Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

THE IMPACT OF TRAVEL PATTERN ON RURAL TRANSPORT DEVELOPMENT Dewanti, Dewanti
Civil Engineering Forum Teknik Sipil Vol 17, No 3 (2007): SEPTEMBER 2007
Publisher : Civil Engineering Forum Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.81 KB)

Abstract

Jumlah penelitian di Indonesia dalam bidang transportasi perdesaan masih sangat terbatas. Kondisi ini tidak menguntungkan mengingat wilayah perdesaan yang ada sangat luas. Banyak masalah transportasi terjadi di berbagai wilayah perdesaan yang menyebabkan potensi sumber daya yang ada tidak dapat di kelola secara optimal. Program-program pembangunan perdesaan tidak selalu membawa perbaikan besar bila jaringan dan layanan transportasi perdesaan tidak tersedia. Transportasi memungkinkan jasa dan barang dapat diberikan kepada masyarakat perdesaan dan dapat mendukung pencapaian kesejahteraan. Penelitian ini mencoba menjawab sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan pola perjalanan dan dampaknya terhadap pengembangan transportasi perdesaan. Perjalanan terbanyak yang dilakukan masyarakat perdesaan adalah perjalanan dengan jarak dan waktu pendek dengan tujuan bekerja di sawah serta pergi ke sekolah dengan bersepeda atau berjalan kaki. Namun demikian kebutuhan potensial terhadap layanan transportasi cukup tinggi. Dengan demikian dalam kaitan dengan pengembangan transportasi diperlukan peningkatan layanan angkutan umum perdesaan baik dengan layanan formal maupun informal.
Strategi Pengembangan Smart Mobility berbasis Transportasi Publik di Kota Yogyakarta (Studi Kasus: Transjogja) Kaledi, Stefanus; Dewanti, Dewanti; Herwangi, Yori
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 14, No 1 (2019)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v14i1.22132

Abstract

Kota sebagai sebuah kawasan konsentrasi kegiatan, pelayanan, dan pemerintahan telah mengalami perkembangan yang sangat tinggi pada jumlah penduduk dan kendaraan bermotor. Kota Yogyakarta sebagai salah satu Kota di Indonesia merupakan sebuah kota dengan potensi pariwisata, budaya dan pendidikan. Adanya potensi tersebut di satu sisi dapat memberikan dampak positif bagi Kota Yogyakarta tetapi disisi lain juga memberikan dampak negatif. Salah satu dampak negatif dari adanya potensi tersebut adalah perkembangan kendaraan bermotor yang pesat yang terjadi akibat urbanisasi penduduk yang tinggi dengan tujuan mencari kerja dan mencari pendidikan. Berdasarkan data, Setiap tahun terjadi pertumbuhan kendaraan di Kota Yogyakarta yang tercatat pada tahun 2016 jumlah kendaraan roda 2 sebesar 71.566 sedangkan jumlah kendaraan roda 4 sebesar 12.746. Namun pada tahun 2017 jumlah kendaraan meningkat drastis yang mana kendaraan roda 2 berjumlah 222.915 unit sedangkan roda 4 berjumlah 56.647 unit. Adanya Transjogja sebagai alat transportasi publik di Kota Yogyakarta belum mampu mengatasi masalah yang ada. Oleh sebab itu untuk menanggulangi masalah tersebut pemerintah Kota Yogyakarta memprioritaskan pengembangan kota melalui tiga isu penting salah satunya adalah pengembangan smart mobility berbasis transportasi publik. Smart mobility merupakan sebuah konsep turunan dari smart city yang bertujuan untuk menyediakan pelayanan transportasi yang cepat, aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat kota. Tujuan penelitian ini adalah membuat strategi pengembangan smart mobility berbasis transportasi publik di Kota Yogyakarta (Transjogja). Metode yang digunakan adalah duduktif kualitatif, menggunakan pendekatan wawancara ahli dan observasi lapangan dengan metode analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini ditemukan beberapa strategi pengembangan yaitu strategi peningkatan jumlah armada bus sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, strategi penyediaan fasilitas pelayanan informasi pada transportasi publik sehingga real time, strategi penyediaan feder agar pelayanan bus dapat menjangkau daerah-daerah yang tidak terlayani oleh transportasi publik serta kemudahan transaksi bagi pengguna (card).Keywords: Kota Yogyakarta, Smart Mobility, Transjogja
Tingkat keterkaitan fisik kota inti dan kota satelit di kawasan metropolitan PEKANSIKAWAN (Pekanbaru, Siak, Kampar, Pelalawan) Nurrady, Teuku Ichsan; Dewanti, Dewanti; Herwangi, Yori
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v15i1.26698

