Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kajian Pendapatan Nelayan Penangkap Ikan Masa Covid-19 (Studi Kasus di Kecamatan Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat) Murhenna Uzra; Irwandi
JURNAL SOSIAL EKONOMI PESISIR Vol 3 No 3 (2022): Jurnal Sosial Ekonomi Pesisir
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana covid-19 mengakibatkan perubahan yang terjadi di kalangan nelayan Air Bangis, juga menyebabkan berkurangnya aktifitas penangkapan dan turunnya jumlah tangkapan. Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian tentang “Kajian Pendapatan Nelayan Terhadap masa Covid-19 (Studi Kasus di Kecamatan Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat)”, yang bertujuan untuk mengkaji tentang tingkat pendapatan ekonomi rumah tangga nelayan di masa pandemi Covid -19. Pengambilan sampel dengan cara disproportional random sampling dengan rumus slovin wawancara dan observasi langsung disamping adanya data primer dan Sekunder dilapangan. Analisa data dilakukan dengan menghitung tingkat pendapatan nelayan perbulan yang menggunakan rumus: TR = PxQ. Hasil penelitian menunjukkan pendapataan nelayan per bulannya sangat kecil di banding masa sebelum covid-19 sebesar Rp. 478.188,- sedangkan setelah adanya Covid-19 pendapatan nelayan berkisar Rp. 129.099 - Rp.249.998,- per tangkap setiap harinya. Peran pemerintah sendiri belum berpengaruh banyak salah satunya dengan di salurkan bantuan tunai per Keluarga tiap bulan oleh pemerintah yang diterima masyarakat nelayan untuk jangka waktu tertentu.
KONDISI SOSIAL EKONOMI NELAYAN PUKAT PANTAI DI KANAGARIAN SUNGAI PINANG KECAMATAN KOTO XI TARUSAN Murhenna Uzra; Abdullah Munzir; Suparno
Journal of Scientech Research and Development Vol 1 No 1 (2019): JSRD, December 2019
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.894 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v1i1.4

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui Kondisi Sosial ekonomi Nelayan pukat pantai serta Analisa usaha alat tangkap pukat pantai di Nagari Sungai Pinang. Mereka yang memiliki pendidikan setingkat SD dan SMP, biasanya lebih memilih ikut menangkap ikan ke laut dan tidak melanjutkan pendidikannya, dikarenakan faktor ekonomi dan tingkat kesadaran yang mereka miliki. Menurut Yunita et al 2018, Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator dari kualitas sumberdaya manusia. Indikator ini yang memberikan status seseorang kaya atau miskisnya. Dimana mereka yang memiiki pendidikan rendah akan berdampak pada produktivitas tangkapan dan tentunya juga terhadap pendapatan. Pada saat musim ikan pendapatan nelayan pemilik mencapai Rp.2.025.000 per hari sedangkan nelayan pekerja mencapai Rp.100.000 per hari, Sedangkan pada saat tidak musim ikan pendapatan nelayan hanya Rp.216.000,0 untuk nelayan pemilik dan Rp 10.800 untuk nelayan pekerja. Analisa usaha yang di temukan terdapat nilai BC/R >1,5 yang artinya usaha layak di lanjutkan. PPC sebesar 1,7 dikarnakan biaya opersi yang tidak memakan biaya lebih besar, NPV menunjukkan nilai ≥ 41 artinya tingkat keuntungan yang didapat 41%, jika bunga Bank pada saat 10,5%. Sedangkan IRR sebesar usaha mempunyai tingkat keuntungan sebesar 13% Atau sebesar Rp.56,500.000,- meningkat hingga 13% dan mendapat keuntungan sehingga usaha ini masih layak dilanjutkan.
KEARIFAN LOKAL “HARI MATI DAN HARI IDUIK” DALAM KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PESISIR KENAGARIAN SUNGAI PINANG KABUPATEN PESISI SELATAN Murhenna Uzra; Suparno
Journal of Scientech Research and Development Vol 2 No 1 (2020): JSRD, June 2020
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.726 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v2i1.11

