Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Bahan Dasar Produk Olahan Makanan di Gampong Dayah Baroh Lubis, Ahmad Singgih Ridwan; Zurba, Nabil; Edwarsyah, Edwarsyah; Marlian, Neneng; Fithria, Dewi
Lok Seva: Journal of Contemporary Community Service Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/lokseva.v3i1.9501

Abstract

The utilization of leaf moringa as a material-based product of processed food has had interesting attention for some years. Leaf moringa contains various substance important nutrients, including protein, fiber, vitamin A, vitamin C, substances iron, and calcium. properties nutrition This makes leaf moringa a material potential For developed become products valuable food _ nutrition high. Studies This aims to explore the potency utilization of leaf moringa in product processed food And give a description about profit the health it offers. dedication program public done on Mother Village PKK mother Dayah Baroh Subdistrict Ulim Regency Pidie Jaya. The method used _ in devotion This is method counseling with giving material related to introduction product moringa And mark nutrition, as well as providing training direct making tea leaf moringa And cake leaf moringa. Results from devotion to the public This is (1) knowledge participants about product-processed moringa And material raw making tea increased consecutive by 90%, (2) skills participants about the method of making processed moringa increased by 95%.
Pembersihan Pantai Sebagai Upaya Peningkatan Kesadaran Pengelolaan Sampah Di Pesisir Pantai Ujung Karang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat Lisdayanti, Eka; Marlian, Neneng; Isbah, Faliqul; Zurba, Nabil; Lubis, Friyuanita; Najmi, Nurul
Marine Kreatif Vol 7, No 2 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i2.8898

Abstract

Produksi sampah plastik telah meningkat secara global dan juga terjadi peningkatan sampah plastik ke lingkungan pesisir dan laut. Limbah darat seperti sampah dapat mencemari pantai, perairan laut, sungai, muara dan danau. Pertambahan penduduk dan perubahan gaya hidup modern masyarakat Indonesia telah meningkatkan produksi sampah terutama di perkotaan. Sifat sampah plastik yang cenderung ringan, apung dan mudah terbawa arus, angin dan pasang surut berkontribusi terhadap penumpukan sampah disepanjang garis pantai. Hal ini menyebabkan semakin bertambahnya volume sampah plastik di pesisir Indonesia setiap tahunnya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan sampah sekali pakai. Selain itu tujuan dari kegiatan kampanye atau sosialisasi ini adalah untuk mendorong masyarakat setempat menjadi penjaga lingkungan dengan melibatkan secara langsung dalam kegiatan pembersihan pantai. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan selama satu hari yaitu pada tanggal 18 Maret 2023, di pesisir Pantai Ujung Karang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Pendekatan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah dimulai dengan kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan kegiatan bersih pantai. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah tumbuhnya kesadaran penggunaan plastik sekali pakai, meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan serta terciptanya kerja sama berbagai pihak dalam pengelolaan sampah plastik khususnya di daerah pesisir dan laut.
Pelatihan Pemasaran Digital Produk Perikanan di Desa Sungai Kupah, Kabupaten Kubu Raya Wira Hadinata, Fitra; Andika Hutasoit, Kelvin; Hesti, Hesti; Theresia, Theresia; Zurba, Nabil
Literasi Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang Jl. Rangga Sentap, Dalong Sukaharja, Ketapang 78813. Telp. (0534) 3030686 Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58466/literasi.v4i1.1598

Abstract

In the village of Sungai Kupah, there are groups of fish farmers divided into several activities, namely catfish farming, tilapia farming, and snakehead fish farming. Each activity group consists of 5 to 10 people. Fish farming is conducted in areas close to vegetable cultivation activities. The fish are traditionally maintained using fixed cages. There are 15 ponds managed, with a total pond area of approximately 1 hectare. The most productive fish are tilapia, with an annual production of 3 tons, followed by carp, catfish, and gourami, with variable production levels. The main issue faced by the fish farming groups in Sungai Kupah is the lack of skills and knowledge regarding marketing technology. The fish are only sold directly to the local community or to fish vendors at the nearest market. The results of fish farming are still considered suboptimal in terms of production quantity and sales profit. During harvest, not all fresh fish production can be absorbed by the market. The marketing target is currently only focused on meeting the needs of the local community and local markets. There has been an 80% increase in knowledge about website creation concepts. According to the participants, the website creation method was felt to be easier when tried directly, though it requires patience and persistence. Previously, no one in the community understood digital sales methods through websites; after the training, there was a 100% increase in skill change.
Keanekaragaman Jenis Ikan Hasil Tangkapan pada Rumpon dalam Peningkatan Pendapatan Nelayan di Kabupaten Aceh Jaya Warni, Firma; Zurba, Nabil; Rizal, Muhammad
Media Agribisnis Vol. 7 No. 2 (2023): November
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v7i2.3322

