This Author published in this journals
All Journal Jurnal Standardisasi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DAMPAK IMPLEMENTASI STANDAR WAJIB MELALUI PERDAGANGAN PRODUK, UNSUR PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA Endi Hari Purwanto; Febrian Isharyadi
JURNAL STANDARDISASI Vol 18, No 2 (2016)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v18i2.704

Abstract

Perdagangan bebas memengaruhi nilai ekspor impor Indonesia karena menjadi negara berjumlah penduduk besar yang berpotensi bagi penjualan barang-barang impor. SNI wajib telah diberlakukan oleh regulator sebanyak 267 standar tetapi banyak produk impor yang tidak memenuhi persyaratan tersebut. Asumsinya, regulasi teknis berdampak positif pada perdagangan Indonesia sehingga meningkatkan produksi dalam negeri. Diharapkan pelaku usaha mampu memproduksi produk dengan memperhatikan keamanan, keselamatan dan kesehatan masyarakat serta fungsi lingkungan hidup. Tujuan penelitian adalah menganalisis dampak implementasi SNI wajib oleh industri dari sudut pandang perdagangan produk, unsur perlindungan konsumen dan pelaku usaha. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, untuk perdagangan produk menggunakan metode wawancara langsung pada industri sehingga diperoleh dampak sementara dan kontinyu. Pada unsur perlindungan konsumen menggunakan analisis data uji petik produk ber-SNI di pasar dan untuk pelaku usaha menggunakan metode wawancara terhadap industri untuk menganalisis dampak dari 3 variabel yaitu: volume penjualan, jumlah pengaduan dan biaya produksi dengan 3 parameter yaitu meningkat, menurun dan tetap. Hasilnya memperlihatkan pemberlakuan SNI secara wajib bagi industri, sebagian memberikan dampak positif dan negatif, tergantung produk yang diimplementasi. Namun, secara umum disimpulkan bahwa kebijakan pemerintah untuk menerapkan SNI melalui regulasi memberikan dampak meningkatkan volume penjualan produk bagi perusahaan (76 % dari 17 produk yang dijadikan sampel), menurunkan jumlah pengaduan produk cacat di pasar (53 %) dan meningkatkan biaya operasional perusahaan (71 %). Peningkatan biaya ini disebabkan adanya beban biaya sertifikasi produk yang meliputi: biaya penyediaan sampel dan biaya pengujian.
CONTRIBUTION OF INDONESIAN NATIONAL STANDARD (SNI) ON GROSS DOMESTIC PRODUCTS (GDP) BIATNA DULBERT TAMPUBOLON; FEBRIAN ISHARYADI; UTARI AYUNINGTYAS; ARY BUDI MULYONO; MEILINDA AYUNDYAHRINI; HERMAWAN FEBRIANSYAH; AJUN TRI SETYOKO; REZA LUKIAWAN; PUTTY ANGGRAENI; Ellia Kristiningrum; DANAR AGUS SUSANTO; ENDI HARI PURWANTO; Teguh Adinugroho; Novin Aliyah
JURNAL STANDARDISASI Vol 25, No 2 (2023)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v25i2.992

Abstract

Gross Domestic Product (GDP) is the number of goods and services produced by a country in a certain period as a measuring tool for a country's economic development. GDP comprises many factors, including national household consumption, investment, state consumption, exports, and imports. Standards are inherent in goods and services produced, consumed, and nationally and internationally traded. This study aims to determine the effect of standards on GDP. The method used is econometrics through case studies in Indonesia by considering the independent factors, namely fixed capital, number of workers, patents, and Indonesian National Standard (SNI), while the dependent factor is GDP. The results showed that a 1% percent increase in  SNI, patents, fixed capital, and labor could increase Indonesia's GDP by 0.3%, 0.08%, 0.04%, and 0.4 %, with alpha 5% from 1998 to 2017, respectively. With an average SNI growth of 5.43%, the contribution of SNI is 1.63% year to the average GDP growth. In monetary terms, a 1% increase in total SNI in 2017 increased to about 5.9 trillion in GDP. 
ANALISIS PENTINGNYA STANDAR KOREKSI GEOMETRIK CITRA SATELIT RESOLUSI MENENGAH DAN KEBUTUHAN MANFAAT BAGI PENGGUNA Reza Lukiawan; Endi Hari Purwanto; Meilinda Ayundyahrini
JURNAL STANDARDISASI Vol 21, No 1 (2019)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v21i1.735

Abstract

 Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, atau fenomena yang dikaji. Sebelum digunakan untuk data informasi, citra satelit perlu dikoreksi geometrik agar data yang dihasilkan sesuai dengan obyek yang ada di permukaan bumi. Menurut amanah Undang – Undang Nomor 21 tahun 2013 tentang Keantariksaan bahwa perlu adanya metode dan kualitas pengolahan data penginderaan jauh yang meliputi koreksi geometrik dan radiometrik untuk mengolah data primer menjadi data proses. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya standar koreksi geometrik citra satelit khususnya resolusi menengah serta untuk mengetahui manfaat data penginderaan jauh bagi stakeholders pengguna. Hasil menunjukkan bahwa responden menganggap penting adanya standar koreksi geometrik, responden mayoritas juga menganggap bahwa data penginderaan jauh bermanfaat bagi perencanaan dan pembangunan wilayah serta pemantauan SDA dan lingkungan. Manfaat penelitian ini adalah dengan diterapkannya standar proses koreksi geometrik diharapkan dapat mengatasi masalah distorsi data penginderaan jauh dan menghasilkan ketelitian, kualitas geometrik yang sesuai standar sehingga menghasilkan data penginderaan jauh yang akurat sesuai dengan obyek yang ada di bumi yang pada akhirnya berguna bagi pengguna khususnya untuk pemantauan sumber daya alam dan pengembangan wilayah.