Abdurrahman Abdurrahman
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Analisis Nilai Tambah Bahan Olahan Cempedak Desa Riwa Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan Dika Hendra Saputra; Abdurrahman Abdurrahman; Emy Rahmawati
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.5911

Abstract

Mandai merupakan olahan paling khas dari pemanfaatan kulit cempedak yang berupa hasil fermentasi dari kulit cempedak dan dikonsumsi sebagai lauk atau pelengkap makan, jadi bahan utama untuk pengolahannya sekedar kulit buah cempedak itu sendiri dan garam. Sedangkan rimpi adalah camilan seperti sale yang diolah dari pemanfaatan buah cempedak oleh masyarakat Kecamatan Batumandi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya keuntungan dan kelayakan usaha pengolahan cempedak menjadi mandai dan rimpi serta mengetahui besarnya nilai tambah dari usaha pengolahan cempedak menjadi mandai dan rimpi. Penelitian dilaksanakan Desa Riwa Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan dari bulan Juni sampai dengan Desember 2019. Hasil penelitian menunjukan biaya total usaha  mandai sebesar Rp. 651.358,- dengan penerimaan sebesar Rp. 2.556.000,-, maka keuntungan yang didapatkan sebesar Rp. 1.904.642,- dengan kelayakan usaha sebesar 3,92 dan biaya total usaha rimpi sebesar Rp. 454.944,- dengan penerimaan sebesar Rp. 1.614.981,-, maka keuntungan yang didapatkan sebesar Rp. 1.169.018,- dengan kelayakan usaha sebesar 3,62. Usaha Mandai memberikan nilai tambah usaha mandai adalah sebesar Rp. 1.960.642,-. Sedangkan pada usaha rimpi memberikan nilai tambah usaha rimpi adalah sebesar Rp. 1.218.370,-
Analisis Faktor Produksi Usahatani Padi Sawah Varietas Bestari di Desa Salino Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten Kotabaru Lina Afriyani; Abdurrahman Abdurrahman; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.685

Abstract

Penggunaan faktor produksi sangat mempengaruhi hasil produksi dari usahatani padi terutama padi unggul yang memerlukan perhatian lebih dalam budidayanya. Desa Salino adalah desa yang memproduksi padii sawah varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan faktor produksi pada usahatani padi sawah unggul yaitu varietas bestari yang diusahakan di Desa Salino serta mengetahui efisiensi alokatif dari penggunaan faktor produksi tersebut. Penelitian ini dimulai di bulan Mei sampai bulan November 2018. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode penarikan contoh menggunakan teknik sensus dengan jumlah responden 41 orang. Data usahatani yang dikumpulkan yaitu musim tanam bulan November 2017 sampai bulan Maret 2018. Analisis data untuk menjawab tujuan pertama menggunakan fungsi produksi tipe CobbDouglas. Menjawab tujuan kedua yaitu menggunakan analisis uji efisiensi harga (efisiensi alokatif). Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh penggunaan faktor produksi bahwa nilai R2 sebesar 0,998. Secara simultan faktor produksi (luas lahan, benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja manusia dan tenaga kerja mesin) berpengaruh nyata kepada produksi, sedangkan secara satu-persatu hanya faktor produksi benih yang tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi. Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian mengenai efisiensi alokatif penggunaan faktor produksi menunjukan semua faktor produksi (luas lahan pestisida, pupuk, tenaga kerja manusia, benih, dan tenaga kerja mesin) belum ada yang mencapai kondisi efisiensi harga.  Kata kunci: faktor produksi, varietas bestari, efisiensi alokatif
ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JAMUR TIRAM DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TIMUR KOTA BANJARBARU Marni Marni; Muhammad Husaini; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i3.645

