p-Index From 2020 - 2025
1.048
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Frontier Agribisnis
Yusuf Aziz
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Pemasaran Sapi Potong di Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Ibnu Husin; Muzdalifah Muzdalifah; Yusuf Aziz
Frontier Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i3.5922

Abstract

Kecamatan Takisung menjadi salah satu sentra sapi potong di Kabupaten Tanah Laut. Pemilihan saluran pemasaran yang pendek merupakan salah satu sistem pemasaran yang efisien, sehingga akan menguntungkan peternak dan konsumen. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi bentuk saluran pemasaran sapi potong, mengetahui biaya, keuntungan, dan margin pemasaran, beserta bagian harga (farmer’s share) yang diterima produsen sapi potong. Selanjutnya untuk mendeteksi efisiensi pemasaran persaluran pemasaran sapi potong di Kecamatan Takisung Kabupaten TanahLaut. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut dengan responden peternak dipilih secara acak terproporsi total sampel 30 dari desa yang dipilih secara sengaja yaitu Desa Sumber Makmur, Desa Takisung dan DesaGunung Makmur. Untuk memilih pedagang lokal dan pedagang pemotong digunakan metode snowball sampling yaitu teknik pengambilan data dari peternak kemudian menjadi sumber informasi tentang pedagang pengumpul dan pedagang lainnya yang dominan yang dijadikan contoh. Waktu penelitian pada bulan April 2019 hingga Juni 2019. Hasil penelitian ada 4 bentuk saluran pemasaran ternak sapi potong didaerah Kecamatan Takisung, yaitu peternak – konsumen, peternak – pedagang pemotong, dan peternak – pedaganglokal – konsumen, serta peternak – pedagang lokal – pedagang pemotong – konsumen. Selanjutnya biaya, keuntungan, dan marjin pemasaran serta farmer’s share per ekor untuk persaluran pemasaran yaitu saluran 1 dengan biaya, keuntungan, dan marjin pemasaran Rp0 dan farmer’s share memperoleh hasil 100%. Saluran 2 dengan biaya Rp 570.000, keuntungan Rp 4.950.000 dan marjin Rp5.520.000 serta farmer’s share memperoleh hasil 73,74%. Selanjutnya saluran 3 dengan biaya Rp243.000, keuntungan Rp457.000 dan marjin Rp700.000 serta farmer’s share memperoleh hasil 95,39%. Terakhir saluran 4 dengan biaya Rp1.766.000,  keuntungan Rp5.124.000 dan marjin Rp5.920.000 serta farmer’s share memperoleh hasil 71,84%. 3. Saluran pemasaran 1 relatif paling efesien dibandingkan dengan tiga saluran pemasaran lainnya karena memiliki farmer’s share terbesar.
ANALISIS PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR Bayu Amil Saputra; Muzdalifah Muzdalifah; Yusuf Aziz
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2622

Abstract

Usaha peternakan sekarang ini sudah merupakan suatu usaha yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, mengingat daging ayam yang memiliki rasa yang relatif hampir diterima seluruh golongan masyarakat dan semua umur. Kabupaten Banjar salah satu sentra penghasil ayam broiler terbanyak khususnya dikecamatan karang intan. Tujuan penelitian ini adalah untuk Menganalisis biaya, pendapatan, penerimaan dan kelayakan usaha peternakan pola kemitraan di Kecamatan Karang Intan  Kabupaten Banjar; Menganalisis sensitivitas tingkat pendapatan usaha kemitraan peternakan ayam broiler; untuk mengetahui sistem pemasaran peternakan yang dilakukan pola kemitraan di Kecamatan Karang Intan  Kabupaten Banjar serta mengetahui permasalahan yang dihadapi  pada pola kemitraan di Kecamatan Karang Intan  Kabupaten Banjar dengan perhitungan TC = FC + VC untuk biaya, R = p . Q untuk penerimaan, Pd = TR – TC untuk pendapatan dan R/C   = Penerimaan Total (TR) / Biaya Total (TC) untuk kelayakan usaha. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan dengan menggunakan metode penarikan contoh yang melalui dua tahap (two stages sampling). Sebanyak 30 Peternak sebagai sampel menggunakan metode Proportionated Random Sampling. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata biaya penyusutan Rp 2.426.273. satu kali produksi. Rata-rata biaya sewa lahan Rp 235.000. Sehingga rata-rata biaya tetap Rp 2.661.273. Rata-rata biaya variabel Rp 111.192.195 satu kali proses produksi sehingga biaya total Rp113.853.468. Rata-rata total penerimaan Rp 126.102.904. Rata-rata total pendapatan Rp 12.249.436. Rata-rata nilai R/C Ratio usaha ternak ayam broiler di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar adalah 1,11. Artinya setiap 1 rupiah yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1,11. Sehingga secara keseluruhan usaha ternak ayam broiler di Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar layak untuk dikembangkan. Kata kunci: pendapatan usaha ayam broiler, biaya, kelayakan
STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGOLAHAN MIE BASAH MENTAH DI KELURAHAN KARANG MEKAR KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR, KOTA BANJARMASIN (Studi Kasus UD Mie Putra Solo) Annisa Siska Roselianti; Rifiana Rifiana; Yusuf Aziz
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2611

