Irawati Dinasari Retnaningtyas
Unknown Affiliation

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISA KUALITAS DAGING SAPI BALI BERDASARKAN UMUR POTONG DI RPH LESTARI, KECAMATAN LIBURENG KABUPATEN BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN Andi Kausar Arisandi; Oktavia Rahayu Puspitarini; Irawati Dinasari Retnaningtyas
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 7, No 1 (2024): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sapi Bali merupakan sapi lokal khas Indonesia yang memiliki banyak keistimewaan, salah satunya terletak di kualitas dagingnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisa kualitas daging sapi Bali berdasarkan umur potong di RPH Lestari, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Digunakan sebanyak 3 kg bagian has luar dari daging sapi Bali sebagai materi, serta oven, kertas Whatman, kertas grafik, timbangan analitik, 2 buah kaca tebal, wadah/cawan, beban seberat 35 kg, pH meter dan ATK sebagai alat dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) berdasarkan bobot badan. Terdapat 3 perlakuan pada penelitian ini, dengan P1: daging sapi Bali berumur < 1,5 tahun, P2: daging sapi Bali berumur 2-3 tahun, P3: daging sapi Bali berumur > 5 tahun. Setiap perlakuan dilakukan perulangan sebanyak 4 kali. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah bau, warna, nilai pH, kadar air, dan Water Holding Capacity (WHC). Analisis data yang digunakan adalah analisis ragam satu arah dilanjutkan dengan analisis Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) apabila didapati pengaruh. Hasil yang diperoleh untuk rata-rata bau daging sapi Bali adalah P1= 4,00a, P2= 3,75b, dan P3= 2,50c; untuk rata-rata warna daging sapi Bali adalah P1= 3,00c(3), P2= 5,00b(5), dan P3= 7,75a(7-8); untuk rata-rata nilai pH daging sapi Bali adalah P1= 5,53b, P2= 5,38ab, dan P3= 5,31a; untuk rata – rata kadar air (%) daging sapi bali adalah P1= 73,76c, P2= 71,85b, dan P3= 70,92a; dan untuk Water Holding Capacity (WHC) (%) adalah P1= 24,19b, P2=23,95b, dan P3= 21,52a. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara umur daging sapi Bali terhadap kualitas daging sapi Bali di RPH Lestari.Kata kunci: daging sapi bali, umur potong daging, studi kasus, kualitas daging.  
PENGARUH PERENDAMAN BERBAGAI KONSESNTRASI INFUSA DAUN SALAM PADA DAGING AYAM PETELUR AFKIR TERHADAP JUMLAH MIKROBA DAN UJI ORGANOLEPTIK Muhammad Riski Wijaya; Dedi Suryanto; Irawati Dinasari Retnaningtyas
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 7, No 1 (2024): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh perendaman berbagai konsentrasi infusa daun salam pada daging ayam petelur afkir terhadap jumlah mikroba dan uji organoleptik. penelitian dilaksanakan di laboratorium terpadu fakultas peternakan Universitas Islam Malang, Malang. Materi yang digunakan pada penelitian ini yaitu daging ayam petelur afkir sebanyak 1.640 gram bagian dada, daun salam, Nutrient agar (NA), aquades. Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan perendaman infusa daun salam selama 60 menit dengan konsentrasi yang berbeda adapun perlakuanya, P0=0%, P1=10%, P2=20%, dan P3=30%. Data dianalisis menggunakan Analysis Of Variance (Anova), Apabila hasil menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan perendaman berbagai konsentrasi infusa daun salam pada daging ayam petelur afkir tidak berpengaruh nyata  (P>0,05) terhadap jumlah mikroba, adapun rata-rata total mikroba (CFU/g) Pada P0=7,7x105, P1=6,6x105, P2=5,7x105 ,P3=5,8x105 , Sedangkan terhadap uji organoleptik menunjukan berpengaruh sangat nyata (P<0,01), nilai modus dan notasi uji aroma menghasilkan (P0)=1a, (P1)=3b, (P2)=4c, (P3)=5d. nilai modus pada uji rasa (P0)=1a, (P1)=4b, (P2)=4b, (P3)=5c. nilai modus pada uji kesukaan (P0)=1a, (P3)=2b, (P2)=2b, (P1)=4c dan berdasarkan uji warna (P0)=1a, (P1)=2b, (P2)=2b, (P3)=2b. Kesimpulan pada penelitian ini adalah perendaman infusa daun salam  selama satu jam pada daging ayam petelur afkir tidak mempengaruhi jumlah mikroba jumlah mikroba, sedangkan pada uji organoleptik dengan perendaman sebanyak 10% paling disukai dari segi rasa, aroma, warna,Kata Kunci : ayam petelur afkir, daun salam, jumlah mikroba, uji organoleptik,
