Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EDUKASI EKOWISATA MELALUI PENANAMAN MANGROVE BERSAMA MASYARAKAT DI KAWASAN NAGARI SUNGAI PINANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Uzra, Murhenna; Ikhlas, Boni; Wahyudin, Rama; Irwandi, Irwandi; Febrianto, Irwan; Mukhtar, Dertha; Roza, Sri Yenica
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.8.1.5-10.2024

Abstract

Wilayah hutan mangrove di Pesisir Selatan mencapai ±896,73 ha. Merupakan hutan mangrove urutan ke tiga terluas di Sumatera Barat yang dapat dikembangkan sebagai daerah eowisata.(Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan, 2019), menjadi strategi Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan untuk dijadikan kawasan Pusat Wisata edukasi dibidang konservasi perairan pembudidayaan tanaman mangrove. Yang menjadi permasalahan dalam ha ini adalah tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat terhadap tanaman mangrove yang sangat terbatas. Berdasarkan hasil stigma motivasi belajar yang rendah membuat perkembangan literasi keilmuan magrove di Nagari Sungai Pinang perlu di bimbing. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah Menciptakan masyarakat yang cinta lingkungan serta sadar akan pentingnya membudidayakan tanaman mangrove serta menjadikan ekowisata mangrove sebagai wisata edukasi bagi wisatawan yang berkunjung ke Nagari Sungai Pinang. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan tentang wilayah pesisir hutan mangrove serta manfaat dan pengaruh terhadap ekonomi masyarakat pesisir. Pemberian edukasi berupa pengetahuan cara pembibitan dan penanaman pohon mangrove di kawasan pantai Nagari Sungai Pinang dengan masyarakat. Hasil dalam kegiatan ini adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan pemanfatan Sumber daya hutan mangrove, dan memberikan kontribusi yang baik bagi lingkungan pesisir, kedepannya kegiatan ini untuk melestarikan habitat pohon Mangrove yang dapat dimanfaatkan sebagai ekowisata edukasi berkelanjutan bahari Nagari Sungai Pinang Kabupaten Pesisir Selatan. ABSTRACT The mangrove forest area in Pesisir Selatan reaches ±896.73 ha. It is the third largest mangrove forest in West Sumatra which can be developed as an ecotourism area. (South Pesisir Regency Environmental Service, 2019), is the strategy of the Provincial Government and the South Pesisir Regency Government to become an educational tourism center area in the field of water conservation and cultivation of mangrove plants. The problem in this case is the very limited level of education and knowledge of the community regarding mangrove plants. Based on the results of the stigma of low learning motivation, the development of scientific literacy in mangroves in Nagari Sungai Pinang needs to be guided. The aim of this community service is to create a society that loves the environment and is aware of the importance of cultivating mangrove plants and makes mangrove ecotourism an educational tourism for tourists visiting Nagari Sungai Pinang. The method used in this service activity is to provide knowledge about coastal mangrove forest areas and the benefits and influence on the economy of coastal communities. Providing education in the form of knowledge on how to seed and plant mangrove trees in the Nagari Sungai Pinang coastal area with the community. The results of this activity are to improve community welfare by utilizing mangrove forest resources, and making a good contribution to the coastal environment. In the future, this activity will preserve the habitat of mangrove trees which can be used as marine sustainable educational ecotourism in Nagari Sungai Pinang, Pesisir Selatan Regency.
BERKEBUN DAN BUDIDAYA IKAN DI KAWASAN PERKOTAAN: APLIKASI BUDIKDAMBER SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN KEMANDIRIAN PANGAN UPAYA MENDUKUNG GREEN ECONOMY Karina, Indira; Ikhlas, Boni; Desmiati, Ira; Aisyah, Siti; Munzir, Abdullah
Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat Vol 4, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jpstm.v4i2.2263

