p-Index From 2020 - 2025
1.285
P-Index
This Author published in this journals
All Journal J-CEKI
Hari Widiyanto
Institut Agama Islam An-Nawawi Purworejo

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perlindungan Hukum Atas Kebocoran Data Pribadi Konsumen Traveloka Paylater Oleh Perusahaan Hari Widiyanto; Lunaraisah Lunaraisah
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 3 No. 6: Oktober 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v3i6.5347

Abstract

Maraknya kasus penyalagunaan data pribadi untuk melakukan pinjaman pada paylater e-commerce merupakan akibat dari kurang ketatnya sistem keamanan yang dimiliki oleh perusahaan- perusahaan digital di Indonesia, saat ini kasus penyalagunaan data ini menimpa konsumen traveloka, dimana banyak diantara mereka tidak mengaktifkan fitur paylater di aplikasinya namun ketika mereka mengajukan pinjaman ke bank pengajuan mereka ditolak karena nilai kredit yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa upaya perlindungan hukum yang diberikan atas penyalagunaan data pribadi konsumen pada fitur traveloka paylater. Penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual yang dianalisis melalui bahan hukum. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Traveloka sebagai penyelenggara layanan berperan sebagai pengumpul dan pengelola data konsumen yang wajib melindungi data yang dihimpun sejak data tersebut dikumpulkan hingga data tersebut dimusnahkan. Namun dalam pelaksanaannya, traveloka telah gagal melindungi data konsumen yang mengakibatkan kosumen mengalami kerugian karena data pribadinya digunakan untuk melakukan pinjaman paylater traveloka, sehingga perlu adanya perlindungan hukum bagi konsumen, baik dalam bentuk perlindungan hukum internal atau perlindungan hukum eksternal. Perlindungan hukum internal yang dilakukan dengan melihat perjanjian yang disepakati antara konsumen dan perusahaan traveloka dan ditemukan bahwa terdapat klausula eksonerasi dalam perjanjian tersebut, karena mengilangkan tanggung jawab dari traveloka, jika terjadi penyalagunaan data konsumen, sehingga mengakibatkan perjanjian dapat batal demi hukum. Sedangkan perlindungan hukum eksternal dilakukan dengan memberikan sanksi kepada traveloka selaku pengumpul dan pemroses data pribadi kosumen sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Pelindungan Data Pribadi.
Urgensi Pengujian UU Perlindungan Data Pribadi di Mahkamah Konstitusi untuk Mewujudkan Perlindungan Hukum yang Adil Hari Widiyanto; Lunaraisah Lunaraisah
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i1.5829

Abstract

Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi telah disahkan dan dinyatakan berlaku,akan tetapi masih terdapat masa transisi selama 2 tahun sejak diundangkan, hal ini dilakukan agar pihak yang terlibat dalam pemrosesan data pribadi dapat melakukan penyesuaian terhadap undang-undang baru ini, sehingga selama masa transisi tersebut,masih terbuka kesempatan untuk melakukan perbaikan melalui mekanisme uji materi kepada Mahkamah Konstitusi. Dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi terdapat muatan pasal yang tidak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar, pasal-pasal tersebut diantaranya adalah Pasal 4, Pasal 14 dan Pasal 58 Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi. Penelitian ini dilakukan untuk menguraikan isi pasal pasal yang dianggap bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945, yang bertujuan guna memperoleh alasan yang kuat untuk dilakukannya uji materi oleh Mahkamah Konstitusi. Penelitian ini merupakan penelitian normatif. Urgensi dilakukannya uji materi terhadap pasal-pasal dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi adalah untuk mewujudkan kepastian hukum dan keadilan kepada masyarakat terkait dengan imlpementasi Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.
Pengabaian Kewajiban Suami Dalam Memberikan Nafkah Keluarga Perspektif Kompilasi Hukum Islam Mufidatul Ngulum; Hari Widiyanto; Waluyo Sudarmaji
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i1.6935

