Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

HUBUNGAN NYERI TENGGOROK DAN FAKTOR RISIKO PASIEN PASCA OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM INTUBASI ENDOTRAKEAL DI PPK BLUD RSU CUT MEUTIA ACEH UTARA Millizia, Anna; Maulina, Fury
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 4: No. 2 (November, 2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.233 KB) | DOI: 10.29103/averrous.v4i2.1037

Abstract

Nyeri tenggorok adalah komplikasi umum yang terjadi pasca operasi dengan anestesi umum intubasi endotrakeal. Nyeri tenggorok dikaitkan dengan beberapa faktor risiko pasien pasca operasi dengan anestesi umum intubasi endotrakeal seperti  usia, jenis kelamin, riwayat merokok, durasi intubasi dan ukuran pipa endotrakeal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nyeri tenggorok dan faktor risiko pasien pasca operasi dengan anestesi umum intubasi endotrakeal di PPK BLUD RSU Cut Meutia Aceh Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang diadakan pada 41 pasien yang mengalami nyeri tenggorok pasca operasi dengan anestesi umum intubasi pada April-Mei 2018, dengan menggunakan uji Pearson Chi-square. Distribusi frekuensi nyeri tenggorok derajat sedang dalam 24 jam Pasca operasi adalah 61%, usia 18-60 tahun yaitu 95,1%, jenis kelamin laki-laki yaitu 63,4%, perokok yaitu 56,1%, durasi itubasi >60 menit yaitu 56,1% dan yang sering digunakan adalah ukuran pipa endotrakeal 7,0 ID. Berdasarkan uji Pearson Chi-Square, didapatkan bahwa nyeri tenggorok tidak berhubungan dengan usia, jenis kelamin serta terdapat hubungan nyeri tenggorok dan riwayat merokok (p=0,004); durasi intubasi (p=0,011) dan ukuran pipa endotrakeal (p=0,002) pasien pasca operasi dengan anestesi umum intubasi endotrakeal di PPK BLUD RSU Cut Meutia Aceh Utara. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan nyeri tenggorok dan riwayat merokok, durasi intubasi serta ukuran pipa endotrakeal pasien pasca operasi dengan anestesi umum intubasi endotrakeal di PPK BLUD RSU Cut Meutia Aceh Utara.
HUBUNGAN PENGENDALIAN GLUKOSA DARAH DAN MORNING BLOOD PRESSURE SURGE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA Debbyousha, Maulina; Sawitri, Harvina; Millizia, Anna; Siregar, Erwin; Jailani, Muhammad
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 5: No. 1 (Mei, 2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.489 KB) | DOI: 10.29103/averrous.v5i1.1625

Abstract

Pasien diabetes melitus (DM) cenderung menujukkan percepatan proses aterosklerotik dan akibatnya risiko penyakit kardiovaskular lebih tinggi seperti penyakit jantung koroner.DM sering dipersulit dangan komorbiditas lainnya yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (seperti, hipertensi, penyakit ginjal kronis, dan dislipidemia).  Kontrol glikemik yang tidak adekuat atau terjadinya resistensi insulin mengaktifkan saraf simpatis, yang memicu MBPS berlebihan pada pasien DM.MBPS berlebihan terlibat dalam patogenesis kejadian kardiovaskular pada pagi hari  dengan mencetuskan stres hemodinamik. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara  pengendalian glukosa darah dan MBPS, serta hubungan antara MBPS dan kejadian penyakit jantung koroner pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Umum Cut Meutia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan potong lintang (cross sectional). Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer berdasarkan hasil identifikasi karakteristik pasien, pengukuran morning blood pressure surge, kadar gula darah puasa dan pemeriksaan EKG. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 75% responden pada penelitian ini (n = 32) memiliki kadar gula darah puasa yang tidak terkontrol, 53,1% responden dengan morning hypertension dan 62,5% responden mengalami Penyakit Jantung Koroner (PJK).  Pada analisis bivariat, hasil menunjukkan terdapat hubungan antara kontrol gula darah puasa dengan morning hypertension (p value = 0.024%). Secara umum terdapat hubungan timbal balik antara DM dengan hipertensi.
HUBUNGAN KONSUMSI MINUMAN RINGAN DENGAN pH SALIVA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TAHUN 2019 Maulina, Nora; Sawitri, Harvina; Millizia, Anna
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 6: No. 2 (November, 2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v6i2.2221

