This Author published in this journals
All Journal Jurnal Standardisasi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANCANGAN KERANGKA KERJA STANDAR PANGAN FUNGSIONAL UNTUK MEMBANTU PENYERAPAN KALSIUM Ellia Kristiningrum; Putty Anggraeni; Arini Widyastuti; Bety Wahyu Hapsari
JURNAL STANDARDISASI Vol 21, No 1 (2019)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v21i1.733

Abstract

Kekurangan asupan kalsium akan memberikan resiko penyakit osteoporosis yang seringkali ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya perubahan mikroarsitektur jaringan tulang yang berakibat menurunnya kekuatan tulang dan meningkatnya kerapuhan tulang serta risiko terjadinya patah tulang. Pengembangan pangan fungsional di Indonesia sangat prospektif dan memiliki peluang dalam perdagangan ekspor, antara lain ke Jepang, Eropa, dan Amerika. Banyaknya penelitian dan pengembangan pangan fungsional yang terbukti dapat membantu penyerapan kalsium yang harus didukung dengan keberadaan SNI sehingga akan memberikan peluang pasar yang lebih besar dan stabil. Hambatan pada saat perumusan standar sering dihadapi pada tahap awal prosesnya karena kurangnya informasi tentang kebutuhan pemangku kepentingan dari perspektif yang berbeda yang dapat menyebabkan standar yang dirumuskan tidak diterima oleh konsensus. Jadi penting untuk mengetahui semua kebutuhan pemangku kepentingan dan mencari kesepakatan bersama untuk masing-masing pemangku kepentingan. Penelitian ini menggunakan metode FACTS (Framework for Analysis, comparison, and Testing of Standards). Metode ini menyediakan sarana untuk menganalisis, membandingkan dan menguji standar yang akan dikembangkan. Penelitian ini menghasilkan kerangka kerja yang dapat digunakan sebagai acuan pada saat penyusunan standar terkait pangan fungsional. Penelitian ini merekomendasikan penyusunan SNI istilah - definisi pangan fungsional dan SNI formula pangan fungsional untuk membantu penyerapan kalsium, yang didalamnya mengatur tentang tata cara klaim pangan fungsional.
PENERAPAN DAN KEMUTAKHIRAN SNI 09-4663-1998 TENTANG KURSI RODA OLEH PEMANGKU KEPENTINGAN Meilinda Ayundyahrini; Suprapto Suprapto; Putty Anggraeni; Fakhrina Fahma; Wahyudi Sutopo
JURNAL STANDARDISASI Vol 21, No 2 (2019)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v21i2.746

Abstract

Pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan memfasilitasi penyandang cacat untuk dapat tetap hidup mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomis yang disampaikan melalui Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Pasal 42, ayat (3) Undang-Undang ini mengamanatkan bahwa teknologi dan produk teknologi kesehatan harus memenuhi Standar. Indonesia sendiri telah memiliki 189 SNI terkait alat kesehatan, namun tidak ada yang diberlakukan secara wajib. Salah satunya SNI 09-4663-1998 tentang kursi roda. Masalahnya adalah setelah 20 tahun SNI 09-4663-1998 ditetapkan belum ada produk kursi roda bertanda SNI di pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan SNI 09-4663-1998 tentang kursi roda oleh pemangku kepentingan dan kemutakhiran standar dalam rangka persiapan kaji ulang standar 09-4663-1998. Penelitian menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif (mix method). Pengumpulan data primer dilakukan secara proportional sampling dengan instrumen kuesioner dan Focus Group Discussion. Responden penelitian ini adalah 6 (enam) produsen kursi roda, 3 (tiga) pakar, dan 6 (enam) konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SNI 09-4663-1998 telah diketahui oleh 66,67% responden namun hanya 33,33% responden yang menerapkan SNI 09-4663-1998. Sedangkan 66,67% menggunakan standar lain, yaitu ISO 7176 series. Hal ini diidentifikasi selain karena 33,33% produsen melakukan ekspor, regulator belum menjadikan SNI 09-4663-1998 sebagai dasar penilaian dan persyaratan izin edar produk kursi roda. SNI 09-4663-1998 juga dianggap tidak mengikuti perkembangan teknologi dan standar internasional sehingga diperlukan revisi yang minimal mencakup parameter keamanan, kekuatan dan ketahanan. Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan revisi standar.
CONTRIBUTION OF INDONESIAN NATIONAL STANDARD (SNI) ON GROSS DOMESTIC PRODUCTS (GDP) BIATNA DULBERT TAMPUBOLON; FEBRIAN ISHARYADI; UTARI AYUNINGTYAS; ARY BUDI MULYONO; MEILINDA AYUNDYAHRINI; HERMAWAN FEBRIANSYAH; AJUN TRI SETYOKO; REZA LUKIAWAN; PUTTY ANGGRAENI; Ellia Kristiningrum; DANAR AGUS SUSANTO; ENDI HARI PURWANTO; Teguh Adinugroho; Novin Aliyah
JURNAL STANDARDISASI Vol 25, No 2 (2023)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v25i2.992

Abstract

Gross Domestic Product (GDP) is the number of goods and services produced by a country in a certain period as a measuring tool for a country's economic development. GDP comprises many factors, including national household consumption, investment, state consumption, exports, and imports. Standards are inherent in goods and services produced, consumed, and nationally and internationally traded. This study aims to determine the effect of standards on GDP. The method used is econometrics through case studies in Indonesia by considering the independent factors, namely fixed capital, number of workers, patents, and Indonesian National Standard (SNI), while the dependent factor is GDP. The results showed that a 1% percent increase in  SNI, patents, fixed capital, and labor could increase Indonesia's GDP by 0.3%, 0.08%, 0.04%, and 0.4 %, with alpha 5% from 1998 to 2017, respectively. With an average SNI growth of 5.43%, the contribution of SNI is 1.63% year to the average GDP growth. In monetary terms, a 1% increase in total SNI in 2017 increased to about 5.9 trillion in GDP.