Abstract

PEKANSIKAWAN merupakan konsep kawasan metropolitan yang mengintegrasikan tiga wilayah kabupaten di Provinsi Riau yang ditujukan agar sektor strategis daerah dapat dikembangkan. Dalam konsep ini terjadi interaksi wilayah antara wilayah kota inti (Pekanbaru) dan delapan kota satelit disekitarnya yang meliputi Minas, Kandis, Siak Sri Indrapura, Perawang, Bangkinang, Petapahan, Lipat Kain dan Pangkalan Kerinci. Salah satu isu strategis yang terdapat dalam pengembangan konsep ini adalah pelayanan insfrastruktur fisik (prasarana pendukung). Tujuan dari penelitian ini adalah menemukenali tingkat keterkaitan fisik kota inti dan kota satelit di kawasan metropolitan PEKANSIKAWAN. Metode skoring dan pembobotan digunakan untuk melihat tingkat keterkaitan fisik kota satelit dan kota inti yang dilakukan terhadap tujuh indikator yang telah ditentukan. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan kota satelit Bangkinang, Pangkalan Kerinci dan Minas memiliki keterkaitan fisik yang cenderung lebih baik (dibandingkan dengan kota satelit lain) dengan kota inti Pekanbaru. Hal ini disebabkan karena ketiga kota satelit tersebut terhubung langsung dengan jaringan penghubung utama Sumatera yang menghubungkan Kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau dengan provinsi-provinsi lain di Sumatera. Selain itu, kuatnya keterkaitan fisik tersebut juga menjadikan Bangkinang, Pangkalan Kerinci, Minas, dan Kota Pekanbaru merupakan wilayah terintegrasi lebih baik dibandingkan wilayah lain di PEKANSIKAWAN.
Analisis Faktor-faktor Pelayanan Trans Jogja Berdasarkan Persepsi Pengguna Sepeda Motor Septiana, Ade Primerita; Priyanto, Sigit; Dewanti, Dewanti
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 20 No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v20i2.1129

Abstract

In 2021, the population of motorized vehicles in DIY reached 3 million units of which 85% were motorcycles. The growth in the number of motorized vehicles results in increased congestion, pollution, and traffic accidents. To overcome transportation problems in Yogyakarta, in 2008 the government operated BRT (Bus Rapid Transit) based public transportation, Trans Jogja. However, various studies have shown that the load factor of Trans Jogja is very low. This study was conducted to see the characteristics of motorcyclist and latent factors of public transportation services that are prioritized by motorcycle users to switch modes to Trans Jogja. Primary data was obtained online and offline from 455 motorcycle users by answering a research questionnaire consisting of four sections, namely sociodemographic characteristics, travel characteristics and service factors that are prioritized to switch to Trans Jogja. Data analysis was conducted using descriptive methods, crosstab and factor analysis with SPSS. The results of the crosstab analysis show that the sociodemographic characteristics of respondents that correlate with the number of motorcycle ownership are age, income, pocket money, number of family members.Based on the factor analysis of public transport services prioritized by motorcycle users to switch to Trans Jogja, 4 latent factors were obtained, namely Trans Jogja service performance, transit experience, bus facilities and fees and parking. Keywords: Motorcycle, Trans Jogja, mode shift, factor analysis
Model Probabilitas Pemilihan Moda Transportasi Berbasis Stated Preference: Studi Kasus Candi Borobudur Irwanto, Irwanto; Priyanto, Sigit; Dewanti, Dewanti
Jurnal Transportasi Multimoda Vol. 21 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v21i1.2303

Abstract

Candi Borobudur yang merupakan warisan budaya UNESCO dijadikan Kawasan destinasi super prioritas yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian. Pada saat ini kunjungan wisatawan Candi Borobudur mencapai sekitar 2 juta wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Karakteristik pengunjung yang berbeda – beda berpengaruh dalam pemilihan moda transportasi yang digunakan untuk menuju kawasan Candi Borobudur. Pada penelitian ini bertujuan untuk mencari model probabilitas pemilihan moda transportasi untuk menuju Candi Borobudur. Penelitian ini menggunakan metode stated preference dan pemodelan menggunakan model logit.Dari hasil penelitian didapatkan dari atribut yang digunakan yaitu atribut biaya, waktu tempuh, kenyamanan dan keselamatan berpengaruh signifikan terhadap pemilihan moda dengan R2 diatas 0,95. Jika terjadi perubahan pada keempat atribut yang digunakan yaitu biaya, waktu tempuh, kenyamanan dan keselamatan maka akan berpengaruh pada probabilitas pemilihan moda yang akan digunakan.
Develop Model Harmonization ATFM and A-CDM with Integrated Policy Network Supporting Air Traffic Services Fitrianti, Rachma; Malkhamah, Siti; Djunaedi, Achmad; Dewanti, Dewanti
International Journal of Social Service and Research Vol. 4 No. 04 (2024): International Journal of Social Service and Research (IJSSR)
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/ijssr.v4i04.774