Abstract

Abstract: The Lubuk Tempurung Indah Fish Farming Group mainly cultivates tilapia. Since the last 5 years, agricultural land and fish farms in Kuranji Village have been disappearing and replaced by housing complexes. This has caused production from farmers and fish farmers to decline. To overcome this problem, the solution designed is skills training on the technical aspects of BUDIKDAMBER or fish farming in a bucket with a hydroponic system at the top. Assistance in BUDIKDAMBER and hydroponic business management starting from planning, organizing, directing to supervising the products produced and assistance in product marketing through improving marketing strategies by utilizing internet networks or websites (e-commerce). The result of this activity is the emergence of new products resulting from the diversification of the application of Budikdamber science and technology, namely live stalls (vegetables and fruits) and growing TOGA (family medicinal plants) and catfish from Budikdamber. The formation of business management ranging from planning, organizing, directing to supervising the products produced. Partners are able to make well-organized financial and administrative bookkeeping, and are able to market products utilizing the internet network or website (e-commerce).Keywords: BUDIKDAMBER, Hydroponics, Marketing, Business Development. Abstrak: Kelompok Budidaya Ikan Lubuk Tempurung Indah sebagian besar hanya membudidayakan ikan nila. Sejak 5 tahun terakhir lahan pertanian dan budidaya ikan di Kelurahan Kuranji semakin menghilang dan berganti dengan komplek perumahan. Ini menyebabkan produksi dari petani dan pembudidaya ikan semakin menurun. Untuk mengatasi masalah tersebut solusi yang dirancang adalah pelatihan keterampilan pada aspek teknis BUDIKDAMBER atau budidaya ikan dalam ember dengan sistem hidroponik di bagian atasnya. Pendampingan dalam manajemen usaha BUDIKDAMBER dan hydroponic mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan hingga pengawasan terhadap produk yang dihasilkan dan pendampingan pada pemasaran produk melalui peningkatan stategi pemasaran dengan memanfaatkan jaringan internet atau website (e-commerce). Hasil dari kegiatan ini adalah munculnya produk baru hasil diversifikasi penerapan IPTEK Budikdamber yaitu warung hidup (sayur dan buah-buahan) dan menanam TOGA (tanaman obat keluarga) serta lele hasil Budikdamber. Terbentuknya manajemen usaha mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan hingga pengawasan terhadap produk yang dihasilkan. Mitra mampu membuat pembukuan keuangan dan administrasi yang tertata baik, dan mampu memasarkan produk memanfaatkan jaringan internet atau website (e-commerce).Kata kunci: Budikdamber, Hidroponik, Pemasaran, Pengembangan Usaha.
Peran Wisata Bahari Sebagai Ekoturisem Berkelanjutan Terhadap Ekonomi Nelayan Ikhlas, Boni; Uzra, Murhenna; Firdaus, Firdaus
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Teknik, Komputer, Agroteknologi dan Sains (Marostek)
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.276 KB) | DOI: 10.56248/marostek.v1i2.36

Abstract

Tujuan dalam melakukan penelitian ini agar dapat mengetahui bagaimana peran pariwisata Bahari terhadap Ekotourisem Berkelanjutan Bagi Nelayan Di Nagari Sungai Pisang Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Hasil penelitian didapat bahwa Peran dari wisata bahari terhadap pemberdayaan serta ekotourisme berkelanjutan bagi nelayan Sungai Pisang dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga adalah; terpenuhinya kebutuhan keluarga sehari-hari, ditandai terpenuhinya kebutuhan primer, sekunder dan tersier, sedangkan di bidang pendidikan adalah; meningkatnya pengetahuan dan jenjang pendidikan yang di dapat oleh nelayan melalui pelatihandan pembinaan yang di fasilitasi oleh instansi pemerintah ataupun non pemerintah di bidang pariwisata agar masyarakat bertanggung jawab atas perkembangan dan pelestarian pariwisata bahari di Sungai Pisang itu sendiri, selanjutnya di bidang sosial, tetap dijaga kearian lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat, bertujuan menjaga dan melindungi sumberdaya perairan sebagai aset fenomena wisata untuk generasi selanjutnya.
PEDULI KEBERSIHAN LINGKUNGAN MELALUI KEGIATAN BERSIH-BERSIH BANTARAN SUNGAI GUNUNG NAGO KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KOTA PADANG Junialdi, Rezi; Zurniati, Vivi; Astuti, Indri; Ikhlas, Boni; Malik , Mirza A; Rahmadanil , Rahmadanil; Nasution, Komala Sari
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): Volume 6 No. 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i2.44231