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembudidayaan usahatani jamur tiram. Menganalisis biaya yang dikeluarkan, serta peneriman, pendapatan dan keuntungan yang diperoleh dan tingkat kelayakan usaha budidaya jamur tiram di Kelurahan Landasan Ulin Timur. Hasil dari penilitian ini adalah cara pembudidayan jamur tiram yang baik di lakukan dengan menyiapkan kubung terlebih dahulu selanjutnya dilakukan pemeliharaan pada baglog jamur tiram meliputi penyiraman, menjaga kebersihan serta pengaturan suhu, selanjutnya dilakukan pemanenan dimana mencabut jamur tiram yang tumbuh pada baglog. Dengan kata lain bahwausahatani jamur tiram sudah sesuaidengan ajuran secara teoritis. Total biaya yang dikeluarkan meliputi biaya eksplisit terdiridari(biaya log, biaya penyusutan kubung, biaya penyusutan rak, biaya penyusutan alat, biaya tenaga kerja luar keluarga, dan biaya air serta biaya listrik)yaitusebesarRp13.690.015. Sementara biaya implisit terdiridari(biaya tenaga kerja dalam keluarga, biaya sewa lahan milik sendiri dan bunga modal) sebesar Rp 3.995.287/usahatani. Penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 29.440.476/usahatani, sehingga besarnya pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 15.750.462/usahatani. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 11.755.174/usahatani, dengan nilai RCR yang diperoleh sebesar 1,63. Hal ini berarti bahwa usahatani jamur tiram layak untuk diusahakan, karena nilai RCR > 1.Kata Kunci : analisis, efektivitas, produksi, biaya
Analisis Usaha Pembesaran Itik Peking (Anas platyrhynchos domestica) Petelur Desa Palimbangan Gusti Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara Muhammad Andi Fitri; Nuri Dewi Yanti; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7788

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran umum dan menganalisi besaran biaya produksi, penerimaan dan keuntungan usaha pembesaran Itik Peking petelur Desa Palimbangan Gusti Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis menggunakan perhitungan. Berdasarkan hasil penelitian usaha pembesaran Itik Peking Desa Palimbangan Gusti memiliki dilakukan dengan sistem pemeliharaan intensif. Itik yang dipelihara dari umur 1 hari dan dibesarkan hingga berumur 6 bulan. Pemeliharaan dilakukan selama 6 bulan, yang meliputi proses pembelian bibit, pemeliharaan (pemberian pakan dan vitamin) pengontrolan itik (pembersihan kandang dan sebagainya) hingga pemasaran. Biaya produksi usaha pembesaran Itik Peking petelur Desa Palimbangan Gusti rata-rata sebesar Rp. 21.162.326. Biaya tersebut terdiri dari biaya tetap sebesar Rp. 1.367.326 dan biaya variabel sebesar Rp. 19.795.000. Penerimaan usaha didapat rata-rata sebesar Rp. 27.500.000 dengan keuntungan rata-rata sebesar Rp. 6.337.674. Biaya paling besar terdapat pada biaya variabel, yaitu biaya pembelian pakan yang mencapai Rp. 10. 230.000.
Analisis Usahatani dan Rantai Distribusi Cabai Rawit di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut Nur Annisa Fitri; Nuri Dewi Yanti; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i1.5998

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kelayakan dan keuntungan usahatani cabai rawit dan mengetahui bagaimana rantai distribusi cabai rawit di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut. Di Kecamatan Kurau terdapat 11 desa, dipilih 3 desa untuk dijadikan sampel penelitian yaitu Desa Padang Luas, Desa Bawah Layung dan Desa Sungai Bakau. Populasi petani cabai rawit di 3 desa tersebut berjumlah 248 petani cabai rawit. Petani sejumlah 45 orang diambil secara acaki untuk dijadikan responden penelitian dengan metode Simple Random Sampling. Penentuan sampel pedagang responden dilakukan dengan menggunakan metode Snowball Sampling, yaitu teknik pengambilan data dari pihak-pihak yang terlibat dalam mendistribusikan cabai rawit di Kecamatan Kurau. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata biaya total yang dikeluarkan petani sebesar Rp 7.963.522,-/usahatani (Rp 23.149.774,-/ha). Penerimaan yang dihasilkan petani sebesar Rp 20.171.953,-/usahatani (Rp 58.639.398,-/ha). Keuntungan yang diperoleh oleh petani Rp 12.208.430,-/usahatani (Rp 35.489.623,-./ha). Tingkat kelayakan usahatani cabai rawit berdasarkan R/C sebesar 2,53 dan berdasarkan B/C sebesar 1,53 yang berarti usahatani cabai rawit layak diusahakan karena >1. Rantai distribusi yang digunakan oleh para petani responden di Kecamatan Kurau untuk mendistribusikan cabai rawitnya ada 3 rantai yaitu rantai distribusi I ( Petani – Konsumen), rantai distribusi II (Petani - Pedagang Pengumpul - Pedagang Pengecer – Konsumen) dan rantai distribusi III ( Petani - Pedagang Pengumpul - Pedagang Besar - Pedagang Pengecer – Konsumen).
OPTIMALISASI POLA TANAM USAHATANI SAYURAN DI KECAMATAN LANDASAN ULIN Anggi Oksyifa Putri; Abdurrahman Abdurrahman; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2640