Abstract

Dengan air yang jernih dan arus yang sedang, perairan Kabupaten Aceh Jaya sangat ideal untuk memancing. Masalah dengan penelitian ini adalah betapa beragamnya spesies ikan yang ditangkap di rumpon. Pada bulan Agustus hingga Desember 2022, penelitian ini dilakukan di Gampong Lhok rigaih Lhok Timon, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya. Dalam penelitian ini, rumpon berbasis sumber daya lokal digunakan; biasanya, jarak dari garis pantai ke titik di mana rumpon diletakkan adalah 2 mil. Data yang dikumpulkan berupa macam macam ikan yang ditangkap sekitaran d rumpon yaitu jumlah (ekor), panjang (cm), dan berat (gr), menggunakan percobaan penangkapan ikan selama tiga trip, pengambilan data seminggu sekali dengan tiga kali ulangan, dan alat tangkap pancing ulur. Di rumpon, 14 individu yang termasuk dalam sembilan spesies ditangkap menggunakan pancing ulur. Hasil tangkapan pancing ulur pada rumpon di perairan Rigaih memiliki nilai 2,14 yang relatif sedang menurut indeks keanekaragaman Shannon-Wiener. Di rumpon A, pancing ulur menangkap total 11 ikan, termasuk enam spesies. Selain itu, tangkapan pancing ulur permukaan berjumlah tiga ikan, termasuk dua spesies, di Rumpon B. Bayaran pemancing telah meningkat setelah posisi mode Prevailing terdekat, karena semakin banyak ikan yang bisa didapat, jadi jika kebetulan jika dijumlahkan, pemancing bisa mendapatkan minimal Rp. 244.000 total pendapatan.
Manajemen Pengelolaan Kawasan Mangrove Di Ekowisata Hutan Mangrove Gosong Telaga Selatan Kabupaten Aceh Singkil Hutabarat, Malfajri; Zurba, Nabil
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 8, No 1 (2024): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v8i1.9354

Abstract

Ekowisata merupakan kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dan alam dengan mengutamakan aspek sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan Pendidikan. Namun, kegiatan ekowisata yang tidak terkonsep terhadap daya dukung, memberi dampak terhadap lingkungan. Meskipun filosofi ekowisata selalu mengutamakan konservasi, tidak dapat disangkal bahwa masih sering terjadi lonjakan pengunjung yang melebihi kapasitas pada daerah ekowisata dan menyebabkan rusaknya ekologi mangrove itu sendiri. Penelitian ini dilaksanakan di Ekowisata Hutan Mangrove Gosong Telaga Selatan. Pada tanggal 1 Januari 2024 sampai dengan 31 Januari 2024. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan survey. metode observasi digunakan untuk pengambilan data kualitas air dan keanekaragaman spesies mangrove. Sedangkan metode survey digunakan untuk pengembilan data wawancara kepada pengunjung.  Manajemen pengelolaan yang diterapkan di ekowisata hutan mangrove tabek gosong telaga Selatan yaitu dengan memperhatikan kealamian ekologi dari mangrove itu sendiri dan tidak merusak ekologi mangrove. Persepsi pengunjung mengenai ekowisata hutan mangrove memberikan respon yang positif, dimana para pengunjung merasa nyaman dan sangat menikmati kunjungan saat berada di ekowisata hutan mangrove dan pelayanan yang diberikan pihak pengelola sudah sangat baik.
Identifikasi Keanekaragaman Jenis Hiu Dan Pari Hasil Tangkapan Nelayan Di Wpp 572, Pelabuhan Pendaratan Ikan Rigaih, Kabupaten Aceh Jaya Kamil, Fadillah; Zurba, Nabil; Sihombing, Agnita Cerentika
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 7, No 2 (2023): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v7i2.7831

