngrandah, dan praktek menanam tanaman konservasi.  Abstract:  Grobogan Regency is one of the regions in Indonesia that is prone to drought during the dry season. This problem needs to be overcome by carrying out community service activities through water conservation. The general aim of this community service activity is to provide understanding to the community about water conservation. The solution to the problem was overcome by: (1) giving a lecture on water conservation techniques in the form of Rain Harvesting, biopores, and planting; (2) Providing training and demonstrations on making rainwater reservoirs, making biopores as a step to collect and store rainwater; (3) Collectively planting fruit tree seedlings. The three service activities that will be carried out are efforts that can be given to the community to overcome the problem of water shortages. Community service activities are carried out in Toroh District, Grobogan Regency. The methods used in this activity are in the form of lectures/counseling, demonstrations and direct practice, rain harvesting demonstrations, mentoring, and productive tree planting practices. The output produced is in the form of a Rain harvesting pilot, biopore creation, tree planting, publication in the Sinta 3 indexed journal, water conservation guidebook. Activities were carried out by means of lectures & outreach to increase knowledge and understanding of water conservation, training and practice in making biopores at Sindureja 1 Elementary School, pilot rainwater harvesting in Ngrandah Village, and practice of planting conservation plants.
Implementasi Eco-Literacy Pada Siswa Sekolah Dasar Melalui Kegiatan Konservasi Mangrove Wijayanto, Pradika Adi; Husna, Vina Nurul; Jamhur, Jamhur; Ikhsan, M Nur; Nafi’ah, Khoirima; Fithri, Aulia Syafira; Muhammad, Qais Ray; Wicaksana, Muhammad Guruh Bintang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v7i1.6115

Abstract

Pengabdian ini dilakukan atas dasar kurangnya pemahaman siswa mengenai konsep serta karakteristik lingkungan tempat tinggalnya sehingga sikap siswa terhadap lingkungan belum terbangun karena belum mengetahui informasi mengenai manfaat lingkungan tempat tinggalnya. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengenalkan ekosistem mangrove kepada siswa melalui poster dan video berbasis kontekstual konten. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah selama 8 bulan dengan subjek penelitian adalah siswa SDN 04 Mojo dengan pertimbangan bahwa lokasi sekolah berdekatan dengan ekosistem mangrove. Sebelum melakukan sosialisasi dilaksanakan pre-test untuk mengetahui besaran informasi yang telah dimiliki oleh siswa terkait dengan ekosistem mangrove. Kemudian setelah sosialisasi juga dilakukan post-test untuk mengetahui perbedaan pemahaman siswa mengenai materi ekosistem mangrove. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa dari hasil pre-test, pengetahuan siswa masih kurang pada indikator tempat mangrove dan penampakan hutan mangrove, fungsi hutan mangrove, pemanfaatan bagian mangrove, manfaat mangrove, penyebab berkurangnya luasan mangrove dan pengaruhnya, menghubungkan abrasi dengan fungsi mangrove, dan memberikan pendapat tentang aktivitas yang merusak hutan mangrove. Setelah dilakukan sosialisasi dan diambil hasil post-test, pemahaman siswa akan ekosistem mangrove meningkat karena pengetahuan siswa berada pada kategori baik dan sangat baik. Meningkatnya pemahaman siswa mengenai ekosistem mangrove menjadikan pengabdian ini dikatakan cukup sukses.
EDUKASI PEMANENAN AIR HUJAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR PADA MUSIM KEMARAU Setyowati, Dewi Liesnoor; Astuti, Tri Marhaeni Pudji; Hardati, Puji; Banowati, Eva; Wilonoyudo, Saratri; Al-Hanif, Ervando Tommy; Jamhur, Jamhur; Putri, Enda Kalyana
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 8, No 4 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v8i4.34098

