Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pembelajaran SLB-C Di Sekolah Karya Tulus Medan Latersia, Emia; Ginting, Helmi Br
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 9 (2024): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i9.1590

Abstract

Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah lembaga pendidikan yang merupakan bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional yang secara khusus diselenggarakan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental sosial, tetapi memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Sekolah luar biasa merupakan bagian dari lembaga pendidikan yang mampu mewadahi dan menyelenggarakan pendidikan secara khusus untuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus pula. Metode yang digunakan di SLB-C Karya Tulus adalah metodeĀ  kualitatif. Sekolah Luar Biasa menyelenggarakan pendidikan untuk peserta didik dengan kebutuhan khusus seperti tunanetra, tunarungu dan tunawicara, tunadaksa, tunalaras, tunaganda dan anak terbelakangan.
Memahami Uji Kompetensi dan Undang-Undang Guru Sipayung, Regina; Simanungkalit, Aprianti; Nahor, Alika Banjar; Hutajulu, Yohani; Ginting, Helmi Br; Brahmana, Emia Latersia S; Panjaitan, Hanna; Situmeang, Junita Stevania; Sidabutar, Stevanny Amanda; Siburian, Enzel Ulina
Jurnal Ilmiah Multidisipin Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Januari 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jim.v3i1.770

Abstract

Pendidikan yang berkualitas sangat bergantung pada kualitas tenaga pengajar. Oleh karena itu, kompetensi guru menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi guru di Indonesia adalah melalui uji kompetensi yang diatur oleh pemerintah. Artikel ini membahas pentingnya uji kompetensi bagi guru, materi yang diuji dalam uji kompetensi, serta pelaksanaan uji kompetensi di Indonesia. Selain itu, artikel ini juga membahas Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan peraturan pemerintah yang mengatur hak dan kewajiban guru. Dengan adanya uji kompetensi dan peraturan yang jelas, diharapkan kualitas pendidikan dapat terus meningkat dan guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional. Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia sangat erat kaitannya dengan kompetensi yang dimiliki oleh tenaga pendidik. Uji Kompetensi Guru (UKG) menjadi salah satu instrumen penting dalam memastikan bahwa guru memiliki kemampuan pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian yang memadai untuk menjalankan tugasnya secara optimal. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan uji kompetensi guru di Indonesia, tantangan yang dihadapi, serta peran regulasi seperti Undang-Undang Guru dan Dosen dalam mendukung peningkatan profesionalisme guru. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis data sekunder dari berbagai regulasi pendidikan dan hasil studi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun UKG efektif dalam mengevaluasi kompetensi dasar guru, pelaksanaannya masih menghadapi hambatan seperti ketimpangan akses di wilayah terpencil, kurangnya kesiapan guru, serta fokus yang berlebihan pada tes tertulis.
Pendekatan Kontekstual Sebagai Upaya Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Pecahan Pada Siswa Kelas V SDN 068343 Medan Sipayung, Regina; Florentina, Nova; Sihotang, Sari Artha; Brahmana, Emia Latersia S; Ginting, Helmi Br; Sidabutar, Stevanny Amanda; Panjaitan, Hana Florida
DIKKESH : Jurnal Penelitian Pendidikan dan Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2025): DIKKESH : Jurnal Penelitian Pendidikan dan Kesehatan, Agustus 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/dikkesh.v1i2.1006

Abstract

Matematika merupakan mata pelajaran penting yang berguna untuk melatih siswa berpikir logis, kreatif, dan mampu menyelesaikan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya yang diterapkan oleh guru untuk mengatasi kesulitan belajar siswa mengenai materi pecahan di Kelas V SDN 068343 Medan. Penelitian kualitatif deskriptif diterapkan, yaitu dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa siswa kesulitan belajar pecahan disebabkan oleh lemahnya penguasaan konsep, penggunaan media yang terbatas, dan minimnya motivasi siswa. Dalam upayanya, guru menerapkan pendekatan konstekstual, penggunaan media konkret, belajar kelompok, dan bimbingan individual, sehingga siswa lebih aktif dan mampu memahami materi pecahan lebih baik.
Pendekatan Kontekstual Sebagai Upaya Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Pecahan Pada Siswa Kelas V SDN 068343 Medan Sipayung, Regina; Florentina, Nova; Sihotang, Sari Artha; Brahmana, Emia Latersia S; Ginting, Helmi Br; Sidabutar, Stevanny Amanda; Panjaitan, Hana Florida
DIKKESH : Jurnal Penelitian Pendidikan dan Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2025): DIKKESH : Jurnal Penelitian Pendidikan dan Kesehatan, Agustus 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/dikkesh.v1i2.1006

Abstract

Matematika merupakan mata pelajaran penting yang berguna untuk melatih siswa berpikir logis, kreatif, dan mampu menyelesaikan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya yang diterapkan oleh guru untuk mengatasi kesulitan belajar siswa mengenai materi pecahan di Kelas V SDN 068343 Medan. Penelitian kualitatif deskriptif diterapkan, yaitu dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa siswa kesulitan belajar pecahan disebabkan oleh lemahnya penguasaan konsep, penggunaan media yang terbatas, dan minimnya motivasi siswa. Dalam upayanya, guru menerapkan pendekatan konstekstual, penggunaan media konkret, belajar kelompok, dan bimbingan individual, sehingga siswa lebih aktif dan mampu memahami materi pecahan lebih baik.