Abstract

Hiu merupakan top predator disuatu kawasan perairan, apabila hilangnya top  predator di perairan maka keseimbangan ekologi akan terancam. Hiu dan pari merupakan anggota kelompok ikan bertulang rawan yang termasuk dalam kelas Chondrichthyes. Hiu dan pari yang didaratkan di provinsi Aceh tepatnya di bagian WPP 572 dari tahun 2017 hingga 2019 ditemukan 45 jenis hiu dan 32 jenis pari. Berdasarkan kategori IUCN 7% terancam (Endangered) dan 30% rentan. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan WPP 572, studi kasus di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Rigaih, Gampong Baro, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya. Kegiatan penelitian ini dimulai pada tanggal 03 Januari sampai 04 Februari 2022. Data hasil pengamatan hiu dan pari yang didaratkan di PPI Rigaih Kabupaten Aceh Jaya kemudian ditabulasi dan dilakukan analisis data untuk mengetahui indeks keseragaman, keanekaragaman dan indeks dominansi. Menggunakan persamaan Shannon Wiener. Berdasarkan hasil pendataan hiu dijumpai sebanyak 96 ekor dengan 13 spesies yang didaratkan di PPI Rigaih. hubungan panjang berat Neotrygon orientalis didapatkan nilai b yaitu 0,20 yang berarti allometrik negatif.
Laju Pertumbuhan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee Santika, Santika; Marlian, Neneng; Lubis, Friyuanita; Zurba, Nabil; Isbah, Faliqul
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 8, No 1 (2024): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v8i1.9995

Abstract

Laju pertumbuhan  adalah kecepatan pertambahan ukuran ( baik besar atau tingggi) yang diukur dalam jangka waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan udang vannamei di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee Aceh Besar. Penelitian ini dilakukan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau Ujung Bate, Banda Aceh. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, laju pertumbuhan udang pada kolam B3 adalah 0,65 gram/hari dengan masa budidaya sekitar 90 hari, kolam B4 rata-rata berat udang pada pengambilan sampel pertama adalah 2,6 gram/ekor dan pada saat dipanen rata-rata beratnya adalah 55 gram/ikan. ekor dan laju pertumbuhan 0,58 gram/hari dengan masa budidaya sekitar 90 hari dan Kolam B5 rata-rata berat udang pada sampling pertama 3,4 gram/ekor dan pada saat dipanen rata-rata berat 66 gram/ekor dan laju pertumbuhan adalah 0,68 gram/hari dengan masa budidaya sekitar 92 hari. Tingkat kelangsungan hidup pada kelompok B3 adalah 32%, kelompok B4 memiliki tingkat kelangsungan hidup 17% dan kelompok B5 memiliki tingkat kelangsungan hidup 64%.
Manajemen Pengelolaan Air pada Kolam Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Di BBI Lhok Parom Kabupaten Nagan Raya Lisa, Efi; Edwarsyah, Edwarsyah; Marlian, Neneng; Zurba, Nabil; Wahyudi, Adi Imam
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 8, No 1 (2024): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v8i1.9344

Abstract

Kualitas air yang baik, nafsu makan ikan tinggi dan tidak mudah terserang penyakit, sebaliknya pada kualitas air yang buruk ikan tidak dapat hidup dengan baik, nafsu makannya kurang, mudah terserang penyakit, mudah stress dan dapat menimbulkan kematian. Ikan mas memiliki beberapa keungulan yaitu memiliki laju pertumbuhannya yang relative cepat, tingkat kelangsungan hidup tinggi fekunditas atau jumlah telur yang menetas tergolong tinggi. Air merupakan salah satu komponen utama dalam kegiatan budidaya ikan. Sumber air yang digunakan pada kolam di BBI Lhok Parom Nagan Raya berasal dari Sungai irigasi Ule Jalan, Kecamatan Beutong Bawah yang masuk melalui satu pintu air dan kemudian dialirkan melalui saluran irigasi. Pengelolaan dan pengukuran kualitas air dilakukan dengan mengambil sampel air kolam yang selanjutnya dilakuan pengukuran dengan menggunakan alat seperti thermo meter, secchi disc, pH meter dan DO meter meliputi pengukuran suhu, kecerahan, pH dan DO yang dilakukan sebanyak dua kali pada pagi, siang, dan malam hari agar mendapatkan hasil yang akurat. Sistem pengelolaan air selanjutnya adalah dilakukan pengapuran pada kolam pembesaran ikan mas, Pengapuran berfungsi untuk menaikkan pH air, meningkatkan kelarutan CO₂ membasmi hama, mengkatkan aktivitas mikroorganisme dalam lumpur, meningkatkan kecerahan/menghilangkan kekeruhan dan meningkatkan produktifitas kolam (fitoplanton, zooplankton, dan organisme betos)
Potensi Nypa Fruticans Di Pesisir Barat Aceh Propinsi Aceh Fithria, Dewi; Marlian, Neneng; Isbah, Faliqul; Mauliza, Mira; Zurba, Nabil
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 7, No 2 (2023): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v7i2.9068