PENGARUH PENGGUNAAN PAKAN CAMPURAN PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP BIAYA PAKAN PERKILOGRAM PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN IOFC AYAM JANTAN PETELUR PERIODE FINISHER Muhammad Daffa Ryandika Putra; Farid Wadjdi; Irawati Dinasari Retnaningtyas
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 7, No 1 (2024): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalis pengaruh penggunaan pakan campuran pada pakan komersial terhadap biaya pakan perkilogram pertambahan bobot badan dan IOFC ayam jantan petelur periode finisher. Penelitian dilaksanakan di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Materi yang digunakan antara lain 64 ekor ayam jantan petelur finisher strain lohmann umur 30 hari. Ayam jantan petelur dipelihara selama 30 hari menggunakan pakan komersial sebanyak 64000 gram dan pakan campuran yang terdiri dari ampas bir 5700 gram, jagung terfermentasi 5700  gram dan tepung ikan 300 gram. Metode yang digunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap. Penelitian ini menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) sebagai metode analisa data. Jika ada perbedaan data diperlukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Perlakuan dalam penelitian ini adalah P0 = 100% pakan komersial, P1 = 90% pakan komersial + 10% pakan campuran, P2 = 80% pakan komersial + 20 pakan campuran, P3 = 70% pakan komersial + pakan campuran. Hasil penelitian penggunaan pakan campuran pada pakan komersial terhadap biaya pakan perkilogram pertambahan bobot badan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) sedangkan terhadap IOFC juga berpengaruh sangat nyata (P<0,01). Adapun hasil rerata biaya pakan perkilogram pertambahan bobot badan (Rp/kg pbb) adalah P0: Rp16.340, P1: Rp14.750, P2 : Rp14.620, P3: Rp14.295, sedangkan rerata IOFC (Rp/kg) adalah P0: Rp862, P1: Rp4.929, P2: Rp3.782, P3: Rp3.837.Kata Kunci : pakan campuran, pakan komersial, ayam jantan petelur, biaya pakan, IOFC
ANALISIS JUMLAH POPULASI AYAM TERHADAP KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR (Gallus sp) (Artikel Riview) Ina Dwi Istiqomah; Irawati Dinasari Retnaningtyas
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 01 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi kelayakan merupakan analisis untuk menentukan layak atau tidak layak suatu rencana usaha yang mencakup aspek SDM, pemasaran, operasi, keuangan, lingkungan dan yuridis. Tingkat pendidikan, jenis kelamin, umur, pengalaman beternak dan skala usaha merupakan faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha peternakan ayam petelur. Obat – obatan, pakan, jumlah tenaga kerja serta bibit merupakan hal yang berpengaruh terhadap produksi ayam ras (layer). Faktor dari pendapatan peternakan ayam ras (layer) antara lain : tenaga kerja, modal, harga jual dan jumlah produksi. Analisis finansial diperlukan untuk mengetahui biaya dan penerimaan peternak dengan memperkirakan usaha yang sedang dijalankan untung atau rugi, yang terdiri dari : R / C ( Revenue Cost Ratio ), B / C ( Benefi Cost Ratio ), BEP ( Break Event Point ) yang terdiri dari BEP Harga dan BEP produksi. Untuk populasi 990 sampai 65.500 ekor ayam ras petelur sudah mendapatkan keuntungan artinya sudah layak untuk dijalankan dan dikembangkan hal ini sudah dibuktikan melalui analisis finalsial yang terdiri dari analisis R / C ( Revenue Cost Ratio ), B /  C (Benefi Cost Ratio )serta BEP ( Break Event Point ). Biaya variabel sangat berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan yang diperoleh peternak. Guna mencapai BEP, peternak menjual produknya (telur) di atas harga BEP, semakin besar biaya produksi maka semakin banyak produk yang harus dijual, dan begitupun sebaliknya. 