Abstract

Petani di kecamatan Landasan Ulin banyak yang mengusahakan tanaman kangkung, bayam, dan sawi. Ketiga tanaman ini sangat mudah dalam pemeliharaan dan relatif murah dalam penyelenggaraan usahataninya. Namun karena produksi yang dihasilkan petani mengalami fluktuasi diperlukan penentuan pola tanam yang optimal agar pendapatan yang diperoleh petani dapat maksimal dan dapat mengurangi dampak buruk bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan bersih usahatani sayuran serta pola tanam usahatani sayuran yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2017 sampai dengan bulan Agustus 2018. Metode penelitian dilakukan terhadap 24 orang petani dengan sensus. Analisis data dengan melihat data yang diperoleh dari petani contoh serta menghitung total penerimaan, total biaya, pendapatan bersih, penyusutan peralatan, kemudian menghitung optimalisasi pola tanam usahatani dengan analisis linear programming. Hasil dari penelitian pendapatan bersih usahatani sayuran sebesar Rp 5.155.719,04 setelah dioptimalisasi menjadi Rp 6.090.903,00 pada model 1 dan Rp 5.155.719,04 pada model 2. Pada model 1 pola tanam dapat mencapai keuntungan optimal jika hanya menanam sayuran kangkung, sedangkan model 2 didapat keuntungan optimal jika menanam ke-3 tanaman tersebut. Untuk mencapai keuntungan optimal dengam menanam ketiga tanaman digunakan model 2.Kata kunci: optimalisasi pola tanam, usahatani sayuran 
Analisis Usahatani Cabai Besar di Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala Rizqi Amalia; Abdurrahman Abdurrahman; Masyhudah Rosni
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6013

Abstract

Tujuan peneIitian ini yaitu untuk mengetahui penyelenggaraan usahatani cabai besar dengan menganalisis besar biaya yang dikeluarkan, penerimaan, pendapatan dan keuntungan yang diperoIeh petani cabai besar serta mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi luas lahan benih, pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja terhadap produksi  usahatani cabai besar di Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2020. Data yang dikumpulkan adalah satu kali periode per musim tanam dengan kisaran waktu 4 bulan. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode sensus dimana semua petani cabai besar di Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala diambil sebagai responden. Hasil penelitian penyelenggaraan usahatani cabai besar yang dilakukan mencakup pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman dan panen. Besarnya rata-rata biaya eksplisit petani cabai besar pada penelitian ini adalah Rp1.437.323,00/usahatani atau Rp7.186.615,00/ha. Rata-rata biaya implisit adalah Rp2.454.639,00/usahatani atau Rp12.273.195,00/ha. Sehingga biaya rata-rata total sebesar Rp3.891.962,00/usahatani atau sebesar Rp19.459.810,00/ha. Nilai rata-rata penerimaan petani cabai besar Rp7.042.070,00/usahatani atau Rp35.210.350,00/ha. Dengan diketahuinya nilai rata-rata dari biaya eksplisit, biaya implisit, biaya total dan penerimaan,  maka    nilai      rata-rata pendapatan yang diperoleh petani  responden  pada  penelitian  ini  sebesar Rp5.604.747,00/usahatani atau Rp28.023.735,00/ha. Nilai rata-rata keuntungan adalah sebesar Rp3.150.108,00/usahatani atau Rp15.750.540,00/ha. Berdasarkan analisis fungsi produksi tipe Cobb-Doughlas dengan penambahan variabel TER dapat diketahui bahwa faktor produksi yang berpengaruh terhadap usahatani cabai besar yaitu benih dan pupuk organik sedangkan lahan, pupuk anorganik, pestisida dan tenaga kerja tidak berpengaruh.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Produk Minyak Goreng oleh Konsumen di Kota Banjarbaru Rusdi Saputra; Djoko Santoso; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i3.5923