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan  05 Februari – 05  Maret Tahun 2022 selama 30 hari di  ekosistem Nypa friticans pesisir Aceh Barat yang meliputi Kabupaten Aceh Barat (Kula Bubon)  dan Kabupaten Nagan Raya (Kuala Trang) di pesisir barat Aceh. Tujuan  penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai  N. fruticans di kawasan Pantai Barat Aceh,  meliput:  deskripsi, habitat, kerapatan, dan luas areal N. fruticans. Penentuan stasiun dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode transek garis yang digunakan sebagai titik acuan pengambilan sampel. Hasil penelitian menujukkan bahwa Habitat nipah adalah daerah sepanjang pantai sampai sungai dengan jenis air yang tidak lagi asin. Rata-rata kualitas air  pada kedua lokasi penelitian, yakni Kuala  Bubon dan Kuala Tadu berada pada rentang:  pH tanah pH antara 6,5-6,8, salinitas 13,3 ppt-17,6 (ppt ), DO 11,7-13.5 (mg/L), kecerahan 38 - 67,3 (cm), aliran 0,9 (s/m) - 1,8 (s/m), dan pH tanah 5,1-6,3. Luas lahan yang ditumbuhi vegetasi N. fruticans  sekitar 166 ha di Kuala Bubon dan 20 ha di Kuala Tadu. Tingkat kepadatan N. fruticans di kedua lokasi memiliki kepadatan yang berbeda. Rata-rata kerapatan pohon di Kuala Bubon adalah 13.220 (ind/ha), 3.200 pancang (ind/ha), 114.000 bibit (ind/ha). Kondisi ini berbeda dengan kondisi kerapatan rata-rata di Kuala Tadu  yang memiliki tingkat kerapatan 2.480 (ind/ha) pada tingkat pohon, 3.120 (ind/ha) pada tingkat pancang dan 78.000 (ind/ha) pada tingkat bibit.
Edukasi Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Sebagai Pupuk Organik Cair bagi Petani Nisdianti, Aprilia; Zurba, Nabil; Rahmi, Mira Mauliza; Lisdayanti, Eka; Qausar, Haves
Lok Seva: Journal of Contemporary Community Service Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/lokseva.v3i2.9499

Abstract

The reluctance of the community to dispose of waste at the Final Disposal Site (TPA) becomes an obstacle to effective urban waste management. The accumulation of waste over time can lead to water pollution problems. One waste management method is composting. Compost is a biodegradable substance that can retain moisture while decomposing in the air and under sunlight. The basic principle of composting technology is based on the natural decomposition process of organic materials. To address this issue, Liquid Organic Fertilizer (POC) can be used. POC is a liquid fertilizer made from various organic materials, such as plants and food scraps. Waste and residues in the body will decompose anaerobically (without oxygen) without the help of sunlight. This activity was carried out at the Pohroh City Hall, Meureudu Subdistrict, Pidie Jaya Regency, on June 8, 2023. The program aims to educate the surrounding community that household waste, such as vegetable waste and rice washing water, can be utilized as liquid fertilizer, which plays an important role in tree planting. This community service was conducted at the Pohroh Village Hall, Meureudu Subdistrict, Pidie Jaya Regency. The production of liquid organic fertilizer (POC) from household waste begins with making a sample using simple tools and materials, such as a bucket, sieve, 1.5-liter mineral water bottle, sugar, rice washing water, vegetable/fruit waste water, and EM4. The success of POC production can be seen from the presence of white spots on the surface, a yellow-brown color, and a scent resembling fermented rice, but without a foul odor. Through education on household waste management, it is hoped that it will increase the community's knowledge, understanding, and innovation in managing household waste.