Abstract

Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2017 menyebutkan bahwa 23,4% penduduk Indonesia Mempunyai maslah kesehatan gigi mulut dan hanya 29,6% penduduk diantaranya yang menerima perawatan dan pengobatan dari tenaga kesehatan gigi. Hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat masyarakat yang belum menyadari pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Derajat keasaman (pH) saliva merupakan faktor penting yang berperan dalam rongga mulut, agar saliva dapat berfungsi dengan baik maka susunan serta sifat dari saliva harus tetap terjaga dalam keseimbangan yang optimal, khususnya derajat keasaman. Salah satu penyebab ketidakseimbangn saliva adalah pemilihan minuman ringan bersoda. Penurunan pH saliva dapat menyebabkan demineralisasi elemen-elemen gigi dengan cepat, sedangkam keneikan pH dapat membentuk kolonisasi bakteri yang menyimpan juga meningkatkan kalkulus.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Postoperative Nausea and Vomiting pada Pasien Anestesi Umum di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara Millizia, Anna; Sayuti, Muhammad; Nendes, Triana Putri; Rizaldy, Muhammad Bayu
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous Vol. 7 : No. 2 (November, 2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v7i2.5391

Abstract

Anestesi umum adalah salah satu jenis anestesi yang sering digunakan dalam operasi. Salah satu komplikasi yang sering terjadi dengan penggunaan anestesi umum adalah mual muntah setelah operasi yang dikenal sebagai postoperative nausea and vomiting. Postoperative nausea and vomiting menyebabkan pasien menjalani perawatan di rumah sakit lebih lama sehingga biaya yang dikeluarkan pasien lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian postoperative nausea and vomiting pada pasien anestesi umum di Rumah Sakit Umum Cut meutia berupa jenis kelamin, usia, riwayat motion sickness dan/atau riwayat postoperative nausea and vomiting (PONV), riwayat merokok, jenis operasi, durasi operasi, teknik anestesi dan penggunaan opioid. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sample penelitian berjumlah 86 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dengan teknik pengambilan accidental sampling. Analisis data yang dilakukan dengan uji Chi Square dan uji Fisher serta uji Kolmogorov-Smirnov sebagai uji alternative. Hasil analisis bivariat dari penelitian ini, jenis kelamin, riwayat merokok, riwayat motion sickness dan/atau riwayat postoperative nausea and vomiting, teknik anestesi dan durasi operasi mendapatkan nilai p<0,05, sedangkan faktor usia, penggunaan opioid mendapatkan nilai p>0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin, riwayat merokok, riwayat motion sickness dan/atau riwayat postoperative nausea and vomiting, teknik anestesi, dan durasi operasi dengan postoperative nausea and vomiting pada pasien anestesi umum di RSU Cut Meutia dan tidak terdapat hubungan antara faktor usia dan penggunaan opioid dengan postoperative nausea and vomiting pada pasien anestesi umum di RSU Cut Meutia Aceh Utara.
Breast Cancer and Cervix Cancer Awareness, and Cancer Early Detection: A Community Service Program Sahputri, Juwita; Azhari, Teuku; Millizia, Anna; Mellaratna, Wizar Putri; Rizka, Adi
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 3 (2024): June
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12751187

