Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dietary inflammatory index, physical activity, body composition, and high sensitivity c-reactive protein levels in adolescent athletes in Central Java Widyastuti, Trioni; Susanto, Hardhono; Noer, Etika Ratna; Muniroh, Muflihatul; Widyastiti, Nyoman Suci
Jurnal Keolahragaan Vol. 12 No. 2: September 2024
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v12i2.73072

Abstract

Inflammation is the body's response to tissue damage and infection. Prolonged inflammation can increase the risk of non-communicable diseases, including cardiovascular disease. Some factors that can trigger inflammation are dietary patterns, high physical activity, and body composition. This study examined the correlation between dietary inflammatory index (DII), physical activity, body composition, and high sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) levels. It examined differences in characteristics based on gender. This study was a cross-sectional design of 55 adolescent athletes at the Student Sports Education and Training Center in Central Java. The exclusion criteria were an athlete who had a physical injury (did not participate in training) and a smoker. The DII score was calculated based on the dietary pattern using SQFFQ, anthropometric data (weight, height, and nutritional status based on BMI/age), body composition (body fat percentage, fat mass, and fat-free mass) using the BIA tool, physical activity data for the last seven days using IPAQ and hs-CRP levels using the FIA method. Our result showed that the DII score was significantly correlated with hs-CRP (p=0.013). There was no correlation between physical activity, body composition, and anthropometry with hs-CRP levels (p>0.05). There were differences in body height, body weight, body fat percentage, and fat-free mass between males and females (p<0.001). The diet of athletes had anti-inflammatory potential (83.6%), as evidenced by the intake of vitamins and minerals, and athletes had low hs-CRP levels <1 mg/L (85.5%), indicating that no inflammation occurred. Future longitudinal research is needed with a large population of adolescent athletes to explain the role of anti-inflammatory and pro-inflammatory diets on the incidence of inflammation and measure physical exercise in athletes to reduce inflammatory bias.
Edukasi Gizi Seimbang dan Pangan Lokal Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular Pada Ibu Rumah Tangga Kelurahan Alalak Utara Widyastuti, Trioni; Hekmah, Nurul; Banowati, Amelia; Muliana, Rina
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/rfczp373

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) di provinsi Kalimantan Selatan menunjukkan prevalensi asma sebesar 1,7%, kanker 0,8%, diabetes melitus 1,4%, penyakit jantung 0,66%, hipertensi 34,1%, stroke 9,5%, dan penyakit ginjal kronis 0,10%. Berdasarkan data tersebut, semakin meningkatnya usia semakin besar prevalensi PTM. Penyakit tidak menular dapat disebabkan oleh faktor genetik, fisiologis, lingkungan, dan perilaku (pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol). Gizi Seimbang merupakan kombinasi menu makanan yang dikonsumsi sehari-hari yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Pada dasarnya, tidak ada bahan makanan yang mengandung seluruh zat gizi, sehingga harus mengonsumsi aneka ragam makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi mikro dan gizi makro. Meningkatkan konsumsi pangan lokal sekaligus dapat menerapkan prinsip gizi seimbang yaitu mengonsumsi makanan beragam.. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait gizi seimbang dan pangan lokal upaya pencegahan penyakit tidak menular pada ibu rumah tangga di Kelurahan Alalak Utara RT 45. Metode pada kegiatan ini yaitu ceramah dan penyebaran leaflet edukasi pada 32 peserta Ibu Rumah Tangga. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi sebesar 33,7%. Setelah diberikan edukasi, diharapkan masyarakat dapat menerapkan gizi seimbang dan pangan lokal sebagai pencegahan PTM.
Pemberian jus buah dan sayur sebagai alternatif penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi: Litertarture review Widyastuti, Trioni; Delfita, Tria Fora; Melviani
Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2025): Vol : 4 No : 2 : Periode Juli 2025
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/healthcaring.v4i2.6088