Abstract

This study presents an illustration of the Development of the Integrated Policy Network Model Harmonization of ATFM and A-CDM based on Higher Order Thinking Skills to find out how digital transformation in the innovation of ATM System implementation in Indonesia. This research is included in Soft System Methodolgy with the category of theoretical research practice or research interest. According to Checkland and Scholes (1990) and Checkland (1989) is a reflection on problem situations in the real world based on a certain methodology and intellectual framework. The results of the study are expected to show that the Development of the Integrated Policy Network Model Harmonization of ATFM and A-CDM is also determined by the HOTS (Higher Order Thinking Skills) of aviation personnel on the three main capabilities needed for the future, namely: analytical, critical, and creative. Personnel are expected to be able to recognize the complexities and possible problems that exist in the provision of aviation services to support Decision Making. And it is expected to be an input for the government and the highest leadership of an aviation industry as policy makers, in order to improve the Development of the ATFM and A-CDM-based Harmonization Network Integrated Policy Model HOTS. As a result of the HOTS study, according to Checkland & Scholes (1990), the Integrated Policy Network Model of Atfm and A-CDM Harmonization is an experience-based knowledge from HOTS based on the innovation of the application of the ATM System to influence the improvement of aviation personnel as the use of facilities and individuals in the organization through the Design Approach Soft System Methodolgy.
Analisis Perkiraan Penumpang di Bandar Udara Baru di Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau Agriawan, Juhri Iwan; Kurniawan, Dwi Ardianta; Dewanti, Dewanti
Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi Vol. 2 No. 2 (2024): Berkala Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember dan Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/berkalafstpt.v2i2.1014

Abstract

Bintan is one of the tourist destinations in Indonesia, and it has many international tourists. Still, it is not optimal due to problems with global access and the lack of an adequate airport. This paper aims to identify potential passengers for Bintan's new airport (BIA). The econometric method estimates passengers, and the gravity model determines the airport’s share. The catchment area will be Batam and Bintan Island. The calculation shows that the factor influencing air traffic in the catchment area is the total GRDP (R2 = 0.63). The traffic is dominated by international passengers who shift from current sea transport and additional passengers from improved air access. BIA’s passenger share is 24% compared to the number of passengers in the catchment area. The movement of passengers at BIA in 30 years will reach 12.9 million. Growth for the first ten years was 17.4% annually; the following ten years were 7.3% and 2.2%. ABSTRAK Bintan merupakan salah satu tujuan pariwisata di Indonesia dengan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara yang tinggi, tetapi belum optimal karena permasalahan akses internasional dengan kurangnya bandara yang memadai. Paper ini bertujuan mengidentifikasi potensi penumpang bandara baru Bintan. Metode yang dipergunakan adalah metode ekonometri untuk perkiraan penumpang dan gravity model untuk menentukan share antar bandara. Perhitungan memperhatikan keberadaan bandara di Batam dan Bintan. Hasil perhitungan memperlihatkan faktor yang berpengaruh terhadap lalu lintas udara di kawasan tangkapan adalah PDRB total (nilai R2 = 0,63). Penumpang di Bandara BIA didominasi penumpang internasional yang berasal dari shifting angkutan laut dari Singapura/Batam yang digunakan saat ini serta potensi penambahan penumpang dengan adanya perbaikan layanan akses udara. Porsi penumpang ke Bandara BIA diperkirakan sebesar 24% dibanding total penumpang ke Bintan pada tahun 2022. Pergerakan penumpang di BIA pada 30 tahun mencapai 12,9 juta. Pertumbuhan untuk 10 tahun pertama 17,4% per tahun, 10 tahun berikut 7,3% dan 2,2%.
Internet of Things Implementation for Train Tracking Information (Case Study: UK and Indonesia) Panjaitan, Hanna; Priyanto, Sigit; Dewanti, Dewanti; Kemp, Adrew H.
ASTONJADRO Vol. 13 No. 3 (2024): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v13i3.15646