Abstract

Breast cancer awareness is a critical component of women's health promotion, aiming to increase knowledge about the disease, its risk factors, and early detection methods. This program was designed to raise awareness about breast cancer among women through information dissemination, leaflets, and pre-test and post-test evaluations. Drawing on existing research, the program emphasizes the importance of early detection through regular self-examination and screening. Studies have shown that public health campaigns can effectively initiate behavior change and improve health beliefs related to breast cancer screening. By leveraging insights from previous campaigns and research, this program seeks to empower women to prioritize their breast health, enhance awareness, and promote early detection strategies. The abstract highlights the significance of tailored interventions, community engagement, and targeted awareness initiatives in addressing the growing concern of breast cancer among women. 
General Anestesi pada Tindakan Esophagogastroduodenoscopy Millizia, Anna; Maghfirah, Phonna; Rizaldy, Muhammad Bayu
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 2, No 4 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 202
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i4.10871

Abstract

Anestesi umum adalah suatu tindakan yang ditujukan untuk menghilangkan rasa nyeri, membuat tidak sadarkan diri dan menimbulkan amnesia yang reversibel dan dapat diprediksi. Metode atau teknik anestesi umum terbagi menjadi 3 yaitu teknik anestesi umum inhalasi, anestesi umum intravena dan anestesi umum seimbang.
Manajemen Anestesi Perioperatif Putra, Aji Prima; Millizia, Anna; Akbar, Muhammad Khalilul
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 1, No 2 (2022): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 202
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v1i2.8098

Abstract

Manajemen anestesi perioperatif terbagi atas persiapan sebelum operasi, pelayanan intraoperatif (saat operasi berlangsung), dan pelayanan pascaoperasi. Manajemen anestesi preoperatif  merupakan langkah awal dari rangkaian tindakan anestesi yang dilakukan terhadap pasien yang direncanakan untuk menjalani tindakan operatif. Manajemen anestesi intraoperatif dilakukan asesmen pra-induksi, induksi dan maintenance. Manajemen anestesi postoperatif merupakan penghentian obat anestesi dan stabilisasi pasien.
Prevalensi dan Karakteristik Apendisitis Perforasi di Rumah Sakit Wilayah Kota Lhokseumawe Tahun 2020-2022 Sayuti, Muhammad; Millizia, Anna; Syarkawi Rizal, Muhammad Ifani; Khairiyah, Hasanatul
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 2, No 3 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Juni 2023
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i3.10730

Abstract

Apendisitis  perforasi adalah keadaan pecahnya apendiks yang sudah mengalami gangren yang menyebabkan pus masuk ke dalam rongga abdomen sehingga terjadi peritonitis generalisata.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik pasien apendisitis perforasi di RS Abby, RS PMI, RS Arun, RS Kesrem Tk IV IM dan RS MMC. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Karakteristik pasien ditemukan bahwa 188 orang (84,3%) mengalami peritonitis lokalisata, usia didominasi remaja akhir yaitu 83 orang(37,2%), jenis kelamin perempuan lebih tinggi yaitu 118 orang (52,9%), responden yang mengalami demam berjumlah 202 orang (90,6%), riwayat nyeri perut kanan bawah berjumlah 188 orang (84,3%), mual muntah sebanyak 172 orang (77,1%). Responden yang mengalami leukositosis sedang sebanyak 105 orang (47,1%), lama rawatan yang dijalani responden selama 4-7 hari (66,4%). Ruang rawatan setelah operasi yaitu ruang rawat biasa sebanyak 188 orang (84,3%). Responden yang tidak mengalami sepsis berjumlah 188 orang (84,3%) dan responden hidup berjumlah 214 orang (96,0%). Prevalensi pasien yang mengalami apendisitis perforasi di Kota Lhokseumawe tahun 2020-2022 adalah 1.17. Dalam penelitian ini mayoritas responden yang mengalami apendisitis perforasi adalah remaja akhir yang berjenis kelamin perempuan dengan gejala demam, riwayat nyeri perut kanan bawah dan mual muntah. Responden menghabiskan waktu rawatan yang singkat di ruang rawat biasa, tidak sepsis dan dalam kondisi hidup ketika keluar rumah sakit.
Hubungan Response Time dengan Kepuasan Keluarga Pasien di IGD Rumah Sakit Cut Meutia Aceh Utara Fithri, Najmi Syarqi Nabilah; Sayuti, Muhammad; Millizia, Anna
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 3, No 2 (2024): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - April 2024
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i2.12595