Abstract

Sampah adalah bahan padat yang dibuang dari berbagai aktivitas manusia, seperti pasar, rumah tangga, industri, restoran, perkantoran, dan kegiatan lainnya. Dalam era modern saat sekarang, persoalan sampah semakin kompleks dan urgensi penanganannya sebagai tantangan global dan semakin mendesak. Secara umum kondisi fisik Sungai Gunung Nago Kelurahan Lambung Bukit memiliki kesamaan dengan daerah lainnya, namun yang menjadi perhatian pemerintah desa dan penduduk sekitar saat ini adalah sampah yang berada di aliran sungai. Kondisi sungai sekarang sudah jauh berbeda dengan zaman dulu. Di beberapa tempat sudah ada banyak sampah yang berserakan akibat banyak pengunjung dan masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Metode pelaksanaan kegiatan PkM ini dilakukan dengan membersihkan sampah di Bantaran Sungai Gunung Nago Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang. Kedepannya diharapkan disekitar Sungai adanya infrastruktur seperti tong sampah lebih banyak sebagai TPS. Kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu Tanggal 12 Januari 2025 dimulai pukul 09.00 WIB. Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat di Bantaran Aliran Sungai Gunung Nago Kelurahan Lambung Bukit ini dapat dikatakan berjalan sukses. Bantaran Sungai yang tadinya banyak sampah, setelah kegiatan PkM menjadi bersih. Masyarakat dan pengunjung wisata sungai juga tergerak hatinya untuk terlibat dalam kegiatan bersih-bersih. Diharapkan setelah kegiatan ini masyarakat dan pengunjung wisata yang terlibat menerapkan hidup bersih dengan membuang sampah pada tempatnya. Sungai merupakan ekosistem yang perlu dijaga keberadaannya karena menunjang kehidupan masyarakat disekitarnya.
The Effect of Silkworm (Tubifex sp.) Growth on Rice Field Mud, Chicken Manure, and Tofu Pulp Media with Different Compositions Safrika, Mulyadi; Aryzegovina, Reffi; Ikhlas, Boni; Mayasari, Lisa
Journal of Fish Health Vol. 5 No. 4 (2025): Journal of Fish Health
Publisher : Aquaculture Department, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jfh.v5i4.8149

Abstract

The rapidly increasing demand for silkworms as natural feed has caused prices to rise, making silkworms a potentially valuable natural feed for farmed fish. To date, the supply of silkworms as natural feed still relies on nature, meaning that silkworms are not available throughout the year, but only during the rainy season. One way to support the availability of silkworms is through cultivation. The purpose of this study was to examine the effect of chicken manure, rice field mud, and tofu pulp on the growth of silkworms. The method used was a quantitative experiment with a completely randomized design (CRD) consisting of four treatments: P1 (100% mud), P2 (50% mud + 50% chicken manure), P3 (50% mud + 50% tofu pulp), and P4 (50% mud + 25% chicken manure + 25% tofu pulp). The results of the study showed that treatment P4 provided the highest absolute biomass growth with an average of 3.03 g. This indicates that the combination of chicken manure and tofu pulp provides an optimal synergistic effect for worm growth. From these results, it can be concluded that the combination of rice field mud, chicken manure, and tofu pulp (P4) is the most effective medium for silkworm growth.