Abstract

UD Mie Putra Solo merupakan industri pengolahan mie basah mentah yang masih memiliki potensi untuk dikembangkan dan memiliki daya saing yang cukup diperhitungkan karena kekhasan mie nya yang kenyal, tidak berbau, memiliki warna putih bersih dan tidak keruh. Namun industri pengolahan mie basah mentah UD Mie Putra Solo ini termasuk industri pengolahan mie basah mentah yang masih banyak permasalahan dalam bidang pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal, mengidentifikasi faktor-faktor eksternal, dan merumuskan alternatif strategi UD Mie Putra Solo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis SWOT. Berdasarkan analisis matriks IFE, kekuatan internal UD Mie Putra Solo yaitu memiliki izin usaha, terbuat dari bahan alami, memiliki stok bahan baku dipabrik dan pemasok langganan untuk pembelian bahan baku, memiliki pelanggan tetap, kualitas produk, sedangkan kelemahan internal UD Mie Putra Solo yaitu pembelian bahan baku disesuaikan dengan produksi, produk mudah ditiru, promosi belum optimal, belum menjalankan fungsi manajemen secara keseluruhan, belum ada packaging untuk menjaga kualitas makanan untuk jasa pesan antar, letak kurang strategis untuk pendistribusian produk. Berdasarkan analisis matriks EFE, peluang eksternal UD Mie Putra Solo yaitu mie merupakan makanan yang diterima secara luas oleh masyarakat, cakupan pasar yang luas, memiliki positioning dibenak pembeli, loyalitas konsumen yang tinggi, sedangkan ancaman eksternal UD Mie Putra Solo yaitu banyak pesaing sejenis yang bermunculan. Alternatif strategi yang dapat dipilih berdasarkan matriks IE yang terletak pada sel I (tumbuh dan membangun) yaitu berupa strategi intensif seperti penetresi pasar, pengembangan produk, dan pengembengan pasar. Sedangkan alternatif strategi yang tepat berdasarkan kuadran I (strategi agresif atau strategi SO) yaitu melakukan inovasi produk olahan mie basah mentah, mengoptimalkan saluran distribusi untuk memperluas pemasaran produk, menjaga dan memperkuat citra produk, meningkatkan publikasi produk.Kata kunci: pengolahan mie basah mentah, analisis SWOT, alternatif strategi
Efisiensi Teknis Usahatani Ubi Nagara di Lahan Rawa Lebak Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tiya Septeana; Yusuf Aziz; Sadik Ikhsan
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6014