Abstract

Artikel ini menguraikan tentang peraturan dalam pemanfaatan sumberdaya laut atau perairan di Wilayah pesisir oleh nelayan tangkap pukat pantai di kenagarian Sungai pinang Kabupaten Pesisir Selatan. Aturan yang diberlakukan tersebut adalah penentuan hari dalam menangkap ikan yang lebih dikenal dengan “Hari mati dan Hari iduik”. Tujuan penelitian ini menganalisa kondisi sosial ekonomi nelayan dalam implementasi pemanfaatan kearifan lokal tersebut terhadap pengelolaan sumberdaya perairan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan Focus Group Discusion (FGD) terhadap nara sumber nelayan setempat dan tokoh adat atau tokoh masyarakat yang mengetahui aturan tersebut sebagai kebijakan dalam pemanfaatan sumberdaya perairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerifan lokal tradisi “Hari mati dan hari iduik” dalam kegiatan penangkapan ikan merupakan wujud toleransi antara sesama nelayan dalam pemanfaatan sumberdaya perairan di kawasan Nagari Sungai Pinang. Adapun tujuan pemberlakuan peraturan tersebut memberikan kesempatan bagi setiap nelayan untuk mennangkapan ikan pada hari-hari yang telah ditentukan. Menurut Hasrawaty et all 2017, kearifan lokal sudah teruji dan selalu mengalami kontekstualisasi sejalan dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi. Sebagai konsekuensinya kearifan lokal bukan suatu yang bersifat statis melainkan berkembang secara komulatif, sejalan dengan perkembangan masyarakat.
Socio-Economic Conditions of Fishermen's Community in South Nagari Tiku, Agam Regency Murhenna Uzra; Irwan Febrianto; Siti Aisyah
Berkala Perikanan Terubuk Vol 51, No 3 (2023): November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.51.1.1970-1978

Abstract

This research examines the socio-economic conditions of fishermen in Nagari Tiku Selatan due to the influence of life phenomena and natural disasters that recently hit almost all over the world. The consequences of this phenomenon have a negative impact on people's lives and economic conditions on household income. Various prevention efforts are carried out by both the central and regional governments. For Nagari Tiku Selatan, community leaders and traditional leaders are active in overcoming this condition. One of the efforts made is the local wisdom ritual of rejecting reinforcements which is believed to be able to help restore the economic situation of the people in Nagari Tiku Selatan. The method in this study was collecting primary and secondary data, conducting active interviews with the help of a questionnaire that had been inserted. The results show that the tradition of rejecting reinforcements is carried out if there are signs of a decrease in production or yields and the income of fishermen and farmers in Nagari Tiku Selatan. The ceremony of turning back reinforcements was carried out as a form of economic recovery for fishermen and farmers after going through difficult times in terms of income which could not be separated from the elements of natural disasters and the community's negligence towards religious norms and customary regulations in the social environment of the community in Nagari Tiku Selatan. Rejecting Bala activities as a hereditary activity is believed to be able to return the community's economic situation to a better direction after facing other calamities that hit the economy of the people of Nagari Tiku Selatan.
Green Economic Strategy: Mangrove Ecotourism Guide Training ForGen-Z In Kenagarian Sungai Pinang Pesir Selatan District: Strategi Ekonomi Hijau: Pelatihan Panduan Ekowisata Mangrove Bagi Gen-Z Di Kenagarian Sungai Pinang Kabupaten Pesir Selatan Murhenna Uzra; Reffi Aryzegovina; Adipo Raman; Rahma Wahyudin
Journal of Community Service and Application of Science Vol. 2 No. 2 (2023): JOURNAL OF COMMUNITY SERVICE AND APPLICATION SCIENCE (JCSAS)
Publisher : KPN Kopertis X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62769/21pe1e38