Abstract

The Internet of Things (IoT) has revolutionized information gathering and daily activities, particularly in train operations. However, the implementation of IoT in Indonesia has not been optimally used, leading to delays in train location information. This research aims to explore the application of IoT for train location tracking systems in two countries, namely the UK as a developed country that adopts technology more quickly compared to Indonesia. This study employs qualitative methods with case studies approach to analyze IoT implementation in train tracking in Indonesia and the UK, focusing on regulations, and technology which support train tracking systems. Several research has discussed about how to use IoT in designing systems to produce train locations information and how this can help improve the safety of train operations. The originality in this research is exploration of how the implementation of IoT related to train tracking has been utilized and the benefits that have been felt by each stakeholder in both countries. The UK has implemented privatization, which has positively impacted infrastructure development. In addition, Office of Rail and Road (ORR) as an independent organization in UK regulates passenger information conveyed by train and station operators. In contrast, Indonesia's infrastructure is owned by the government and managed by KAI, the passenger train and station operator for mostly intercity train. The Ministry of Transportation supervises operators, implementing regulations from construction to operations. The comparison results indicate that specific regulations, data openness, and Darwin system in UK are the factors in real-time train information provision.
Art and Transport: Background Music at The Train Stations in Java Island, Indonesia Rahmawati, Ainun; Dewanti, Dewanti; Parikesit, Danang; Timms, Paul; Barnard, Yvonne
ASTONJADRO Vol. 13 No. 3 (2024): ASTONJADRO
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/astonjadro.v13i3.15809

Abstract

Nowadays, music plays an essential role in train stations. Many train stations offer music in various forms. This study focuses on the background music, defined as music prepared and recorded in advance by the train station manager and played at certain times with a specific duration in the stations. The songs or musical instruments played in Java Island, Indonesia, are folk songs that reflect the identity of each region. The objectives of the study are to analyse the background music selection in the train station globally, to identify the purpose of background music used in the train stations from the railway company perspective, to identify the criteria and characteristics of folk songs used as background music, and to analyse the passengers’ perspective on background music at the train station. The research utilised a qualitative case study research methodology. The methods used include online research and literature reviews to answer the first objective regarding background music selection at train stations globally. Then in-depth interviews with rail service providers and the rail service users. The conclusions obtained are: 1) the Japan Railway Company create unique melodies for each line and station to help the train passengers remember specific locations and lines and guide the passengers to steps and orderly queues during peak hours; 2) KAI's purpose in playing background music at the station is for additional services for passengers as well as a sign that the train has arrived and to provide a regional identity as one of the local cultures; 3) the percentage of background music is dominated by instrumentals with traditional arrangements; 4) About 80% of the respondents who were interviewed said that the songs played at the station had a place for bonding with the location, others are nostalgic, proud, peaceful and relaxed.
PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI SIAPIK BANK INDONESIA DALAM MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM BINAAN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO DAN TENAGA KERJA KOTA BANJARMASIN Abidin, M. Zainal; Redawati, Redawati; Yusniar, Meina Wulansari; Stiadi, Doni; Fauzan, Muhammad; Dewanti, Dewanti; Febriyan, Azrila
Bakti Banua : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): BAKTI BANUA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35130/bbjm.v4i2.499

Abstract

Salah satu usaha yang dilakukan Bank Indonesia dalam membantu permasalahan pencatatan dan pengelolaan informasi keuangan UMKM adalah dengan menciptakan Aplikasi Sistem Informasi khusus secara online dalam pencatatan dan pengelolaan informasi keuangan UMKM yang dikenal dengan nama SIAPIK. Aplikasi SIAPIK adalah Sistem Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk memudahkan UMKM dalam pencatatan transaksi keuangan usaha dan secara otomatis dapat menghasilkan laporan keuangan secara digital. Tujuan utama dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membantu manajemen keuangan UMKM dan meningkatkan penguatan literasi keuangan UMKM serta mendorong akses pembiayaan UMKM yang lebih mudah ke dunia perbankan. Penguatan literasi pencatatan keuangan UMKM merupakan salah satu dukungan BI guna pencapaian porsi kredit perbankan kepada UMKM sebesar 30% pada tahun 2024. Peserta Pelatihan adalah Pelaku Usaha Mikro Binaan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin yang berjumlah 20 peserta. Metode Pelaksanaan kegiatan adalah metode tutorial, dialogis/diskusi, dan praktek serta pendampingan penggunaan aplikasi SIAPIK. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini peserta pelatihan diberikan pengetahuan tentang Aplikasi SIAPIK dalam menyusun laporan keuangan, cara installasi aplikasi SIAPIK dan praktek penggunaan aplikasi SIAPIK menggunakan smartphone atau komputer. Hasil pelatihan penggunaan aplikasi SIAPIK ini mendorong peningkatan kemampuan literasi keuangan peserta pelatihan khususnya pengetahuan tentang aplikasi SIAPIK Bank Indonesia dan meningkatkan keterampilan praktek menggunakan aplikasi SIAPIK dalam menyusun laporan keuangan yang sesuai Standar Akuntansi Keuangan UMKM.