Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Relationship between Characteristics of Pregnant Women and Level of Anxiety before Caesarean Section Surgery In Spinal Anesthesia At RSIA Abby Lhokseumawe Millizia, Anna; Iqbal, Teuku Yudhi; Fajar, Ath Thahirah Annisa; Rizaldi, Muhammad Bayu
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol.10 No.1 Mei 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v10i1.15340

Abstract

Anxiety is a feeling of an uncomfortable that arises due to fear of something unspecified and unknown sources. The process of cesarean section surgery can induce anxiety, associated with fears of the surgical procedure, injections, the threat of death, and anesthesia. This can also encompass concerns about potential disabilities or death for both the mother and the baby. Factors such as age, level of education, and prior surgical experience in mothers can influence the level of anxiety before undergoing cesarean section surgery. This research aims to determine the relationship between the characteristics of pregnant women and the level of anxiety before cesarean section surgery with spinal anesthesia at RSIA Abby Lhokseumawe. The research method used is analytical with a cross-sectional approach. The research sample consists of patients who will undergo cesarean section surgery, with a total of 52 respondents. Sampling is done through purposive sampling. Data collection is carried out through interviews and questionnaires using the Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale. The research results indicate that there is a relationship between the characteristics of pregnant women and the level of anxiety before cesarean section surgery with spinal anesthesia. The p-value for age data is 0.003, for education data is 0.001, and for surgical experience data is 0.000. This study found that the age, educational level, and prior surgical experience of pregnant women are associated with the level of anxiety before undergoing cesarean section surgery with spinal anesthesia.
Upaya Pengelolaan Hipertensi Stage II dengan Pendekatan Pelayanan Dokter Keluarga pada Pasien Perempuan Usia 45 Tahun di Puskesmas Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara Ami, Ghisca Chairiyah; Zara, Noviana; Debbyousha, Maulina; Fauzan, Rivhan; Novalia, Vera; Utariningsih, Wheny; Nasution, Muhammad Husni Fansury; Surayya, Rahmi; Rizaldi, Muhammad Bayu; Fauzan, Ahmad
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 6 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - November 2
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i6.10108

Abstract

Hipertensi adalah faktor risiko yang dapat dicegah untuk penyakit kardiovaskular (CVD; termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, infark miokard, fibrilasi atrium, dan penyakit arteri perifer), penyakit ginjal kronis (PGK) dan gangguan kognitif, dan merupakan penyebab utama penyumbang semua penyebab kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Pasien Perempuan berusia 45 tahun mengeluhkan nyeri kepala yang telah dirasakannya sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri kepala terutama dirasakan saat pasien keletihan. Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri kuduk dan nyeri ulu hati. Pasien mengatakan bahwa pasien telah di diagnosis Hipertensi oleh dokter dan pasien rutin mengkonsumsi obat antihipertensi untuk mengontrol tekanan darah nya. Pasien memiliki pola hidup yang tidak sehat yaitu seringkali mengkonsumsi makanan berlemak dan berminyak. Pasien di diagnosis dengan Hipertensi stage II. Terapi yang digunakan pada pasien yaitu Amlodipin 1x10mg dan Ranitidin 2x1, pasien juga dianjurkan untuk memperbaiki pola hidupnya. Data primer diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan melakukan kunjungan rumah, mengisi family folder, dan mengisi berkas pasien. Penilaian dilakukan berdasarkan diagnosis holistik awal, proses, dan akhir kunjungan secara kuantitatif dan kualitatif. Diperlukan berbagai pendekatan untuk melakukan tatalaksana komprehensif terhadap masalah kesehatan, baik secara medikamentosa dan non medikamentosa serta edukasi untuk memperbaiki kualitas hidup dan mencegah komplikasi yang lebih lanjut pada pasien.