Abstract

Nagari Sungai Pinang is an area of Pesisir Selatan Regency that has Mangrove Ecotourism potential. This is the strategy of the Provincial Government and the South Coastal Government to make the Nagari Sungai Pinang area into an educational tourism center in the field of coral reef conservation and mangrove cultivation. However the problem is the very limited level of community education, coupled with the stigma of low learning motivation, means that the development of scientific literacy in mangroves in Nagari Sungai Pinang needs attention. The aim of this community service is to create a strategy for creating quality Tour Guides from Gen-Z and to make mangrove ecotourism a destination for tourists visiting Nagari Sungai Pinang. The steps built from this strategy are literacy given to nagari children with the concept of Green Economic Modeling as well as personal communication skills. They are members of the Andespin Youth Group community (Anak nagari Sungai Pinang Village). The number of members of this community is more than 200 people, the majority of whom are young people. The results of this activity make Green Economics an optimization of improving community welfare by utilizing mangrove forest resources, and making a good contribution to the environment. Thefuture output of this research is to produce Mangrove Tour Guides who are skilled and intelligent in promoting their nagari's tourism products, especially mangroves in the Nagari Sungai Pinang area, Pesisir Selatan Regency.
EDUKASI EKOWISATA MELALUI PENANAMAN MANGROVE BERSAMA MASYARAKAT DI KAWASAN NAGARI SUNGAI PINANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Uzra, Murhenna; Ikhlas, Boni; Wahyudin, Rama; Irwandi, Irwandi; Febrianto, Irwan; Mukhtar, Dertha; Roza, Sri Yenica
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.8.1.5-10.2024

Abstract

Wilayah hutan mangrove di Pesisir Selatan mencapai ±896,73 ha. Merupakan hutan mangrove urutan ke tiga terluas di Sumatera Barat yang dapat dikembangkan sebagai daerah eowisata.(Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan, 2019), menjadi strategi Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan untuk dijadikan kawasan Pusat Wisata edukasi dibidang konservasi perairan pembudidayaan tanaman mangrove. Yang menjadi permasalahan dalam ha ini adalah tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat terhadap tanaman mangrove yang sangat terbatas. Berdasarkan hasil stigma motivasi belajar yang rendah membuat perkembangan literasi keilmuan magrove di Nagari Sungai Pinang perlu di bimbing. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah Menciptakan masyarakat yang cinta lingkungan serta sadar akan pentingnya membudidayakan tanaman mangrove serta menjadikan ekowisata mangrove sebagai wisata edukasi bagi wisatawan yang berkunjung ke Nagari Sungai Pinang. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan tentang wilayah pesisir hutan mangrove serta manfaat dan pengaruh terhadap ekonomi masyarakat pesisir. Pemberian edukasi berupa pengetahuan cara pembibitan dan penanaman pohon mangrove di kawasan pantai Nagari Sungai Pinang dengan masyarakat. Hasil dalam kegiatan ini adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan pemanfatan Sumber daya hutan mangrove, dan memberikan kontribusi yang baik bagi lingkungan pesisir, kedepannya kegiatan ini untuk melestarikan habitat pohon Mangrove yang dapat dimanfaatkan sebagai ekowisata edukasi berkelanjutan bahari Nagari Sungai Pinang Kabupaten Pesisir Selatan. ABSTRACT The mangrove forest area in Pesisir Selatan reaches ±896.73 ha. It is the third largest mangrove forest in West Sumatra which can be developed as an ecotourism area. (South Pesisir Regency Environmental Service, 2019), is the strategy of the Provincial Government and the South Pesisir Regency Government to become an educational tourism center area in the field of water conservation and cultivation of mangrove plants. The problem in this case is the very limited level of education and knowledge of the community regarding mangrove plants. Based on the results of the stigma of low learning motivation, the development of scientific literacy in mangroves in Nagari Sungai Pinang needs to be guided. The aim of this community service is to create a society that loves the environment and is aware of the importance of cultivating mangrove plants and makes mangrove ecotourism an educational tourism for tourists visiting Nagari Sungai Pinang. The method used in this service activity is to provide knowledge about coastal mangrove forest areas and the benefits and influence on the economy of coastal communities. Providing education in the form of knowledge on how to seed and plant mangrove trees in the Nagari Sungai Pinang coastal area with the community. The results of this activity are to improve community welfare by utilizing mangrove forest resources, and making a good contribution to the coastal environment. In the future, this activity will preserve the habitat of mangrove trees which can be used as marine sustainable educational ecotourism in Nagari Sungai Pinang, Pesisir Selatan Regency.
The Integration of Environmentally Friendly Fish Capture Technology for Fishermen in Padang City Uzra, Murhenna; Febrianto, Iwan; Saputra, Roni; Edinov, Sanny; Sari, Siska Fitrima; Aryzegovina, Reffi; Yuliana, Liza; Sari, Mistia
The Future of Education Journal Vol 4 No 1 (2025)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Yayasan Pendidikan Tumpuan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61445/tofedu.v4i1.446

