p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Standardisasi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penentuan Titik Kritis Persyaratan pada SNI 8211:2015 dan Regulasi Teknis terkait Benih Tanaman Kelapa Sawit untuk Meningkatkan Produktivitas Utari Ayuningtyas; Febrian Isharyadi; Ary Budi Mulyono; Ellia Kristiningrum; Biatna Dulbert Tampubolon; Nur Tjahyo Eka Damayanti; Novin Aliyah; Daryono Restu Wahono; Nuri Wulansari; Rika Dwi Susmiarni
JURNAL STANDARDISASI Vol 24, No 1 (2022)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v24i1.964

Abstract

 Mutu benih sawit merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi produktivitas kelapa sawit. Terjadinya pemalsuan benih sawit atau benih yang tidak bersertifikat akan berdampak buruk bagi perkebunan kelapa sawit Indonesia, karena menyebabkan penurunan produktivitas benih kelapa sawit. Oleh sebab itu diperlukan penentuan titik kritis persyaratan atau tolok ukur untuk meningkatkan produktivitas benih kelapa sawit. Pada SNI 8211:2015 dan beberapa peraturan Kementerian Pertanian terdapat persyaratan atau tolok ukur yang masing-masing memiliki konteks yang mendukung perbaikan mutu benih kelapa sawit. Untuk dapat menentukan titik kritis dari persyaratan atau tolok ukur yang ditetapkan, maka dalam penelitian ini dilakukan penyandingan atau komparasi antara SNI dengan beberapa peraturan Kementerian Pertanian tersebut yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis, tahapan dalam produksi benih kelapa sawit dibagi menjadi 4 bagian diantaranya tahapan pemuliaan, tahapan reproduksi benih, tahapan pemrosesan benih, dan tahapan pengecambahan benih. Dari masing-masing tahapan tersebut diperoleh titik kritis persyaratan atau tolok ukur yaitu pada tahapan pemuliaan terdapat 4 parameter kritis seperti pembentukan populasi dasar, prosedur pemuliaan, pengujian progeni, dan kriteria seleksi persilangan. Pada tahapan reproduksi benih terdapat 2 parameter kritis yaitu mating design dan reproduksi benih, dan kondisi fisik tanaman. Pada tahapan pemrosesan benih terdapat 2 parameter kritis yaitu unit persiapan benih, dan unit pengecambahan. Kemudian tahapan selanjutnya pengecambahan benih terdapat 1 titik kritis yaitu mutu fisiologis kecambah. Titik kritis persyaratan atau tolok ukur dari setiap tahapan tersebut jika dipenuhi dan diterapkan dengan baik dan benar akan meningkatkan produktivitas mutu benih unggul yang komersil dan berkualitas tinggi.
CONTRIBUTION OF INDONESIAN NATIONAL STANDARD (SNI) ON GROSS DOMESTIC PRODUCTS (GDP) BIATNA DULBERT TAMPUBOLON; FEBRIAN ISHARYADI; UTARI AYUNINGTYAS; ARY BUDI MULYONO; MEILINDA AYUNDYAHRINI; HERMAWAN FEBRIANSYAH; AJUN TRI SETYOKO; REZA LUKIAWAN; PUTTY ANGGRAENI; Ellia Kristiningrum; DANAR AGUS SUSANTO; ENDI HARI PURWANTO; Teguh Adinugroho; Novin Aliyah
JURNAL STANDARDISASI Vol 25, No 2 (2023)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v25i2.992

Abstract

Gross Domestic Product (GDP) is the number of goods and services produced by a country in a certain period as a measuring tool for a country's economic development. GDP comprises many factors, including national household consumption, investment, state consumption, exports, and imports. Standards are inherent in goods and services produced, consumed, and nationally and internationally traded. This study aims to determine the effect of standards on GDP. The method used is econometrics through case studies in Indonesia by considering the independent factors, namely fixed capital, number of workers, patents, and Indonesian National Standard (SNI), while the dependent factor is GDP. The results showed that a 1% percent increase in  SNI, patents, fixed capital, and labor could increase Indonesia's GDP by 0.3%, 0.08%, 0.04%, and 0.4 %, with alpha 5% from 1998 to 2017, respectively. With an average SNI growth of 5.43%, the contribution of SNI is 1.63% year to the average GDP growth. In monetary terms, a 1% increase in total SNI in 2017 increased to about 5.9 trillion in GDP. 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI USAHA KECIL MENENGAH DALAM MENERAPKAN STANDAR SECARA KONSISTEN Danar Agus Susanto; Febrian Isharyadi; Novin Aliyah
JURNAL STANDARDISASI Vol 18, No 2 (2016)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v18i2.705

Abstract

Usaha Kecil dan Menengah merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian negara. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2000, sumbangan UKM dalam output nasional (Product Domestic Regional Bruto) sebesar 56,7 % dan ekspor non migas 15 %. Disamping itu, UKM memberi kontribusi sekitar 99% pada jumlah badan usaha dan menyerap 99,6% jumlah tenaga kerja di Indonesia. Peranan UKM dalam perekonomian bangsa harus terus ditingkatkan melalui peningkatan daya saing produk dengan penerapan standar. Penerapan standar memberikan manfaat positif bagi UKM. Hal ini dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 bahwa pelaku usaha mikro dan kecil diberikan pembinaan paling sedikit berupa fasilitas pembiayaan dan pemeliharaan sertifikasi. Namun, bantuan pemerintah yang kurang efektif dan efisien karena tidak tepat sasaran menyebabkan ketergantungan masyarakat terhadap bantuan tersebut. Upaya menjaga efektivitas pembinaan dalam fasilitasi pembiayaan dan pemeliharaan sertifikasi perlu dilakukan, diantaranya melalui penelitian untuk mengetahui kriteria UKM yang mampu menerapkan standar secara konsisten. UKM yang digunakan dalam penelitian ini telah menerapkan standar yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data diperoleh melalui metode wawancara memakai kuesioner. Metode analisis yang digunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan 4 variabel dari 6 variabel independent berpengaruh signifikan terhadap konsistensi UKM dalam menerapkan standar yaitu nilai penjualan, komitmen UKM, inovasi, dan permintaan konsumen. Variabel tipe UKM dan bantuan pemerintah tidak signifikan berpengaruh terhadap penerapan standar secara konsisten.