Abstract

Instalasi Gawat Darurat (IGD) diharuskan melayani pasien yang datang dengan cepat dan tepat. Jika pelayanan yang diberikan lambat maka harapan hidup pasien akan berkurang seiring waktu berjalan dan hal ini dapat mempengaruhi kepuasan keluarga pasien. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai apakah ada hubungan antara response time dengan kepuasan keluarga pasien di IGD RSUD Cut Meutia Aceh Utara. Desain penelitian ini bersifat survei analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah quota sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Dari hasil penelitian, didapatkan mayoritas keluarga pasien berada di rentang umur 26-35 tahun, berjenis kelamin perempuan, berstatus sebagai anak dari pasien, berpendidikan akhir sederajat dengan SMA, dan memiliki pekerjaan sebagai IRT. Didapatkan response time di IGD RSUD Cut Meutia tergolong cepat dan mayoritas keluarga pasien puas dengan pelayanan di IGD. Uji bivariat dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan uji Fisher yang memiliki derajat kemaknaan α = 0,05 atau 95% dan didapatkan nilai p-value adalah 0,005. Kesimpulannya, terdapat hubungan yang bermakna antara response time dengan kepuasan keluarga pasien di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Aceh Utara.
Time Saving is Life Saving : Pelatihan Early Warning Scoring System dan Code Blue untuk Tenaga Kesehatan Ruang Rawat Inap RSUD Cut Meutia Aceh Utara Millizia, Anna; Rizka, Adi; Mellaratna, Wizar Putri
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i1.9397

Abstract

Pelayanan yang bermutu dan aman dilaksanakan pada semua pelayanan di rumah sakit. Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap dan pelayanan gawat darurat.Rawat inap merupakan bagian integral dari pelayanan rumah sakit yang memberikan semua pelayanan dan jenis penyakit. Tindakan  pelayanan di rawat inap dilakukan sesuai dengan kebutuhan fisiologis pasien. Hal ini dikarenakan perburukan kondisi pasien dapat terjadi sewaktu-waktu. Keberhasilan penanganan kegawatan henti jantung meningkatkan harapan hidup pasien. Penanganan kegawatan oleh rapid response team telah menurunkan 17- 65% angka kejadian henti jantung di rumah sakit setelah intervensi. Penurunan angka transfer emergensi yang tidak direncanakan ke ICU dan meningkatnya harapan hidup pasca henti jantung di rumah sakit. RSUD Cut Meutia belum mengaplikasikan system peringatan dini untuk mengetahui perburukan kondisi pasien. Salah satu sistem yang dikembangkan untuk mendeteksi perburukan kondisi pasien adalah early warning score system (EWSS). EWSS merupakan  sistem deteksi dini berdasarkan perubahan fisiologi pasien untuk meminta bantuan dalam mengatasi masalah kesehatan pasien. Kegiatan ini bertujuan hntuk meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan dalam deteksi dini masalah kegawatdaruratan pada pasien rawat inap dengan menggunakan Early Warning Scoring System (EWSS) dan akivasi dari code blue di rumah sakit. Adapun metode yang digunakan dalam rangka menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan memberikan edukasi dan pelatihan keterampilan metode EWSS dan code blue pada tenaga kesehatan rawat inap di RSUD Cut Meutia Aceh Utara. Target dari pelaksanaan program pelatihan dan edukasi ini adalah Tersedianya tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan  yang baik tentang EWSS dan code blue. Selain itu, pengabdian ini juga diharapkan mampu untuk menghasilkan luaran dalam bentuk publikasi di media cetak/elektronik dan jurnal pengabdian masyarakat. Kata kunci : Rapid response team, Early warning scoring system, code blue