Abstract

Abstrak: Desa Wiru, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, menghadapi masalah kekurangan air bersih yang berulang setiap musim kemarau. Penurunan debit air sumur dan hilangnya mata air memaksa warga berjalan jauh untuk memperoleh air bersih, sementara bantuan droping air terbatas. Wilayah ini dikategorikan rawan kekeringan, sehingga diperlukan upaya adaptasi berbasis konservasi air. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang konservasi air, pemanfaatan air secara bijak, serta alternatif adaptasi terhadap kekeringan. Solusi yang diterapkan meliputi: (1) penyuluhan dan diskusi interaktif tentang konservasi air, (2) pembuatan percontohan pemanenan air hujan, dan (3) praktik pembuatan biopori sebagai sarana resapan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemanenan air hujan dan konservasi air. Selain itu, warga memperoleh keterampilan praktis melalui pembuatan biopori dan instalasi sistem pemanenan air hujan. Program ini diharapkan mampu menjadi langkah awal dalam mitigasi kekeringan dengan memanfaatkan potensi air hujan secara berkelanjutan.Abstract: Wiru Village, located in Bringin Subdistrict, Semarang Regency, faces recurrent clean water shortages during the dry season. The decline in groundwater discharge and the disappearance of springs force residents to travel long distances for water, while water distribution assistance remains limited. This condition classifies the area as drought-prone, necessitating adaptive strategies based on water conservation. This community service program aimed to educate residents on water conservation practices, promote efficient water use, and introduce alternative strategies for drought adaptation. The implemented solutions included: (1) counseling and interactive discussions on water conservation, (2) demonstration of rainwater harvesting systems, and (3) practical training in biopore infiltration as a water absorption technique. The results indicated an improvement in community knowledge and awareness of rainwater harvesting and water conservation. Furthermore, residents acquired practical skills in implementing rainwater harvesting systems and biopore installation. This program is expected to serve as an initial step toward drought mitigation through sustainable rainwater utilization.
ASSESSING BULAKBARU'S ABRASSION VULNERABILITY THROUGH MANGROVE DENSITY ANALYSIS USING REMOTE SENSING AND GIS Husna, Vina Nurul; Jamhur, Jamhur; Setyaningsih, Wahyu; Wicaksana, Muhammad Guruh Bintang; Nabila, Erva Destianti; Nadhiroh, Ria Kholifatun
Social Landscape Journal Vol 6, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56680/slj.v6i1.71209

Abstract

Indonesian mangroves have faced serious damage over the past 30 years, losing a significant portion (22.6%) of the global total. This loss harms communities, like the one in Bulakbaru village, Jepara, where coastal erosion (abrasion) is a major problem. From 1995 to 2019, Jepara's coast lost over half (55%) of its mangrove cover. The study area in Bulakbaru shows a worrying trend: increasing abrasion, a lack of awareness among residents about the issue, and no preventative measures to stop further erosion. This research used remote sensing data to analyze the vulnerability of Bulakbaru Beach to abrasion. By combining nine different factors, researchers created a map showing areas more or less susceptible to erosion. Areas with denser mangroves fell into the low vulnerability category, while those with less mangrove cover were classified as medium vulnerability. Field observations confirmed these results - denser mangroves offered better protection. Unfortunately, most of Bulakbaru's mangroves, especially those closest to the sea, are damaged. This damage is caused by pollution (garbage) hindering their growth and strong waves breaking them.The study suggests solutions to reduce abrasion vulnerability: restoring the mangroves and implementing Wave Breaking Equipment (APO) to create a more favorable environment for mangrove growth.
Peningkatan Literasi Konservasi Air Tanah Wilayah Pesisir Bagi Siswa SMK Negeri 1 Pandak Kabupaten Bantul Hayati, Rahma; Jamhur, Jamhur; Utomo, Dian Purbo; Kamil, Fadillah; Azzahra, Muzakia; Rehardiyan, Moh Rayya Ilham; Ananta, Radite Ranggi 
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 4 No. 1 (2025): Bulan September
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v4i1.483

Abstract

Wilayah pesisir memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, namun rentan terhadap permasalahan lingkungan, salah satunya krisis air tanah akibat pencemaran, eksploitasi berlebihan, dan intrusi air laut. Kondisi ini diperburuk oleh perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, serta perubahan penggunaan lahan. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pandak, Kabupaten Bantul, dengan tujuan meningkatkan literasi konservasi air tanah pada siswa sebagai bagian dari komunitas pesisir. Metode kegiatan meliputi edukasi, diskusi, kunjungan lapangan, serta praktik pembuatan sumur resapan dengan pendekatan partisipatif. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pemahaman siswa terkait konservasi air tanah, dengan peningkatan literasi sebesar 87% berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Selain itu, siswa mampu mengidentifikasi permasalahan, menerapkan teknik konservasi sederhana, serta menunjukkan kesadaran dan tanggung jawab dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air tanah. Program ini membuktikan bahwa pendidikan konservasi di sekolah pesisir efektif membangun agen perubahan di kalangan generasi muda. Dengan penguatan kolaborasi, pemanfaatan media digital, dan keberlanjutan program, kegiatan ini berpotensi menjadi model edukasi konservasi air tanah bagi sekolah-sekolah lain di wilayah pesisir.