Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Civil Engineering Scientific Journal

PERANCANGAN BALOK BETON BERTULANG GEDUNG PRODI KEDOKTERAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN Alstony, Zikri; Hernadi, Ahmad
Civil Engineering Scientific Journal Vol 2, No 1 (2023): Civil Engineering Scientific Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/cesj.v2i1.3334

Abstract

ABSTRACT: Borneo Tarakan University plans to open a medical study program in 2023. So, a building is needed that is able to support all lecture activities. The building structure is expected to be able to withstand gravity loads and earthquakes, so that each component must be designed to have high ductility. One of the important components in the planning of earthquake-resistant reinforced concrete structure buildings, especially those using special moment resisting frame systems (SMRF), namely beams. Beams must be designed using the latest standards, namely SNI 2847-2019. The entire beam design uses K-300 concrete quality and uses BJTS-420 quality steel for longitudinal and BJTS-280 for stirrups. The design results obtained on the main beam longitudinal reinforcement using a diameter of 19 mm (deform) and shear reinforcement consisting of 4 legs with a diameter of 10 mm (deform). Meanwhile, in the joist elements the longitudinal reinforcement uses a diameter of 19 mm and the shear reinforcement consists of 2 legs with a diameter of 10 mm.Keywords: Beam, Medical Study Program, Longitudinal Reinforcement, Transversal Reinforcement, Special Moment Resisting Frame System. ABSTRAK: Universitas Borneo Tarakan berencana membuka program studi kedokteran pada tahun 2023. Sehingga, diperlukan sebuah gedung yang mampu mendukung berjalannya segala aktivitas perkuliahan. Struktur gedung diharapkan mampu menahan beban gravitasi dan gempa, sehingga setiap komponennya harus direncanakan memiliki daktilitas yang tinggi. Salah satu komponen penting dalam perencanaan gedung struktur beton bertulang tahan gempa khususnya yang menggunakan sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK) yaitu balok. Balok harus didesain dengan menggunakan standar terbaru yaitu SNI 2847-2019. Desain balok seluruhnya menggunakan mutu beton K-300 dan menggunakan baja tulangan mutu BJTS-420 untuk longitudinal dan BJTS-280 untuk sengkang. Hasil desain diperoleh pada balok induk tulangan longitudinal menggunakan diameter 19 mm (Ulir) dan tulangan geser terdiri 4 kaki dengan diameter 10 mm (Ulir). Sedangkan, pada elemen balok anak tulangan longitudinal mengunakan diameter 19 mm dan tulangan geser terdiri dari 2 kaki dengan diameter 10 mm.Kata kunci: Balok, Program Studi Kedokteran, Tulangan Longitudinal, Tulangan Geser,  Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
DESAIN HUBUNGAN BALOK-KOLOM GEDUNG 9 LANTAI MENGGUNAKAN SNI 2847:2019 DAN SNI 1726:2019 (Studi Kasus: Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan) Swasanto, Harfri; Hernadi, Ahmad
Civil Engineering Scientific Journal Vol 2, No 2 (2023): Civil Engineering Scientific Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/cesj.v2i2.3880

