Aliifah, Maitsa Wafaa
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Determination of Standard Parameters and Phytochemical Screening of Ethanol Extract of Burdock Root (Arctium lappa L.) Aliifah, Maitsa Wafaa; Nurdianti, Lusi; Wildan Muhtar, Mohammad; Arif Maulana Yusuf, Fitra; Octavia, Tasya; Nur Fadilah, Yayang
Indonesian Journal of Pharmaceutics Vol 5, Issue 3, Sept - Dec 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran (Unpad)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/idjp.v5i3.52738

Abstract

Gobo root (Arctium lappa L.) is one plant that is empirically used to lower blood sugar levels. The phytochemical content and standard parameters of Gobo root ethanol extract were investigated in this study. The maceration method was used to extract the samples using 70% ethanol solvent. The thick extract was obtained by evaporation. The percentage yield of gobo root extract (Arctium lappa L.) obtained was 46.24%. The results of organoleptic (macroscopic) examination produce blackish-brown extracts, thick, slightly sour taste, and a distinctive smell. Furthermore, phytochemical screening tests were carried out and determination of extract standard parameters which included water-soluble pollen, ethanol-soluble juice, drying shrinkage, water content, and total ash content. Obtained chemical compounds from gobo root extract, namely alkaloids, flavonoids, tannins, polyphenols, and triterpenoids. The results of determining the standard parameters of gobo root extract showed the value of water soluble juice content of 84.55% and ethanol soluble juice content of 27.8%.The drying shrinkage value is 25.52%, the moisture content is 5%, and the total ash content is 0.41%.Keywords: Arctium lappa L., Extract standardization, Phytochemical screening,                    Maseration extraction
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENYIMPANAN DAN PEMBUANGAN OBAT KEDALUWARSA Shaleha, Resha Resmawati; Zaniera, Zaniera; Aliifah, Maitsa Wafaa; Dwiputri, Nadya; Dewi, Riska Nurmala; Tisnawati, Eva; Marliyani, Mila; Rachma, Diva
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31210

Abstract

Abstrak: Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh perilaku individu dalam mengelola obat di rumah untuk keperluan swamedikasi. Penyimpanan dan pembuangan obat kedaluwarsa yang tidak memenuhi standar menimbulkan resiko serius, seperti penyalahgunaan, keracunan dan dampak negatif terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh limbah farmasi. Tujuan kegiatan ini yaitu menambah pemahaman masyarakat berupa penyimpanan dan pembuangan obat kedaluwarsa yang benar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode berupa penyuluhan kesehatan dari tim mahasiswa dengan masyarakat kelurahan Setiaratu yang berjumlah 65 orang peserta 65 orang. Kegiatan ini dilakukan di Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Evaluasi yang dilakukan pada kegiatan ini dilihat dari meningkatnya skor hasil post-test dibandingkan dengan pre-testyang terdiri dari 10 pertanyaan mencakup 5 soal dengan pilihan jawaban ganda dan 5 soal lainnya berupa pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa sebelum kegiatan, sebagian besar peserta dengan persentase 96,92% memiliki skor rendah (3–4) pada pre-test, dan hanya 3,08% yang mencapai skor sedang (6–8). Setelah penyuluhan, seluruh peserta memperoleh peningkatan pengetahuan dengan persentase 100% pada saat post-test. Hasil uji Paired T-Test juga memperlihatkan kenaikan skor rata-rata dari 4.03 menjadi 10.00, menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan. Secara keseluruhan, penyuluhan tentang penyimpanan dan pembuangan obat kedaluwarsa berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat secara positif.Abstract: Public health is greatly influenced by individual behavior in managing drugs at home for self-medication purposes. Storage and disposal of expired drugs that do not meet standards pose serious risks, such as misuse, poisoning and negative impacts on the environment caused by pharmaceutical waste. This activity aims to increase public knowledge about the correct way to store and dispose of expired drugs. This community service activity uses a method in the form of health counseling from a student team with 65 participants. This activity was carried out in Setiaratu Sub-district, Cibeureum District, Tasikmalaya City. The evaluation carried out in this activity was seen from the increase in the post-test score compared to the pre-testwhich consisted of 10 questions including 5 questions with multiple choice answers and 5 other questions in the form of "Yes" and "No" answer choices. The results of the counseling showed that before the activity, most participants with a percentage of 96.92% had a low score (3-4) on the pre-test, and only 3.08% achieved a medium score (6-8). After counseling, all participants obtained an increase in knowledge with a percentage of 100% at the post-test. Paired T-Test also showed an increase in the mean score from 4.03 to 10.00, indicating a significant increase in knowledge. Overall, the counseling on the storage and disposal of expired medicines succeeded in positively improving the community's understanding.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DESA CAYUR TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN MUNTABER MELALUI PENYULUHAN DAN PEMANFAATAN TANAMAN HERBAL Rahmiyani, Ira; Aliifah, Maitsa Wafaa; Cahya, Riedho Prima; Faridah, Ida; Kusuma Dewi, Dilla Astrianti; Ulfa, Silva Nabila
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.25784

Abstract

Abstrak: Di era modernisasi, masalah penyakit semakin meningkat. Meskipun seiring dengan perkembangan zaman dimana terdapat kemajuan teknologi yang semakin canggih, tetapi hal ini bertentangan dengan kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dan pengobatan muntaber serta pemanfaatan bahan herbal sebagai pengobatan alternatif muntaber yang tersedia di Desa Cayur, Kabupaten Tasikmalaya. Mitra dalam kegiatan ini adalah masyarakat Desa Cayur sebanyak 30 partisipan. Pengabdian kepada masyarakat ini dimulai dengan melakukan perencanaan atau persiapan berupa survey lapangan di Desa Cayur, kemudian melakukan pelaksanaan kegiatan melalui penyuluhan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah serta demonstrasi pembuatan oralit dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan kemudian ditutup dengan evaluasi yang digunakan untuk menilai keberhasilan kegiatan penyuluhan. Sistem evaluasi ini mencakup pengukuran tingkat pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan pre-test dan post-test. Sebanyak 26,6 – 50% responden masih menjawab salah terkait kuesioner yang diberikan pada saat pre-test dan setelah dilakukan post-test semua responden menjawab benar 100%. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dan pengobatan muntaber setelah dilakukan penyuluhan dan pemanfaatan bahan herbal.Abstract: In the era of modernization, disease problems are increasing. Although along with the times where there are increasingly sophisticated technological advances, but this is contrary to environmental conditions and public health. This community service aims to increase community knowledge about the prevention and treatment of diarrhea and the utilization of herbal materials as an alternative treatment for diarrhea available in Cayur Village, Tasikmalaya Regency. The partners in this activity were the community of Cayur Village as many as 30 participants. This community service begins with planning or preparation in the form of a field survey in Cayur Village, then carrying out activities through health education counseling with lecture methods and demonstrations of making oralit followed by a question and answer session and then closed with an evaluation used to assess the success of counseling activities. This evaluation system includes measuring the level of community knowledge before and after counseling using pre-test and post-test. A total of 26.6 - 50% of respondents still answered incorrectly related to the questionnaire given during the pre-test and after the post-test all respondents answered correctly 100%. The results showed that there was an increase in community knowledge about the prevention and treatment of diarrhea after counseling and utilization of herbal ingredients.