Swamedikasi yang dilakukan secara tidak tepat dapat menyebabkan resiko berbahaya yaitu terjadinya kesalahan dalam penggunaan obat yang tidak tepat. Kesalahan swamedikasi disebabkan oleh salah mengenali gejala yang muncul, salah memilih obat, salah cara penggunaan, salah dosis, dan keterlambatan dalam mencari nasihat/saran tenaga kesehatan bila keluhan berlanjut risiko melakukan swamedikasi misal efek samping yang jarang muncul namun parah, interaksi obat yang berbahaya, dosis tidak tepat, dan pilihan terapi yang salah. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat desa Wonolelo tentang swamedikasi menggunakan obat tradisional dan obat sintetis dan memiliki keterampilan dalam mencari informasi obat secara tepat dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi yang telah tersedia di masyarakat. Program ini melibatkan masyarakat desa Wonolelo yang terdiri dari 48 lansia. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi ceramah dengan bantuan layar LCD yang dilakukan di selasar masjid dan pekarangan rumah penduduk setempat. Evaluasi dilakukan melalui angket sebelum dan sesudah kegiatan untuk mengukur perubahan pengetahuan peserta. Hasil menunjukkan peningkatan dalam pemahaman peserta mengenai pentingnya membaca label obat, risiko penggunaan obat. Sebelum edukasi, 77,99% peserta memahami swamedikasi, dan setelah edukasi angka ini meningkat menjadi 88,5%. Dari program ini diperlukannya edukasi yang berkelanjutan dan komprehensif untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat. Pemerintah dan organisasi kesehatan perlu mendukung inisiatif ini dengan menyediakan sumber daya informasi yang mudah diakses dan dipahami. Dengan demikian, masyarakat dapat melakukan swamedikasi dengan lebih aman dan efektif, mendukung pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di bidang kesehatan dan pendidikan.