Abstract

ABSTRACT : Design of beam-column connections needs to be planned by assuming plastic joints at the beam and column base also in reducing structural failure at the joint when cyclic earthquake loads occur. Designed a 9-story building with a total height of 37 m using a dual system and earthquake resistant element design with SNI 2847: 2019, SNI 1726: 2019, and SNI 1727: 2020. The primary data of soil case study data from boring results in 2011, the average value of N ̅ = 13.309 15, namely the soft soil site class (SE) in boring hole 2, KDS IV-D value SDS = 0.558 and SD1 = 0.4185. Concrete compressive quality K-350 Kg/m3, steel grade using BjTS 420 MPa. Seismic design permits using response spectrum analysis of irregular frequency results, Failure mechanism of the frame to bear lateral loads 33% (x-direction), 37% (y-direction) and structural walls 67% (x-direction), 63% (y-direction), fundamental frequency of the structure 1.504 seconds percentage 70.8% (UY) and 1.437 seconds percentage 59.7% (UX), number of variations 90% mode 10 and 100% mode 45. Strong Colomn Weak Beam (SCWB) K1 1st floor against x-direction column crawl beam Mn-Column = 3118.22 kNm 1.2, Mn-Beam = 156.97 kNm and y-direction ΣMn-Column = 2681.76 kNm Σ1.2Mn-Beam = 2245.37 kNm. The beam-column connection (HBK) reinforcement design uses diameters namely; 13mm, and 16mm, the spacing (s) in the beam-column connection uses 90mm, 130mm, and 300mm.Keywords: Beam-column connections, Design, Earthquake.ABSTRAK: Desain hubungan balok-kolom perlu direncanakan dengan mengasumsikan terjadi sendi-plastis pada balok dan dasar kolom juga dalam mereduksi kegagalan struktur pada joint ketika beban gempa berulang (siklik terjadi. Perancangan gedung 9 lantai ketinggian total 37 m menggunakan sistem ganda dan desain elemen tahan gempa dengan SNI 2847:2019, SNI 1726:2019, dan SNI 1727:2020. Data primer data studi kasus tanah hasil boring tahun 2011, Nilai rata-rata  = 13,309 15 yakni kelas situs tanah lunak (SE) pada lubang boring 2, KDS IV-D nilai SDS = 0,558 dan SD1= 0,4185. Mutu tekan beton K-350 Kg/m3, kelas baja menggunakan BjTS 420 MPa. Gempa desain izin menggunakan analisis respons spektrum hasil kosekuensi ketidakberaturan, Mekanisme kegagalan rangka memikul beban lateral 33% (arah-x), 37% (arah-y) dan dinding struktur 67% (arah-x), 63% (arah-y), frekuensi fundamental struktur 1,504 detik persentase 70,8% (UY) dan 1,437 detik persentase 59,7% (UX), jumlah ragam 90% mode 10 dan 100% mode 45. Strong Colomn Weak Beam (SCWB) K1 lantai 1 terhadap balok merangkak kolom arah-x Mn-Kolom = 3118,22 kNm 1,2Mn-Balok = 156,97 kNm dan arah-y Mn-Kolom = 2681,76 kNm 1,2Mn-Balok = 2245,37 kNm. Desain tulangan hubungan balok-kolom (HBK) menggunakan diameter yakni; 13mm, dan 16mm, spasi (s) pada hubungan balok-kolom menggunakan 90mm, 130mm, dan 300mm.Kata kunci: Desain, Gempa, Hubungan Balok-Kolom.
PERANCANGAN KOLOM BETON BERTULANG GEDUNG PRODI KEDOKTERAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN Hernadi, Ahmad; Alstony, Zikri
Civil Engineering Scientific Journal Vol 2, No 3 (2023): Civil Engineering Scientific Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/cesj.v2i3.3662

Abstract

ABSTRACT: The plan to open a medical study program at the Borneo Tarakan University in 2023, of course, must be accompanied by careful planning of structural components. Building elements will actually be designed using a Special Moment Resisting Frame System (SRPMK). Thus, the building is planned to have a high level of ductility against earthquake loads. One of the most important structural components, namely columns, must be designed using the latest standards, namely SNI 2847-2019. The column must be designed with the Strong Column Weak Beam concept to allow damage to occur to the beam first when the structure's ductility level against earthquake loads has been exceeded. The results of the design of the columns in the building are all using K-300 concrete quality and using BJTS-420 quality reinforcement steel for longitudinal and BJTS-280 for stirrups. Longitudinal reinforcement uses a diameter of 19 mm (screw) and shear reinforcement consists of 6 feet with a diameter of 10 mm (screw).Keywords: Column, Medical Study Program, Longitudinal Reinforcement, Transversal Reinforcement, Special Moment Resisting Frame System.ABSTRAK: Rencana pembukaan prodi kedokteran di Universitas Borneo Tarakan pada tahun 2023, tentunya harus diiringi dengan perencanaan komponen struktur yang matang. Elemen gedung sejatinya akan didesain menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Sehingga, gedung direncanakan memiliki tingkat daktilitas yang tinggi terhadap beban gempa. Salah satu komponen struktur yang paling penting yakni kolom harus didesain dengan menggunakan standar terbaru yaitu SNI 2847-2019. Kolom harus didesain dengan konsep Strong Column Weak Beam untuk memungkinkan kerusakan terjadi pada balok terlebih dahulu saat tingkat daktilitas struktur terhadap beban gempa telah terlampaui. Hasil desain kolom pada gedung seluruhnya menggunakan mutu beton K-300 dan menggunakan baja tulangan mutu BJTS-420 untuk longitudinal dan BJTS-280 untuk sengkang. Tulangan longitudinal menggunakan diameter 19 mm (Ulir) dan tulangan geser terdiri 6 kaki dengan diameter 10 mm (Ulir).Kata kunci: Kolom, Program Studi Kedokteran, Tulangan Longitudinal, Tulangan Geser, Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI TERHADAP SEMEN PADA PEMBUATAN BATA BETON PEJAL (STUDI KASUS 0%; 0,5%; 1%; DAN 1,5%) Roy, Roy; Hernadi, Ahmad
Civil Engineering Scientific Journal Vol 3, No 3 (2024): Civil Engineering Scientific Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/cesj.v3i3.6196

