Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN PENGENDALIAN GLUKOSA DARAH DAN MORNING BLOOD PRESSURE SURGE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA Debbyousha, Maulina; Sawitri, Harvina; Millizia, Anna; Siregar, Erwin; Jailani, Muhammad
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 5: No. 1 (Mei, 2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.489 KB) | DOI: 10.29103/averrous.v5i1.1625

Abstract

Pasien diabetes melitus (DM) cenderung menujukkan percepatan proses aterosklerotik dan akibatnya risiko penyakit kardiovaskular lebih tinggi seperti penyakit jantung koroner.DM sering dipersulit dangan komorbiditas lainnya yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (seperti, hipertensi, penyakit ginjal kronis, dan dislipidemia).  Kontrol glikemik yang tidak adekuat atau terjadinya resistensi insulin mengaktifkan saraf simpatis, yang memicu MBPS berlebihan pada pasien DM.MBPS berlebihan terlibat dalam patogenesis kejadian kardiovaskular pada pagi hari  dengan mencetuskan stres hemodinamik. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara  pengendalian glukosa darah dan MBPS, serta hubungan antara MBPS dan kejadian penyakit jantung koroner pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Umum Cut Meutia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan potong lintang (cross sectional). Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer berdasarkan hasil identifikasi karakteristik pasien, pengukuran morning blood pressure surge, kadar gula darah puasa dan pemeriksaan EKG. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 75% responden pada penelitian ini (n = 32) memiliki kadar gula darah puasa yang tidak terkontrol, 53,1% responden dengan morning hypertension dan 62,5% responden mengalami Penyakit Jantung Koroner (PJK).  Pada analisis bivariat, hasil menunjukkan terdapat hubungan antara kontrol gula darah puasa dengan morning hypertension (p value = 0.024%). Secara umum terdapat hubungan timbal balik antara DM dengan hipertensi.
HUBUNGAN PENGENDALIAN GLUKOSA DARAH DAN MORNING BLOOD PRESSURE SURGE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA Maulina Debbyousha; Harvina Sawitri; Anna Millizia; Erwin Siregar; Muhammad Jailani
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 5: No. 1 (Mei, 2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v5i1.1625

Abstract

Pasien diabetes melitus (DM) cenderung menujukkan percepatan proses aterosklerotik dan akibatnya risiko penyakit kardiovaskular lebih tinggi seperti penyakit jantung koroner.DM sering dipersulit dangan komorbiditas lainnya yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (seperti, hipertensi, penyakit ginjal kronis, dan dislipidemia).  Kontrol glikemik yang tidak adekuat atau terjadinya resistensi insulin mengaktifkan saraf simpatis, yang memicu MBPS berlebihan pada pasien DM.MBPS berlebihan terlibat dalam patogenesis kejadian kardiovaskular pada pagi hari  dengan mencetuskan stres hemodinamik. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara  pengendalian glukosa darah dan MBPS, serta hubungan antara MBPS dan kejadian penyakit jantung koroner pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Umum Cut Meutia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan potong lintang (cross sectional). Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer berdasarkan hasil identifikasi karakteristik pasien, pengukuran morning blood pressure surge, kadar gula darah puasa dan pemeriksaan EKG. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 75% responden pada penelitian ini (n = 32) memiliki kadar gula darah puasa yang tidak terkontrol, 53,1% responden dengan morning hypertension dan 62,5% responden mengalami Penyakit Jantung Koroner (PJK).  Pada analisis bivariat, hasil menunjukkan terdapat hubungan antara kontrol gula darah puasa dengan morning hypertension (p value = 0.024%). Secara umum terdapat hubungan timbal balik antara DM dengan hipertensi.
Upaya Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Pendekatan Pelayanan Kedokteran Keluarga Siregar, Wina Yunida M; Ikhsan, Ridhalul; Ikhsan, Maulana; Dewi, Rahmia; Muna, Zurratul; Zara, Noviana; Debbyousha, Maulina
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 2, No 4 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 202
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i4.9983