PENGARUH PERENDAMAN DAGlNG AYAM KAMUNG DENGAN CAMPURAN SARl DAUN DAN BlJI PEPAYA (Carica papaya L) VARIETAS CALIFORNIA TERHADAP NILAl SUSUT MASAK DAN KUALITAS ORGANOLEPTlK Nurmaya Syafirah; Oktavia Rahayu Puspitarini; Irawati Dinasari Retnaningtyas
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 7, No 1 (2024): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perendaman campuran sari daun dan biji papaya terhadap niIai susut masak dan kualitas organoleptik daging ayam kampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan rancangan Iengkap (RAL). Perlakan dan perendaman berbagai konsentrasi campuran sari daun dan biji pepaya dengan 5 ulangan dan 4 perlakuan yaitu P0 = tanpa perendaman (kontrol), P1 = perendaman dengan konsentrasi 15%, P2 = perendaman dengan konsentrasi 20%, dan P3 = perendaman dengan konsentrasi 25% dengan Iama perendaman 45 menit. Variabel yang diamati berupa susut masak dan kualitas organoleptik (warna, aroma, rasa dan kesukaan). Data hasil pengamatan dianalisa dengan anaIisis ragaman (ANOVA) dengan taraf nyata 1% dan dilanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman campuran sari daun dan biji papaya berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai susut masak dan kualitas organoleptik daging ayam kampung. Perendaman campuran sari daun dan biji papaya dengan konsentrasi 15% menghasilkan nilai susut masak dalam taraf normal, warna agak putih, beraroma daging ayam, tidak terasa pahit, dengan tingkat kesukaan panelis agak suka. Perendaan campuran sari daun dan biji papaya 15% direkomendasikan untuk merendam dagingng ayam kampung dalam menghasikan nilai susut masak dan kualitas organoeptik normal.Kata Kunci : Dada Daging Ayam kampung, susut masak, dan kualitas organoleptik.
PENGARUH PERENDAMAN ASAM GELUGUR TERHADAP KADAR AIR, WATER HOLDlNG CAPAClTY (WHC), DAN SUSUT MASAK PADA DAGlNG SAPI BRAHMAN CROSS Nadyah Maharani Amir Hamzah; Dedi Suryanto; Irawati Dinasari Retnaningtyas
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi dampak perendaman asam gelugur terhadap Kadar Air, Water HoIding Capacity (WHC), dan Susut Masak pada daging sapi Brahman Cross. Sampel yang digunakan dalam peneIitian ini adalah daging sapi Brahman Cross jantan berumur 4-5 tahun, khususnya pada bagian paha, dengan berat 506 gram, serta menggunakan 75 gram asam gelugur kering. Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang melibatkan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Keempat perlakuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: P0 = daging sapi Brahman Cross + tanpa asam gelugur (0%), P1 = daging sapi Brahman Cross + konsentrasi asam gelugur 10%, P2 = daging sapi Brahman Cross + konsentrasi asam gelugur 12,5%, dan P3 = daging sapi Brahman Cross + konsentrasi asam gelugur 15%. VariabeI yang diamati dalam peneIitian ini mencakup kadar air, Water HoIding Capacity (WHC), dan susut masak pada daging sapi Brahman Cross. Data penelitian dianaIisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Jika hasil ANOVA menunjukkan pengaruh yang signifikan, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman dengan konsentrasi asam gelugur sebanyak 15% pada daging sapi Brahman Cross memiliki pengaruh yang sangat signifikan (P˂0,01) terhadap kadar air, WHC, dan susut masak. Rata-rata nilai kadar air (%) pada setiap perlakuan adalah (P0) 59,15a , (P1) 65,45b , (P2) 70,15c , (P3) 75,25d . Nilai WHC (%) adalah (P0) 30,15a , (P1) 29,41b , (P2) 28,29c , (P3) 25,22d . Sementara nilai susut masak (%) adalah (P0) 46,64a , (P1) 49,14b , (P2) 49,66c , (P3) 50,89d . Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa perendaman dengan asam gelugur dapat signifikan meningkatkan kadar air dan susut masak, namun sebaliknya dapat menurunkan nilai WHC pada daging sapi Brahman Cross jantan berumur 4-5 tahun. Meskipun demikian, nilai-nilai ini masih dalam kisaran normal. Kata kunci: asam gelugur, daging sapi Brahman Cross, kadar air, WHC, susut masak.