Abstract

Untuk menciptakan produk yang sesuai atas keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga dapat meningkat nilai keuntungan, lalu produsen harus wajib mengetahui Faktor apa saja berperan didalam keputusan saat melakukan pembelian produk minyak goreng di Kota Banjarbaru. Dengan melihat variabel yang dibutuhkan oleh konsumen maka produsen dapat melakukan kombinasi terhadap atribut. Sasaran dari penelitian ini yakni pertimbangan konsumen rumah tangga didalam memilih minyak goreng di kota Banjarbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen rumah tangga dalam memilih minyak goreng di Kota Banjarbaru. Penelitian ini dilakukan di bulan Agustus 2019 sampai dengan bulan Mei 2020. Metode penarikan contoh yang digunakan yakni Multistage Random Sampling dimana pengambilan contoh diambil secara bertingkat dan menggunakan metode kuesioner dalam pengambilan sebuah data. Sampel yang diambil sebanyak 80 orang dari dua Kelurahan terpilih, yaitu Kecamatan Banjarbaru Utara Kelurahan Sungai Ulin dan Komet serta Kecamatan Cempaka Kelurahan Sungai Tiung dan Palam. Analisis data yang digunakan adalah analisis Faktor. Analisis Faktor yaitu tehnik untuk mempermudah dalam menyederhanakan variabel menjadi Faktor baru yang makin sedikit dari pada sebelumnya tanpa mengurangi informasi yang ada. Hasil analisis Faktor menghasilkan 6 Faktor yang mempengaruhi dalam keputusan pembelian minyak goreng di Kota Banjarbaru oleh konsumen, ialah Faktor 1, Faktor 2, Faktor 3, Faktor 4, Faktor 5 dan Faktor 6.
Analisis Finansial dan Efisiensi Produksi Usahatani Jagung Manis di Kelurahan Loktabat Utara dan Sei Ulin Kecamatan Banjarbaru Utara Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan Salsabila Salsabila; Hamdani Hamdani; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.695

Abstract

Salah satu komoditiipangan yang strategisidi Indonesia adalah jagungimanis sehingga dari tahun ke tahuni kebutuhan akan jagung manis semakin meningkat maka dari itu keuntungan yang didapat petani dari melakukani usahatanii jagungimanis seharusnyai tinggi, dengani penggunaani faktoriproduksiiyang efisienimaka keuntunganiusahatani dapat ditingkatkan. Penelitianiini bertujuan untukimengetahui besarnyaibiaya dan keuntungani dalam usahataniijagungimanis dan mengetahuiifaktori-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap produksii usahatani jagungimanis serta melihat tingkati efisiensiialokatifidalamipenggunaan faktori-faktor produksiipada usahatani jagung manis. Responden sebanyak 43 orang petani jagung manis yang dilakukan dengan metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya rata-rata Rp 4.648.156/usahatani dan Rp 11.067.038/ha, penerimaan rata-rata sebesar Rp 14.853.023/usahatani atau 35.364.341/ha dan keuntungan rata-rata Rp 10.204.867 atau Rp 24.297.303/ha. Hasil analisis fungsi faktor produksi tipe Cobb Douglass diperoleh kesimpulan bahwa semua faktor produksi berpengaruh nyata secara simultan terhadap produksi usahatani jagung manis. Secara parsial yaitu luasilahan, benih, pupukikandang/organik, dan tenagaikerja, berpengaruhinyata terhadap produksii jagung manis dengan nilai sigi0,000 (< 0,05). Menurut analisis efisiensi hasil yangi diperoleh bahwai selain benih dan tenaga kerja, faktor produksi lainnya tidakiefisien.Kata kunci: jagung manis, keuntungan, faktor produksi, efisiensi alokatif
Analisis Faktor Produksi Tempe di Kelurahan Guntung Paikat Kecamatan Banjarbaru Selatan Kota Banjarbaru Bety Lestari; Sadik Ikhsan; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.6003

Abstract

Tempe merupakan produk yang telah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak lama untuk memenuhi kebutuhan pangan sumber protein, harganya relatif terjangkau dibandingkan dengan pangan sumber protein asal hewani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan usaha tempe; dan mengetahui faktor produksi yang mempengaruhi produksi usaha tempe serta untuk menganalisis efisiensi harga penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha pembuatan tempe di Kelurahan Guntung Paikat. Penelitian dilakukan mulai bulan Juli 2020 sampai dengan bulan Mei 2021. Jumlah sampel sebanyak 23 orang pengrajin tempe yang diambil menggunakan metode sensus. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata faktor produksi yang digunakan pengrajin tempe selama tiga yaitu pada faktor produksi kedelai sebesar 6.610,43 kg/pengrajin tempe, ragi 7,76 kg/pengrajin tempe, TK 236,61 HOK/pengrajin tempe, daun pisang 201,65 ikat/pengrajin tempe dan plastik 7,7 gulung/pengrajin tempe. Faktor produksi yang nyata secara berpengaruh pada di tingkat kepercayaan (α = 0,05) yakni faktor produksi kedelai. Berdasarkan uji efisiensi alokatif menunjukkan bahwa faktor produksi kedelai, tenaga kerja dan daun pisang sudah efisien.