Abstract

Pasien perempuan berusia 30 tahun datang dengan keluhan kaki kesemutan yang dirasakan dalam 1 bulan ini dan memberat dalam 2 minggu ini. Pasien juga mengeluhkan gatal-gatal di  seluruh tubuh sejak 2 minggu ini. Pasien merasa jika terjadi luka lama sembuhnya. Pasien merasa sering buang air kecil pada malam hari. Pasien juga merasa sering lapar dan sering haus. Pemerikssaan kadar glukosa darah sewaktu pada pasien didapatkan 353 mg/dl. Perhitungan index massa tubuh didapatkan 21,7 kg/m2 (normal). Data primer diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan melakukan kunjungan rumah. Penilaian dilakukan berdasarkan diagnosis holistik awal, proses, dan akhir kunjungan. Intervensi yang dilakukan diantaranya adalah edukasi mengenai pentingnya mengonsumsi obat secara teratur untuk mengontrol kadar gula darah dan komplikasi yang dapat terjadi. Pasien juga diedukasi mengenai pola makan, edukasi untuk  melakukan aktivitas fisik dan olahraga.
Normal intellectual ability and hyperprolactinemia as unique clinical manifestations of congenital hypothyroidism: A case report and review of hypotheses Zulfa, Putri O.; Debbyousha, Maulina; Sucipto, Krishna W.; Ekadamayanti, Agustia S.; Firdausa, Sarah; Zufry, Hendra
Narra J Vol. 3 No. 3 (2023): December 2023
Publisher : Narra Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52225/narra.v3i3.205

Abstract

Congenital hypothyroidism is the deficiency of thyroid hormone in infants and hyperprolactinemia is frequently observed. Previously reported cases typically involve intellectual disability, highlighting this particular unique case report to the first reported patient demonstrating normal intellectual ability despite experiencing growth and gonad dysfunction. This study aims to present a case and review medical hypotheses related to the patient's condition. A 19-year-old female presented with a chief complaint of irregular menstruation for up to 40 days or not occurring at all. The patient experienced the first menstruation at the age of 16 years old. The patient's height was 133 cm, body weight 40 kg, and body mass index 22.61 kg/m2; other family members were normal. Physical examination showed no abnormalities, and laboratory examination showed suppressed serum free T4 (FT4) level (6.41 pmol/L), elevated thyroid stimulating hormone (TSH) level (333.700 µIU/mL), and elevated prolactin hormone level (32.03 ng/mL). Ultrasound of the thyroid gland found hypoplasia of the left and right thyroid glands. The patient was a college student enrolled in a public national university and had never complained about academic performance throughout the patient's education. The patient was diagnosed with congenital hypothyroidism and hyperprolactinemia. The patient was administered up to 100 μg daily of oral levothyroxine, which improved the patient’s menstrual cycles. The patient's delayed diagnosis may be attributed to central congenital hypothyroidism being underdiagnosed. We hypothesized that thyroid-releasing hormone receptor (TRHR) gene mutation might contribute to the underlying cause of hyperprolactinemia and normal intellectual ability of the patient. Further study on the significance of TRHR gene mutations in congenital hypothyroidism is required to improve diagnosis and treatment.
Severe hypocalcemia as a cause of transient ischemic attack? A debatable case and evidence from literature Zufry, Hendra; Debbyousha, Maulina; Firdausa, Sarah; Ekadamayanti, Agustia S.; Sucipto, Krishna W.; Sari , Julia
Narra J Vol. 3 No. 2 (2023): August 2023
Publisher : Narra Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52225/narra.v3i2.228

Abstract

Hypocalcemia and transient ischemic attack (TIA) are different medical disorders; however, limited evidence suggests a possible link between the two. The underlying pathomechanisms by which hypocalcemia may cause cerebrovascular damage are difficult to comprehend. The aim of the study was to present an individual experiencing TIA that possibly due to severe hypocalcemia that associated with hypoparathyroidism after total thyroidectomy; and to explore the available evidence of its cause-effect relationship through available literature. A 68-year-old man presented to Dr. Zainoel Abidin Hospital, Banda Aceh, Indonesia with complaints of weakness, especially in the right limbs that had worsened in the last week. The patient experienced unconsciousness for an hour before the admission; disorientation and anterograde amnesia over the time of recovering of consciousness. Other complaints included frequent muscle cramps, numbness in both arms and legs, dizziness, swallowing difficulty, nausea, and vomiting. The patient had a history of total thyroidectomy for a large struma diffuse 18 years ago and was prescribed several medications. However, the patient was overwhelmed by forgetfulness which had become more frequent in recent months resulting in medication nonadherence. The vital sign was stable and Chovsteck's sign was positive. The Montreal Cognitive Assessment (MoCA) revealed impairment in the visuospatial/executive component and delayed memory. Laboratory tests revealed severe hypocalcemia, altered thyroid function, hypomagnesemia, elevated D-dimer and fibrinogen, and vitamin D deficiency. TIA and severe hypocalcemia were proposed as the diagnosis. Prompt initiation of appropriate treatment, including calcium supplementation, anticoagulation, and neuroprotective agents, led to significant clinical improvement. Evidence from available literature suggests that there is a possible link between severe hypocalcemia and TIA that occurred in this patient. However, more studies are warrant to establish this cause-effect relationship.
Edukasi Strategi Mencapai Berkah Sehat Menjelang Masa Purna Pada Pegawai Bank Syariah Indonesia Lhokseumawe Maulina Debbyousha; Khairunnisa, Cut; Nur Fardian; Ridhalul Ikhsan; Noviana Zara; M. Hafizd Fadhri
Academica : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): Academica : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Pusat Studi Sosial dan Humaniora [LPS2H]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.12771227