Abstract

Hipertensi merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal kronis, dan gangguan kognitif. Hipertensi disebut sebagai silent killer karena dapat dialami oleh individu sehat tanpa ada gejala. Penatalaksanaan non-farmakologis harus dilakukan pada penderita hipertensi. Apabila diterapkan sejak dini, perubahan gaya hidup dan mengatur pola makan dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit lain dan dapat mengurangi terapi farmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas beberapa zat gizi dan fitokimia dalam pemberian jus sayur dan buah yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian ini merupakan literature review dengan metode naratif untuk mengulas artikel berdasarkan tujuan dan hasil artikel. Pencarian artikel menggunakan artikel nasional dan internasional yang ditelusuri menggunakan database Google scholar, PubMed, dan ScienceDirect. Artikel yang dipilih merupakan terbitan 5 tahun terakhir (2020-2025) dengan jenis penelitian eksperimen. Hasil menunjukkan pemberian buah dan sayur yang diolah menjadi jus seperti jus semangka, belimbing, pepaya, apel, alpukat, mengkudu, cranberry, wortel, tomat, seledri dan rebusan daun alpukat mampu menurunkan tekanan darah karena terdapat kandungan zat gizi dan fitokimia seperti kalium, magnesium, vitamin A dan vitamin C, ?-karoten, Flavonoid, dan Likopen. Kalium dan Likopen paling berperan dalam penurunan tekanan darah dan memiliki kadar yang tinggi pada tomat dan semangka. Pemberian jus buah dan sayur ini dapat menjadi pengobatan alami untuk menurunkan dan mencegah kejadian hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
Korelasi Persentase Lemak Tubuh, Asupan Energi, Zat Gizi Makro, dan Zat Besi dengan Kebugaran Kardiorespirasi Pada Remaja Siswa SMP N 2 Pati Ramadhani, Azizul Wildan; Widyastuti, Trioni
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kebugaran kardiorespirasi merupakan salah satu dari komponen kebugaran fisik dan kapistas sistem akrdiovaskular. Banyak faktor yang mempengaruhi kebugaran kardiorespiasi, anatar lain asupan makan, status gizi, jenis kelamin, komposisi tubuh, dan latihan fisik. Asupan makan merupakan menjadi penunjang serius untuk mempertahankan kebugaran fisik dengan memiliki tingkat kebugaran kardiorespirasi yang baik. Selain itu, komposisi tubuh menjadi gambaran dari asupan makan dan mempengaruhi kebugaran kardiorespirasi. Tubuh dengan persentase lemak yang rendah diketahui berkaitan dengan tingkat kebugaran kardiorespirasi Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengamati korelasi antara persentase lemak tubuh, asupan energim zat gizi makro (Protein, lemak, dan karbohidrat), dan zat gizi mikro (Zat Besi) dengan kebugaran kardiorespiasi pada remaja siswa SMP N 2 Pati Metode: Jenis penelitian ini yaitu observasional dengan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari – Maret 2025. Sampel penelitian sebanyak 75 responden yang merupakan siswa SMP N 2 Pati. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan untuk data asupan makan yaitu Recall 24H, data antropometri menggunakan timbangan digital dan microtoise, persentase lemak tubuh menggunakan alat BIA, dan kebugaran kardiorespirasi menggunakan penilaian VO2Max dengan Multistage Fitness Test bolak balik 20M dengan mengikuti audio suara bleep. Analisis Data menggunakan software SPSS 22 untuk melihat korelasi menggunakan uji rank spearman. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa persentase lemak tubuh dengan nilai p=0,907, asupan protein dengan nilai p=0,200, dan asupan lemak dengan nilai p=0,050 tidak terdapat hubungan signifikan dengan kebugaran kardiorespirasi (p>0,05). Pada asupan energi dengan nilai p=0,005, asupan karbohidrat dengan nilai p=0,003, dan asupan zat besi dengan nilai p=0,004 ditemukan hubungan signifikan dengan kebugaran kardiorespiasi (p<0,005). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara asupan energi, protein, dan asupan zat besi dengan kebugaran kardiorespirasi pada remaja siswa SMPN 2 Pati. Rata-rata asupan makan termasuk dalam kategori defisit berat (tidak memadai), sehingga asupan makan remaja perlu diperhatikan lagi untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran kardiorepirasi