p-Index From 2020 - 2025
0.882
P-Index
This Author published in this journals
All Journal KHIDMAT SOSIAL
Makmur Sunusi
Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FUNGSI SOSIAL CAPITAL MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN COMMUNITY RESILIENCE DALAM PENANGGULANGAN COVID-19 DI KAMPUNG SAWAH, KELURAHAN JATIMULYA, KECAMATAN CILODONG, DEPOK Makmur Sunusi; Wa Ode Asmawati; Rifkiyati Rifkiyati; Dzu Alif Fadhlan; Reza Rahmawati
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya bertahan di tengah pandemi COVID-19, masyarakat terdorong untuk memperkuat resiliensi guna memastikan anggotanya tetap dalam keadaan sejahtera, yakni dengan mengoptimalkan modal sosial yang ada seperti memperkuat rasa saling percaya, membangun relasi sosial dan jaringan kerjasama, dan mendasarkan keputusan-keputusan pada norma yang disepakati bersama. Hal yang sama juga terjadi pada masyarakat Kampung Sawah, Kelurahan Jatimulya, Cilodong, Depok yang kebanyakan masyarakatnya bekerja pada sektor jasa. Melalui pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran modal sosial dalam meningkatkan community resilience masyarakat Kampung Sawah, Kelurahan Jatimulya, Cilodong, Depok. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi literatur yang kemudian dianalisa menggunakan manual coding untuk mengategorikan data-data yang terkumpul ke dalam sub-sub tema yang serupa. Tahapan proses kategorisasi data yang terkumpul dilakukan melalui open coding, axial coding dan selective coding. Hasil penelitian memberikan gambaran mendalam mengenai bagaimana masyarakat Kampung Sawah, Kelurahan Jatimulya, Cilodong, Depok dapat bertahan dari krisis akibat pandemi COVID-19. Community resilience masyarakat ini dalam menghadapi krisis pandemi COVID-19 terbentuk karena bervariasinya modal sosial yang dimiliki, antara lain Kepercayaan & Share Values; Kerjasama Mutual; Jaringan Sosial; Partisipasi; Standar Perilaku yang Mengikat; Sumberdaya; Keterlibatan Pemimpin dan Lembaga Sosial. Hasil penelitian akan diseminasikan melalui jurnal dan diskusi terfokus. Kata kunci: Modal Sosial, Pandemi COVID-19, Resiliensi Komunitas
SPIRIT AL MAAUN DALAM PEMBELAJARAN “KESEJAHTERAAN SOSIAL DALAM ISLAM” PADA PRODI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH DAN AISYIYAH (PTMA) SELURUH INDONESIA Almisar Hamid; Moh Amin Tohari; Makmur Sunusi
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui spirit Al Maaun dalam pembelajaran mata kuliah Al Islam III atau sebutan lain Kesejahteraan Sosialdan Islam. Pembelajaran  adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi pada Bab I (Ketentuan Umum) pasal 1 ayat 12. Keberhasilan suatu pembembelajaran ditentukan oleh banyak faktor, antara lain: pendidik, peserta didik, sarana dan prasarana dan lingkungan belajar. Keempat faktor tersebut dapat dikatakan sebagai komponen sitem yang membuat sistem bisa dinamis. Apabila salah satu komponen sistem mengalami kerusakan maka sebuah sistem tentunya tidak akan dinamis berfugsi. Dua dari komponen sistem itu yang sangat menentukan adalah pendidik/dosen dan anak didik/mahasiswa.   Dalam penelitian pendekatan   yang digunakan adalah kualitatif. Informan  dari dosen – dosen/para pendidik yang mengampu mata kuliah ini. Teknik pengumpulan data menggunakan focus Group Discussion (FGD) jarak jauh karena masih dalam suasana pandemi Covid 19. Temuan penelitian adalah ternyata penamaan matakuliah ini tidak sama di semua perguruan tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah seluruh Indonesia. Begitu juga dalam pembelajaran, spirit Al Maaun ada yang hanya dibahas di kelas dan ada juga penugasan mahasiswa kelapangan. Sebagai saran, penugasan mahasiswa ke lapangan sebaiknya menggunakan pendekatan pemberdayaan; bukan sekedar bantuan. Dalam perspektif kajian kesejahtraan sosial, bantuan dapat diberikan apabila seseorang belum atau  tidak produktif lagi. Kata Kunci: Spirit Al Maaun, pembelajaran, kesejahteraan sosial
PERAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DALAM MEMBANGUN RESILIENSI Muhammad Rafi Rihansyah; Makmur Sunusi
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemahaman tentang kecanduan diperlukan untuk memberikan gambaran tentang kondisi mental para pecandu dan proses perubahan yang harus dialami selama melakukan proses rehabilitasi. Proses pembinaan dalam Lembaga Rehabilitasi dengan penerapan Bimbingan Sosial menjadi pilihan untuk dibahas terutama sebagai upaya membangun resiliensi yang memiliki ketahanan diri yang kuat pada mantan korban penyalahgunaan NAPZA. Dari penerapan bimbingan sosial tersebut yang ditujukan untuk korban penyalahgunaan NAPZA bertujuan untuk korban dapat meyakini dirinya mampu berubah, adanya kesadaran dalam memiliki tanggung jawab pada dirinya sendiri, dan membangun resiliensi atau ketahanan diri untuk tidak lagi menggunakan NAPZA ketika korban penyalahgunaan NAPZA sudah selesai menjalani program rehabilitasi sosial tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana model membangun resiliensi korban penyalahgunaan NAPZA. Berdasarkan data yang didapat dari berbagai jurnal, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa selain masalah relapse, pada mantan pecandu NAPZA juga terdapat masalah baik secara intrapersonal maupun interpersonal. Masalah intrapersonal terdiri dari rendahnya kemampuan meregulasi emosi dan optimisme, ketidakmampuan untuk meyakini diri sendiri, dan ketidakmampuan untuk memecahkan masalah. Sedangkan masalah interpersonal antara lain seperti hubungan yang tidak memadai dengan lingkungan sekitar dan harga diri yang rendah karena adanya stigma negatif. Upaya mempertahankan diri agar tidak relapse, serta dapat membangun kembali kehidupan dan menjadi lebih baik maka dibutuhkanlah suatu kemampuan untuk dapat bertahan dalam keadaan yang sulit. Dengan bimbingan sosial diharapkan mantan korban penyalahgunaan NAPZA mampu bertahan dalam keadaan yang menyulitkan disebut dengan resiliensi. Resiliensi ini dapat mengubah kondisi faktor resiko dan faktor pelindung yang muncul untuk dihubungkan dengan kelemahan dan kekuatan individu untuk melawan serangan-serangan dari gangguan sehingga dapat menghasilkan resiliensi dalam menghadapi tantangan yang serius. Karena itulah resiliensi berperan penting bagi korban penyalahgunaan NAPZA agar dapat kembali ke lingkungan masyarakat dan tidak kembali relapse atau kambuh.Kata Kunci: Bimbingan Sosial, Penyalahgunaan NAPZA, Resiliensi.