Abstract

ABSTRACT : Rice husk ash is a waste product obtained from the combustion of rice husk. It contains carbon and silica compounds that influence the strength of concrete. The natural combustion process of rice husk produces active carbon compounds with an amorphous structure and extremely small pore spaces, which can form elongated gaps capable of binding free lime during the cement hydration process. This study aims to investigate the effect of adding rice husk ash as an additive on the compressive strength of solid concrete blocks. The mixture ratio used was 1 part cement to 6 parts sand, with varying proportions of rice husk ash added at 0%, 0.5%, 1%, and 1.5% by cement weight. A total of 120 samples were tested, with 30 samples for each variable. The results show that the average compressive strength of solid concrete blocks (SCB) with 0% rice husk ash is 70.31 kg/cm², classified as quality class II; SCB with 0.5% rice husk ash is 84.97 kg/cm², classified as quality class II; SCB with 1% rice husk ash is 70.32 kg/cm², classified as quality class II; and SCB with 1.5% rice husk ash is 67.57 kg/cm², classified as quality class III. The optimum variation among the mixtures for solid concrete block production is found at 0.5% rice husk ash, achieving a compressive strength of 84.97 kg/cm².Kata kunci : Rich Husk Ash, Solid Concrete Blocks, Compressive Strength ABSTRAK : Abu sekam padi merupakan limbah yang diperoleh dari hasil pembakaran sekam padi. Abu sekam padi mengandung senyawa karbon dan silika yang berpengaruh terhadap kekuatan beton, hasil pembakaran senyawa sekam padi yang alami mengandung senyawa karbon aktif memiliki struktur amorf dan ruang pori yang berukuran sangat kecil dan dapat berbentuk seperti celah panjang yang dapat mengikat kapur bebas pada saat proses hidrasi semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan abu sekam padi sebagai bahan tambah terhadap kuat tekan bata beton pejal. Perbandingan campuran yang digunakan ialah 1 semen : 6 pasir dengan penambahan variasi presentasi campuran abu sekam padi yaitu 0%; 0,5%; 1%; dan 1,5% terhadap berat semen. Dengan total benda uji sebanyak 120 sampel, dengan setiap variabel sampel masing-masing berjumlah sebanyak 30 sampel. Hasil penelitian ini memperoleh nilai rata-rata kuat tekan BBP 0% sebesar 70,31 kg/cm2 klasifikasi mutu II, BBP 0,5% sebesar 84,97 kg/cm2 klasifikasi mutu II, BBP 1% sebesar 70,32 kg/cm2 klasifikasi mutu II, BBP 1,5% sebesar 67,57 kg/cm2 klasifikasi mutu III. Variasi optimum pada campuran diantara BBP 0%; 0,5%; 1%; dan 1,5% pada pembuatan bata beton pejal yaitu BBP 0,5% dengan nilai kuat tekan sebesar 84,97 Kg/cm².Kata Kunci : Abu Sekam Padi, Bata Beton Pejal, Kuat Tekan