Abstract

One part of the influence of technological developments is fishermen's fishing gear. The aim of using modern fishing gear is to make it easier for fishermen to reach a wider range of fishing activities and optimize their catch. However, not all fishing gear used by fishermen can have a positive effect on preserving the aquatic environment. Such as the use of trawl nets, chemicals and explosives can damage the potential of marine resources. It is necessary to understand and raise awareness among fishermen regarding the use of fishing gear that is not environmentally friendly. The Method for Conveying Understanding of the Integration of Environmentally Friendly Fishing Equipment Technology for Fishermen in the city of Padang is a form of Tridharma tertiary service for lecturers at Nahdlatul Ulama University, West Sumatra in creating resources that understand the sustainability of water potential so that they can be utilized sustainably for future generations. The results of this service activity motivate fishermen to work together to protect the aquatic environment by not using fishing gear that can damage the waters and have the potential to protect aquatic resources in the future.
Peran Wisata Bahari Sebagai Ekoturisem Berkelanjutan Terhadap Ekonomi Nelayan Ikhlas, Boni; Uzra, Murhenna; Firdaus, Firdaus
Educativo: Jurnal Pendidikan Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Teknik, Komputer, Agroteknologi dan Sains (Marostek)
Publisher : PT. Marosk Zada Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.276 KB) | DOI: 10.56248/marostek.v1i2.36

Abstract

Tujuan dalam melakukan penelitian ini agar dapat mengetahui bagaimana peran pariwisata Bahari terhadap Ekotourisem Berkelanjutan Bagi Nelayan Di Nagari Sungai Pisang Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Hasil penelitian didapat bahwa Peran dari wisata bahari terhadap pemberdayaan serta ekotourisme berkelanjutan bagi nelayan Sungai Pisang dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga adalah; terpenuhinya kebutuhan keluarga sehari-hari, ditandai terpenuhinya kebutuhan primer, sekunder dan tersier, sedangkan di bidang pendidikan adalah; meningkatnya pengetahuan dan jenjang pendidikan yang di dapat oleh nelayan melalui pelatihandan pembinaan yang di fasilitasi oleh instansi pemerintah ataupun non pemerintah di bidang pariwisata agar masyarakat bertanggung jawab atas perkembangan dan pelestarian pariwisata bahari di Sungai Pisang itu sendiri, selanjutnya di bidang sosial, tetap dijaga kearian lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat, bertujuan menjaga dan melindungi sumberdaya perairan sebagai aset fenomena wisata untuk generasi selanjutnya.
Analysis of the Integration of Environmentally Friendly Fishing Gear Technology in the Aquatic Conservation Areas of Agam Regency for the Sustainable Improvement of Fishermen's Economy Uzra, Murhenna; Sari, Siska Fitrima; Triawan , Ade; Zahmi , April; Efendi, Gustri
The Future of Education Journal Vol 4 No 6 (2025)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Yayasan Pendidikan Tumpuan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61445/tofedu.v4i6.787

Abstract

The use of environmentally friendly fishing gear has been proven to have a positive impact not only on the aquatic ecosystem in the conservation areas of Agam Regency but also on the economic aspects of fishermen. The use of selective fishing gear can reduce over-exploitation of fish stocks, which ultimately creates a sustainable fisheries system. The aim of this study is to educate the use of bagan (fish trap) technology to improve the economy of fishermen in a better and more sustainable way. The method used is research development, utilizing primary and secondary data through questionnaires, surveys, and structured interviews. The results of the study indicate that the integration of this technology is also in line with the principles of blue economy and marine conservation, where the balance between utilization and preservation is the key focus. Intensive training and mentoring from government institutions, as well as multi-stakeholder collaboration, are key factors in the success of this implementation. However, the main challenge lies in the aspects of socialization and availability of tools. Further efforts in the form of continuous education and more affordable financing schemes are needed so that all fishermen can fully transition without concerns about short-term economic aspects.