Abstract

Entering retirement age or the golden years is a process marking the end of regular work and the beginning of rest, as active working years have come to a close. Special preparation is necessary to face this period so that each individual can maintain and improve their quality of life This commitment is carried out with the aim of providing education to employees of Bank Syariah Indonesia Lhokseumawe regarding the blessings of health as they approach retirement The education provided emphasizes the importance of maintaining health through adopting a balanced and nutritious diet, engaging in proper and regular physical activity and exercise, and quitting smoking Improving quality of life also requires effective stress management and personal hygiene Regular health check-ups are also necessary to detect any potential health issues early on.
Upaya Pengelolaan Hipertensi dengan Pendekatan Pelayanan Dokter Keluarga pada Pasien Perempuan Usia 61 tahun di Puskesmas Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara Humairah, Helma; Zara, Noviana; Debbyousha, Maulina; Nadira, Cut Sidrah; Putri, Baluqia Iskandar; Saputra, Andi; Akbar, Teuku Ilhami Surya; Novalia, Vera; Utariningsih, Wheny; Herlina, Nina
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 3, No 5 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Oktober 202
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i5.10015

Abstract

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah ≥ 140 mmHg (tekanan sistolik) dan/atau ≥ 90 mmHg (tekanan diastolik). Pasien perempuan usia 61 tahun datang ke puskemas dengan keluhan nyeri kepala yang sudah dirasakan sejak 3 minggu yang lalu. Keluhan dirasakan pasien ketika melakukan aktivitas fisik sehari-hari seperti menyapu dan memasak. Nyeri kepala dirasakan sepanjang hari dan terkadang hilang saat pasien tidak melakukan aktifitas apapun. Keluhan tersebut disertai dengan pusing. Pasien mengatakan keluhan pusing yang dialami hilang timbul dan memberat jika pasien melakukan aktifitas.  Pasien mengatakan keluhan muncul tidak menentu. Pasien juga mengatakan sering nyeri tengkuk yang membuat pasien merasa tidak nyaman. Pad pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah pasien adalah 160/90 mmHg. IMT pasien didapatkan 20,34 kg/m2 dan ini terkategori normal. Data primer diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan melakukan kunjungan rumah, dan mengisi berkas pasien. Penilaian dilakukan berdasarkan diagnosis holistik awal, proses, dan akhir kunjungan secara kuantitatif dan kualitatif. Intervensi yang dilakukan diantaranya adalah edukasi mengenai penyakit yang dialami, edukasi mengenai pentingnya kontrol tekanan darah, edukasi pola makan pada penderita Hipertensi, dan edukasi peran keluarga dalam tatalaksana penyakit pasien, edukasi untuk tetap melakukan aktivitas fisik dan olahraga serta menjelaskan komplikasi yang mungkin timbul dari penyakit pasien agar pasien lebih menjaga diri.
Upaya Pengelolaan Hipertensi Stage II dengan Pendekatan Pelayanan Dokter Keluarga pada Pasien Perempuan Usia 45 Tahun di Puskesmas Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara Ami, Ghisca Chairiyah; Zara, Noviana; Debbyousha, Maulina; Fauzan, Rivhan; Novalia, Vera; Utariningsih, Wheny; Nasution, Muhammad Husni Fansury; Surayya, Rahmi; Rizaldi, Muhammad Bayu; Fauzan, Ahmad
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 3, No 6 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - November 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i6.10108