Abstract

Setiap insan yang telah melakukan pernikahan maka orang tersebut memiliki sebuah tanggung jawab penuh terhadap keluarganya. Karena keluarga merupakan hasil dari adanya hubungan yang sah. Keluarga membutuhkan seorang pemimpin yang bertanggung jawab bagi istri dan anak-anaknya. Maka pentingnya dalam memberikan nafkah agar kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi dengan semestinya. Nafkah merupakan sesuatu yang harus diberikan kepada keluarga sebagai bentuk pemberian seorang suami kepada istri dan anak. Nafkah ini berupa tempat tinggal, makanan pokok, pendidikan bagi anak, dan bahan sandang. Tetapi saat ini masih adanya suami yang mengabaikan kewajibanya dalam memberikan nafkah kepada keluarganya, seperti yang terjadi pada Des. Bojongsari Kec. Alian Kab. Kebumen. Adapun factor yang mempengaruhinya yaitu karena factor ekonomi dan terjerat banyaknya hutang. Dari adanya hal ini maka peneliti memberikan saran kepada keluarga dan pemerintah agar hal seperti ini tidak terjadi seterusnya. Kemudian perlu untuk dilakukannya penelitian tentang factor apa yang menjadikan suami masih mengabaikan kewajibanya untuk memberikan nafkah bagi keluarga. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisa implementasi pemberian nafkah dalam rumah tangga yang dilalaikan oleh suami yang ditinjau dari Perspektif Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan untuk menjelaskan bahwasanya dalam memberikan nafkah kepada istri dan anak harus tetap diberikan sesuai dengan haknya seorang istri dan anak. Penelitan yang digunakan menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan penelitian Kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi sebagai pengumpulan data agar didapatkan data yang semestinya tanpa adanya rekayasa dan untuk dijadikan acuan bagi keluarga untuk membentuk keluarga yang Sakinah Mawaddah dan Rohmah.
Ghoib Divorce Lawsuit in The Perspective of Islamic Law: Analysis of Ghoib's Divorce Lawsuit in 2024 at the Purworejo Religious Court Class 1B Hari Widiyanto; Nila Fadlilatul Husna; Alifia Nadia Salsabila; Muhajir Muhajir
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i2.7192

Abstract

The main focus of the research is the phenomenon of supernatural divorce, which is a legal remedy for the wife to end the marriage when her husband's whereabouts are unknown. The research uses a qualitative method with a phenomenological approach to explore the mechanism, causal factors, and impact of supernatural divorce. Primary data was collected through in-depth interviews with informants, while secondary data was obtained from related agency documents, books, and journals. The results of the study show that supernatural divorce lawsuits are regulated in Law Number 7 of 1989, the Compilation of Islamic Law, and other regulations. The court process includes summoning the defendant through the mass media and a verstek decision if the defendant is not present. In 2024, there will be 99 cases of supernatural divorce lawsuits at the Purworejo Religious Court, reflecting the high divorce rate. The analysis method includes data reduction, data presentation, and conclusion drawn. This research highlights the importance of legal protection for wives and the role of the court in ensuring justice for related parties.
Fenomena Tiktok dalam Mempengaruhi Ekspektasi Pernikahan Ahmad Abdul Hakim; Hari Widiyanto; Najih Abqori
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i2.8168

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi fenomena TikTok dalam membentuk ekspektasi yang tidak realistis mengenai pernikahan di kalangan penggunanya. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan peningkatan popularitas platform media sosial, TikTok telah muncul sebagai salah satu saluran utama yang memengaruhi pandangan dan harapan masyarakat terkait kehidupan rumah tangga, melalui sajian konten visual dan naratif yang idealis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sebagian besar konten di TikTok menampilkan gambaran pernikahan yang harmonis, romantis, dan bebas dari konflik, sehingga muncul standar ekspektasi yang tinggi dan sulit dicapai dalam kenyataan. Temuan ini mengindikasikan adanya perbandingan sosial yang intens, yang pada akhirnya dapat memicu tekanan psikologis seperti stres, kecemasan, dan kekecewaan bagi individu maupun pasangan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pendekatan yang lebih kritis dalam mengonsumsi konten media sosial dan penekanan pada edukasi agar pengguna dapat menghadapi representasi ideal yang ditampilkan dengan lebih realistis. Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan strategi pendampingan serta peningkatan kesadaran kritis dalam membangun hubungan pernikahan yang lebih sehat dan tangguh dalam menghadapi tantangan hidup nyata.