Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Internet of Things Implementation for Train Tracking Information (Case Study: UK and Indonesia) Panjaitan, Hanna; Priyanto, Sigit; Dewanti, Dewanti; Kemp, Adrew H.
ASTONJADRO Vol. 13 No. 3 (2024): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v13i3.15646

Abstract

The Internet of Things (IoT) has revolutionized information gathering and daily activities, particularly in train operations. However, the implementation of IoT in Indonesia has not been optimally used, leading to delays in train location information. This research aims to explore the application of IoT for train location tracking systems in two countries, namely the UK as a developed country that adopts technology more quickly compared to Indonesia. This study employs qualitative methods with case studies approach to analyze IoT implementation in train tracking in Indonesia and the UK, focusing on regulations, and technology which support train tracking systems. Several research has discussed about how to use IoT in designing systems to produce train locations information and how this can help improve the safety of train operations. The originality in this research is exploration of how the implementation of IoT related to train tracking has been utilized and the benefits that have been felt by each stakeholder in both countries. The UK has implemented privatization, which has positively impacted infrastructure development. In addition, Office of Rail and Road (ORR) as an independent organization in UK regulates passenger information conveyed by train and station operators. In contrast, Indonesia's infrastructure is owned by the government and managed by KAI, the passenger train and station operator for mostly intercity train. The Ministry of Transportation supervises operators, implementing regulations from construction to operations. The comparison results indicate that specific regulations, data openness, and Darwin system in UK are the factors in real-time train information provision.
Memahami Uji Kompetensi dan Undang-Undang Guru Sipayung, Regina; Simanungkalit, Aprianti; Nahor, Alika Banjar; Hutajulu, Yohani; Ginting, Helmi Br; Brahmana, Emia Latersia S; Panjaitan, Hanna; Situmeang, Junita Stevania; Sidabutar, Stevanny Amanda; Siburian, Enzel Ulina
Jurnal Ilmiah Multidisipin Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Januari 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jim.v3i1.770

Abstract

Pendidikan yang berkualitas sangat bergantung pada kualitas tenaga pengajar. Oleh karena itu, kompetensi guru menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi guru di Indonesia adalah melalui uji kompetensi yang diatur oleh pemerintah. Artikel ini membahas pentingnya uji kompetensi bagi guru, materi yang diuji dalam uji kompetensi, serta pelaksanaan uji kompetensi di Indonesia. Selain itu, artikel ini juga membahas Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan peraturan pemerintah yang mengatur hak dan kewajiban guru. Dengan adanya uji kompetensi dan peraturan yang jelas, diharapkan kualitas pendidikan dapat terus meningkat dan guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional. Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia sangat erat kaitannya dengan kompetensi yang dimiliki oleh tenaga pendidik. Uji Kompetensi Guru (UKG) menjadi salah satu instrumen penting dalam memastikan bahwa guru memiliki kemampuan pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian yang memadai untuk menjalankan tugasnya secara optimal. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan uji kompetensi guru di Indonesia, tantangan yang dihadapi, serta peran regulasi seperti Undang-Undang Guru dan Dosen dalam mendukung peningkatan profesionalisme guru. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis data sekunder dari berbagai regulasi pendidikan dan hasil studi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun UKG efektif dalam mengevaluasi kompetensi dasar guru, pelaksanaannya masih menghadapi hambatan seperti ketimpangan akses di wilayah terpencil, kurangnya kesiapan guru, serta fokus yang berlebihan pada tes tertulis.