REHABILITASI SOSIAL KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA MELALUI PROGRAM PELATIHAN VOKASIONAL (Studi Kasus Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA Galih Pakuan-Bogor) Nabilah Eka Pratiwi Ruffa Harahap; Makmur Sunusi
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

BRSKPN Galih Pakuan Bogor merupakan sebuah lembaga rehabilitasi sosial percontohan korban penyalahgunaan NAPZA dibawah naungan Kementerian Sosial Republik Indonesia, dengan metode Therapy Community (TC) dan pendekatan pekerja sosial melalui tujuh komponen pelayanan program yaitu: Dukungan pemenuhan hidup layak; Perawatan sosial; Dukungan keluarga; Terapi fisik, mental dan psikososial; Pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan; Bantuan dan asistensi sosial; dan Dukungan aksesibilitas. Penelitian ini bertujuan memahami proses rehabilitasi sosial terhadap korban penyalahgunaan NAPZA; mengetahui peran rehabilitasi sosial melalui program pelatihan vokasional; memahami pentingnya pelatihan vokasional bagi korban penyalahgunaan NAPZA; dan mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat selama proses rehabilitasi sosial. Adapun yang menjadi subjek penelitian 1 orang mantan penerima manfaat dan 4 orang staff di BRSKPN Galih Pakuan Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah pentingnya pelatihan vokasional dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi penerima manfaat sesuai dengan minatnya. Adapun jenis vokasional berupa yang sudah berjalan vokasional motor sebanyak 1 orang menghasilkan kaos dan tote bag, dan sablon sebanyak 4 orang, namun saat ini masih dalam proses pembenahan dan penambahan jenis pelatihan vokasional serta pembinaan kewirausahaan baik sarana maupun prasarana pendukung. Setelah mengikuti pelatihan vokasional, mereka diberikan kesempatan magang sesuai keahliannya, namun belum adanya kerjasama dan pembuatan MoU dengan berbagai mitra terkait proses penyaluran kerja.Kata kunci: Rehabilitasi Sosial, Korban Penyalahgunaan NAPZA, Program Pelatihan Vokasional
SIKAP DAN PERILAKU WANITA KARIR TERHADAP KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (Studi DP3AP2KB Kota Tangerang Selatan) Agita Noza Damayanti; Makmur Sunusi
KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : KHIDMAT SOSIAL: Journal of Social Work and Social Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini tentang analisis kebijakan pengarusutamaan gender terhadap kesejahteraan perempuan karir (studi DP3AP2KB Kota Tangerang Selatan). Rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Apakah Apakah kebijakan pengarusutamaan gender sudah mengakomodir keadilan gender pada perempuan karir? Bagaimana penerapan hak-hak kebutuhan perempuan karir di Kota Tangerang Selatan? Penulis menggunakan teori gender, pengarusutamaan gender, dan juga kesejahteraan sosial. Penelitian ini mengguwnakan metode penelitian kualitatif, dengan mendeskripsikan seluruh hasil penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara, observasi, dan juga dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian di analisis dengan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan pengarusutamaan gender belum sepenuhnya terlaksana dengan baik, faktor utama hal tersebut adalah karen masih kurangnya sosialisasi terkait kebijakan ini kemudian hasil dilapangan menunjukan masih adanya diskriminasi gender pada perempuan karir di tempat kerja menyangkut promosi jabatan dan juga dinas luar, terkait kenyamanan dan keamanan bekerja pada wanita karir masih belum optimal karena narasumber yang merupakan wanita karir menunjukan adanya beberapa perilaku seperti pandangan dan ucapan yang menurut mereka termasuk kekerasan senskual, dalam hal hak cuti yang didapatkan perempuan karir berupa cuti melahirkan, cuti haid, dan cuti keguguran kehamilan sudah diterapkan sesuai dengan peraturan yang ada namun dalam masa cuti masih ada beberapa hak yang tidak dipenuhi seperti tidak adanya uang makan meski upah tetap dibayar penuh. Kata Kunci: Gender, Pengarusutamaan Gender, dan Kesejahteraan Sosial