Abstract

Hulu Sungai Selatan memanfaatkan lahan rawa lebak untuk usahatani ubi jalar. Ada dua kecamatan yang produksi ubi jalarnya besar yaitu kecamatan Daha Utara dan Daha Selatan biasa disebut dengan nama ubi nagara. Ubi ini hanya ditemui di daerah sungai rawa Nagara. Ubi nagara adalah komoditi tanaman pangan endemik di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang diusahakan petani di lahan rawa lebak. Lahan rawa lebak yang dikelola secara teknis diperlukan untuk mencapai produksi yang efisien dalam menghasilkan output yang lebih baik. Lahan rawa lebak yang kurang produktif mengakibatkan terbatasnya penyediaan lahan untuk usahatani memberikan dampak terbatasnya jalur ekstensifikasi dalam meningkatkan produksi ubi jalar, sehingga upaya peningkatan produksi yang tepat adalah dengan efisiensi teknis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh penggunaan faktor produksi serta tingkat efisiensi teknis usahatani ubi nagara menggunakan metode Maximum Likehood Estimation (MLE) dalam fungsi produksi frontier stochastic. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Responden dipilih sebanyak 30 petani dilakukan secara proportionated random sampling. Berdasarkan hasil penelitian ini, produksi usahatani ubi nagara dipengaruhi secara positif dan nyata oleh luas lahan, jumlah bibit dan jumlah tenaga kerja. Nilai efisiensi teknis rata-rata yang dihasilkan di lokasi penelitian adalah 0,76 yang dapat dikatakan bahwa efisien secara teknis.
Analisis Usaha Pengolahan Gula Aren di Desa Walatung Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Aditya Rahman; Emy Rahmawati; Yusuf Aziz
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.5908

Abstract

Indonesia adalah negara dengan berbagai sektor pertanian, yang memiliki peran penting di berbagai ekonomi nasional. Sektor dalam pertanian mampu bertahan serta tumbuh positif dan juga mampu menyerap banyak tenaga kerja yang berasal dari sektor dalam pertanian, sehingga dapat meminimalisir risiko penurunan pada pertumbuhan ekonomi. Sektor-sektor dalam pertanian juga menjadi peran dalam pemasukan devisa Negara dan juga penyumbang kebutuhan pangan dalam negeri. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) lebih tepatnya berada di Desa Walatung adalah salah satu daerah yang melakukan pengolahan gula aren. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tahapan pengolahan, besarnya biaya, penerimaan dan keuntungan dan juga mengetahui permasalahan yang dihadapi produsen gula aren di perkampungan Walatung Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode sensus yaitu 17 responden produsen gula aren. Penghitungan dilakukan pada periode satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan besarnya biaya total dalam usaha ini sebesar Rp. 601.329,-, penerimaan sebesar Rp. 1.236.176, dan keuntungan sebesar Rp. 634.847,-. Permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya pembudidayaan pohon aren dan juga kualitas air nira yang kurang baik pada musim hujan mengakibatkan hasil produksi yang kurang baik.
Analisis Finansial Usahatani Padi Varietas Siam Cantik di Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala Khairunnisa Khairunnisa; Abdurrahman Abdurrahman; Yusuf Aziz
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.5946

Abstract

Maksud dari pengkajian ini ialah untuk memahami pelaksanaan usahatani padi Varietas Siam Cantik yaitu menganalisis besarnya biaya, penerimaan dan keuntungan serta kelayakan usahatani padi Varietas Siam Cantik di Desa Samporna dan Jejangkit Pasar Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala.Penelitian ini dilaksanakan di Desa Samporna maupun Jejangkit Pasar Kecamatan Jajangkit Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Sebanyak 31 orang petani padi lokal diambil sebagai responden menggunakan metode sensus. Hasil pencarian memperlihatkan maka rata-rata biaya eksplisit yang digunakan petani responden yakni sebesar Rp. 13.175.049/usahatani dan rata-rata biaya implisit yang dipakai petani respon denyaknisebesarRp. 8.820.969/usahatani yang kemudian diperoleh biaya total sebesar R22.000.718/usahatani.Rata-rata total perolehan yaitu sebesar Rp 30.338.710/usahatani. Rata-rata keuntungan yang didapat yaitu sebesarRp 8.342.692. Rata-rata nilai RCR usahatani padi varietas siam cantik di Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala ialah 1,38. Maksudnya masing-masing 1 rupiah yang dikeluarkan bisa menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 1,38. Hingga secara keseluruhan usahatani padi varietas siam cantik di Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala layak untuk dikembangkan.