Abstract

Hipertensi adalah faktor risiko yang dapat dicegah untuk penyakit kardiovaskular (CVD; termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, infark miokard, fibrilasi atrium, dan penyakit arteri perifer), penyakit ginjal kronis (PGK) dan gangguan kognitif, dan merupakan penyebab utama penyumbang semua penyebab kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Pasien Perempuan berusia 45 tahun mengeluhkan nyeri kepala yang telah dirasakannya sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri kepala terutama dirasakan saat pasien keletihan. Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri kuduk dan nyeri ulu hati. Pasien mengatakan bahwa pasien telah di diagnosis Hipertensi oleh dokter dan pasien rutin mengkonsumsi obat antihipertensi untuk mengontrol tekanan darah nya. Pasien memiliki pola hidup yang tidak sehat yaitu seringkali mengkonsumsi makanan berlemak dan berminyak. Pasien di diagnosis dengan Hipertensi stage II. Terapi yang digunakan pada pasien yaitu Amlodipin 1x10mg dan Ranitidin 2x1, pasien juga dianjurkan untuk memperbaiki pola hidupnya. Data primer diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan melakukan kunjungan rumah, mengisi family folder, dan mengisi berkas pasien. Penilaian dilakukan berdasarkan diagnosis holistik awal, proses, dan akhir kunjungan secara kuantitatif dan kualitatif. Diperlukan berbagai pendekatan untuk melakukan tatalaksana komprehensif terhadap masalah kesehatan, baik secara medikamentosa dan non medikamentosa serta edukasi untuk memperbaiki kualitas hidup dan mencegah komplikasi yang lebih lanjut pada pasien.
Upaya Pengendalian dan Pengelolaan Penyakit tidak Menular Melalui Peran Keluarga Pada Karyawan PT PIM Nur Fardian; Cut Khairunnisa; Maulina Debbyousha; Al-Muqsith; Muhammad MT
Academica : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2024): Academica : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Pusat Studi Sosial dan Humaniora [LPS2H]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14791548

Abstract

Pergeseran pola penyakit dari communicable disease menjadi non communicable disease semakin nyata. Penyakit Tidak Menular (PTM) menyebabkan 71% kematian atau sekitar 41 juta orang tiap tahunnya. Penanggulangan masalah kesehatan yang terjadi pada individu saat ini, tidak hanya menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan, namun sangat dibutuhkan peran seluruh anggota keluarga. Pada skrining yang dilakukan oleh tenaga kesehatan perusahaan terhadap seluruh tenaga kerja di berbagai bidang pekerjaan, dijumpai adanya peningkatan jumlah penderita penyakit diabetes melitus, hipertensi dan dislipidemia. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan edukasi kapada karyawan/karyawati serta keluarganya dalam pengelolaan penyakit tidak menular. Keluarga diharapkan mampu mengenal tanda dan gejala serta pencegahan penyakit yang mengenai anggota keluarga. Metode pelaksanaan yang digunakan berupa Focus Group Discussion (FGD) dan ceramah yang diikuti oleh 119 peserta. Pada evaluasi yang dilakukan pada akhir kegiatan terdapat peningkatan pemahaman peserta setelah dilakukan pemberian edukasi
Upaya Pengelolaan Tinea Corporis pada Pasien Perempuan Usia 50 Tahun dengan Pelayanan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara Chairina, Nanda; Zara, Noviana; Utariningsih, Wheny; Novalia, Vera; Debbyousha, Maulina; Mardiati, Mardiati; Fitriany, Julia; Mauliza, Mauliza; Muna, Zurratul; Julistia, Rini
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 4 No. 1 (2025): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Februari 2
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v4i1.10180

Abstract

Pasien perempuan berusia 50 tahun datang dengan keluhan timbulnya bercak kemerahan disertai rasa gatal pada daerah perut sejak ± 2 minggu yang lalu. Menurut pasien, awalnya dirinya tidak menyadari adanya bercak kemerahan yang timbul. Bercak awalnya muncul dengan sisik putih sebesar uang logam di perut dan lama-kelamaan berubah menjadi kemerahan. Bercak kemerahan tersebut dirasakan sangat gatal terutama bila berkeringat dan membaik saat setelah mandi. Apabila bercak terasa gatal, pasien juga sering menggaruk bercak tersebut sehingga semakin melebar. Menurut pasien gatal tidak dipengaruhi makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Pasien didiagnosis tinea corporis dengan status gizi baik. Data primer diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan melakukan kunjungan rumah, mengisi family folder, dan mengisi berkas pasien. Penilaian dilakukan berdasarkan diagnosis holistik awal, proses, dan akhir kunjungan secara kuantitatif dan kualitatif. Diperlukan berbagai pendekatan untuk melakukan tatalaksana komprehensif terhadap masalah kesehatan, baik secara medikamentosa dan non medikamentosa serta edukasi untuk memperbaiki kualitas hidup dan mencegah terjadinya perburukan kesehatan yang lebih lanjut.